Anda di halaman 1dari 17

BUSINESS PLAN

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS


ONIGIRI JOWO “ OWO “

DOSEN :
Dr. MUSLICHAH ERMA WIDIANA, Dra.Ec., MM
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
1. I MADE NGURAH ARYA WIRA DHARMA ( 2312111006 )
2. M. ZILDAN P.A ( 2312111010 )
3. YUWANDA WULANDARI ( 2312111012 )
4. REGITA CAHYANI ( 2312111013 )
5. THIRAFI RADIFANSYAH ( 2312111014 )
6. ZAHWA AJENG PRATIWI ( 2312111016 )
7. MAULINDA PUSPITASARI ( 2312111017 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2023 – 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan mengatur segala
sesuatu dengan sempurna. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah prospek usaha atau
kewirausahaan ini tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan proposal ini. Kami pun menerima dengan lapang dada
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat berkembang
menjadi lebih baik. Walaupun demikian, kami berharap dengan dibuatnya proposal
kegiatan kewirausahaan ini dapat memberikan sedikit gambaran bagaimana proses
penjualan dan praktek langsung di lapangan dalam berwirausaha.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Definisi Proposal Usaha .................................................................... 1
1.2 Tujuan Proposal Usaha ...................................................................... 1
1.3 Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II ASPEK PERANCANGAN ............................................................... 3
2.1 Aspek Pemasaran ............................................................................... 3
2.2 Aspek Produksi .................................................................................. 4
2.3 Aspek Informasi................................................................................. 5
2.4 Aspek SDM ....................................................................................... 6
BAB III ASPEK ORGANISASI .................................................................... 9
3.1 Rencana Bentuk Usaha ...................................................................... 9
3.2 Profil Usaha ....................................................................................... 9
3.3 Struktur Organisasi ............................................................................ 9
BAB IV ASPEK ACTUATING...................................................................... 11
4.1 Definisi Fungsi Actuating ................................................................. 11
4.2 Prinsip Actuating ............................................................................... 11
4.3 Tujuan Actuating ............................................................................... 12
BAB V ASPEK CONTROLLING................................................................. 13
5.1 Definisi Controlling .......................................................................... 13
5.2 Fungsi Controlling ............................................................................ 13
5.3 Tujuan Controlling............................................................................ 13
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 15
6.1 Profit Usaha ...................................................................................... 15
6.2 Srategi Pemasaran ............................................................................ 15
6.3 Sumber Modal .................................................................................. 15
6.4 Laporan penjualan ............................................................................ 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Definisi Proposal Usaha


Proposal usaha merupakan media yang dipakai untuk menjabarkan profit usaha yang
umumnya memuat gambaran usaha, ide bisnis, proyek usaaha di masa depan dan
tujuan usahaa atau bisnis. Jadi, proposal usaha yang kami buat ini berisiskan tentang
usaha kami yaitu “ OWO “ mengapa kami mengambil ide “ OWO“? Dikarenakan
pada zaman sekarang, khususnya kaum muda atau milenial menginginkan sesuatu
yang serba instan dan praktis, maka dari itu kami memiliki suatu ide usaha membuat
makanan siap saji yang mudah dan praktis. Kami rasa usaha kuliner berbentuk
makanan siap saji ini akan cukup menguntungkan dan stabil di masa depan karena
sangat menjanjikan, tidak pernah membosankan ( karna bisa selalu berinovasi ), dan
tidak akan kalah dengan jajanan lain karena keunggulan rasa serta keunikannya.

1.2 Tujuan Proposal Usaha


1. Membuat Rencana Bisnis Yang Efektif dan Efisien
Susunan rencana untuk usaha “ OWO “ sudah tersusun dan terencana dengan
rapi di proposal ini.
2. Melihat kelayakan ide bisnis
Setelah kami susun perencanaa dengan baik, lalu kami melakukan evaluasi
Bersama mengenai usaha ini apakah bisa dikatakan layak atau tidak.
3. Mendapatkan Nilai Terbaik
Tujuan awal dari proposal ini adalah sebagai proses kami belajar dan
mendapatkan nilai terbaik atas tugas mata kuliah yang telah diberikan kepada
kami.

