Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS


TAHUN AJARAN GANJIL 2019/2020

NAMA KELOMPOK:
Vira Rahmania 195040100111071
Britfy Yusuf Afanda 195040100111075
Ahmad Zulfani Tawakkal 195040100111085
Natalia Rachel P.A.N 195040100111098

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan Praktikum Pengantar Manajemen
Agribisnis yang berjudul Analisis Manajemen Perusahaan Pemasaran Perusahaan
Agribisnis dengan baik.
Rampungnya laporan Pengantar Manajemen Agribisnis ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen dan asisten praktikum mata kuliah Pengantar Manajemen Agribisnis
kami yang telah membimbing serta membantu kami dalam menyelesaikan
Laporan Praktikum Pengantar Manajemen Agribisnis ini. Terima kasih kami
ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
waktu, ide, pengetahuan, dan tenaganya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Pengantar Manajemen Agribisnis ini.
Semoga Laporan Praktikum Pengantar Manajeman Agribisnis yang telah
kami susun ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kami juga menyadari bahwa Laporan Praktikum pengantar Manajemen
Agribisnis ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan
Laporan Praktikum Pengantar Majajemen Agribisnis dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.

Malang, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR TABEL: ...............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... v
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... v
1.2 Tujuan .................................................................................................. vi
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 1
2.1 Pengertian Manajemen Agribisnis ................................................................ 1
2.1.1 Sumber Daya dalam Manajemen ............................................................... 2
2.1.2 Lima Fungsi Manajemen .......................................................................... 3
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran .............................................................. 4
2.2.1 STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) ............................................ 5
2.3 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) .......................... 9
III. METODOLOGI ........................................................................................... 11
3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 11
3.2 Metode Analisis .................................................................................... 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 12
4.1 Profil Perusahaan ...................................................................................... 12
4.2 Hasil Analisis ............................................................................................ 13
4.2.1 Manajemen Pemasaran .......................................................................... 13
4.2.2 Pengembangan Produk........................................................................... 16
V. PENUTUP ..................................................................................................... 26
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 26
5.2 Saran ........................................................................................................ 26
1. Perusahaan ............................................................................................... 26
2. Kegiatan Praktikum ................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28
LAMPIRAN ....................................................................................................... 29

ii
DAFTAR TABEL:
1. Analisis STP dan 7P PT Kraft Indonesia…...................................................13
2. Matriks Identifikasi Faktor Lingkungan Internal PT. Kraft Indonesia
......................................................................................................................17
3. Matriks Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal PT Kraft Indonesia
......................................................................................................................18
4. Matriks Urgensi (Analisis Silang Bobot) Faktor Internal PT Kraft
Indonesia…...................................................................................................19
5. Matriks Urgensi (Analisis Silang Bobot) Faktor Eksternal PT Kraft
Indonesia.......................................................................................................19
6. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) PT Kraft Indonesia …..................19
7. Matriks EFE (External Factor Evaluation) PT Kraft Indonesia ….............. 20
8. Matriks SWOT Strategi Pengembangan PT Kraft Indonesia………………...22
9. Matriks QSP PT Kraft Indonesia…...............................................................24

iii
DAFTAR GAMBAR
1. Matriks grand strategy………………………………………………………….21

iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan hayati
yang beragam dan dapat dimanfaatkan sebagai pertumbuhan
perekonomian. Komoditas pertanian dengan keragaman dan keunikannya yang
bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam
mempunyai daya tarik kuat. Keseluruhannya sangat berpeluang besar dalam
menjalankan perekonomian Indonesia yang berkaitan dengan manajemen
agribisnis.
Manajemen Agribisnis (Agribusiness Management) merupakan kegiatan
manajemen atau manajerial dengan baik dan membuahkan hasil yang memuaskan
dengan maksud untuk mencapai tujuan agribisnis (Rahim 2003:1). Tujuan
agribisnis mencakup suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem pengadaan
dan pelaksanaan sarana produksi, proses produksi, pengolahan dan pemasaran
produksi baik dibidang pertanian atau pun dibidang lainnya. Subsistem pemasaran
terdiri dari beberapa subsistem diantaranya subsistem hulu yaitu subsistem
penyedia sarana pertanian seperti pupuk, bibit dan pestisida. Subsistem budidaya
atau on farm yaitu subsistem penghasil produk pertanian seperti buah-buahan,
sayuran maupun tanaman hias, sedanglan subsistem hilir merupakan subsistem
pengelola maupun pemasaran hasil pertanian baik dengan sekala regional,
nasional, dan internasional. Salah satu contoh produksi subsistem hilir adalah
produksi keju.
Keju adalah salah satu produk yang terbuat dari fermentasi susu sapi.
Produksi susu sapi yang sangat banyak sangat mendukung adanya pembuatan
produksi keju.. Kandungan manfaat dari keju sangatlah banyak bagi kesehatan
tubuh karena dibuat dari fermentasi susu. Makanan ini bisa dikatakan sebagai
salah satu makanan yang diidentikkan dengan makanan kelas atas. Keju pada
umumnya mempunyai harga penjualan yang cukupmahal, meskipun demikian
proses pembuatan keju cuku mudah dan tak perlu membutuhkan bahan-bahan
yang mahal pula. Oleh sebab itu, produksi keju sangat menjanjikan karena dengan
bahan yang tidak terlalu mahal, kita dapat mendapatkan untung dari penjualan
yang cukup besar. Maka dari itu perlu dilakukannya kegiatan pengamatan ini
diperlukan untuk mengetahui nilai tambah dari hasil produk olahan dengan bahan

v
yang sederhana serta mengetahui strategi pemasaran yang tepat terhadap suatu
produk hasil olahan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan pengamatan di perusahaan keju antara lain
adalah:
1. Mengetahui dan memahami profil dari perusahaan Keju Kraft.
2. Mengetahui dan memahami strategi pemasaran pada produk Keju Kraft
3. Mengetahui dan memahami strategi pengembangan dengan analisis SWOT
dan QSPM pabrik Keju Kraft

