Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KERAJINAN GERABAH DAN

PEMASARAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA:-Fauzia Rahmadani R( no absen.16)
-Atikah Firyal Fahriah( no absen.11)
KELAS: X Mia 6
MATA PELAJARAN:prakarya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada kami.sehingga kami berhasil menyelesaika
makalah ini yang berjudul “KERAJINAN GERABAH DAN PEMASARAN”Makalah ini
berisikan tentang informasi mengenai gerabah.Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang gerabah saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sepurna,oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami.Aaminnn…….

Makassar,25 februari 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1:
1.pendahuluan

2.latar belakang

3.perumusan Masalah

4.Tujuan
BAB 2:
1.pembahasaan

2.Sejarah

3.Jenis-jenis

4.Perkembangan

BAB 3:
1.penutup

2.kesimpulan

3.Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
1. Pandahuluan
Gerabah adalah perkakas yang tersebut dari tanah liat yang di bentuk
kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan
manusia. Berdasarkan hasil penelitian,gerabah prasejarah diperkirakan sejaman
dengan masa bercocok tanam.gerabah sendiri dipergunakan sebagai peralatan
rumah tangga.istilah gerabah biasanya untuk menunjukkan barang pecah belah
yang terbuat dari tanah liat.selain disebut dengan gerabah sebagian ada yang
menyebutnya tambikar atau keramik local,untuk membedakannya dari istilah
keramik asing.

Gerabah digunakan sebagai alat rumah tangga dan sebagai bagian mas
kawin pada upacara pernikahan.agar gerabah yang dibuat menarik,maka
pembuat memberikan motif hias pada gerabah yang di buat menarik,maka
pembuat memberikan motif hias pada gerabah.Gerabah yang digunakan untuk
kepentingan rumah tangga biasanya bermotif sederhana atau polos,sedangkan
gerabah untuk yang lain memerlukan motif yang lebih baik,sebagai contoh motif
hias untuk gerabah pernikahan ditentukan oleh martabatnya maka hiasan pada
gerabahnya pun semakin banyak dan sulit.

Gerabah merupakan bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan


tingkat kualitas bahannya.namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara
gerabah dan keramik.Ada pendapat gerabah bukan termasuk keramik,karena
benda-benda keramik adalah benda-benda pecah belah permukaannya halus dan
mengkilap seperti poselin dalam wujud vas bunga,guci,tegel lantai dan lain-lain.

2.Latar Belakang
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk
kemudian di bakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu
kehidupan manusia.keterampilan membuat gerabah telah dilakukan sejak jaman
dahulu dan telah menjadi bagian dari perkembangan peradaban bangsa di
nusantara,jejak historinya pun jelas yaitu terwariskan hingga masa kini,menurut
kajian arkeologis,keahlian membuat gerabah ini baru di kenal di masa bercocok
tanam,yang menyisahkan waktu luang cukup panjang bagi para petani sehingga
memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keahlian ini dan
jenis gerabah yang di hasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga.

Biasanya proses pembuatan keramik atau gerabah di bagi menjadi dua


bagian,yaitu dengan cara dicetak apabila untuk pembuatan dalam jumlah yang
banyak,atau pembuatan dalam jumlah yang banyak,atau dikejakan dengan
tangan.untuk proses pembuatan dengan tangan pada keramik yang berbentuk
silinder seperti jambangan,pot atau guci,yang dilakukan dengan cara
menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat di atas tempat yang dapat di
putar,salah satu tangan perajin akan berada di sisi dalam sementara lainnya
berada di luar. Dengan proses memjtar alat tersebut maka akan menjadikan
tanah berbentuk silinder.

3.Rumusan masalah
Rumusan masalah yang muncul ialah

1.Apa pandangan masyarakat tentang pengguanaan gerabah pada masa ini?

2.Apakah pengertian dari gerabah?

3.Apa saja fungsi dan manfaat dari gerabah?

4.Hal-hal apa yang dapat menginspirasi masyarakat untuk menggunakan gerabah


local?

5.Bagaimana proses pembuatan gerabah?

4.Tujuan
1.mengetahui persentase penggunaan gerabah di lingkungan masyarakat pada
masa ini.

2.Mengetahui pengertian dari gerabah.

3.Mengetahui apa saja fungsi dan manfaat yang diperbolehkan dari pengunaan
gerabah.

4.Mengetahui seberapa jauh wawasan masyarakat tentang gerabah.

5.Mengetahui bagaimana proses pembuatan gerabah.

6.Mengetahui histori/sejarah tentang perkembangan dan jenis-jenis dari gerabah.

7.Mengetahui bagaimana gerabah muncul pada pertama kali.

BAB 2
1.Pembahasan
Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas
bahannya.namun masyarakat ada menartikan terpisah antara gerabah dan
keramik,karena benda-benda keramik adalah benda-benda pecah belah
permukaannya halus dan mengkilap seperti porselin dalam wujud vas
bunga,guci,tegel lantai dan lain-lain.sedangkan gerabah adalah barang-barang
dari tanah liat dalam wujud seperti periuk,belanga,tempat air dll.untuk
memperjelas hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa sumber berikut ini;

Menurut The Concise Colombia Encyclopedia,copryght a 1995,kata


“keramik”berasal dari bahasa yunani (greeak)”keramikos”menunjuk pada
penegrtian gerabah;”keramos”menunjuk pada pengertian gerabah;”keramikos”
menunjuk pada pengertian gerabah;”keramos”menunjuk pada pengertian tanah
liat.”keramikos” terbuat dari mineral non metal,yaitu tanah liat yang
dibentuk,kemudian secara permanen menjadi keras setelah melalui proses
pembakaran pada suhu tinggi.usia keramik tertua dikenal dari zaman paleolitikum
27.000 tahun lalu.sedangkan menurut Malcolm G.Mclaren dalam Encylopedia
Americana 1996 disebutkan keramik adalah suatu istilah yang terbuat dari tanah
liat alami dan telah melalui perlakuan pemanasan pada suhu tinggi.Beberapa teori
lain tentang ditemukannya keramik pertama kali,salah satunya terkenal
dengan”teori keranjang”.teori ini menyebutkan pada zaman prasejarah keranjang
anyaman digunakan orang untuk menyimpan bahan makanan.Agar tak bocor
keranjang tersebut dilapisi dengan tanah liat dibagian dalamnya.setelh terpakai
keranjang di buang keperapian,kemudian keranjang itu musnah tetapi tanah
litanya yang berbentuk wadah itu ternyata mengeras.Teori ini dihubungkan
dengan ditemukannya keramik pra sejarah,bentuk dan motif hiasannya dibagian
luar berupa relief cap tangan keranjang (Nelson,1984:20)Dari teori keranjang dan
teori lainnya di atas dapat dimengerti bahwa benda-benda keras dari tanah liat
dari awal ditemukan sudah dinamakan benda keramik,walaupun sifatnya masih
sangat sederhana seperti halnya gerabah dewasa ini.pengertian ini menunjukan
bahwa gerabah adalah salah satu bagian dari benda-benda keramik.di Indonesia
istilah’gerabah’juga dikenal dengan keramik tradisional sebagai hasil dari kegiatan
kerajinan masyarakat pedesaan dari kegiatan kerajinan masyarakat pedesaan dari
tanah liat,ditekuni secara turun temurun.

Gerabah juga disebut keramik rakyat,karena mempunyai ciri pemakaian tanah liat
bakaran rendah dan teknik pembakaran sederhana (oka,1.B.,1979:9 ).Dalam ilmu
purbakala (Arkeologi)istilah lain gerabah/keramik tradisional ini adalah
kereweng,pottery,terracotta dan tembikar.istilah tersebut dipergunakan untuk
menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat
dan ditemukan di tempat pemakaman zaman prasejarah.Barang-barang tanah
bakar yang ditemukan di luar sarkopagus (peti mayat berbentuk pulungan
batu)berupa jembung,piring-piring kecil,periuk-periuk kecil,stupa-stupa kecil dan
sebagainya (Yudosaputro,W.,1983:31).berkaitan dengan hal di atas,Excerpted
from Campton’s interactive Encyclopedia dalam ,pottery and porcelain,copyright
©1994-1995,disebutkan kriya keramik atau pembuatan bejana dari tanah liat
merupakan salah satu karya seni tertua di dunia,seperti kutipan berikut:”The craft
of ceramics,or making clay vassels,is one of the oldest arts un the world.”

Pengendalian mutu dilakukan sejak penyiapan bahan baku hingga


pengiriman barang (pesanan),tanpa dilakukan pengujian kualitas atau mutu
secara khusus. Pengawasan dilakukan langsung oleh pemilik usaha,dengan tujuan
untuk menjaga kualitas atau mutu produk serta sarana dalam upaya membimbing
pekerja untuk meningkatkan dan memotivasi kreativitasi serta semangat
kerja.selain pemilik usaha,peninjaun secara berkala juga dilakukan oleh
Dapertemen perindustrian malalui petugas UPT perindustrian kasongan yang
diberi wewengan sebagai lembaga bantuan teknis instansi dalam kegiatan proses
produksi gerabah di kasongan.

Kualitas produk sangat tergantung kepada perbandingan campuran bahan


baku utama,proses penjemuran dan pembakaran.pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan oleh tenaga kerja tersebut yang harus diperhatikan dari pengrajin
karena akan menentukan kualitas gerabah yang dihasilkan.Apabila pengawasan
kurang dilakukan pada proses ini maka keramik yang dihasilkan akan bermutu
rendah dan mudah rusak pengendalian mutu lainnya adalah pemeliharaan
campuran bahan baku utama yang harus dalam keadaan lembab.
Dalam kegiatan proses produksi jika terdapat kerusakan atau cacat
maka semaksimal mungkin dilakukan perbaikan terhadap produk tersebut selama
kondisi memungkinkan untuk diperbaiki.tetapi jika kerusakan atau cacat produk
yang dianggap berat,maka produk tersebut tidak akan dipasarkan.

2.sejarah dan peranan gerabah


Dalam dunia arkenologi istilah gerabah sudah sangat terkenal.Namun,orang
awam pun mengenalnya dari sisi yang lain.Berbagai benda yang dihasilkan oleh
para pengrajin,seperti gentong,pasu,pot bunga,mangkok,cebok,kendi,dan
sebagainya,serta seringnya diadakan pemeran,menandakan benda ini cukup
popular di mata masyarakat.

Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah,tepatnya setelah


manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam.situs-situs arkelogi di
Indonesia,telah ditemukan banyak terbikar yang berfungsi sebagai perkakas
rumah tangga atau keperluan religious seperti upacara dan penguburan.tembikar
yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunakan tangan,yang terdiri
adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik
jari),selain itu bentuknya kadang tidak simetris.selain dibuat dengan teknik
tangan,tembikar yang lebih modern di buat dengan menggunakan tatap-batu dan
rodaputar.selain ditemukan banyak tembikar dan juga terdapat pembuktian
bahwa benda gerabah mulai dikenal pada masa bercocok tanam.bukti-bukti
tersebut berasal dari kadenglebu
(banyuwangi),kalapadua(bogor),serpong(tangerang),kalumpang dan minangan
sepakka(Sulawesi),sekitar bekas danau bandung,timur leste dan
poso(minahasa).dari temuan-temuan tersebut dapat kita simpulkan bahwa teknik
pembuatan gerabah dari masa bercocok tanam masih sederhana.

Gerabah dibuat dari satu atau dua jenis tanah liat yang
dicampur.warnanya tidak bening berpori,dan bersifat menyerap air.campuran
yang digunakan terdiri dari pasirkasar atau pasit hakus,dan pembakarannya
antara 1000-1150 derajat celcius.kang-kadang lebih rendah dari itu.
Diduga gerabah pertama kali dikenal pada masa neolitik (kira –kira 10.000
tahun SM)di dataran eropa dan mungkin pula sekitar akhir masa paleotik (kira-
kira 25.000 tahun SM)di daerah timur dekat.menurut para ahli
kebudayaan,gerabah merupakan kebudayaan,gerabah merupakan kebudayaan
yang universal (menyeluruh),artinya gerabah ditemukan di mana-mana,hamper di
seluruh bagian dunia.perkembangannya bahkan juga penemuannya muncul
secara individual di tiap daerah tanpa harus selalu mempengaruhi.mungkin juga
masing-masing bangsa menemukan sendiri sistem pembuatan gerabah tanpa
adanya unsur peniruan dari bangsa lain.

Gerabah muncul pertama kali pada waktu suatu bangsa mengalami


masa foodgathering (mengumpulkan makanan).pada masa ini masyarakat hidup
secara nomaden,senantiasa berpindah-pindah dari setu tempat ke tempat
lainnya.dalam corak hidup seperti itu wadah gerabah mrupakan benda yang
ringan dan mudah dibawa-bawa.selain itu gerabah juga merupakan benda yang
kuat,paling tidak lebih kuat daripada yang dibuat dari bahan lain,seperti
kayu,bamboo atau kulit binatang.