1.3 Manfaat Usaha


1. Menambah pengalaman
Dengan adanya tugas ini, membuat kami menjadi memiliki pengalaman lebih
banyak dan menarik.
2. Memperluas wawasan kewirausahaan

3
Membuat kami tahu bagaimana proses dalam mendirikan usaha dan
menjalankannya.
3. Mendapatkan keuntungan
Manfaat yang sangat terasa dan berbentuk dari bisnis ini pastinya adalah
keuntungan atau laba yang pastinya membuat kami memiliki uang tambahan.

4
BAB II
ASPEK PERENCANAAN
2.1 Aspek Pemasaran
1. Segmentasi Pasar
Kegiatan mengidentifikasi dan membagi pasar berdasarkan karakter konsumen.
Segmentasi pasar dapat memberi gambaran khusus terhadap company tentang
bagaimana produk tersebut dihasilkan. Kami memiliki segmen pasar seluruh
masyarakat pada segala usia.
2. Analisa Kondisi Pasar
Analisa kondisi pasar digunakan untuk mengetahui kecenderungan konsumen
terhadap produk tersebut dan juga dapat meningkatkan penjualan dan
permintaan serta laba yang dihasilkan. Kami menganalisa kondisi pasar kami
sesuai apa yang diinginkan konsumen kami.
3. Analisa Pesaing
Pesaing merupakan lawan yang membuat produk yang hampir sama atau daya
guna yang mirip. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan produk tersebut. Kami menganalisa pesaing agar kami dapat
mengetahui kelemahan dan kelebuhan masing – masing.
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh produsen dengan
tujuan mengenalkan produk mereka. Strategi ini dilakukan dengan memberi
promo khusus pada customer. Kami menggunakan strategi promosi dari mulut
ke mulut yang dimana menurut kami lebih efektif untuk target konsumen kami.
5. Spesifikasi Produk dan Diferensiasi Produk
Produk adalah setiap hal berupa barang dan jasa yang ditwarkan ke konsumen.
Produk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Kami memiliki varian rasa pada produk kami agar produk yang kami hasilkan
semakin bervariasi.
6. Memberi Pengaruh Positif Pada Konsumen
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi promosi yang bagus. Sehingga calon
konsumen dapat menyerap informasi dengan baik. Kami berusaha memberi

5
promosi yang menarik untuk konsumen kami dan embuat konsumen kami
semakin loyal.

2.2 Aspek Produksi


1. Perencanaan Produksi
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengadakan persiapan yang sistematis bagi
proses produksi yang akan di jalankan. Kami merencanakan berapa jumlah
produk yang akan diproduksi tiap harinya agar meminimalisir produk yang
expired. Adapun beberapa unsur yang biasa di bahas saat tahapan perencanaan
ini antara lain :
a. Jenis barang yang diproduksi
b. Kualitas barang
c. Jumlah barang
d. Bahan baku
e. Dan pengendalian produksi
2. Pengendalian produksi
Tujuan dari pengendalian produksi adalah menyusun proses kerja yang perlu
dilakukan agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kami
membuat perencanaan, target, serta jadwal dalam produksi produk.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan pengendalian produksi antara
lain :
a. Menyusun perencanaan kerja
b. Membuat penjadwalan kerja
c. Dan menentukan target pemasaran produk
3. Pengawasan produksi
Setelah perencanaan dan proses kerja telah tersusun, maka tahapan selanjutnya
adalah melakukan pengawasan agar proses produksi yang berjalan dapat
memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Produk yang
diproduksi kami awasi kelayakannya agar konsumen puas.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a. Menetapkan kualitas
b. Menetapkan standar barang atau jasa

6
c. Memastikan pelaksanaan produksi tepat waktu

Setelah menyusun data-data bahan dan alat yang diperlukan. Lalu kami langsung
membagi tugas untuk setiap anak.
Tabel 1. Pembagian Tugas Produksi
NO NAMA TUGAS
1 Arya Memasak nasi daun jeruk
2 Zildan Membeli plastic dan kantong plastik
3 Yuwanda Memasak ayam suwir dan rendang
4 Gita Memasak sambal goreng kentang dan ati
5 Rafi Mencuci peralatan setelah dipakai.
6 Ajeng Membeli bahan bahan masakan
7 Linda Mempersiapkan lokasi dan pemasakan