vi
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Agribisnis
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, yang terdiri dari Agriculture
yang berarti pertanian dan Business yaitu usaha atau kegiatan yang berorientasi
profit. Sehingga agribisnis ialah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang
terkait dengan pertanian berorientasi profit. Agribisnis meliputi pertanian secara
luas dalam berbagai aspek agrokompleks seperti pertanian, peternakan, perikanan,
kehutanan, dan perkebunan.
Agribisnis dapat dibagi menjadi tiga subsistem yang saling bergantung
satu sama lain, yaitu subsistem hulu (input), budidaya (on-farm), dan hilir
(output). Subsistem hulu bergerak pada produksi alat-alat pertanian seperti benih,
pupuk, pestisida atau bahan kimia, serta alat dan mesin pertanian. Subsistem
budidaya memproduksi hasil pertanian yang masih berupa bahan baku atau bahan
mentah (produksi primer). Selanjutnya subsistem hilir akan memproduksi bahan
mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi serta mengatur jalannya pemasaran
dari produk yang telah dihasilkan. Di dalam menjalankan agribisnis diperlukan
pengelolaan yang sesuai sebagai dasar untuk mengambil keputusan (decision
maker) di dalam aspek ekonomi dan finansial kegiatan sektor pertanian
(Primyastanto, 2011).
Menurut Faqih (2010), manajemen agribisnis adalah proses penggunaan
sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya dalam usaha di bidang pertanian dari mulai proses produksi,
penganganan pasca panen, pengolahan hasil sampai pemasaran. Secara singkat,
manajemen agribisnis adalah proses pengelolaan dalam sektor pertanian dengan
memanfaatkan sumber daya, terutama SDM yang ada untuk menghasilkan produk
pertanian yang menguntungkan. Produk pertanian yang menguntungkan
dihasilkan dengan mendayagunakan sumber daya yang ada dengan efisien.
Sumber daya ini meliputi 6 M, yaitu Man (manusia), Money (uang), Machine
(mesin), Material (bahan), Method (metode), dan Market (pasar) dan pada sumber
daya tersebut diterapkan lima fungsi manajemen. Lima Fungsi Manajemen (FM)
adalah Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan, dan Evaluasi.

1
2.1.1 Sumber Daya dalam Manajemen
1. Man (Manusia)
Merupakan faktor utama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manusia tidak hanya berperan sebagai faktor produksi di perusahaan tetapi juga
berperan sebagai konsumen dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Saat ini tenaga kerja manusia tidak hanya sebagai faktor produksi, tetapi sudah
dianggap sebagai mitra perusahaan sehingga harus dikelola dengan sebaik-
baiknya.
2. Money (Uang)
Pada perekonomian modern, uang berperan sebagai alat transaksi. Oleh
karena itu untuk melakukan berbagai kegiatan perusahaan diperlukan uang. Uang
digunakan untuk membayar gaji dan upah, membeli bahan baku, peralatan, mesin,
dan lain-lain. Dikarenakan sifatnya yang terbatas, uang harus dikelola dengan baik
dan cermat.
3. Machine (Mesin)
Pada era teknologi saat ini penggunaan alat dan mesin sangat penting
dalam proses produksi maupun pelaksanaan kegiatan perusahaan. Alat dan mesin
berguna sebagai alat bantu agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lebih
cepat dan lancar. Alat dan mesin digunakan dari tahap awal produksi hingga tahap
akhir pemasaran untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan kegiatan
usaha.
4. Material (Bahan)
Material atau bahan-bahan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses
produksi, sebab bahan-bahan merupakan input yang akan diolah lebih lanjut
menjadi barang jadi maupun setengah jadi yang siap untuk dipasarkan. Pemilihan
bahan dengan kualitas yang baik akan berpengaruh pada output produk yang baik
pula. Dengan meningkatnya kualitas barang yang dihasilkan, maka perusahaan
dapat membangun citra produk yang baik di mata masyarakat.
5. Method (Metode)
Agar suatu kegiatan lebih berdaya guna dan berhasil guna, manusia
dihadapkan pada berbagai alternatif metode atau cara untuk melakukan pekerjaan.
Masing-masing cara memiliki karkteristik hasil yang berbeda. Pemilihan cara
yang tepat memungkinkan proses produksi berjalan efektif dan efisien.

2
6. Market (Pasar)
Bagi perusahaan, pasar merupakan sarana manajemen yang penting. Di
dalam pasar terjadi permintaan dan penawaran terhadap suatu komoditas atau
barang tertentu. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi suatu perusahaan, tujuan
perusahaan tidak mungkin dapat tercapai.
2.1.2 Lima Fungsi Manajemen
1. Perencanaan Produksi Pertanian (Planning)
Perencanaan merupakan pondasi terhadap fungsi-fungsi manajemen yang
lainnya. Kegiatan perencanaan dalam manajemen produksi pertanian meliputi
pemilihan komoditas pertanian; pemilihan lokasi pertanian dan penempatan
fasilitas; skala usaha pertanian; dan perencanaan proses produksi pertanian
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian yang diterapkan menyangkut bagaimana
mengalokasikan berbagai input dan fasilitas yang digunakan dalam proses
produksi sehingga dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Merupakan tahap realisasi rencana produksi yang telah ditetapkan dan
terkait dengan bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan.
4. Pengawasan (Controlling)
Menurut Verawati (2009), pengawasan adalah kegiatan manajer yang
mengusahakan agar pekerjaan pekerja terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Pengawasan dilakukan untuk mencegah,
mengendalikan, atau mengurangi penyimpangan pada kegiatan usaha. Apabila ada
kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana, akan diadakan suatu tindakan
perbaikan (corrective action).
5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dilakukan untuk menemukan penyimpangan dari rencana yang
telah ditetapkan serta solusi untuk mengatasinya. Menurut Sastrohadiwiryo
(2005), berhasil tidaknya program pendidikan dan pelatihan akan banyak
bergantung kepada kegiatan evaluasi yang dilakukan.

3
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang
atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Pemasaran merupakan semua
kegiatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dengan pasar, yang berarti
bekerja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler, 2002).
Menurut Asmarantaka (2017) pengertian pemasaran atau tataniaga
(marketing) dapat didekati melalui dua pendekatan yaitu pendekatan ekonomi dan
manajerial. Pendekatan ekonomi merupakan pendekatan keseluruhan pemasaran
(pendekatan makro) dari petani atau aliran komoditi setelah di tingkat usahatani
sampai komoditi/produk diterima/konsumsi oleh konsumen akhir. Dengan
demikian, pendekatan ekonomi melibatkan banyak perusahaan (pendekatan
kelembagaan), kegiatan produktif dan nilai tambah (pendekatan fungsi), dan
pendekatan sistem (input-output system)
Pemasaran dilihat dari aspek ilmu ekonomi menurut Asmarantaka (2012)
merupakan suatu proses dari satu pergerakan, serangkaian atau tahapan aktivitas
dan peristiwa dari fungsi-fungsi yang juga akan melibatkan beberapa tempat.
Selain itu, pemasaran merupakan bentuk koordinasi yang diperlukan dari
serangkaian (tahapan) aktivitas atau dalam pergerakan mengalirnya produk dan
jasa dari tangan produsen primer hingga ke tangan konsumen akhir. Pengertian
lain pemasaran dari aspek ilmu ekonomi yaitu serangkaian fungsi yang diperlukan
dalam menggerakkan input atau produk dari tingkat produksi primer hingga
konsumen akhir.
Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran pertanian dikatakan
sebagai kegiatan produktif sebab pemasaran pertanian dapat meningkatkan guna
waktu (time utility), guna tempat (place utility), guna bentuk (form utility) dan
guna pemilikan (possession utility). Komoditi pertanian yang sudah mengalami
peningkatan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk baru dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, apabila sudah terjadi pemindahan hak milik dari produsen
atau lembaga pemasaran kepada konsumen (Sudiyono, 2002).

