Anda di halaman 1dari 18

“RENGGANIS” (RENGGINANG GURIH ASIN MANIS)

(Proposal Proyek Wira Usaha Bersama)

Dosen Pengampu :
Eko Suyanto, M.Pd.

Nama Kelompok

Anggun Wulandari 1613022016


Hesta Anggia Sari 1613022034
Intan Mawarani 1613022046

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga proposal dengan judul “Rengganis (Rengginang
Gurih Asin Manis)“ ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan Fisika. Ide usaha bersama ini muncul
dalam ranah pengembangan makanan lokal yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai jual produk yang sudah kurang laku dipasaran.

Usaha ini dipilih karena meninjau dari prospek laba, serta kelayakan usaha
yang dibuktikan oleh berbagai perhitungan analitikal yang disajikan secara
rinci dala proposal ini. Dengan berorientasi pada prospek usaha jangka
panjang, keberlangsungan usaha ini sangat kami perhatikan. Harapannya
agar berbagai pihak dapat turut serta bekerja sama dalam hal mewujudkan
proyek wirausaha bersama yang kami ajukan ini.

Penyusun menyadari dalam proses pembuatan proposal ini masih terdapat


banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak yang membaca untuk di jadikan
bahan masukan agar penyusunan selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Penyusun juga meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
maupun ketepatan kata.

Demikian proposal wirausaha bersama ini kami sampaikan. Terimakasi


atas kerjasama. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandarlampung, 10 Maret 2019

Penyusun

ii
iii

DAFTAR ISI
Halaman
COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
I. Rasional ...................................................................................................... 1
II. Bentuk Wirausaha .................................................................................... 2
III. Manajemen Personalia ............................................................................ 3
IV. Manajemen Bahan Baku
4.1. Deskripsi Bahan Baku .......................................................................... 3
4.2. Preskripsi Pengadaan Bahan Baku ....................................................... 4
4.3. Siasat meminimalkan biaya bahan baku. ............................................. 4
V. Manajemen Produksi
5.1 Alat produksi, pengadaan alat, dan deskripsi biaya belanja alat
produksi ................................................................................................ 4
5.2 Langkah produksi, kontrol waktu produksi dan biaya produksi. .......... 5
5.3 Time Line (scadul) produksi ................................................................. 7

VI. Advertising
6.1 Strategi advertising offline dan analisis biaya ...................................... 8
6.2 Strategi advertising online dan analisis biaya ....................................... 8
6.3 Time Line (schedule) advertising sepanjang semester setiap tahun ..... 9

VII. Manajeman Pemasaran


7.1 Teknik menjaring customer, biaya dan penjualan omzet penjualan ..... 9
7.2 Strategi membangun jaringan customer, biaya dan omzet penjualan ... 9
7.3 Strategi memielihara jaringan customer, biaya dan omzet penjualan .. 9

VIII. Analisis kelayakan usaha


8.1 Analisis Laba ....................................................................................... 10
8.2 Analisis waktu kembali modal (Break Evan Point/BEP) .................... 12
8.3 Analisis keporasionalan usaha sampai dengan BEP ........................... 12
8.8 Analisis Keoprasionalan usaha setelah BEP ....................................... 12

IX. Manajemen Pengembangan usaha dan keberlanjutan


9.1 Strategi pengembangan produk ........................................................... 13
9.2 Strategi memelihara keutuhan dan penambahan personalia wirausaha
bersama ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

I. Rasional

Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk


mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai
tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang.

Istilah analisis SWOT seringkali kita temukan dalam ruang lingkup


ekonomi dan bisnis. Metode analisis ini tujuannya adalah untuk
menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan
merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap
masalah yang tengah dihadapi. (Roe, 2019)

Analisis SWOT berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk


membuat kerangka situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari
sudut pandang SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Analisis SWOT dari rencana produk yang akan kami produksi
ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

STRENGTH WEAKNESS

a. Produk ini memiliki Konsumen kurang tertarik karena


kandungan nutrisi yang baik merasa sudah pernah
untuk kesehatan. mengkonsumsi produk yang
b. Sistem penjualan yang serupa.
bersahabat dengan konsumen
dengan memeberikan gratis
ongkos kirim untuk wilayah
sekitar kampus dan Bandar
lampung.
c. Produk yang dijual

1
2

ditawarkan dengan harga


yang cukup bersahabat.