2.3 Aspek Informasi


1. Aspek formal adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan data melalui jalur formal. Kami mengumpulkan data melalui
survey untuk pertimbangan kedepannya.
2) Pengolahan data secara terstruktur menggunakan aplikasi pada laptop untuk
proses yang lebih efektif dan efisien. Kami meggunakan excel untuk
mengola data – data tadi.
3) Informasi formal (resmi) dilihat melalui saluran organisasi yang bertugas
menyaringnya serta diawasi oleh pimpinan. Informasi yang telah kami olah
akan disampaikan ke atasan melalui laporan.
2. Aspek Informasi adalah sebagai berikut:
1) Informasi berada dibawah pengendalian pimpinan. Untuk saat ini kami
belum ada informasi yang berada di bawah kendali pimpinan.
2) Informasi diperoleh dari kelompok-kelompok sosial yang bekerja sama
(mitra bisnis). Kami memperoleh informasi mengenai harga bahan baku
melalui supplier kami.
3) Jaringan komukasi informal yaitu saluran informasi yang diperoleh dengan
komunikasi informal yang dilakukan oleh pribadi atau kelompok sosial.

7
Kami juga terkadang melakukan pertukaran informasi melalui obrolan
santai dengan rekan.
4) Informasi yang dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Informasi yang dapat berubah – ubah pada usaha kami ialah harga bahan
baku.

2.4 Aspek SDM


1. Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan akan dibentuk setelah penentuan kegiatan. Desain pekerjaan
akan diperlukan untuk menjalankan rancangan kegiatan untuk menjalankan
organisasi. Kami mendesain pekerjaan tiap divisi agar kegiatan yang dilakukan
efektif. Secara garis besar tugas - tugas yang telah ditentukan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Pembagian Pekerjaan
NO NAMA TUGAS
1 Arya Design dan Editor.
2 Zildan Belanja.
3 Yuwanda Produksi.
4 Gita Pengalokasi keuangan dan perencanaan.
5 Rafi Pemasaran.
6 Ajeng Produksi.
7 Linda Pemasaran.

2. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan mengingat tugas setiap anggota harus jelas,
tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan usaha dan menghindari adanya
pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda. Deskripsi pekerjaan
yang diberikan pada tiap divisi pun jelas agar tiap divisi mengerti kewajiban dan
tanggung jawab masing – masing. Berikut deskripsi dari masing-masing
pekerjaan yang telah dibagi, antara lain :

8
Tabel 3. Deskripsi Pekerjaan

NO NAMA TUGAS DESKRIPSI


1 Arya Design dan Pembuatan design sekaligus editor mengenai
Editor logo ataupun pamflet
2 Zildan Cleaning Mencuci bekas produksi seperti
Teflon,piring,spatula,sendok,panic,talenan,pisau
3 Yuwanda Produksi Melakukan perencanaan dan memimpin
jalannya produksi
4 Gita Pengalokasi Perhitungan keuangan yang masuk dan keluar
keuangan dan sekaligus merencanakan keuangan yang akan
perencanaan mendatang.
5 Rafi Pemasaran Melakukan promosi dan memikirkan srategi-
srategi yang diperlukan
6 Ajeng Produksi Membantu melakukan produksi
7 Linda Pemasaran Melakukan promosi dan memikirkan srategi-
srategi yang diperlukan
3. Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas bisnis, kapasitas yang
sesuai dengan kemampuan produksi bisnis menjadi sangat penting. Kami
menempatkan SDM sesuai dengan kapasitas serta bakat dan minat agar proses
kegiaatan usaha dapat berjalan lancer dan efisien.
4. Produktivitas
Produktivitas menjadi perhatian kita, karena kontribusi positif daripada setiap
individu akan menghasilkan organisasi yang positif dan bertumbuh. Sejalan
dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terpenuhi agar perusahaan bisa melaksanakan
efisiensi kerja. Produktivitas kerja kami jaga agar kegiatan usaha dapat berjalan
secara cepat, tepat,dan efisien

9
BAB III
ASPEK ORGANISASI

3.1 Rencana Bentuk Usaha


Aspek organisasi dan manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis
untuk kelayakan usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik. Tujuan
usaha akan mudah dicapai jika memenuhi kaidah dalam proses manajemen. Proses
manajemen akan tergambar dari masing – masing fungsi yang ada dalam
manajemen. Fungsi tersebut haus dilaksanakan secara seimbang karena kaitan
antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat erat. Oleh karena itu demi
tercapainya tujuan dan terarahnya pengelolaan usaha kerupuk udang ini, kami
membuat struktur organisasi yang didirikan perusahaan orang.

