muhammad.taufiq.abadi@iainpekalongan.ac.id
Abstract:
This article aims to provide a simple business overview that can be done by anyone who wants to
enter the business world, as well as adding experience in the field of entrepreneurship, especially in
conducting business activities. In addition, this article also aims to create a superior business with the
best quality and the traditional distinctive taste of rendang kebab culinary business. Various analyzes
are used in this business proposal starting from; swot analysis, market and marketing analysis,
business strategies, operational analysis, financial aspects analysis. The results showed that with an
initial capital of Rp. 3,727,000 will generate a net profit of Rp2,175,000 per month. And based on
the calculation of investment feasibility using the payback period method, this business will get a
return on investment in just 2 months.
Keywords: business proposal, rendang kebab, business feasibility study
Abstrak:
Artikel ini bertujuan memberikan gambaran bisnis sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap orang
yang ingin terjun ke dunia bisnis, serta Menambah pengalaman di bidang kewirausahaan terutama
dalam melakukan kegiatan usaha. Selain itu artikel ini juga bertujuan untuk Menciptakan sebuah
usaha yang unggul dengan kualitas terbaik dan cita rasa khas tradisional yang merakyat yaitu bisnis
kuliner kebab rendang. Berbagai analisis digunakan dalam proposal usaha ini mulai dari; analisis
swot, analisis pasar dan pemasaran, startegi usaha, analisis operasional, analisis aspek keuangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan modal awal Rp. 3.727.000 akan menghasilkan laba bersih
sebesar Rp2.175.000 per bulan. Dan berdasarkan perhitungan kelayakan investasi dengan metode
payback period, maka usaha ini akan memperoleh pengembalian investasi hanya dalam waktu 2
bulan.
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-hati
dalam memilih dan membeli makanan, karena pada masa kini banyak makanan yang dibuat
dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih
makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi
prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan
yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan
yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi
karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang
cukup.
Maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha Kebab ini, karena sebagian dari
masyarakat sangat menyukai Kebab rasanya yang enak, nikmat. Kebab ini memiliki rasa yang
gurih karena berisi rendang. Selain itu, kebab rendang ini dapat dinikmati oleh semua umur.
Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi kebab rendang ini baik orang yang sudah tua maupun
orang muda. Kebab rendang ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari
maupun pagi hari.
Dengan alasan dan landasan tersebut kami berencana untuk merintis usaha kebab
rendang.Usaha tersebut kami beri nama atas kesepakatan bersama, yaitu: “KEREN (KEBAB
RENDANG)” dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan membeli kebab kami
dengan perasaan cinta kasih akan kenikmatan rasa KEREN (KEBAB RENDANG).
A. ANALISIS SWOT
Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan)
▪ Penyajian dari kebab ini sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dalam
penyajiannya.
▪ Harga dari kebab rendang ini cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat/konsumen.
▪ Kebab rendang yang kami sajikan ini memiliki rasa yang lebih nikmat, karena kaya akan
rempah dari bumbu rendang & kebersihannya akan selalu kami utamakan.
2. Weakness (Kelemahan)
▪ Kebab rendang ini masih mempunyai satu rasa, sehingga konsumen tidak dapat memilih
rasa yang lain.
3. Opportunities (Peluang / kesempatan)
▪ Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan terutama pada malam hari,
sehingga kebab rendang bisa menjadi alternatif sebagai makanan pengganti makanan
pokok/cemilan.
▪ Sebagian besar penjual kebab yang ada hanya menawarkan rasa yang umum, sehingga
kebab rendang ini bisa menjadi varian rasa yang berbeda dari yang lainnya.
▪ Karena kebab rendang ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang
tua, maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
▪ Varian dari produk masih satu sehingga masih ada peluang untuk menciptakan rasa
varian yang lain.
4. Threats (Ancaman)
▪ Pesaing dalam menjalankan usaha ini cukup banyak.
▪ Faktor kenaikan dari harga sembako juga dapat menjadi ancaman. Terutama harga dari
daging sapi.
C. STRATEGI PEMASARAN
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya
untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita kepada teman-teman atau keluarga
untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua
konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui
dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk
membeli kebab rendang di tempat kita
2. Dengan media Internet
Selain promosi dari mulut ke mulut, strategi yang akan kami gunakan adalah media internet,
seperti melalui facebook, instagram, blog,dll. Karena sebagian besar masyarakat telah
menggunakan media internet, sehingga akan lebih mudah bagi masyarakat mengenal produk
yang kami posting/update di media sosial.
3. Pengembangan Pasar
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, apabila kami telah
memiliki pelanggan dan prospek pasar kedepannya baik, maka kami juga berencana
mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah pasar baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha kebab
rendang ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
4. Pengembangan Produk
Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di
pesaing lain, seperti rasa bumbu sate dengan harga yang terjangkau, yang memberikan cita
rasa lain. Selain itu pengembangan produk ini yaitu dengan menambah produk burger
rendang. Sehingga jangkauan pasar yang dmililiki semakin luas, dan tingkat loyalitas
konsumen pun setiap harinya kian meningkat. Kami juga menerima pemesanan pada acara-
acara arisan, ulang tahun, dan juga acara resmi lainnya.
D. ANALISIS OPERASIONAL
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
a. Konsep dan Desain produk
Nama produk dari bisnis yang akan kami dirikan yaitu “KEREN” merupakan singkatan dari
Kebab Rendang.Usaha ini bergerak dibidang kuliner yaitu pengolahan dan pemasaran kebab
rendang.Konsep bisnis ini menjual kebab rendang yang merupakan perpaduan makanan
tradisional dan timur tengah.Dengan memadukan rendang sebagai isian, rasa dari produk ini
akan menarik dengan cita rasa tradisional kaya akan bumbu, gurih dan enak.Desain produk
yang kami rencanakan ialah membuatnya dengan semenarik mungkin agar pelanggan tidak
bosan dengan tampilan kebab yang itu-itu saja.
b. Tempat usaha
Rencana pendirian usaha berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir
jalan utama, seperti Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut
yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga
usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Pertimbangan kami memilih lokasi
tersebut karena lokasi tersebut strategis dan merupakan pusat kegiatan bagi pangsa pasar
yang kami tuju.
c. Pengawasan kualitas
Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha kami ini agar dapat dikonsumsi oleh
konsumen dengan baik dan aman, maka kami melakukan pengecekan setiap hari terhadap
kualitas maupun kuantitas baik dari roti-roti yang ada maupun daging sapi yang akan
digunakan sebagai isian. Agar para konsumen selalu mendapatkan produk yang segar, layak
makan dan berkualitas.
2. Modal awal
Tabel 1. Barang kebutuhan awal kebab rendang
No. Nama Barang Harga (Rp)
1 Grobak 3.200.000
2 Kompor 250.000
3 Tabung Gas 3Kg 50.000
4 Besi Panggangan 75.000
5 Alat Pembakaran 25.000
6 Alat Pemotong 40.000
7 Toples 20.000
8 Lap Tangan 7.000
9 Kotak Sampah dan Ember 10.000
10 Bola Lampu 15.000
11 Kabel 20.000
12 Saklar Lampu 15.000
Total 3.727.000
Source : hasil penelitian, diolah
Cara memasak :
a. Aduk semua bahan sampai kalis,tidak pakai takaran kemarin buatnya pakai
filling,waktu buat tepungnya pakai 500 gram airnya agak di ukur,sampai cukup kalis.
b. Timbang masing-masing 50 gram.
c. Bila sudah di bulatkan,panggang di teflon,sebentar aja, jangan kelamaan nanti kaku
adonannya,sambil di balik-balik. Lalu kebab siap di isi.
d. Isi kebab : bawang bombay,selada/sawi putih,mayonaise,saos,tomat,terus di hangatin
sebentar bersama margarin di atas Teflon tambahkan Rendang Suwir dan saus
rending aduk rata.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Bab Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memiliki kebab yang baik dan
dapat bersaing, harus memiliki ke khasan khusus agar para konsumen tertarik dengan produk
yang kita jual. Kebab harus memiliki kualitas yang baik sehingga konsumen juga tertarik untuk
mencicipi kebab ini. Kami berencana untuk mendirikan sebuah bisnis usaha dengan menawarkan
varian rasa baru yaitu (KEREN) Kebab Rendang, memiliki cita rasa khas rendang yang kaya
akan rempah. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan
usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
B. Saran
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak, karena
kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut
semoga dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami untuk menjadi lebih baik lagi dihari esok.
DAFTAR PUSTAKA:
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT RAJA
GRAFINDO PERSADA.
Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: SuatuAlternatif Lain Menuju Kesuksesan. Surakarta: BPK FEB
UMS.
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016. Kewirausahaan di Era Digital.
Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.