4
Menurut Kusuma (2017), pemasaran merupakan suatu parameter untuk
menilai berhasil tidaknya suatu usaha. Karena hasil akhir dari proses produksi
penjualan dengan harapan mendapatkan keuntungan. Proses pemasaran
memerlukan pihak lain yang disebut lembaga pemasaran.
2.2.1 STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
Dalam manajemen pemasaran perlu untuk memerhatikan aspek STP dan
7P. Istilah strategi pemasaran STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
merupakan rangkaian proses yang harus dilalui pada penetapan strategi bisnis.
Hal ini berlaku untuk berbagai jenis produk baik barang maupun jasa, juga cara
pemasaran offline maupun online.
1. Segmenting
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012), pengertian segmentasi pasar
adalah sebagai proses mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok atau segmen- segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respon terhadap program pemasarn
spesifik. Variabel-variabel yang dipakai dalam mensegmentasi pasar sebagai
berikut menurut Kotler, Bowen dan Makens (2012):
a. Segmentasi Geografik Membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografi
seperti Negara, regional, Negara bagian, kota atau komplek perumahan.
b. Segmentasi Demografik Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
c. Segmentasi Psikografik Membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya hidup atau kepribadian.
d. Segmentasi Perilaku Mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan,sikap, penggunaan atau reaksi mereka terghadap suatu produk.
2. Targeting
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012), pengertian pasar sasaran adalah
proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik.

5
3. Positioning
Menurut Tjiptono dan Chandra mengatakan bahwa (2012) positioning
adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif
dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat
ini maupun calon pelanggan.
2.2.2 7P (product, price, place, promotion, people, process, physical evidence)
Perusahaan merancang bauran pemasaran yang terintegrasi untuk
menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dengan strategi
pemasaran yang andal, perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang
terdiri dari 7P (product, price, place, promotion, people, process, physical
evidence)
1. Product
Menurut Adam (2015), produk jasa adalah sekumpulan nilai yang kompleks.
Nilai sebuah produk di tetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaatnya yang akan
mereka terima dari produk tersebut.
Produk dalam pengertian umum adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsidan
dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan (Nana, 2015).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar agar menarik
perhatian, akusisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti luas meliputi objek-
objek fisik, jasa, cara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini
(Kotler dan Amstrong, 2008).
2. Price
Menurut Alma (2016), value adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan
dengan produk lain nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran
antara barang dengan barang, sekarang tidak menerima pertukaran antara barang
dan barang lagi akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut
harga jadi harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai produk
di benak konsumen (Nana, 2015).

6
Harga yaitu sejumlah uang yang ditagihkan, atas suatu produk atau jasa atau
jumlah dan nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan
memiliki atau menggunakan suatu produk dan jasa (Kotler dan Amstrong, 2008).
3. Promotion
Menurut Lupiyoadi (2013), promosi merupakan salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk jasa kegiatan promosi bukan saja berfunsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dan konsumen melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya.
Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai
pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan
Amstrong, 2008).
Menurut Suryana (2013), agar barang dan jasa yang diproduksi dikenal,
diketahui, dibutuhkan dan diminta konsumen, usaha-usaha yang dilakukan untuk
mempromosikan produk adalah:
a. Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
b. Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang dihasilkan
c. Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita hasilkan
4. People
Menurut Lupiyoadi (2013), dengan melihat berbagai peran penting SDM
dalam perusahaan tentunya manajemen tidak dapat lagi memandang sumber daya
ini hanya dengan sebelah mata.
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-
tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah-
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,
jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam

7
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan
(Faustinus, 2003).
5. Place
Menurut Adam (2015), lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat
oleh perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempaatkan yang
paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat ada tiga
macam tipe interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan yaitu:
a. Pelanggan mendatangi penyedia jasa
b. Penyedia jasa mendatangi pelanggan
c. Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara
Menurut Suryana (2013), tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat
yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat
yang baik dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
a. Memperbanyak saluran distribusi.
b. Memperluas segmentasi atau cakupannya.
c. Menata penampilan tempat usaha.
d. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
e. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang yang lain. Hal
ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.
6. Process
Menurut Lupiyoadi (2013), proses merupakan gabungan semua aktivitas,
yang umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal
rutin lainnya, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi
proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam
batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak
jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas biaya
dan kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan
ditentukan saat keputusan proses ini (Jay Hezer, 2006). Strategi proses juga
berhubungan dengan tata letak ruang alur produksi dan alur penjualan produk.

8
Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, dan biaya, serta, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan
dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai
sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat (Jay
Hezer, 2006).
7. Physical Evidence
Menurut Adhaghassani (2016) lingkungan fisik (physical evidence) adalah
keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik
lingkungan merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang
dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan
institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakkan dan layout
yang nampak sebagai objek.
Physical evidence merupakan lingkungan dimana suatu perusahaan
memberikan layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan
konsumen, serta berbagi komponen yang tampak (tangible) dalam menunjang
kinerja dan kelancaran pelayanan (Zeithaml, Bitner, dan Gremler, 2006).
2.3 Analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT)
Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan. Analisis ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi
faktor internal maupun eksternal yang digunakan sebagai alat penting untuk
pengambilan keputusan dan pembuatan strategi (Seth, 2015).
Unsur–unsur SWOT terdiri dari Kekuatan (Strength), Kelemahan
(Weakness). Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat). Menurut Fahmi
(2013), untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat
faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O
dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar
perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor

9
ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik,
hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
b. Faktor internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S
dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya
manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya
perusahaan (corporate culture).