3.2 Profil Perusahaan


Nama perusahaan : OWO
Alamat : Ds.masangan kulon rt 01 rw 01 Sukodono Sidoarjo.
Bentuk usaha : Perseorangan
Kegiatan Usaha : Pembuatan dan Penjualan Makanan siap saji.
Mulai Berdiri : 2023

3.3 Struktur Organisasi

CEO
ZILDAN

MANAJER
ARYA

PEMASARAN PRODUKSI DISTRIBUSI


LINDA, AJENG YUWANDA,GITA RAFI
Gambar 1. Struktur Organisasi
Dari gambar struktur organisasi di atas, dapat diketahui CEO merupakan top
management. Dibawah CEO terdapat manajer yang membantu untuk menjalankan

10
operasional usaha.Dibawah manajer terdpat berbagai divisi yang menjalankan
tugasnya masing – masing. Berikut adalah uraian tanggung jawab yang dimiliki
oleh setiap pemangku jabatan dan divisi
1. CEO
1) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan usaha.
2) Bertanggung jawab tetrhadap keuntungan dan kerugian usaha.
3) Menjalin hubungan dengan rekan bisnis.
4) Mengembangkan usaha menjadi lebih besar.
2. Manajer
1) Mengelola anggaran keuangan dalam usaha.
2) Merencanakan, menuyusun, dan menyiapkan laporan keuangan.
3) Mengendalikan arus kas usaha.
3. Pemasaran
1) Bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi produk.
2) Menyiapkan strategi penjualan dan inovasi.
3) Membuat dan menyusun laporan penjualan.
4. Produksi
1) Bertanggung jawab atas seluruh porses produksi produk.
2) Memastikan jumlah barang yang diproduksi sesuai perminataan.
3) Memastikan produk yang diproduksi memiliki kualitas yang layak.
5. Distribusi
1) Memastikan barang yang diproduksi tekah sampai ke tangan konsumen.
2) Menerima kritik dan saran dari konsumen mengenai produk.

11
BAB IV
ASPEK ACTUATING

4.1 Definisi Fungsi Actuating


Fungsi actuating adalah suatu kegiatan memberikan instruksi, perintah, dan
petunjuk kepada setiap individu maupun kelompok. Supaya setiap pemangku
jabatan dan divisi dapat menjalankan apa yang telah direncanakan dengan baik dan
bisa terlaksana.Semua yang dilakukan dan dikerjakan tiap divisi pada usaha kami
sesuai arahan yang telah diberikan.

4.2 Prinsip Actuating


1) Prinsip Mengarah pada Tujuan
Fungsi aktuasi ini secara mendasar harus dilihat pada prinsip-prinsip yang
menjelaskan apakah proses pelurusan akan lebih efektif. Semakin besar
kontribusi bawahan terhadap usaha dan upaya yang dilakukan untuk mencapai
tujuan.Kami mengusahakan tiap individu berpartisipasi untuk mengapai
tujuan.
2) Prinsip Keharmonisan dengan Tujuan
Keharmonisan dipengaruhi oleh motivasi dan upaya setiap individu untuk
meningkatkan posisinya dan membangun masa depan yang cerah di
perusahaan tempat mereka bekerja. Kami selalu memotivasi tiap individu kami
agar mau berkembang dan berfikir maju.
3) Prinsip Kesatuan Komando
Prinsip dasar dalam fungsi actuating kesatuan komando ini, berkaitan dengan
upaya menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab para bawahan. Setiap
individu harus mengikuti dan patuh pada satu komando agar tidak terjadi
kekacauan. Setiap keputusan dalam kelompok kami harus melalui persetujuan
bersama dan satu arahan agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan.

