LOKAL
PEMBUATAN CANDIL INSTAN
Tanggal Percobaan : 25 November 2013
A. Tujuan Percobaan
1. Mengembangkan kekhasan makanan pada suatu daerah.
2. Menghasilkan produk baru yang memiliki hasil yang lebih baik.
B. Dasar Teori
Produk baru adalah produk yang belum pernah ada sebelumnya atau produk hasil
modifikasi dan inovasi dari produk yang sudah ada sebelumnya dari aspek produksi
seperti bahan baku, proses, karakteristik produk maupun kemasan. Beberapa inovasi dari
modifikasi yang dapat dilakukan terkait pengembangan produk antara lain modifikasi
flavor, warna, bentuk, substitusi bahan baku utama yang tujuannya untuk menurunkan
biaya produksi atau meningkatkan nilai gizi produk tanpa mengurangi dan menurunkan
mutunya. Penggolongan produk baru, yaitu:
Fresh new product yaitu produk yang sudah ada baik dari segi kandungan gizi maupun
penampakannya.
Modified product yaitu produk hasil modifikasi produk yang sudah ada.
Alasan diperlukannya pengembangan produk, yaitu:
Meningkatkan mutu produk yang sudah ada baik dari segi kandungan gizi maupun
penampakannya.
Memenuhi keinginan dan dan tututan konsumen yang selalu berubah seiring dengan
Dapat menghasilkan keuntungan dan dapat bersaing sesuai dengan kebutuhan dan
prioritas konsumen serta mengikuti tren yang sedang berkembang seperti pangan
fungsional, makanan menyehatkan, makanan bernutrisi tinggi.
Candil adalah makanan yang terbuat dari ketan, gula merah dan santan. Makanan ini
adalah makanan yang cukup populer di pulau Jawa. Di daerah lain dikenal dengan sebutan
biji salak karena bentuknya yang seukuran dengan biji salak.
Pembuatan candil instan bertujuan agar makanan candil dapat dikembangkan dan
dikonsumsi lebih mudah oleh konsumen. Selain itu, makanan candil ini hanya bisa didapat
pada bulan puasa saja. Karena seiring dengan perkembangan zaman, manusia
menginginkan sesuatu yang instan.
Kandungan gizi dalam satu mangkuk candil adalah:
Energi = 218,7 kkal
Protein = 1,11 g
Lemak = 2,37 g
Karbohidrat = 44,1 g
Kalsium = 34 mg
Serat = 4,56 g
Ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan yang sangat sehat. Sangat baik untuk
semua orang mulai dari anak-anak, balita sampai orang tua. Berdasarkan penelitian,
kandungan gizi ubi jalar meliputi beragam vitamin dan mineral yang jumlahnya relatif
lebih banyakdari kandungan gizi wortel. Ubi jalar merupakan makanan dengan rasa manis
yang bebas lemak dan mengandung 76% dari nilai harian vitamin A dan 65% kebutuhan
vitamin C dalam satu porsi. Serat yang tinggi dalam ubi jalar juga membantu pencernaan
awal bayi. Ubi jalar mengandung jumlah tinggi beta karoten, yaitu mampu membantu
tubuh untuk meningkatkan pertahanan yang kuat terhadap radikal bebas dan penyakit. Ubi
jalar juga mengandung vitamin B dan fosfor dalam jumlah yang tinggi. Ketiga kandungan
dalam ubi jalar ini membuat ubi jalar menjadi sebuah obat yang ampuh melawan infeksi.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Oven
2. Wadah plastik
3. Kompor
4. Sendok
5. Panci
Bahan:
1 Set
2 Buah
1 Buah
2 Buah
1 Buah
1.
2.
3.
4.
5.
Ubi jalar
Tepung tapioka
Gula merah
Air
Santan serbuk
250 gram
100 gram
50 gram
Secukupnya
50 gram
D. Bagan Alir
Ubi jalar
Adonan ubi
Candil instan
E. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan yaitu pengembangan produk lokal. Percobaan ini bertujuan
untuk mengembangkan kekhasan makanan pada suatu daerah dan menghasilkan produk
baru yang memiliki hasil yang lebih baik. Makanan yang dikembangkan adalah candil,
dimana selama ini candil hanya dapat dijumpai pada saat bulan suci ramadhan. Dengan
dibuatnya candil instan ini diharapkan seluruh masyarakat dapat menikmati candil tidak
hanya ketika bulan ramadhan tetapi dapat menikmatinya juga pada hari-hari biasa, juga
agar candil dapat dinikmati secara praktis dan cepat.
Produk pangan instan pada dasarnya dilakukan dengan menghilangkan kadar air yang
ada dalam pangan, sehingga produk tahan lama. Bentuk pangan instan biasanya mudah
ditambahkan air (dingin/panas) dan mudah larut. Candil instan adalah makanan tradisonal
candil yang dapat dikonsumsi secara cepat.
Sifat dari pati yaitu bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya
akan menyerap air dan membengkak. Namun jumlah air yang terserap dan
pembengkakkannya terbatas. Air yang terserap tersebut hanya dapat mencapai kadar 30%.
Peningkatan granula pati yang terjadi di dalam air suhu 55 65 oC adalah pembengkakkan
yang sesungguhnya dan setelah pembengkakkan ini garnula pati tidak dapat kembali pada
kondidi semula (gelatinisasi). Peningkatan suhu menyebabkan terjadinya imbibisi air yang
lebih besar ke dalam garanula pati, sehingga pati akan mengembang. Pati yang mengalami
gelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul tersebut tidak dapat kembali lagi ke
sifat-sifatnya. Bahan-bahan yang telah kering masih mampu menyerap air dalam jumlah
yang besar. sifat inilah yang berlaku pada candil instan agar dapat menyerap air kembali
dengan mudah, yaitu dengan menggunakan pati yang telah mengalami gelatinisasi.
Prosedur pembuatan candil instan dari ubi jalar dapat dilakukan dengan proses yang
sangat sederhana meliputi penyortiran, pencucian, pemotongan, pengukusan, pengupasan,
penumbukan, pengeringan, dan pengemasan selanjutnya penyajian untuk siap disantap.
Penyortiran, Pencucian dan pemotongan
Ubi jalar disortir yang tidak terlalu matang secara optimal karena jika tua seratnya
lebih banyak. Tujuan penyortiran adalah untuk memisahkan ubi jalar yang mengalami
luka dan kebusukan. Setelah itu, ubi jalar dengan kulit yang belum dikupas dicuci untuk
untuk menghilangkan kotoran seperti akar dan tanah yang menempel. Pencucian
dilakukan dengan menggunakan air kran hingga bersih untuk menghilangkan pengotor
dan mikroba yang menempel pada kulit ubi jalar.
Pengukusan
Ubi jalar dilakukan pengukusan hingga daging ubi jalar tidak terlalu matang
(jangan terlalu lunak). Pengukusan ini juga diharapkan menghilangkan zat anti gizi
berupa tripsin inhibitor yang dapat menghambat tripsin sebagai pemecah protein.
Tujuan lain dari pengukusan pun adalah supaya tekstur ubi lunak sehingga mudah
dicetak menjadi bentuk bulat. Pengukusan dilakukan selama 30 menit.
Pengeringan
Ubi jalar yang telah dibentuk seperti candil dilakukan pengeringan menggunakan
oven hingga kering seperti tepung dengan estimasi kandungan air <60%. Ubi jalar
dikeringkan dengan oven dengan tujuan menghilangkan kadar air dalam bahan pangan.
Setelah dikeringkan, candil siap untuk dikemas.
Pengemasan
Candil instan dikemas dalam bungkus yang cocok untuk makanan siap saji untuk
mempermudah penyajian dan meningkatkan nilai estetika, jual, serta mempermudah
penyimpanan.
Penyajian
Candil instan siap disajikan dengan metode penyajian, yaitu:
a. Rendam candil instan kering dalam air panas selama 3 5 menit.
b. Masukkan gula merah dan santan serbuk, diaduk hingga merata.
: 50 toples
: Rp 6.000,: Rp300.000,-
Harga satuan
Rp 9.000,Rp 8.000,Rp 10.000,Rp 7.500-
Jumlah
Rp 112.500,Rp 40.000,Rp 5.000,Rp 7.500Rp 165.000,-
:
:
:
Rp 165.000,50 toples
Rp 6.000,-/kemasan
DAFTAR PUSTAKA
Noname.
(2013).
Bubur
Candil
Jawa
Tengah.
[Online]
Tersedia:
http://www.griyakuliner.com/bubur-candil-Jawa-Tengah. (Diakses tanggal 8 September
2013).
Noname. (2013). Candil. [Online] Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/candil. (Diakses
tanggal 8 September 2013).
Sarwono, B.D. (2005). Ubi Jalar Cara Budidaya Yang Tepat Efisien dan Ekonomis Seni
Agribisnis. Shuaelaya. Jakarta.
Waluyani, Dyah. (2013). Sarapan Bubur Candil Ubi Kenyal Legit 200 Kalori. [Online]
Tersedia:
http://www.food.detik.com/read/2013/03/28/064835/2205748/900/sarapanbubur-candil-ubi-kenyal-legit-200-kalori. (Diakses tanggal 13 September 2013).
LAMPIRAN
1. Pengamatan
Ubi jalar yang digunakan sebanyak 250 gram.
Ubi jalar dicuci hingga bersih dan direbus hingga lunak.
Ubi jalar yang sudah direbus kemudian dikupas.
Ubi jalar yang sudah dikupas ditumbuk hingga lembut.
Ubi jalar lembut ditambahkan tepung tapioka sebanyak 100 gram dan air secukupnya,
kemudian diaduk hingga merata.
Adonan yang terbentuk dicetak menjadi bentuk bulat.
Adonan candil yang sudah bulat dikeringkan dengan menggunakan oven
Candil kering, gula merah bubuk, dan santan serbuk dimasukkan ke dalam kemasan.
Candil instan siap disajikan.
2. Dokumentasi