10
III. METODOLOGI
3.1 Metode Pengumpulan Data
Data adalah komponen terpenting dalam suatu analisis atau penelitian. Hal
ini didasarkan karena data merupakan semua fakta dapat berupa verba maupun
angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu analisis. Data yang
digunakan dalam laporan ini berupa data sekunder, yakni data yang diperoleh
secara tidak langsung. Data ini diperoleh dengan cara mengobservasi berbagai
macam literatur antara lain internet, buku, jurnal, skripsi, dll.
3.2 Metode Analisis
Analisis yang diterapkan dalam laporan ini dibagi menjadi dua, yaitu
analisis manajemen pemasaran dan analisis strategi pengembangan produk.
Analisis manajemen pemasaran dilakukan dengan identifikasi STP
(Segmentation, Targeting, Positioning) dan mengidentifikasi Marketing Mix
(7P). Sedangkan ntuk analisis strategi pengembangan produk didapat dengan
metode analisis SWOT dan QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix).

11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
Keju adalah salah satu makanan yang terbuat dari fermentasi susu sapi
melalui proses pengentalan atau koagulasi. Keju adalah salah satu bahan pangan
berasal dari susu sebagai upaya memperpanjang masa simpan susu tersebut (Murti
dan Hidayat, 2009). Sekarang ini produksi keju semakin meningkat seiring
dengan produksi susu yang juga kian meningkat, varian rasa keju kini pun
semakin beragam sehingga keju bayak disukai berbagai kalangan.
Kraft Foods adalah perusahaan makanan terbesar kedua di dunia yang
berkantor pusat di Northfield Illinois, Ameika Serikat. Di Indonesia, Kraft Food
adalah salah satu perusahaan makanan ringan dan gula terbesar di Indonesia.
Selama lebih dari 100 tahun, Kraft berdedikasi untuk membantu orang di seluruh
dunia unutk makan dan hidup yang lebih baik. Konsumen di lebih dari 150 negara
telah memilih berbagai produk Kraft antara lain Oreo, Biskuat, Cadbury Diary
Milk, TUC, dan keju Kraft.
Pada tanggal 1 Juli 2013, Kraft Foods Group Indonesia diluncurkan kembali
untuk menghidupkan kembali Kraft Foods Indonesia yang sebelumnya telah
menjadi Mondelēz Indonesia. Kini Kraft Foods Group Indonesia (disebut juga
Kraft Foods baru) masuk ke bisnis keju dan produk mengandung susu, sedangkan
Mondelēz Indonesia masuk ke bisnis biskuit, coklat dan makanan ringan.
Didirikan pada Mei 2017, PT EMINA CHEESE INDONESIA, atau kerap
disebut EMINA, adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi keju
olahan. EMINA dibentuk sebagai hasil kerja sama dua perusahaan Jepang
ternama, yaitu Mitsubishi Corporation dan Rokko Butter Co., Ltd.
Emina Cheese dengan misi Berkontribusi kepada masyarakat dengan
menciptakan budaya makanan baru melalui produksi dan penjualan produk yang
dapat dibanggakan oleh semua pekerjanya dan vis Menjadi produsen keju olahan
no.1 di Asia diharapan akan menjadi pengasil produk yang dapat bersaing dengan
produk keju lainnya.

12
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Manajemen Pemasaran
a. Kegiatan Pemasaran
Kraft Foods Indonesia melakukan beberapa hal dalam kegiatan
pemassaran antara lain dengan audio visual melalui platform YouTube serta TV.
Kraft Foods juga menyertakan promosinya melalui media cetak seperti koran dan
majalah. Kraft Foods juga memahami minat dari konsumen serta mengikuti
perkembaangan minat dari konsumen sehingga produk keju dari Kraft banyak
dinimati banyak konsumen.
Kegiatan promosi Emina Cheese dilakukan melalui audio visual yaitu
melalui platform youtube. Emina Cheese hanya melakukan kegiatan promosinya
lewat platform youtube sehingga masyarakat kuran mengetahui tentang produk
dari Emina Cheese.
Tabel 1. Marketing Mix Kedua Produk
Sumber
NO Uraian Keju Kraft Emina Cheese info dan
Bukti
Keju Kraft food EMINA Cheese
menyediakan rasa Stick
dan nutrisi mengandung:
berkualitas tinggi Kalsium yang
Profil
1 Produce untuk semua setara dengan
perusahaan
kesempatan makan, segelas susu,
baik di rumah, di Vitami D, dan
restoran, atau saat sumber protein
bepergian. yang baik.

Toko jual
2 Price 175gr Rp 21.000 170gr Rp 22.000 beli online
shopee

Jl. Wr. Jati Bar. Kawasan Industri


No.59, Ps. Minggu, MM2100 Jl. Jawa Iklan :
Kota Jakarta Blok G, Desa bukti
Selatan, Daerah Gandamekar internet,
3 Place Khusus Ibukota Cikarang Barat profil
Jakarta 12510, Bekasi 17520 perusahaan
Indonesia di
Transmart, Indonesia
Indomart, Alfamart, Alfamidi,
Ramayana, Giant, Alfamart,

13
Super Indo, Superindo,
Hypermart, Shopee Hypermart,
Shopee, AEON
Iklan :
Kompetisi bukti video
Mengadakan vesifal
Berhadiah, iklan,
4 Promotion makanan, pameran
mengikuti bazar internet
dan bazar
makanan berupa
berita
Tampilan SPG
dalam pameran
Tampilan baju SPG
resmi sesuai warna
serta boorth dalam Media
5 People produk serta
pameran resmi internet
mengenakan
sesuai warna produk
aksesoris yang
menarik
Produksi keju
Dimasak dengan Emina Cheese
penambahan air, menerapkan
garam dan beberapa teknologi terkini
mineral, serta yaitu dengan
vitamin seperti detektor sinar-X
kalsium dan vitamin ,kombinasi antara
6 Proces Internet
D. O, ya, proses tekanan positif dan
pengolahan ini filter High
dipisahkan menjadi Efficiency
beberapa line atau Particulate Air
jenis produk keju (HEPA) untuk
kraft. menjaga udara
tetap bersih
Profil
Physical Srtifikasi halal dari Srtifikasi halal perusahaan,
7
Evidence MUI dari MUI Internet,
produk