12
4.3 Tujuan Actuating
1) Memprakarsai Aksi
Bawahan dan rekan kerja akan memulai pekerjaan sampai atasan mereka
memberi tahu mereka tugas apa yang harus dilakukan. Dengan demikian,
seorang pemimpin dapat memulai dengan fungsi manipulatif yaitu
mengarahkan bawahan untuk melaksanakan perintah. Ketua kelompok kami
memberikan arahan kepada setiap anggota kelompok sesuai dengan tugas
anggota masing - masing.
2) Mengintegrasikan Upaya
Setiap perusahaan atau organisasi harus terdiri dari beberapa area atau
departemen, masing-masing dengan tanggung jawab dan tugas yang berbeda.
Karena perbedaan tersebut, maka fungsi aktuasi di sini bertujuan agar
departemen-departemen dapat bekerja sama. Setiap anggota dalam kelompok
kami diberi arahan sesuai tugas agar tidak terjadi gesekan maupun perbedaan
pendapat antar anggota kelompok
3) Penggunaan Sumber Daya dengan Efisien
Dalam menerapkan inisiatif, para pemimpin perusahaan mengarahkan orang-
orang mereka, anggaran, peralatan, dan mesin produksi untuk beroperasi secara
efisien. Oleh karena itu, tujuan actuating juga untuk memastikan bahwa sumber
daya perusahaan dimanfaatkan secara maksimal dan digunakan secara efisien.
Kami mencari sumber daya untuk megolah bahan baku secara efisien sehingga
kami dapat menghasilkan produk dengan kualitas mumpuni.

13
BAB V
ASPEK CONTROLLING

5.1 Definisi Controlling


Pengertian controlling atau pengawasan dan pengendalian adalah proses dan usaha
sistematis berupa pengamatan, pemantauan, penyelidikan, dan pengoreksian
terhadap berbagai kegiatan organisasional agar berjalan sebagaimana rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan. Seperti dalam bisnis yang kami lakukan, kami selalu
melakukan pengamatan pada setiap proses kegiatan usaha,mulai dari pembelian
bahan baku produk, memproduksi produk, mengemas, hingga proses penjualan
kepada konsumen, pengamatan dan pengendalian harus kami lakukan disetiap
proses kegiatan agar dapat menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas.

5.2 Fungsi Controlling


1. Untuk menilai apakah pengendalian manajemen telah cukup memadai dan
dilaksanakan secara efektif. Di setiap akhir kegiatan proses usaha, kami
mengevaluasi apakah keputusan yang kami ambil sudah benar atau masih ada
hal yang harus dievaluasi.
2. Untuk menilai apakah setiap unit telah melakukan kebijaksanaan dan prosedur
yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap anggota kelompok bertanggung
jawab atas tugasnya masing - masing, sehingga perlu adanya pengawasan
terhadap berlangsungnya setiap kegiatan usaha.
3. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efisien. Setiap
kegiatan dalam kelompok kami juga akan kami awasi agar dapat berjalan
dengan efisien.

5.3 Tujuan Controlling


1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan perintah.
Dalam kelompok kami, kami mengawasi apakah setiap kegiatan usaha
dilakukan sesuai dengan rencana dan perintah yang telat disepakati.
2. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal
(planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.

14
Dalam kelompok kami, juga akan dilakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap budget pengeluaran maupun pemasukan, apakah sesuai dengan yang
direncanakan atau belum

15
BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 Profit Usaha


Profit adalah jumlah dana yang didapatkan pelaku usaha dari hasil penjualan yang
berjalan dalam periode tertentu. Jumlah profit adalah hasil dari laba kotor dikurangi
dengan HPP dan biaya-biaya lainnya. Istilah lainnya dari profit adalah laba bersih
atau keuntungan. Arti sederhana dari profit adalah keuntungan yang diperoleh dari
usaha. Di sisi lain , tidak mudah bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan.
Pengetahuan yang baik dalam penjualan dan strategi sangat diperlukan dan harus
dapat dengan benar tepat sasaran ke target konsumen.

6.2 Strategi Pemasaran


Penjualan secara langsung di lingkungan kampus. Kami memanfaatkan lingkungan
kampus untuk memasarkan produk kami. Kami memasarkan produk kami pada
malam hari setelah kami mengikuti pembelajaran di kampus. Kami menjual dengan
harga yang terjangkau untuk kalangan mahasiswa agar produk kami terjual sesuai
rencana.

6.3 Sumber Modal


Sumber modal kegiatan usaha kelompok kami yaitu berasal dari uang pribadi setiap
anggota kelompok yang berjumlah 7 orang yang setelah dikumpulkan terkumpul
sebesar Rp.100.000.

16

Anda mungkin juga menyukai