OPPORTUNITY THREATS

a. Di sekitar kampus belum Munculnya asumsi yang


banyak jenis usaha dengan beranggapan bahwa rengginang
jenis yang sama, sehingga memiliki rasa yang tidak variatif
dapat menjadi peluang bisnis dan membosankan.
yang menjanjikan.
b. Di sajikan dengan kemasan
yang modern dan
proporsional sehingga
memuaskan konsumen.

II. Bentuk Wirausaha

Bentuk wirausaha yang dijalankan adalah bidang produksi atau non


jasa. Usaha yang dijalankan adalah produksi rengginang varian rasa
dengan nama produk “RENGGANIS (Rengginang Gurih Asin
Manis)”. Rengginang cukup terkenal, dan cukup banyak peminatnya.
Dengan mengadakan variasi rasa dan bentuk pada rengginang,
membuat rengginang memiliki daya jual yang tinggi. Dengan
mengadakan varian rasa ini pula dapat membuat statement bahwa rasa
dari rengginang yang membosankan menjadi luntur, dan menjadikan
eksistensi dari rengginang semakin meningkat.

2
3

Inovasi lain yang kami lakukan adalah dengan mengkreasikan


kemasan produk sehingga lebih menarik. Kemasan dapat menimbulkan
kesan mewah dan kekinian pada produk rengginang yang kami
produksi. Selain itu, sistem pemasaran yang kami lakukan tidak hanya
sebatas penjualan offline, tetapi penjualan dengan sistem online juga
kami lakukan dengan menggunakan media sosial.

III. Manajemen Personalia

Pembagian manajemen personalia dalam proses menjalankan usaha


produksi rengginang varian rasa ini adalah sebagai berikut.

No. Nama Program Alokasi Uraian Tugas


Studi Waktu
(jam/bulan)
1. Anggun Pend.Fisika 180 Manajer
Wulandari Operasional
2. Hesta Anggia Pend. Fisika 180 Marketing
Sari
3. Intan Pend. Fisika 180 Administrasi
Mawarani dan Keuangan

IV. Manajemen Bahan Baku

4.1 Deskripsi Bahan Baku


Bahan baku utama dari rengginang adalah ketan, bawang putih,
garam, dan dengan variasi aneka rasa. Bentuk usaha yang diajukan
ini merupakan disversifikasi dari rengginang yang biasa
dikonsumsi masyarakat. Ketan yang digunakan adalah ketan putih
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat pedesaan. Varian rasa

3
4

yang kami tawarkan ada berbagai macam, diantaranya rasa


original, balado, pedas manis, barbeque, jagung, cokelat
(strawberry, greentea, keju, dll). Varian rasa tersebut terbuat dari
bubuk perasa makanan dan aneka cokelat batang yang memang
aman untuk dikonsumsi, dan sudah umum diperjualbelikan di
pasaran.

4.2 Preskripsi Pengadaan Bahan Baku


Pengadaan bahan baku dilakukan setiap satu minggu sekali.
Dengan jumlah kisaran sekali produksi membutuhkan sekitar 5 kg
beras ketan. Untuk bahan penunjang lainnya, seperti garam,
bawang dan varian rasa, hal tersebut menyesuaikan kebutuhan
produksi.

4.3 Siasat Meminimalkan Bahan Baku


Untuk meminimalkan bahan baku, bahan baku utama rengginang
ini adalah beras ketan. Untuk mendapatkan harga beras ketan yang
lebih murah, kami mengambil pemasok dari petani langsung.

V. Manajemen Produksi

5.1 Alat Produksi, Pengadaan Alat, dan deskripsi biaya belanja Alat
Produksi
Pengadaan alat dilakukan di awal produksi. Biaya produksi ini
disebut juga sebagai biaya tetap. Rinciannya dapat dilihat pada
table berikut:
Harga Satuan
Peralatan Satuan Nilai (Rp)
( Rp/satuan )
300.00
Kompor gas 1 300.000
0
Regulator 1 100.00 100.000

4
5

125.00
Tabung gas 1 125.000
0
Wajan 2 50.000 100.000
Timbangan 100.00
1 100.000
Digital 0
Mesin Press 150.00
1 150.000
Kemasan 0
Cetakan 1
5.000 50.000
Rengginang 0
Sepatula 2 20.000 20.000
Penyaring 2 10.000 20.000
Penjepit 2 5.000 10.000
Pisau 2 10.000 20.000
Bak 1 50.000 50.000
Tupperwere 5 50.000 250.000
Total Investasi Harga Tetap 1.295.000

5.2 Langkah Produksi, Kontrol Waktu Produksi, dan Biaya Produksi

Pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey


pasar yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah
usaha. Tujuan dilakukannya survey adalah untuk mengetahui
kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan inovasi lebih
lanjut.

Kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu


melakukan studi kelayakan terhadap usaha “RENGGANIS
(Rengginang Gurih Asin Manis)” yang akan dijalankan. Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui apakah usaha ini memiliki prospek
yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam
pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk

5
6

menunjang proses produksi. Persiapan dan pengadaan bahan baku


serta bumbu-bumbu untuk langkah awal memulai suatu usaha.
Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses
produksi suatu usaha.

Pembuatan sampel produk diperlukan sebagai langkah awal untuk


mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan
dalam jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu
dilaksanakan untuk mengetahui cita rasa produk, pengemasan
produk, takaran produk per sajian serta penampilan produk.
Sampel yang telah dibuat kemudian dibuat sebagai acuan untuk
mengenali selera masyarakat dan dapat dijadikan sebagai tolok
ukur produk yang bagaimana yang sesuai dengan selera
masyarakat.

Tabel Biaya Bahan Habis Pakai


Harga
Satuan Nilai
Bahan Baku Satuan
( Rp/satuan (Rp)
)
Ketan 15 kg 15.000 225.000
Coklat 5 kg 52.000 260.000
Aneka
6 kg 50.000 300.000
Perasa
Minyak
7 liter 15.000 105.000
goreng
Standing 200
3.000 600.000
Pouch pcs
Biaya Bahan Habis Pakai / Produksi 1.490.000
Total Bahan Habis Pakai / Bulan = 1.490.000 x 3 4.470.000

6
7

5.3 Timeline (Schedule) Produksi

JENIS KEGIATAN BU BU BU BU BU
LA LA LA LA LA
N N N N N
1 2 3 4 5
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
PERSIAPAN
Survei Awal ( pra
produksi)
Koordinasi pelaksana
dan promosi produk
Pembelian alat dan
bahan
PELAKSANAAN
Cek bahan & alat
Pelaksanaan penjualan
Advertising
PEMBAHASAN
Analisa Hasil
Evaluasi kegiatan
Konsultasi
Monitoring
PELAPORAN
Penyususnan laporan
Konsultasi laporan

VI. Advertising
Secara umum, ada beberapa teknik pemasaran, yaitu mengenali
pelanggan, melakukan promosi, memilih posisi strategis,

7
8

menggunakan internet marketing, dan yang terakhir adalah menjalin


hubungan yang baik dengan konsumen. (Tadda, 2018). Dalam
perwujudannya, metode advertising yang akan kami laksanakan adalah
sebagai berikut:

6.1 Strategi advertising offline dan analisis biaya


Publikasi produk atau promosi dilakukan dengan membangun
sebuah jaringan. Jeli memanfaatkan dan menggunakan jaringan
bisa dijadikan suatu teknik pemasaran yang jenius karena setiap
peluang bisnis yang di dapat akan sia-sia jika dalam
pembangunan suatu jaringan tidak maksimal.

Harga
Satuan Nilai
Peralatan Satuan
( Rp/satuan (Rp)
)
Pamflet 200 1000 200.000
Akomodasi Tentatif 300.000 300.000
Total Investasi Harga Tetap 600.000

6.2 Strategi advertising online dan analisis biaya


Selain itu publikasi produk juga dilakukan dengan cara Online
melalui Facebook,Twitter, Instagram dan media sosial lainnya.
Pembuatan akun bisnis pada media social dan channel online
shop seperti Shopee, Tokopedia, dan lain sebagainya dapat
memperluas pasar usaha.
Harga Satuan
Nilai
Peralatan Satuan ( Rp/satuan
(Rp)
)
Kuota Tentative 100.000 100.000
Total Investasi Harga Tetap 100.000

8
9

6.3 Time Line (Schedule) advertising sepanjang semester setiap tahun


Timeline advertising dan kegiatan lainnya telah ter-rangkum dalam
jadwal kegiatan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.