Yang terpenting,bahan pembatan gerabah mudah didapat.tanah liat


terdapat di mana-mana.karena itu adalah suatu hal yang wajar jika setiap
masyarakat bisa menjadi produsen bagi kepentingannya sendiri.akan tetapi
mengenai proses ‘penemuan’gerabah itu sendiri,belum satu orang pun bisa
menguraikannya secara ilmiah.barangkali bisa diuraikan begini.pada waktu itu
beberapa orang sedang mambakar hasil buruannya.kebetulan pembakaran itu
dilakukan di atas tanah yang tergolng jenis tanah liat.setelah selesai membakar
daging itu,mereka mendapatkan tanah di bawahnya berubah menjadi keras.dari
sinilah muncul gagasan untuk membuat suatu wadah dari tanah liat yang dibakar.

Pembuatan gerabah jelas membutuhkan api sebagai faktor yang


utama,meskipun panas matahari barangkali dapat juga dipakai untuk fungsi yang
sama.karena itu dapat dipastikan bahwa munculnya gerabah merupakan efek lain
dari penemuan dan domestikasi api.masyarakat yang belum mengenal api
tentulah mustahil bisa memproduksi gerabah.dengan demikian,tafsiran bahwa
gerabah mula pertama dikenal pada masa neolitik dapat diterima,sebab
penemuan dan demostikasi api baru dikenal pada akhir masa paleotik atau awal
masa neolitik.

Melalui temuan-temuan lainnya diketahui bahwa pada masa itu manusia hidup
dalam corak berburu dan mengumpulkan makanan.usaha mengumpulkan
makanan berarti membutuhkan ‘sesuatu’ untuk wadah yang paling tepat adalah
gerabah mudah dibawa ke mana saja.dan ini sesuai dengan corak hidup
nomaden.karena itulah gerabah memiliki arti yang penting bagi manusia,sehingga
ia dapat diterima dalam setiap kebudayaan dan terus semakin berkembang
selama belum ditemukan wadah lain yang memiliki tingkat efektifitas setinggi
gerabah.

Penggunaan wadah gerabah oleh sesuatu kelompok manusia memilki arti


penting bahkan jauh lebih penting dari pada yang bisa kita bayangkan.dengan
dikenalnya wadah yang kecil,mudah dibawah dan kuat,suatu kebudayaan maju
selangkah lagi kearah kebudayaan yang lebih tinggi.apa lagi dengan dikenalnya
corak kebudayaan hidup menetap,fungsi gerabah semakin meluas.kebutuhan
gerabah yang beraneka ragam melahirkan tipe-tipe gerabah yang semakin
banyak.kalau sebelumnya digunakan wadah lain yang jauh lebih sulit
diperoleh,kini mereka bisa membuat wadah gerabah yang lebih mudah didapat.

Gerabah sebagai salah satu benda hasil kebudayaan manusia merupakan


unsur yang paling penting dalam usaha untuk menggambarkan aspek-aspek
kehidupan manusia.sampai kini gerabah yang berhasil ditemukan terutama
berbentuk wadah,seperti periuk,cawan,pedupaan,kendi,tempayan,piring,dan
cobek.

Gerabah atau kereweng (pecahan gerabah)sering kali ditemukan di antara


benda-benda lain pada situs arkelogi.untuk keperluan studi arkelogi.untuk
keperluan studi arkelogi temuan ini sangat besar manfaatnya,karena gerabah
merupakan alat penunjuk yang baik dari kebudayaan yang berbeda.beberapa
kereweng yang dapat dikenali tipenya bisa digunakan untuk menggali benda-
benda lain yang ditemukan di sekitarnya dan dapat pula digunakan untuk
menentukan hubungannya dengan kebudayaan lain.selain itu gerabah merupakan
benda yang sulit hancur sama sekali,terlebih lagi kalau tersimpan dalam
tanah.itulah sebabnya gerabah yang telah berusia puluhan ribu tahun pun masih
bisa dikenali.