Masyarakat umum Masyarakat umum Profil


8 Segmentation
segala usia segala usia perusahaan

Profil
9 Targeting Setiap kalangan Setiap kalangan
perusahaan

14
Info dan
No Uraian Keju Kraft Emina Cheese
bukti
10 Positioning Produk premum keju Produk keju stik Iklan dan
no 1 di Indonesia yang praktis lezat profil
dan bergizi perusahaan
Pemasaran yang dilakukan oleh Kraft foods dengan mengadakan event
bazar, untuk mengenalkan produk-produk dari kraft foods sehingga masyarakat
lebih mengetahui tentang kelezatan dari produk-produk kraft foods, Kraft foods
Indonesia melakukan beberapa hal dalam kegiatan pemasaran antara lain dengan
audio visual melalui platform youtube serta tv. Kraft foods juga menyertakan
promosinya melalui media cetak seperti koran dan majalah. Kraft foods juga
memahami minat dari konsumen serta mengikuti perkembaangan minat dari
konsumen sehingga produk keju dari kraft banyak dinimati banyak konsumen.
Kegiatan promosi Emina Cheese dilakukan melalui audio visual yaitu
melalui platform youtube. Emina cheese hanya melakukan kegiatan promosinya
lewat platform youtube sehingga masyarakat kuran mengetahui tentang produk
dari Emina Cheese. Emina cheese pun juga ikut dalam kegiatan bazar untuk
mengenalkan produk dari Emina cheese kepada masyarakat. Kompetisi berhadiah
pun juga diadakan oleh Emina Cheese dalam menarik minat konsumen.
Keunggulan dari produk keju Kraft foods adalah penggunaan kemasan
yang baik dengan penggunaan aluminium foil. Pengemasan produk yang baik
akan menjaga kualitas produk tetap terjaga dengan baik. Keunggulan dari produk
keju Emina adalah pembuatan banyak varian rasa, sehingga keju Emina Cheese
dapat dinikmati besama keluarga dan teman terdekat. Banyaknya farina rasa dari
Emina Cheese diantaranya adalah Cheese Block Mild, Cheese Block RICH, dan
Cheese Block MOZZA. Kelemahan dari produk keju Emina Cheese adalah
pengemasannya yang hanya dilapisi dengan plastic, sehingga produk keju dari
Emina Cheese kurang terjaga.
Persamaan dari produk keju Kraft Foods dengan keju dari Emina Cheese
adalah penggunaan iklan yang sama-sama menjelaskan tentang keunggulan dari
masing-masing keju yaitu pada segi tekstur dimana kedua keju memiliki tekstur
yang lembut dan cocok untuk dinikmati Bersama keluarga. Perbedaan dari kedua
produk ditunjukkan pada cara pengemasannya dimana Emina Cheese

15
menggunakan plastic sebagai pelapis dari keju dan Kraft foods menggunakan
aluminium foil sebagai pelapis keju.
Dari Kraft Foods dan Emina Cheese strategi Pemasaran yang lebih baik
dilakukan oleh Kraft Foods yaitu dengan mengadakan sendiri fesival makanan,
pameran dan bazar. Kraft Foods dapat mengatur sendiri jalannya kegiatan dalam
festival tersebut sehingga Kraft Foods dapat menjelaskan produknya secara rinci
kepada masyarakat. Kraft Foods juga akan mendapatkan permintaan yang lebih
banyak setelah mengadakan festival tersebut dikarenakan dalam festival itu juga
diadakan festival, bazar dan berbagai kegiatan lain yang dapat menarik minat
masyarakat tentang produk dari Kraft foods.
Dengan demikian, Emina Cheese dapat meningkatkan permintaan dengan
meningkatkanb kualitas produk, cara pengemasan, dan cara pemasarannya. Cara
pengemasan bisa menggunakan aluminium foil untuk menjaga kualitas produk
agar tetap dapat disimpan dengan baik setelah kemasan dibuka. Strategi
pemasaran dari Emina Cheese dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki iklan
dan dapat menggunakan tokoh terkenal untuk menarik minat konsmen. Sedangkan
produk Kraft Foods dapat mempertahankan kualitas produk dengan baik. Kraft
Foods dapat juga menambah varian keju baruj untuk menarik perhatian
konsumen.
Kraft Foods dan Emina Cheese sama-sama tidak menentukan segmentasi
khusus dalam pemasarannya. Kraft Foods dan Emina Cheese memasarkan
produknya kepada masyarakat umum segala usia. Kraft Foods dan Emina Cheese
sama-sama tidak menentukan target khusus dalam pemasarannya. Kraft Food dan
Emina Cheese memasarkan produknya kepada semua kalangan. Dalam
pemasarannya Kraft Foods memposisikan produknya sebagai produk premium
no.1 di Indonesia. Sedangkan Emina Cheese memposisikan produknya sebagai
produk yang praktis dan lezat.
4.2.2 Pengembangan Produk
Dalam usaha pengembangan produk atau usaha dapat digunakan sebuah
metode penentuan strategi pengembangan usaha yaitu dengan menggunakan
Analisis SWOT. Secara berurutan, Analisis SWOT adalah sebagai berikut:

16
Tabel 2. Matriks Identifikasi Faktor Lingkungan Internal

Faktor-Faktor
No Internal Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)
Perusahaan

Sumber Daya Tenaga kerja yang ada


1
Manusa minimal lulusan Sarjana

Citra Produk keju no.1 di


2
Perusahaan Indonesia

Lokasi yang strategis karena


3 Lokasi
terletak di daereah ibukota

Menggunakan teknologi
4 Fasilitas
modern
Tergolong mahal, kualitas
5 Produk
kurang terjaga
Bahan produksi berasal dari
6 Produksi kerjasama dengan
perusahaan bidang lainnya
Berdasarkan tabel 2. hasil yang diperoleh adalah bahwa faktor-faktor
internal perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan tersebut antara
lain sumber daya manusia, fasilitas, lokasi, dan citra perusahaan. Hal tersebut
menjadi kekuatan dikarenakan tenaga kerja yang dibutuhkan maupun yang sudah
ada pada perusahaan Kraft Indonesia minimal adalah bergelar sarjana yang
didukung dengan kekuatan lokasi yaitu terletak pada daerah dekat ibukota yang
sumber daya manusianya juga didominasi oleh orang-orang bergelar. Selanjutnya,
PT Kraft Indonesia juga sudah menggunakan teknologi modern pada saat
produksi yang salah satunya adalah sensori evaluation yang beguna untuk
mengetes sample keju yang telah diproduksi sehingga diharapkan dapat
memenuhi standar untuk dipasarkan. PT Kraft Indonesia, cabang dari PT Kraft
Heinz yang merupakan perusahaan asal amerika merupakan perusahaan makanan
dan minuman terbesar kedua di dunia juga menjadi kekuatan bagi perusahaan ini
karena citranya yang sudah dikenal masyarakat seluruh dunia. Selain beberapa
kekuatan tersebut, perusahaan ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu
produksi dan produk. Perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan lain yang

17
berperan sebagai pemasok bahan baku yaitu susu, hal ini berpotensi menyebabkan
perusahaan tergantung pada perusahaan tersebut. Selain itu harga keju kraft yang
tergolong mahal dibanding pesaingnya juga menjadikan konsumen rawan
berpindah pada produk lain. Hal ini pun diperburuk oleh kualitas yang kurang
terjaga berdasarkan laporan pelanggan terhadap produk keju kraft tersebut.
Tabel 3. Matriks Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal
No Faktor-Faktor Eksternal Peluang Ancaman
Perusahaan (Opportunity) (Threats)
1. Teknologi Produksi Menggunakan
teknologi yang
modern dan
berkualitas
2. Teknologi Pemasaran Bekerjasama
dengan beberapa
mitra
3. Permintaan Bisa memenuhi
permintaan karena
diproduksi dalam
jumlah banyak
4. Persaingan Memiliki banyak
pesaing
5. Selera Konsumen Konsumen yang
selektif terhadap
harga produk akan
memilih untuk
membeli keju
dengan harga yang
lebih terjangkau
Berdasarkan data tabel 3. terdapat peluang dan ancaman dari faktor
eksternal perusahaan. Peluang yang dimiliki yaitu teknologi produksi, teknologi
pemasaran, dan permintaan. Kraft Foods Indonesia sudah menerapkan teknologi
yang modern dalam memproduksi keju cheddar. Kemudian untuk teknologi
pemasaran sudah melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan, dan
perusahaan ini dapat memenuhi permintaan pasar dengan baik. Sedangkan
ancaman yang dimiliki yaitu terkait selera konsumen dan banyaknya pesaing yang
turut memproduksi keju cheddar di pasaran.

18
Tabel 4. Matriks Urgensi (Analisis Silang Bobot) Faktor Internal

Faktor Strategi Internal A B C D E F Jumlah Bobot


Kekuatan
Sumber Daya Manusia A 2 2 3 2 2 11 0.183
Fasilitas B 2 3 3 2 3 13 0.216
Lokasi C 2 1 3 1 1 8 0.133
Citra D 1 1 1 1 1 5 0.083
Kelemahan
Produksi E 2 2 3 3 2 12 0.2
Produk F 2 1 3 3 2 11 0.183
Jumlah 9 7 12 15 8 9 60 1.00

Tabel 5. Matriks Urgensi (Analisis Silang Bobot) Faktor Eksternal


Faktor Strategi
A B C D E Jumlah Bobot
Eksternal
Peluang
Teknologi Produksi A 1 3 2 3 9 0,225
Teknologi Pemasaran B 3 3 2 3 11 0,275
Persaingan C 1 1 1 2 5 0,125
Ancaman
Permintaan D 2 2 3 2 9 0,225
Selera Konsumen E 1 1 2 2 6 0,150
Jumlah 7 5 11 7 10 40 1,000

Tabel 6. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

No Faktor-faktor strategi Internal Utama Bobot Peringkat Skor

A Kekuatan
1. Sumber daya manusia 0.183 3 0.549
2. Fasilitas
3. Lokasi 0.216 3 0.648
4. Citra perusahaan 0.133 3 0.399
0.083 4 0.332

19
Jumlah skor kekuatan (+)1.928
B Kelemahan
1. Produksi 0.2 4 0.80
2. Produk
0.183 4 0.732
Jumlah skor kelemahan (-) 1.532
Total 0.998 3.46
Selisih Kekuatan dan Kelemahan (+) 0.396
Tahapan awal dalam penyusunan strategi pengembangan usaha adalah
pembuatan matriks IFE dan EFE yang berisi tentang kekuatan dan kelemahan
pada PT Kraft Indonesia. Kekuatan tersebut berupa kelebihan yang dimiliki oleh
PT Kraft Indonesia yang mampu menajdi senjata atau pembeda yang baik dengan
competitor, sedangkan kelemahan merupakan hal yang membuat sebuah
perusahaan rentan kalah saing dengan perusahaan lainnya atau dapat diartikan
sebagai kekurangan suatu perusahaan.
Kekuatan yang dimiliki oleh PT Kraft Indonesia adalah sumber daya
manusia, fasilitas, lokasi, dan cotra perusahaan. Sedangkan kelemahan yang ada
pada PT Kraft Indonesia adalah pada aspek produksi dan produk. Berdasarkan
table 6. dapat dilihat bahwa kekuatan paling besar ada pada aspek fasilitas dengan
skor sebesar 0.648. Sedangkan untuk kelemahan, dari perusahaan tersebut adalah
pada aspek produk dengan besar skor 0.732. Selisih jumlah skor kekuatan dengan
jumlah skor kelemahan adalah (+) 0.396 yang menginterpretasikan bahwa nilai
kekuatan lebih tinggi dibanding dengan nilai kelemahan.
Tabel 7. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
No Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Bobot Peringkat Skor
Utama

A Peluang

1. Teknologi produksi 0,225 4 0,900

2. Teknologi pemasaran 0,275 4 1,100

3. Permintaan 0,125 3 0,375

20
Jumlah skor peluang 2,375

B Ancaman

1. Persaingan 0,225 4 0,900

2. Selera konsumen 0,150 3 0,450

Jumlah skor ancaman 1,350

Total peluang dan ancaman 1 3,725

Selisih peluang dan ancaman (+)1,025

Matriks EFE berisi factor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
masih berpengaruh terhadap perusahaan tersebut. Pengaruh tersebut dapat berupa
peluang dan ancaman. Peluang tersebut berupa teknologi produksi, teknologi
pemasaran, dan permintaan. Sedangkan persaingan dan selera konsumen
merupakan ancaman bagi perusahaan tersebut.
Peluang dengan skor terbesar didapat oleh perkembangan teknologi
pemasasran yaitu mendapat angka 1,100. Sedangkan ancaman dengan skor
terbesar berada pada persaingan perusahaan dengan skor 0,900. Berdasarkan
matriks EFE tersebut selisih antara jumlah skor peluang dengan jumlah skor
ancaman adalah (+) 1,025 yang menginterpretasikan bahwa perusahaan PT Kraft
Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan usahanya.
Gambar 1. Matriks grand strategy

Peluang

1,025 Posisi PT Kraft Indonesia


(Kuadran 1)

Kelemahan Kekuatan
0,396

Ancaman

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa posisi PT Kraft Indonesia berada
oada kuadran 1 yang berkoordinat (0,396;1,025) yang berarti bahwa perusahaan

21
memiliki dukungan kuat dari Kekuatan (strenght) dan Peluang (opportunity)
dalam usaha mengatasi Kelemahan (weakness), dan Ancaman (threat). Dengan
posisi seperti ini hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi agresif
yaitu dapat dilakukan pengembangan produk dan upaya pengembangan pasar.
Hasil analisis SWOT PT Kraft Indonesia diatas dapat digunakan sebagai
dasar penentuan strategi-strategi yang tetap berdasarkan kemampuan faktor-faktor
SWOT dalam pengembangan usaha. Strategi-strategi tersebut diulas dengan
bantuan matriks SWOT sebagai berikut:
Tabel 8. Matriks SWOT Strategi Pengembangan PT Kraft Indonesia
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
▪ Tenaga Kerja yang 1. Bahan produksi
ada dan dibutuhkan berasal dari
minimal Sarjana kerjasama dengan
(S1) perusahaan bidang
▪ Fasilitas usaha yang lainnya. (W1)
menggunakan 2. Harga tergolong
teknologi modern mahal (W2)
(S2) 3. Kualitas kurang
▪ Lokasi dekat dengan terjaga (W3)
pasar dan SDM (S3)
▪ Perusahaan
makanan dan
Faktor Eksternal minuman terbesar
kedua di Dunia (S4)
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
- 1. Teknologi modern dan 1. Memanfaatkan 1. Bekerja sama
berkualitas (O1) tenaga kerja yang dengan banyak
- 2. Bekerjasama dengan ada dan citra mitra yang
beberapa mitra (O2) perusahaan untuk berhubungan
- 3. Permintaan selalu meningkatkan dengan bahan
terpenuhi (O3) kerjasama dengan produksi. (W1,
- beberapa mitra O2)
(S1,S4,O2) 2. Menggunakan
2. Memanfaatkan teknologi modern
fasilitas usaha untuk semaksimal
menambah mungkin sehingga
kapasitas kualitas tetap
permintaan terjaga (W3, O2)
sehingga menambah
pendapatan.(S2, O1,
O3)
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Banyak pesaing (T1) 1. Memaksimalkan 1. Pengetatan quality
2. Konsumen selektif fasilitas yang ada control sehingga

22
terhadap harga produk sehingga harga bias kekuatan saing
sehingga akan lebih ditekan serta meningkat (W3,
condong memilih menonjolkan citra T1)
untuk membeli keju perusahaan 2. Penekanan harga
dengan harga lebih sehingga mengubah produk dengan
terjangkau (T2) mainset konsumen. negosiasi terhadap
(S2,S4,T2) mitra usaha bidang
2. Menonjolkan citra bahan baku (W1,
perusahaan serta W2, T2)
memaksimalkan
penguasaan lokasi
yaitu di jawa barat.
(S3, S4, T1)
Tabel 8. merupakan hasil analisis matriks SWOT strategi pengembangan
PT Kraft Indonesia. Analisis tersebut terdiri atas komponen strategi yaitu
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dlam table tersebut telah didapat
beberaa strategi yang dapat dilakukan oleh PT Karya Indonesia. Strategi tersebut
berguna dalam rangka pengembangan perusahaan melalui penggunaan kekuatan
dan peluang untuk menghadapi kelemahan dan ancaman. Strategi tersebut atara
lain:
1. Strategi SO dilakukan dengan cara Memanfaatkan tenaga kerja dan citra
perusahaan untuk meningkatkan kerjasama dengan beberapa mitra, dan
Memanfaatkan fasilitas usaha yang dimiliki untuk menambah kapasitas
permintaan sehingga menambah pendapatan. (strategi 1)
2. Strategi ST dilakukan dengan cara Memaksimalkan fasilitas yang ada sehingga
harga bias lebih ditekan serta menonjolkan citra perusahaan sehingga
mengubah mainset konsumen selain itu pada strategi ST terdapat cara kedua
yaitu Menonjolkan citra perusahaan serta memaksimalkan penguasaan lokasi
yaitu di jawa barat. (strategi 2)
3. Strategi WO dalam pengembangan PT Kraft Indonesia yaitu dengan cara
bekerjasama dengan banyak mitra yang berhubungan dengan bahan produksi
serta menggunakan teknologi modern semaksimal mungkin sehingga kualitas
tetap terjaga (strategi 3)
4. Strategi WT yaitu dengan pengetatan quality control sehingga kekuatan saing
meningkat disertai dengan usaha penakanan harga produk dengan cara diskusi
bersama mitra usaha bidang bahan baku. (strategi 4)

23
Tabel 9. Matriks QSP Strategi Pengembangan PT Kraft Indonesia

Alternatif strategi
Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1 Sumber daya manusia (S1) 0,183 3 0,549
2 Fasilitas (S2) 0,216 3 0,648 3 0,648
3 Lokasi (S3) 0.133 3 0,399
4 Citra Perusahaan (S4) 0,083 4 0,332 4 0.332
Kelemahan
1 Produksi (W1) 0,2 4 0,80 4 0,80
2 Produk(W2) 0,183 4 0,732 4 0,732
Peluang
1 Teknologi Produksi (O1) 0,225 4 0,900 4 0,900
2 Teknologi Pemasaran (O2) 0,275 4 1,100 4 1,100
3 Permintaan (O3) 0,125 3 0,375
Ancaman
1 Persaingan (T1) 0,225 4 0,900 4 0,900
2 Selera Konsumen (T2) 0,150 3 0,450 3 0,450
Total 3,904 2,729 3,532 2,882
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2019

24
Tabel 9. adalah hasil analisis QSP mengenai strategi pengembangan PT
Kraft Indonesia. Analisis QSP ini adalah sebuah metode untuk menentukan
urutan strategi yang harus dilaksanakan terlebih dahulu berdasarkan besarnya
total TAS yang diperoleh tiap strategi. Strategi inipun diperoleh dari hasil
analisis-analisis sebelumnya yaitu matriks IFE, EFE,dan SWOT.
Srategi-strategi yang telah ditentukan pada analisis SWOT akan ditentukan
keutamaannya dengan QSP ini. Dengan diperolehnya nilai untuk strategi 1
sebesar 3,904; strategi 2 sebesar 2,729; strategi 3 sebesar 3,532; dan strategi 4
sebesar 2,882, maka dapat diurutkan keutamaan strategi-strategi tersebut
sebagai berikut:
2. Strategi SO melalui pemanfaatan tenaga kerja dan citra perusahaan untuk
meningkatkan kerjasama dengan beberapa mitra, dan memaksimalkan
fasilitas usaha yang dimiliki untuk menambah kapasitas permintaan
sehingga menambah pendapatan. (strategi 1)
3. Strategi WO dalam pengembangan PT Kraft Indonesia yaitu dengan cara
bekerjasama dengan banyak mitra yang berhubungan dengan bahan
produksi serta menggunakan teknologi modern semaksimal mungkin
sehingga kualitas tetap terjaga (strategi 3)
4. Strategi WT yaitu dengan pengetatan quality control sehingga kekuatan
saing meningkat disertai dengan usaha penakanan harga produk dengan
cara diskusi bersama mitra usaha bidang bahan baku. (strategi 4)
5. Strategi ST dilakukan dengan cara Memaksimalkan fasilitas yang ada
sehingga harga bias lebih ditekan serta menonjolkan citra perusahaan
sehingga mengubah mainset konsumen selain itu pada strategi ST terdapat
cara kedua yaitu Menonjolkan citra perusahaan serta memaksimalkan
penguasaan lokasi yaitu di jawa barat. (strategi 2)