VII. Manajemen Pemasaran

7.1 Teknik Menjaring Customer, Biaya, dan Omzet Penjualan


Jaringan bisnis dapat di bangun dari lingkungan terdekat dengan
cara bersosialisasi dengan antar personal atau kelompok pada
pertemuan biasa ataupun resmi. Selain itu publikasi produk juga
dilakukan dengan cara Online melalui Facebook,Twitter,
Instagram dan media sosial lainnya serta melalui pamflet dan
leaflet yang dapat di sebar secara cepat dan efektif.

7.2 Strategi Membangun Jaringan Customer, Biaya, dan Omzet


Penjualan

Dengan membuka open reseller, hal ini akan semakin memperluas


jaringan pelanggan. Untuk menarik minat para calon reseller, bisa
dengan membuat harga yang lebih murah daripada harga jual
produk yang biasa ditawarkan kepada pelanggan umum. Reseller
sangat membantu keberlangsungan setiap usaha, semakin banyak
jaringan usaha kita maka, usaha yang kita dirikan akan semakin
maju dan besar.

7.3 Strategi Memelihara Jaringan Customer, Biaya, dan Omzet


Penjualan
Dengan menawarkan berbagai bonus kepada reseller, hal ini dapat
menarik minat para calon reseller baru . Selain itu untuk
mempertahankan reseller, kita bisa menerapkan system jaringan

9
10

dengan ketentuan jika dalam satu bulan setiap reseller mampu


menjual 50 pcs rengginang varian rasa dan memiliki downline baru
maka reseller tersebut kita berikan reward. Reward tersebut dapat
berupa pemberian produk geratis, kuota geratis dan lain
sebagainya. Hal ini tentu dapat menimbulkan kesan nyaman dan
rasa betah bagi reseller tersebut untuk tetap turut serta memasarkan
produk kita.

VIII. Analisis Kelayakan Usaha

8.1 Analisis Laba

Tabel Proyeksi Rugi-Laba


Anggaran Rp
Biaya Produksi 4.470.000
Akomodasi dan
600.000
Publikasi
Pendapatan 9.000.000
Biaya Total 5.070.000
Keuntungan 4.170.000

Perhitungan,
jadi untuk menghitung keuntungan yang di dapat pada table 4.1
dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
Keuntungan = Pendapatan – Biaya Total
= Rp 9.000.000 – Rp 5.070.000
= Rp 4.170.000,-

10
11

8.2 Analisis BEP

Pada bagian ini akan dibahas perhitungan terkait kelayakan usaha,


nilai titik impas, dan lain sebagainya.

Tabel Hasil analisis ekonomi kelayakan usaha


Harga
Jumlah Proses Total
Jenis Produk Satuan
Produksi Produksi Harga (Rp)
(Rp)
Rengginang Rasa
40 kemasan 1 x produksi 15.000 600.000
Coklat
Rengginang Rasa
40 kemasan 1 x produksi 15.000 600.000
balado
Rengginang Rasa
40 kemasan 1 x produksi 15.000 600.000
Keju
Rengginang Rasa
40 kemasan 1 x produksi 15.000 600.000
Jagung Manis
Rengginang Rasa
(sesuai order 40 kemasan 1 x produksi 15.000 600.000
pelanggan)
TOTAL pendapatan (P1)/produksi 3.000.000
TOTAL pendapatan (P2)/bulan = P1 x 3 kali produksi
9.000.000
= 3.000.000 x 3

Perhitungan :
A. ANALISIS R/C RATIO
Analisi R/C ratio adalah untuk mengetahui perbandingan antara
total penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan pada satu
periode produksi.
R/C = total penerimaan / biaya produksi
= Rp 9.000.000 / Rp 4.470.000
= Rp 2,0

11
12

Setiap mengeluarkan biaya Rp 1,00 akan menghasilkan penerimaan


sebesar Rp 2,00 sehingga usaha ini efisien untuk dijalankan.