3. Jenis-jenis Gerabah
Bentuk dan kegunaan gerabah sangat beraneka ragam,mulai sekedar barang
hiasan ruangan,peralatan rumah tangga hingga souvenir dengan ukuran yang
sangat beragam.menurut bentuk dan kegunaannya,gerabah dapat dipilah
menjadi 2 jenis,yaitu:

1) Fungsi Gerabah
Berdasarkan fungsinya,gerabah dapat digolongan menjadi:
a. Fungsional:gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung
kepada penggunanya.bentuk gerabah fungsional antara lain:pot
bunga,tempat paying,tempayan,kendi,asbak,tempat lilin dan peralatan
dapur;
b. Non fungsional:gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai
barang-barang hiasan ruang,seperti guci.
2) Ukuran Gerabah
Berdasarkan ukurannya,gerabah dapat digolongkan menjadi:
a. Gerabah besar:gerabah jenis ini berukuran antara 60-150 cm,seperti
guci,patung;
b. Gerabah sedang :gerabah dengan ukuran < 60 cm,seperti
temoayan,kuali,peralatan dapur,guci,tempat paying,pot bunga
c. Gerabah kecil:gerabah jenis ini diutamakan sebagai barang-barang hiasan
dan souvenir,seperti asbak,tempat lilin,patung kecil.

Contoh gambar gerabah fungsional


(pot bunga)

(kendi)

(gerabah asbak)
(gerabah peralatan dapur)

(peralatan dapur)

Contoh gambar gerabah non fungsional


(Gucci)

(Gucci)

4.perkembangan gerabah
a.kedenglembu(jawa timur)

penelitian terhadap situs kadenglembu dilakukan oleh heekeren pada tahun


1941 dan soejono pada tahun 1969 menemukan sejumlah kereweng tidak
berhias,di antaranya ada yang memperlihatkan warna merah yang dipoleskan
pada permukaan luarnya.dalam lapisan yang mengandung kereweng ini
ditemukan sejumlah besar pecahan batu.di atas lapisan ini terdapat lapisan yang
lebih muda yang mengandung beberapa pecahan porselin,beberapa uang
kepeng,dan pecahan bata.

Bentuk gerabah yang ditemukan di kedenglembu ini masih


sederhana,karena sebagian besar temuan berupa fragmen tepian dan badan dari
periuk yang pada umumnya bentuknya membulat.periuk dengan bada bergigir
sangat jarang dijumpai.dari data yang terkumpul,dapat kita ketahui tentang
bentuk-bentuk periuk yang umumnya kebulat-bulatan dengan tepian melipat ke
luar.dari bentuk semacam itu dapat pula kita duga bahwa gerabah seperti itu
dibuat oleh kelompok masyarakat petani yang selalu terikat dalam hubungan
social-ekonomi dan kegiatan ritual.sifat-sifat individual tidak dapat berkembang
pada pembuatan gerabah di kadenglembu.

b.jawa barat

situs penemuan kalapadua terletak di atas daratan di tebing kanan sungai


ciliwung.sebagaian gerabah yang ditemukan di tempat ini berada di permukaan
tanah,hal kemungkinan di akibat oleh erosi dan kegiatan pertanian penduduk
setempat.

Dari daerah kalapadua,ditemukan gerabah yang lebih banyak daripada yang


ditemukan di kadenglembu.dari hasil pengkajian ternyata gerabah yang
ditemukan di kalapadua lebih baik dalam pembuatannya,akan tetapi memiliki
kekurangan dalam hal pembakaran,dimana pembakarannya kurang sempurna
sehingga mengakibatkan gerabah yang ada di klapadua tidak bisa bertahan
lama.gerabah ditemukan dalam keadaan rapuh dan mudah pecah.hampir
senagian gerabah yang ditemukan di klapadua telah terkikis sehingga
mengakibatkan pola hias yang pasti tidak bisa diketahui.

Dari hasil penemuan kita dapat memperkirakan bahwa keduanya yang


berkembang di kalapadua berasal dari masa bercocok tanam.hal ini diperkuat
oleh beberapa temuan lain yang berkaitan dengan masa bercocok
tanam,seperti;pecahan beliung,batu asahan,gelangdan alat-alat logam.
Ditinjau dari hasil penemuan yang ada di klapadua,dapat diperkirakan kalu
daerah ini pernah menjadi tempat tinggal masyarakat yang menghasilakn
kebudayaan kapak persegi.dari hasil temuan dapat diketahui bahwa gerabah yang
dibuat di tempat itu berupa;periuk,cawan,dan pedupaan (cawan berkaki).

a.periuk

temuan-temuan gerabah pada umumnya fragmentaris itu,kita kenal dua macam


jenis periuk yang memiliki tepian melekuk dan melipat keluar.