25
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kraft Foods adalah perusahaan makanan terbesar kedua di dunia yang
berkantor pusat di Northfield Illinois, Ameika Serikat. Di Indonesia, Kraft Food
adalah salah satu perusahaan makanan ringan dan gula terbesar di Indonesia.
Selama lebih dari 100 tahun, Kraft berdedikasi untuk membantu orang di seluruh
dunia unutk makan dan hidup yang lebih baik. Konsumen di lebih dari 150 negara
telah memilih berbagai produk Kraft antara lain Oreo, Biskuat, Cadbury Diary
Milk, TUC, dan keju Kraft. Kraft Foods Indonesia melakukan beberapa hal dalam
kegiatan pemassaran antara lain dengan mengadakan festival makanan dan
menggunakan audio visual melalui platform YouTube serta TV. Kraft Foods juga
menyertakan promosinya melalui media cetak seperti koran dan majalah.
Perusahaan ini juga memiliki beberapa kendala yaitu produksi dan produk
perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan lain yang berperan sebagai
pemasok bahan baku yaitu susu, hal ini berpotensi menyebabkan perusahaan
tergantung pada perusahaan tersebut.
Berdasarkan data, manajemen pemasaran yang dilakukan Kraft Foods
Indonesia mencakup skala nasional sehingga produk tersebar di seluruh bagian
Indonesia. Manajemen pemasaran produk Kraft Foods dengan mengadakan
festival makanan dan melalui platform audio visual seperti YouTube serta TV.
Manajemen keuangan perusahaan Kraft Food baik. Terdapat kekuatan dan
kelemahan pada perusahaan Kraft Food, kekuatan tersebut antara lain sumber
daya manusia, fasilitas, lokasi, dan citra perusahaan. Selain beberapa kekuatan
tersebut, perusahaan ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu produksi dan
produk.
5.2 Saran
1. Perusahaan
Untuk perusahaan disarankan untuk lebih menjaga kualitas produk dan
menstabilkan kualitas produk tersebut segera. Hal ini dikarenakan perusahaan
yang telah memiliki citra yang sangat bagus di Indonesia. Sehingga akan sangat
fatal jika masalah tersebut terus berlanjut dan tidak kunjung diatasi. Selain itu
harga yang terbilang cukup mahal disarankan lebih ditekan guna menghadapi
pesaing yang semakin banyak sehingga keberlanjutan perusahaan tetap aman.

26
2. Kegiatan Praktikum
Untuk kegiatan praktikum, untuk durasi pengerjaan sebaiknya dapat diberikan
durasi yang lebih mengingat ada faktor-faktor tidak terduga yang dapat
menghambat pengerjaan laporan. Selain itu sudah seharusnya materi yang ada
pada laporan telah dijelaskan dan benar-benar dipahami sebelumnya. Hal tersebut
berkaitan juga dengan modul pembelajaran. Modul pembelajaran sebaiknya
dibuat menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dipelajari. Sekiranya saran
tersebut dapat dijadikan evaluasi sehingga laporan hasil penelitian selanjutnya
dapat dibuat semaksimal mungkin dan berorientasi pada implementasi materi.

27
DAFTAR PUSTAKA
Asmarantaka, Ratna Winandi. 2012. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing).
Penerbit : Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
Bogor.
Asmarantaka, Ratna Winandi., Atmakusma, Juniar., dkk. 2017. Konsep
Pemasaran Agribisnis: Pendekatan Ekonomi dan Manajemen. Penerbit :
Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor.
https://eminacheese.com/id/kisah. Diakses pada 24 November 2019.
https://www.qerja.com/company/view/kraft-foods-indonesia-pt. Diakses pada 24
November 2019
Kesuma, Hendra. 2017. Analisis Pemasaran Jamur Merang Lembaga Mandiri
Mengakar Masyarakat (LM3) Agrina di Tanjong Paya Kecamatan
Peusangan Kabupaten Bireuen. Universitas Almuslim. Bireuen.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia :Analisis, Perencanaan.
Purcell. 1979. Agricultural Marketing: System, Coordination, Cash and Future
Prices. A Prentice-Hall Company, Virginia.
Rahim, Abdul dan Diah Retno Dwi Astuti. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis.
Makasar : Badan Penerbit Universitas negri Makasar
Sastrohadiwiryo, S. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudiyono, 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Kota
Malang
Verawati, B. R. 2009. Gambaran Manajemen Pelatihan Tenaga Perawat di Bidang
Keperawatan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2008. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

28
LAMPIRAN

Bukti pembuatan keju emina cheese menggunakan peralatan yang canggih


https://kumparan.com/kumparanfood/teknologi-canggih-dalam-produksi-emina-
cheese-1550646787591839485

Bukti pembuatan keju kraft mengunakan susu alami


https://mommiesdaily.com/2014/04/23/nrmelihat-proses-pengolahan-keju-kraft/

29
Profil Emina Cheese
https://eminacheese.com/id/produk

Profil Kraft Food


https://www.kraftheinzcompany.com/brands.html

30
Tempat produksi Kraft Food di Indonesia
https://manufakturindo.com/company/detail/pt-kraft-foods-indonesia.html

Tempat Produksi Emina Cheese


https://eminacheese.com/id/kisah

31
Iklan Keju kraft
https://youtu.be/Y6QN_tPaRFE

Iklan Emina Cheese


https://youtu.be/6IQeSPtn4uk

32
Promosi Keju Kraft
https://travel.kompas.com/read/2019/09/07/192500927/festival-kuliner-kraft-
bandung-sajikan-150-makanan-dengan-tambahan-keju

Promosi Emina Cheese


https://youtu.be/9qNmOv_F1CM

33
Booth dan Spg Keju Kraft
https://travel.kompas.com/read/2019/09/02/185607627/pecinta-keju-akhir-pekan-
ini-kunjungi-festival-kuliner-serba-keju-di-bandung

34
Spg Emina Cheese
https://kabarbisnis.com/photo/287723/emina-cheese-hadirkan-camilan-keju-siap-
makan

Sertifikasi halal Emina Cheese


https://eminacheese.com/id/kisah

35
Sertifikasi halal Keju Karft
https://www.tokopedia.com/duakencana/cheese-keju-cheddar-kraft-165-gr-
processed-cheddar-cheese

36

Anda mungkin juga menyukai