KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang
telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penyusun laporan hasil penelitian ini bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang
dibahas dalam makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini belum terbilang dalam kata sempurna karena,
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada pembuatan
makalah yang selanjutnya.
Akhirnya kami sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca terutama bagi penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
- Cara Kerja :
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian
dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian
cuci hingga bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan
air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak
mungkin).
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas
dengan menggunakan air bersih.
5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah
yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil
diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
7. Taburkan ragitempe(RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit
sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragitempeuntuk 2 kg kedelai).
8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk
pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus,
berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan
lidi atau garpu.
8. Masukan kedelai yang telah diberi ragitempe(RAPRIMA) ke dalam
pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
9. Proses fermentasi63256
10. kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga
seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
- Catatan:
1. Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan
meningkatkan kualitas tempeyang dihasilkan.
2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada
tempe.
vii
4. Setelah direndam selama 24 jam, kacang kedelai mekar seperti yang terlihat seperti
gambar diatas ini.
viii
5. Mulailah meremas-remas kacang kedelai agar kulit arinya lepas.
6. Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya.
Rebus kacang kedelai selama kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai
direbus akan muncul buih putih seperti gambar diatas ini.
7. Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci. Kemudian,
taruh kembali panci yang tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk-
aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk mengeringkan kacang
kedelai. Jangan terlalu lama – karena kacang mudah hangus.
8. Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.
ix
9. Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 2 gram dan aduk rata.
10. Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera. Masukkan kacang kedelai ke dalam
plastik hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.
11. Tutup plastik menggunakan lilin, kemudian lubangi plastik yang telah berisi
kacang kedelai dengan menggunakan pisau – kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi
atas dan sisi bawah.
12. Simpan tempe didalam lemari. Diamkan selama kurang lebih 36 jam. Setelah 36
jam, tempe siap diolah.
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses penulisan ini, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Tempe merupkan salah satu produk bioteknologi terbuat dari singkong yang
difermentasikan oleh Rhizopus oligosporus.
2. Peran Rhizopus oligosporus dalam pembutan tempe adalah Rhizopus akan
menggunakan Oksigen dan menghasilkan CO2 yang akan menghambat beberapa
organisme perusak. Adanya spora dan hifa juga akan menghambat pertumbuhan
kapang yang lain. Jamur tempe juga menghasilkan antibiotikayang dapat
menghambat pertumbuhan banyak mikrobia.
3. Untuk pembungkusan tempe sebaiknya menggunakan bahan daun pisang, untuk
menghindari tempe yang dibuat tidak cepat membusuk.
4. Cita rasa tempe kedelai ditentukan oleh jenis kedelainya dan ditentukan juga oleh
jenis pembungkus yang digunakan selama fermentasi. Selama ini yang kita ketahui
ada dua jenis pembungkus tempe, yaitu plastik dan daun pisang. Kemasan plastik
memiliki kelebihan yaitu kuat, ringan, tidak karatan serta dapat diberi warna,
sedangkan kelemahannya adalah molekul kecil yang terkandung dalam plastik
yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Daun
pisang memiliki kelebihan pembungkus alami yang tidak mengandung bahan
kimia, mudah ditemukan, mudah di lipat dan memberi aroma sedap.
3.2 Saran
xi
1. Sebaiknya dalam praktikum pembuatan tempe, alat dan bahan yang akan
digunakan terlebih dahulu dibersihkan dan kemudian disterilkan agar pembuatan
tempe dapat berhasil kita lakukan.
2. Sebagai pembaca umum, diharapkan laporan ini dapat menambah wawasan anda
menjadi lebih luas lagi dalam hal pembuatan tempe.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikamelyaastuti.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-biologi-cara-pembuatan.html
https://www.academia.edu/11563820/
Makalah_pembuatan_Tempe_Bioteknologi_Rhizopus_Oligorporus_
xii