Ditujukan untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik yang
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Ilmu Komunikasi 2D
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kriteria Editorial“ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari dibuatnya
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs. Nurkinan, M.M. pada
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Jurnalistik. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kriteria Editorial bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Nurkinan, M.M. yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
PENUTUP ................................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Apa saja bentuk-bentuk editorial?
6. Bagaimana ciri-ciri editorial?
7. Bagaimana struktur editorial?
8. Bagaimana langkah-langkah menulis editorial?
9. Apa yang dimaksud kolom editorial?
10. Apa yang dimaksud dengan pidato ?
11. Apa yang dimaksud dengan pertemuan?
12. Bagaimana cara meliput berita duka cita?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Topik yang dibahas merupakan topik yang sedang hangat atau sedang
diperincangkan oleh masyarakat, bersifat aktual dan faktual.
2) Teks editorial harus bersifat sistematis dan logis.
3) Teks editorial merupakan teks yang yang berisikan opini atau
pendapat yang bersifat argumentatif.
4) Teks editorial harus mengangkat topik yang menarik untuk dibaca atau
ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
5) Biasanya teks editorial merupakan berita berskala nasional, jika berita
tersebut merupakan berskala internasional, berita tersebut sudah
memberi dampak kepada nasional.
B. Kaidah Kebahasaan
1) Adverbia
Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya
yang sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif.
Adverbia frekuentatif yang menggambarkan makna berhubungan
dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan
adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering,
kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.
2) Konjungsi
Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi
antarkalimat, seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya.
3) Verba material
Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau
peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul.
4) Verba relasional
4
Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas
(pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A
mempunyai B).
5) Verba mental
Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa),
afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir,mengerti)
1) Interpretative Editorial
2) Controversial Editorial
5
Editorial kontroversial merupakan tulisan yang dikemas dengan tujuan
untuk menyebarkan sudut pandang tertentu dari redaksi. Editorial ini
pada umumnya dapat meyakinkan pembaca pada kecenderungan atau
keniscayaan dari suatu isu tertentu. Sebaliknya, sudut pandang yang
berlawanan dari hal tersebut akan digambarkan secara negatif.
3) Explanatory Editorial
Teks editorial jenis ini hanya menyajikan masalah atau isu yang
sedang terjadi, sementara penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut
diserahkan sepenuhnya pada pembaca.
Jenis editorial ini hanya merangsang pembaca untuk terprovokasi
mengenai kepentingannya dari suatu isu yang disajikan. Pada
umumnya, masalah yang dipilih, yakni kepentingan terkait sosial,
politik, dan ekonomi, sehingga pembaca dapat mudah untuk menilai
dan membayangkan solusinya.
6
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa teks ini berisi
pendapat pribadi dari redaksi. Artinya teks ini mengutarakan argumen-
argumen yang ada dalam sudut pandang redaksi.
7
4) Menyunting teks editorial. Periksa kembali teks yang sudah dibuat
agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan
siap untuk dibaca para pembaca.
8
sangat serius (politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan,
pendidikan, bencana, kecelakaan, kriminalitas, gaya hidup dan sebagainya).
Menulis kolom dalam koran dapat memberi tempat bagi penulis untuk
berbagi pendapat atau menganalisis topik tertentu melalui sudut pandang
mereka sendiri. Kolom dalam koran memang memberikan kebebasan besar,
tetapi ada beberapa aturan yang harus diikuti untuk menulis kolom yang
efektif. Agar dapat menarik perhatian pembaca perhatikan beberapa metode
berikut:
Hal yang membedakan kolom dan artikel dalam koran adalah ada
tidaknya pendapat. Kolom menyuarakan pendapat, sedangkan artikel hanya
melaporkan fakta dengan objektif. Membentuk sebuah pendapat adalah cara
yang baik untuk menyampaikan suara Anda.
B. Memilih Topik
9
Isu-isu yang sering muncul di berbagai media adalah isu yang akan menarik
perhatian publik.
2.3 Pidato
Pidato adalah suatu kegiatan berupa ucapan dengan susunan yang baik
untuk menyampaikan gagasan kepada orang banyak. Pidato bertujuan untuk
mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan atau maksud kita dengan
suka rela. Pidato juga merupakan suatu kegiatan untuk berorasi di depan
umum. Adapun unsur-unsur dalam pidato yaitu: Pendahuluan, salam
pembuka, sapaan, puji syukur, isi pidato, penutup pidato, dan salam penutup.
10
2) Metode ekstemporan yaitu membuat catatan kecil berisi garis besar
pidato.
3) Metode naskah yaitu dengan cara membaca naskah yang telah
disiapkan.
4) Metode impromtu yaitu spontanitas atau serta merta tanpa adanya
persiapan.
D. Tujuan Pidato
2.4 Pertemuan
Pertemuan merupakan forum yang sangat penting untuk menghimpun
bahan-bahan. Pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan oleh pimpinan
dengan stafnya tetapi dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun
usulan bahkan pertemuan pleno yang dapatmempertemukan semua unsur
yang ada. Dalam pertemuan/rapat pimpinan memegang peran utama dalam
hal pengambilan keputusan. Biasanya rapat ini dilakukan dalam rangka
11
memberikan penjelasan tentang peraturan atau petunjuk agar dalam
pelaksanaannya dapat berlansung dengan serentak dan bersamaan.
12
1) Nama
Nama orang yang meninggal ditulis lengkap. Sebagian media ada pula
yang hanya menuliskan nama panggilannya, terutama bila nama
panggilannya itu dipandang lebih populer dari pada nama lengkapnya.
2) Usia
4) Penyebab kematian
13
alasan-alasan tertentu, ada juga media massa yang sengaja tidak
menyebutkan Penyebab kematian seseorang.
Khususnya berkenaan dengan kematian yang disebabkan oleh bunuh
diri media massa pun memiliki kebijakan yang bervariasi. kent H. Ward,
Salah seorang Tim editor bangor Daily News, seperti dikutip Itule,
Menjelaskan bahwa kematian merupakan peristiwa terakhir dari
kehidupan seseorang. keluarga beserta seluruh keturunannya diupayakan
dapat terhindar dari rasa duka yang berkepanjangan hanya karena
membaca ulang peristiwa kematian yang sangat menyedihkan itu titik
karena itu, sejak awal 1970-an, Kent memutuskan untuk tidak
memasukkan lagi peristiwa bunuh diri sebagai penyebab kematian
seseorang dalam berita duka cita. apalagi jika kejadiannya menyangkut hal
yang sangat pribadi dan harus melibatkan proses hukum atau pemeriksaan
medis sehingga diperoleh bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
5) Latar belakang
14
Endang Saifuddin Anshari lahir di Bandung pada 28 Oktober 1938,
anak dari Isa Anshari dan Mas Ayu Romlah. Ia memperoleh gelar Master
of Arts pada 1976 dari Islamic Studies Institute, McGill University,
Kanada. Selama hidupnya diabdikan untuk kegiatan dakwah Islam dan
dikenal sebagai mubalig yang retorikanya menggebu, tetapi selalu
diselingi humor. Selain pendakwah, Endang juga pejuang yang turut
memberantas kegiatan komunis di Jabar. Endang Saifuddin, yang dikenal
sebagai tokoh PII dan HMI, juga pernah menjabat sebagai Kepala
Sekretaris Jenderal Internasional Islamic Federation of Student
Association (1976-1977).
Hal lain yang perlu diperhatikan reporter dalam menulis berita duka
cita adalah tentang fakta-fakta yang dipandang sensitif berkenaan dengan
kehidupan almarhum. sebelum sebelum memulai menulis biasa biasanya
mempertimbangkan terlebih kasus kasus-kasusnya, Apakah ada hal-hal
yang secara umum dianggap Sensitif atau bahkan bisa memalukan
khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan. penulis berita duka cita akan
mempertimbangkan misalnya Apakah perlu mencantumkan kekayaan
yang ditinggalkan almarhum atau rata-rata penghasilan setiap bulannya.
6) Upacara penguburan
Dalam penulisan berita duka cita, media massa juga akan menjelaskan
hari, tanggal, dan waktu pelaksanakan upacara penguburan. Hal ini
dimaksudkan sebagai informasi bagi yang berkepentingan, baik yang
sempat datang pada saat upacara penguburan maupun yang baru bisa
datang beberapa hari berikutnya.
15
7) Keluarga yang ditinggalkan
Nama-nama keluarga yang ditinggal, seperti istri atau suami, anak,
menantu, cucu, adik, kakak, dam sebagainya, pada umumnya termasuk
elemen-elemen informasi yang biasa disebutkan dalam berita duka cita.
Jika tidak menyebutkannya secara perinci, ada juga media massa yang
hanya menyebutkan jumlahnya,, bukan nama-namanya, terutama nama-
nama cucu, mungkin karena alasan terlalu banyak, biasanya cukup hanya
disebutkan jumlahnya.
Berkenan dengan bahan-bahan dan data yang diperlukan dalam
penulisan berita dapat diperoleh antara lain melalui sumber-sumber
informasi sebagai berikut, pertama rumah duka titik di rumah duka lah
segala informasi tentang kehidupan almarhum tersedia:, perpustakaan. jika
karena alasan-alasan situasional sehingga usaha mendapatkan data atau
informasi melalui sumber pertama sulit dilakukan, reporter dapat pula
memperoleh data tersebut melalui perpustakaan atau melalui dokumen-
dokumen yang tersedia di kantor redaksi titik seorang tokoh, khususnya
yang pernah menjadi public figure dalam masa hidupnya biasanya sering
menghiasi atau sekurang-kurangnya pernah dimuat di halaman-halaman
media cetak. ketiga keluarga. Setelah menghimpun informasi melalui
kliping atau internet misalnya atau wawancara dengan orang-orang yang
dianggap dekat dengan almarhum jika masih memungkinkan seorang
reporter masih perlu melakukan konfirmasi dengan keluarga almarhum
terutama untuk memperoleh data yang benar.
Data Tersebut kemudian ditulis dengan menggunakan pola penulisan
berita pada umumnya. fakta-fakta yang dianggap paling penting dan
menarik sampai pada fakta-fakta yang kurang atau bahkan tidak penting
dan menarik. hanya saja, dalam pembuatan lead berita duka cita pada
umumnya disusun dengan menggunakan pola "siapa". sangat berita duka
cita disusun dengan menggunakan pola lain seperti "Mengapa"
16
"Bagaimana”, dan sebagainya. Selain itu berita duka cita dapat pula
disusun dengan cara mengungkap fakta-fakta menarik yang pernah dilalui
almarhum selama hidupnya, atau bahkan mungkin fakta-fakta unik serta
anekdot-anekdot menarik lainnya yang berkaitan dengan kehidupan
almarhum.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Editorial atau tajuk rencana adalah jenis teks yang berisi mengenai
sikap, pandangan, atau pendapat penerbit terhadap suatu masalah masalah
yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Fungsi tajuk rencana
umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat. Kolom adalah
opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan
dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam
masyarakat. Menulis kolom dalam koran dapat memberi tempat bagi penulis
untuk berbagi pendapat atau menganalisis topik tertentu melalui sudut
pandang mereka sendiri. Pertemuan merupakan forum yang sangat penting
untuk menghimpun bahan-bahan. Dalam pertemuan/rapat
pimpinan memegang peran utama dalam hal pengambilan keputusan. Berita
duka atau wartamerta adalah berita atas seseorang yang baru meninggal.
Kematian merupakan salah satu tema berita yang banyak menarik perhatian
publik. Kematian dapat dikategorikan sebagai peristiwa yang sarat dengan
aspek-aspek human interest.
3.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan yaitu seperti yang telah diketahui
bahwa di era saat ini sangat banyak tulisan opini atau argumen yang ditulis
oleh penulis sebuah media yang mengangkat topik mengenai isu atau
peristiwa aktual yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Meskipun
teks editorial yang pada dasarnya berisikan opini maupun pandangan penulis,
namun teks editorial wajib dilengkapi dengan fakta, bukti, ataupun
argumentasi yang logis. Dengan demikian saya berharap agar pada saat
seorang penulis teks editorial memberikan opini maupun pandangan redaksi
18
kepada khalayak pembaca terkait dengan isu yang sedang berkembang
hendaknya selalu memperhatikan ketentuan penulisan teks editorial yang baik
dan benar. Sehingga opini yang disampaikan oleh penulis tidak menyebabkan
terjadinya berita yang simpang siur atau berita yang diragukan kebenarannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Asep, S.M. 2016. Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Riyani, N dan Mushoffa, N. (2019, 30 September). Makalah Kolom Dan Tajuk Rencana.
Dari https://novariyy.blogspot.com/2019/09/makalah-kolom-dan-tajuk-
rencana_30.html?m=1
Ruangguru.com (2020, 4 Oktober) “Pengertian Teks Editorial, Ciri, Struktur, dan Kaidah
dari https://www.ruangguru.com/blog/struktur-teks-editorial-dan-langkah-
penyusunannya
Bola.com (2021, 17 November) “Ciri-Ciri Teks Editorial, Tujuan, Jenis, Struktur, dan
read/4711997/ciri-ciri-teks-editorial-tujuan-jenis-struktur-dan contohnya#
:~:tet=Ciri%2DCiri%20Teks%20Editorial%3A&text=Topik%20tulisan%20t eks
%20editorial%20selalu,opini%2Fpendapat%20yang%20bersifat%20argume ntatif.
20