 Bentuk badan yang kebulat-bulatan


 Jenis periuk dengan bergigir

Setelah di kumpulkan ternyata bentuk periuk ke bulat-bulatan ditemukan lebih


banyak dari bentuk di hias serta mempunyai alas cekung.

b.cawan

setelah di kumpulkan dan dikategorikan ternyata jenis cawan ada tiga


macam,yaitu;

 Cawan berbalas bulat dengan tepian lngsung yang agak melengkung ke


dalam.
 Cawan berbalas rata tepian langsung
 Cawan yang sama dengan yang pertama namun perbedaannya terletak
pada diberi kaki sehingga bentuknya seperti pepaduan

Ketiga jenis cawan tersebut tidak memiliki hias.yang menarik dari cawan-
cawan tersebut ialah cawan jenis ketiga yang mirip dengan pedupaan.kaki
di buat terpisah dari badannya.bekas-bekas sambungannya masih tampak
dan sering kali kedua bagian ini di temukan dalam keadaan terpisah.untuk
memperkuat sambungan itu,dibuat goresan pendek sedalam ½-1 mm pada
bagian yang akan disambungkan dengan badan yang telah disiapkan
terlebih dahulu.teknik menyambung seperti ini bukti-buktinya lebih terang
terlihat pada jenis pedupaan yang ditemukan di Buni(bekasi)sekitar danau
bandung.

c.sulawesi tengah

peninggalan gerabah yang ditemukan di Sulawesi tengah diperkirakan


berasal berasal dari masa bercocok tanam,karena ditemukan bersama
unsur-unsur beliung dan kapak yang diupam.situs penemuan yang ada di
Sulawesi tenggara yaitu di daerah minanga sipakka yang terletak di pinggir
sungai karama.

Gerabah yang ditemukan di minanga sepakka di temukan bersama


dengan unsur kapak lonjong dan alat pemukul kulit kayu dari batu.gerabah
dari tempat ini ada yang polos ada juga yang berhias gores dengan pola
lingkaran,segitiga (tumpal),belah ketupat,dan sering di susun dalam
komposisi pita-pita horizontal sekeliling badan.menurut Heekeren,gerabah
dari minanga sepakka lebih tua dari gerabah yang berasal dari
kalumpang.pendapat ini di dasarkan pada nihilnya unsur beliung persegi di
minanga sepakka.namun apabila dilihat dari pola lukisan yang ada dalam
gerabah yang ditemukan dapat diperkirakan sesuai atau sejaman.

BAB 3

1.penutup
Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangannya dengan
judul makalah ini.

Terima kasih pada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan


makalah ini juga sumber-sumber yang telah membantu dalam melengkapi
materi makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya maklah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

2.Kesimpulan
Dari materi yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang
telah penulis sajikan,dapat ditarik kesimpulan bahwa gerabah adalah alat
yang terbuat dari tanah liat yang masih tradisional dan berfungsi sebagai
alat bantu kehidupan manusia dan dapat juga digunakan sebagai penghias
ruangan serta untuk interior rumah.

Gerabah ternyata tidak hanya berupa alat-alat dapur seperti cobek atau
kendi tetapi juga berupa vas bunga,celengan,asbak dan aneka macam
bentuk yang terbuat dari tanah liat.dalam pembuatan gerabah dapat dibagi
menjadi 6 bagian yaitu persiapan tanah liat,proses
pembentukan,penjemuran,pembakaran,pengambilan tanah liat dan
penyempurnaan.

Dan dapat ditarik kesimpulan,bahwa peranan gerabah dari zaman


sekarang dari zaman dahulu sampai zaman sekarang telah mengalami
perubahan,seperti gerabah pada zaman dahulu hanya sebagai alat bantu
rumah tangga sekarang gerabah dapat juga digunakan sebagai penghias
taman atau sebagai interior rumah.

3.Saran
1.sebaiknya masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam negeri
terutama gerabah,agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh
masyarakat luas.
2.Seharusnya para perajin gerabah lebih mengembangkan dan
meningkatkan kualitas produknya sehingga produk-produk dalam negeri
dapat digunakan sebagaimana kita menggunakan produk yang modern.

3.Pemerintah seharusnya memberi tempat yang layak pada para


perajin,agar produk-produk mereka tetap bertahan di zaman modern ini

Anda mungkin juga menyukai