B. ANALISIS PAYBACK PERIOD


Estimasi jangka waktu pengembalian investasi usaha ini dapat
ditunjukkan dengan menghitung nilai pay back period. Payback
period usaha :
Payback period = Nilai investasi / Keuntungan per
bulan
= Rp 6.365.000 / Rp 9.000.000
= 0,7
Dari hasil perhitungan payback period di atas, dihasilkan angka
sebesar 0,7 bulan. Artinya, dalam jangka waktu 0,7 bulan modal
ini akan kembali.

C. ANALISIS BEP
BEP unit adalah jumlah produksi yang dihasilkan untuk mencapai
titik impas. Nilai titik impas dari suatu usaha Keripik Pisang
selama satu bulan produksi adalah :
 BEP Produksi = Total Biaya Produksi / harga perkemasan
= Rp 4.470.000 / Rp 15.000 = 298 kemasan

 BEP Harga = Total Biaya Produksi / Total Jumlah Produksi


= Rp 4.470.000 / 600 kemasan = Rp 7.450,- / kemasan

8.3 Analisis Operasional Berdasarkan BEP


Tahapan ini merupakan tahap pengadaan produk dalam jumlah
besar setelah dilakukan uji kualitas pada produk sampel. Selain itu
juga, dilakukan pengemasan (Packing) dan keripik pisang siap
untuk diantarkan ke konsumen. Didalam proses produksi dan
pemasaran mempertimbangkan BEP Harga, Produksi dan

12
13

penerimaan.Dari hasil perhitungan didapat BEP Harga sebesar Rp


7.450,- per kemasan . Artinya minimal harga yang harus di
tetapkan minimal per bungkus mencapai Rp 7.450,- untuk
mengembalikan biaya-biaya (titik impas), sedangkan harga yang
kami ambil adalah sebesar Rp 15.000,- per kemasan. Karena
Harga lebih dari nilai BEP Harga maka kegiatan Unit Usaha
“Rengginang Varian Rasa” layak untuk dilaksanakan atau dengan
kata lain menguntungkan.

BEP Produksi sebesar 298 kemasan per bulannya. Artinya minimal


produksi yang harus dicapai dalam satu bulan harus mencapai 298
kemasan untuk mengembalikan biaya-biaya (titik impas)
sedangkan rata-rata tingkat produksinya adalah 600 kemasan per
bulan. Karena produksi > dari nilai BEP maka kegiatan Unit Usaha
“Rengginang Varian Rasa” layak untuk dilaksanakan atau dengan
kata lain menguntungkan.

Sedangkan untuk BEP Penerimaan dari hasil perhitungan didapat


BEP Penerimaan sebesar Rp 4.470.000,- rata-rata tiap bulannya.
Artinya minimal penerimaan yang harus didapat dalam satu bulan
harus mencapai Rp 4.470.000,- untuk mengembalikan biaya-biaya
(titik impas) sedangkan penerimaan yang didapat dari hasil
penjualan adalah sebesar Rp. 9.000.000,- . Karena Penerimaan
lebih besar dari nilai BEP maka kegiatan ushatani Unit Usaha
“Rengginang Varian Rasa” layak untuk dilaksanakan atau dengan
kata lain menguntungkan

IX. Manajemen Pengembangan Usaha dan Keberlanjutan

9.1 Strategi Pengembangan Produk


Untuk mengembangkan produk dari rengginang varian rasa yang
kami produksi kita dapat menambah varian rasa sesuai dengan

13
14

permintaan customer. Selain itu kemasan produk untuk setiap


varian rasanya kita buat berbeda.
9.2 Strategi Memelihara Keutuhan dan Penambahan Personalia
Wirausaha Bersama
Seiring berjalannya waktu ketika usaha sudah merambah hingga
luar daerah akan dilakukan penambahan personalia wirausaha
bersama. Dengan membuka cabang baru disetiap kota dan
merekrut orang-orang baru yang kompeten dan bersedia untuk
menjalankan usaha bersama ini.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Roe, Maxmon.2019.Analisis SWOT. Diakses dari :


https://www.maxmanroe.com/ vid/bisnis/ pengertian-analisis-
swot.html. Pada tanggal 10 Maret 2019, Pukul 16.47 WIB.
Tadda, Asri.2018.5 Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan.
Diakses dari https://www.astamediagroup.com/blog/5-strategi-
pemasaran-untuk-meningkatkan-penjualan.html. Pada tanggal 11
Maret 2019, Pukul 19.30 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai