Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PERAKTEK PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN TENTANG

PENAMBAHAN TEPUNG SEGITIGA BIRU PADA PEMBUATAAN


BOLU PANGGANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN
DAYA TERIMA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek

Mata Kuliah Pembelajaraan Berwawasan Kemasyarakatan

Kode Mata Kuliah PDGK 4306

NAMA : EMAWATI

NIM : 857036076

POKJAR :KEDATON TANJUNG KARANG

FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA – BANDAR LAMPUNG

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2022.

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga
saya berhasil menyelesaikan penulisan laporan ini dengan judul " Praktek
Pembinaan Kepemudaan Keterampilan Membuat Penambahan Tepung Segitiga
Biru Kue Bolu Panggang “, guna memenuhi nilai pada mata kuliah Berwawasan
Kemasyarakatan.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengai pembinaan
keterampilan membuat kue bolu panggang . Saya juga berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Akhirnya saya berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi saya
sendiri khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.

Pembimbing : Bambang Sri Anggoro, M.Pd.

NIP : 198402282006041004

2
ABSTRAK

Bolu panggang merupakan satu dari berbagai jenis varian rot di Indonesia: Bolu
panggang berbahan dasar tepung terigu, telur, gula pasir, margarin, baking powder,
soda kue, fermipan, ovalet kalsium propionat dan air Bolu panggang mempunyai
tekstur yang lembut dan padat Konsep Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB)
dibuat oleh BPOM RI, yang menjelaskan bagaimana cara memproduksi pangan
agar bermutu, aman dan layak konsumsi di Industri Rumah Tangga Pangan (RTP)
Mengingat pentingnya mutu dan keamanan pangan, diperlukan upaya khusus dalam
menerapkannya di industri. Oleh karena itu dilakukan kajian Konsep Cara Produksi
Pangan yang Baik (CPPB) di IRT "Enggal Jaya sebagai upaya peningkatan mutu
bolu panggang Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka.
Tahapan proses pembuatan bolu panggang meliputi proses persiapan bahan baku,
pengadukan, pencetakan atau pembentukan, pengovenan, pelepasan dari cetakan
atau depanning, pendinginan dan pengemasan. Evaluasi terhadap karakteristik
mutu produk akhir dilakukan dengan menganalisis bolu panggang meliputi: kadar
air, kadar abu, kadar lemak, kadar sakarosa dan angka lempeng total Hasil analisis
bolu panggang didapat bahwa kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar sakarosa
dan angka lempeng total 23,51% 2,667% 2,736% 6,583 %; 0,94 x104 koloni/g; dan
nilai ALT pada keadaan segar 5,368 x 104 koloni/g, keadaan semi segar 5,465 x
105koloni/g, dan keadaan busuk 0,966 x 106koloni/g.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

ABSTRAK..............................................................................................................2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 4

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 6

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 6

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 8

C. Tujuan Pembinaan................................................................................... 8

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 9

A Tingkat Pengembangan Penambahan Tepung Segitiga Biru Pada Bolu


Panggang ..................................................................................................... 9
B Mendeskripsikan Daya Terima Penambahan Tepung Segitiga Biru Pada Bolu
panggang ...................................................................................................... 9
C Menganalisis Pengaruh Penambahan Tepung Segitiga Biru Pada Bolu
Panggang ..................................................................................................... 9
D Menganalisis Pengaruh Penambahan Tepung Segitiga Biru Pada Bolu
Panggang Terhadap DayaTterima. .............................................................. 10

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................11


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.................................................................. 11
B. Materi Pelatihan .......................................................................................... 12

C. Strategi Jalannya Kegiatan ......................................................................... 12

4
BAB IV TEMUAN DAN HASIL........................................................................15
A Temuan dan Hasil Evaluasi............................................................................... 15
B Temuan Hasil..................................................................................................... 16
C Pembahasan....................................................................................................... 16
D Gambaraan Keaktifan Warga Belajar................................................................ 17

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk divisi Bogasari merupakan salah
satu anak cabang dari Indofood grup, dimana PT. ISM Tbk divisi Bogasari
fokus pada tepung terigu mulai dari bahan baku datang: produksi;
pengemasan dan produk inovasi lain yang berbahan dasar gandum. PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk divisi Bogasari sendiri didirikan pada tahun
1969, berlokasi di Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai pabrik pertama dan
memproduksi beberapa produk tepung terigu seperti cakra kembar, segitiga
biru dan kunci biru. Hingga saat ini PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
divisi Bogasari memiliki 2 produk unggulan yaitu tepung terigu dan pa
Mahal, Lencana Merah, Kunci Biru, Segitiga Biru, Cakra Kembar dan
Cakra Kembar Emas. Sedangkan untuk produk pasta Bogasari memiliki 2
merk yaitu Setidani dan La Fonte
Selain itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk divisi Bogasari juga
memiliki divisi Bogasari Baking Center (BBC) yang berfokus pelatihan
pengembangan produk yang berbahan dasar tepung terigu Perkembangan
industri kuliner semakin meningkat saat ini, karena kuliner merupakan
kebutuhan sehari-hari dari masyarakat. Seiring dengan erkembangan zaman
kuliner tidak hanya produk konsumsi melainkan liner sudah menjadi gaya
hidup dari masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari nyaknya bisnis kuliner saat
ini yang berkembang dengan kreatifitas dan ovasi dari suatu produk. Salah
satu jenis kuliner yang semakin meningkat itu cake bolu panggang. Cake
bolu panggang merupakan adonan panggang dengan bahan dasar tepung. la,
telur, dan lemak. Cake ram, bahan pengembang, Sekolah yoki yaitu aroma.

6
Bhan-bahan tersebut menghasmikan reman yang halus, tekstur yang
lembut, warna menarik, dan aroma yang baik. Terdapat banyak type cake
dalam skala mah tangga atau skala komersial. Cake dikategorikan menjadi
3 kategori itu type butter, type foam, dan type chiffon (Hutagaol 2017).
Faktor-faktor ing mempengaruhi mutu cake yang baik adalah bahan
dasarnya, proses ngocokan (mixing). ketebalan cetakan, dan suhu oven yang
gunakan.Bahan dasar pembuatan cake menggunakan tepung terigu protein
ndah atau gandum lunak (soft wheat). Proses pencampuran bahan, ncetakan,
dan pemanggangan juga berpengaruh terhadap tekstur dan mutu ke
(Handayani dan Aminah, 2011).
Bolu merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh
masyarakat Indonesia.Bolu panggang sangat beranekaragam, varian rasa
ada yang terbuat dengan menambahkan pisang,tape,duren.Ada juga
bermacam bolu panggang kismis,bolu panggang pandan dll,sehingga
banyak varian rasa biyar konsumen tidak bosan dengan rasa yg ori Menurut
Veranita (2012), bolu panggang adalah bolu yang berbahan dasar tepung
terigu dan dimasak dengan cara dipanggang.
Djaafar (2008) mengemukakan bahwa tepung segitiga biru dapat digunakan
sebagai bahan subtitusi tepung terigu. Penggunaan tepung segitiga biru
sebagai bahan subtitusi tepung terigu dalam pengolahan aneka kue dapat
mencapai 100%, tergantung pada produk yang akan dihasilkan..
Menurut Suryani (2000), pengembangan bolu panggang juga
tergantung pada kocokan telur, selain itu gluten yang terkandung dalam
protein pada tepung terigu secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat
pengembangan. 3 Penambahan tepung segitiga biru pada pembutan bolu
panggang berpotensi memberikan tingkat pengembangan yang berbeda.
Menurut Richana (2012), karakteristik tepung segitiga biru tidak
mengandung gluten sehingga produk yang didapatkan tidak mengembang
dan teksturnya lebih keras dibandingkan dengan produk yang berbahan
terigu yang mengandung gluten. Penambahan tepung segitiga biru pada
pembuatan bolu panggang juga akan mempengaruhi daya terima.

7
Penelitian tentang sifat organoleptik tepung segitiga biru sendiri
telah dilakukan oleh Rafika (2012) yang menjadikan tepung segitiga biru
sebagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan cake. Pada
penelitian tersebut diketahui bahwa penambahan tepung segitiga biru
mempengaruhi warna, aroma, tekstur dan rasa cake. Berdasarkan latar
belakang tersebutpeneliti melakukan penelitian dengan judul “Penambahan
Tepung S egitiga Biru pada Pembuatan Bolu Kukus terhadap Tingkat
Pengembangan dan Daya Terima.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah, yaitu bagaimana
pengaruh penambahan tepung segitiga biru pada pembuatan bolu panggang
terhadap tingkat pengembangan dan daya terima ?

C. Tujuan Pembinaan
1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh penambahan tepung segitiga biru
pada pembuatan bolu panggang terhadap tingkat pengembangan dan daya
terima.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tingkat pengembangan pada bolu panggang yang
ditambahkan tepung segitiga biru.
b. Mendeskripsikan daya terima pada bolu panggang yang ditambahkan
tepung segitiga biru.
c. Menganalisis pengaruh penambahan tepung segitiga biru pada bolu
panggang terhadap tingkat pengembangan.
d. Menganalisis pengaruh penambahan tepung segitiga biru pada bolu
panggang terhadap daya terima.

8
BAB II
PEMBAHASAN

a. Mendeskripsikan tingkat pengembangan pada bolu panggang yang


ditambahkan tepung segitiga biru. Tingkat pengembangan bolu
panggang sangat menentukan kondisi bolu yang memiliki kualitas yang
terjamin, salah satunya bolu panggang ini memiliki tekstur yang terasa
lembut,lunak ketika dimakan dan akan lebih menggembang dari tepung
terigu biasa.Hal ini menjadikan tepung segitiga biru dapat menghasilkan
olahan istimewa dalam penggunaan tepung segitiga biru bolu panggang
memiliki kuatitas yang sangat baik untuk dipemula kalangan pemula
wirausaha,dari situlah tepung segitiga biru ini bisa menjadi pilihan tepat
bagi anda yang ingin membuat kue bertekstur lembut.

b. Mendeskripsikan daya terima pada bolu panggang yang ditambahkan


tepung segi tiga biru. Daya terima terhadap rasa menyatakan suka,dari
segi tekstury menyatkan suka karna lembut.Warnanya coklat dari
aromanya pun mengugah selerah banyak orang tidak sabar untuk
mencicipinya,selain warna anda juga bisa mencermati tekstur dan aroma
saat memilih tepung ini bahkan ada yg mau memakai tepung segitiga
biru buat semua bahan cake karna selain lembut tepung segitiga biru
cepet mengembang.

c. Menganalisis pengaruh penambahan tepung segatiga biru pada bolu


panggang terhadap tingkat pengembangan.Pengaruhnya
penembanganya lebih sempurna,mengembang teksturnya lembut dan
tekstury tidak mengumpal seperti tepung biyasanysa.Tepung
kelembapan ini mampu menyerap dan gula yang seimbang,alhasil
olahan dari tepung segitiga biru ini akan lebih ringan selain itu tekstur
olahan dari tepung segitiga ini cenderung lembut.Kadar protein yang
terkandung <9,5%

9
d. Menganalisis pengaruh penambahan tepung segitiga biru pada bolu
panggang terhadap daya terima banyak kesegi kelembutanya dan
seratya lebih berkembang atau tidak terlalu padat.teksetur kueya
memiliki kualitas yang terjamin,selama peroses memangangpun sangat
mengembang dan cepat mengering atau matang,tepung ini memiliki
tingkat penyerapan air yang rendah,dengan demikian tepung segitiga
biru ini direkomendasikan bagi para pemudah yang ingin membuat kue
lembut hingga kering.

e. Menganalisis pengaruh penambahan tepung segitiga biru pada bolu


panggang terhadap daya terima. Daya terima orang lebih senang karna
teksturnya lebih mengembang dan lembut,selain itu rasanya lebih enak
dibanding dengan tepung terigu biyasa.Memiliki aroma yang khas.

10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

A. Tempat Dan Waktu Pekaksanaan


a) Tempat Pelaksanaan Program
Lokasi pelaksanaan pembinaan perogram kepemudaan tentang penambahan tepung
segitiga biru pada pembuataan kue bolu panggang diadakan didusun Lingsuh RT.12
Kecamatan Rajabasa.

b) Waktu Pelaksanaan Program


Jadwal pelaksanaa program kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan “
Penambahan Tepung Segitiga Biru Pada Pembuataan Kue Bolu Panggang”

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Program

No Pertemuan Hari/tanggal Materi Program


Pelaksanaan
1 I Rabu 19 Oktober Mengumpilkan
2022 para pemudah
untuk membuat
sepakataan belajar
2 II Kamis 20 Oktober Pembahasan
2022 belajar tujuan
materi dan tempat
pelaksanaan
3 III Jumat 21 Oktober Menentukan
2022 olahan yang akan
dibuat atau
diperaktekan

11
4 1V Sabtu 22 Oktober Berdiskusi dan
2022 membeli bahan-
bahan kue bolu
panggang
5 V Minggu 23 Mempersiapkan
Oktober 2022 alat dan bahan
yang diperlukan
6 V1 Senin 24 Oktober Materi peroses
2022 pembuataan kue
bolu panggang
7 V11 Selasa 25 Oktober Peraktek peroses
2022 pembuataan dan
pengemasan kue
bolu panggang
8 V111 Rabu 26 Oktober Peraktek
2022 memasarkan kue
bolu panggang

B. Materi Pelatihan
dan dipraktekan bersama warga Materi pelatihan berisi tentang teknik / cara teknik
pemasaran hasil kue. Materi ini penulis peroleh dari pengalaman sendiri membuat
kue bolu panggang dan belajar.

C. Strategi Jalannya Kegiatan


1. Bahan:
Perhitungan bahan yang diperlukan dalam 1 loyang kue bolu panggang:
1. 4 butir ayam :Rp.8000,-
2. 125 gram gula pasir :Rp.4000,-
3. 1 sdt ovalot/sp :Rp.2000,-

12
4. 125 gram tepung terigu :Rp.3000,-
5. ½ vanili bubuik :Rp.500,-
6. 100 gram margariin :Rp.5000,-
7. 1 saset SKM :Rp.1500,-
8. 1 sendok makan coklat bubuk :Rp.2000,-
Total :Rp.26.000,-

2. Pelatihan
Beberapa pelatihan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kue bolu panggang
1. Kompor
2. Gas LPG
3. Mixer
4. Timbangan/Gelas (yang tidak ada timbangan kue)
5. Beking pan
6. Oven
7. Sepatula
8. Mangkuk
9. Pisa
10. Mika

3. Cara Pembuataan:
Bebrapa tahapan peroses pembuatan kue bolu panggang:
1. Siapkan bahan-bahan kue untuk membuat kue bolu panggan
2. Olesi cetakan dengan margarin
• Jika memanggang pake oven,panaskan dulu ovennya dengan api sedang
• Dan jika memangangnya pakai beking pan,panaskan alas besinya
3. Kocok telur,gula,sp dan sp dengan mixer kecepatan tinggi sampai kental,putih
dan mengembang (ada jejakya).Kurangi kecepataan mixer,kocok terus sampai
gelembung.Matikan mixer.

13
4. Campur terigu dengan vanili.Lalu masukan kedalam kocokan telur sambil
diayak dan diaduk menggunakan sepatula hingga tercampur rata dengan
kecepatan berlahan.
5. Campur jadi satu margarin cair dan susu kental manis.
6. Lalu masukan kedalam adonan,aduk berlahan dari dasar mangkuk menuju
permukaan supaya tidak ada cairan margarin yang menggendap didasar.
7. Tuang ¾ bagian adonan kedalam cetakan/bakingpan yang sudah disiapkan.
8. Sisa adonan diberi coklat bubuk yang sudah diencerkan dengan air hangat ,aduk
berlahan hingga merata.
9. Tuang adonan coklat diatas adonan sebelumnya.Ratakanlah dengan garbu
sehingga membentuk motif.
10. Panggang sampai matang dengan posisi oven tretutup selama selama 30
menit peroses pemanggangan hingga matang sempurna.
11. Setelah matang,biyarkan dingin dulu baru dikeluarkan cetakan

4. Perhitungan Hasil
Adapun perhitungan hasil apabila dapat dijual, dengan 1 loyang . Harga perloyang
Rp. 35.000,- maka keuntungan yang diperoleh sebesar :
Hasil penjualan - modal pembuatan
(1x Rp. 35000,-) – Rp. 26000,-
Rp. 35000,-- Rp. 26000,-
Rp. 9000,-

Jika dalam pembuatan skala besar itu jelas akan menghasilkan keutungan yang
banyak sehingga menambah penghasilan rumah tangga.

14
BAB III
TEMUAN DAN HASIL

A. Temuan dan Hasil Evaluasi


Hasil temuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.Kemampuan Awal

Hasil
No Nama
Tidak Bisa Kurang Bisa Bisa
1. Epi - X -
2. Dita X - -
3. Ita - X -
4. Sunarni - X -
5. Yuni X - -
6. Dila - X -
7. Putri - - X

Table 2.Kemampuan Warga Binaan Setelah Pembinaan

Hasil
No. Nama
Tidak Bisa Kurang Bisa Bisa
1. Epi - X -
2. Dita - X -
3. Ita - X -
4. Sunarni - X -
5. Yuni X - -
6. Dila - X -
7. Putri - - X

15
Table 3.Kemampuan Warga Binaan Setelah Pembinaan Dan Praktek

Hasil
No. Nama
Tidak Bisa Kurang Bisa Bisa
1. Epi - - X
2. Dita - - X
3. Ita - - X
4. Sunarni - - X
5. Yuni - - X
6. Dila - - X
7. Putri - - X

B. Temuan Hasil
Dengan adanya kegiatan ini para ibu dari 7 warga yang terhimpun pada warga
belajar sangat antusias, dan pada setiap pertemuan selalu hadir. Setelah kegiatan ini
berakhir bahkan ada beberapa ibu yang sengaja memproduksi kue bolu panggang
ini untuk dipasar dan toko-toko kue.

C. Pembahasan
Program dan kegiatan kami mengajak warga belajar untuk menjadikan para ibu-ibu
terampil memanfaatkan waktu untuk bekerja membantu perekonomian
keluarga.Antusiasme ibu-ibu muda sangat tinggi, hal ini terlihat dari keaktifan
warga belajar mengikuti program pembinaan dan praktek kepernudaan ini dengan
sungguh-sungguh, dan kami sukses mengubah ibu yang tadinya tidak tahu apa-apa

16
sekarang menjadi ibu yang terampil dan mampu menciptakan sesuatu yang
mempunyai nilai jual tinggi, khususnya kue bolu kering.

Hasilnya dapat dikonsumsi sendiri dan dapat dijual untuk menambah penghasilan
keluarga. Dengan demikian kami rnengucapkan terima kasih kepada semua pihak
dan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga
program ini berjalan dengan lancar.

D.Gambaran Keaktifan Warga Belajar


Pada proses pembahasan sudah diuraikan bahwa kegiatan ini dari awal hingga akhir
tidak ada kendala sehingga proses ini berjalan lancar sesuai yang direncanakan.

Warga yang tergabung dalam kegiatan warga belajar ini semuanya aktif mengikuti
pertemuan yang diadakan setiap satu minggu dua kali. tidak ada yang bermalas-
rnalasan karena mengharapkan para ibu ingin cepat bisa membuat kue kering akar
kelapa. Sekali lagi saya mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Semoga kegiatan ini dapat dilakukan keterampilan yang
lain, sehingga warga belajar dapat menguasai keterampilan yang belum
dimilikinya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hatimah, Sadri. 2016. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan Edisi 1.


Tanggerang Selatan : Pusat Penerbit Universitas Terbuka

18

Anda mungkin juga menyukai