Anda di halaman 1dari 11

IPTEK DALAM DIMENSI

PENDIDIKAN ISLAM
KONSEP IPTEK DALAM ISLAM
 Dalam Konsep Islam ilmu besumber
pada Wahyu dan Akal
 Quraish Shihab mengklasifikasikan
Ilmu menjadi dua : Ilmu bersifat Abadi
(Perennial Knowledge) dan Ilmu bersifat
Perolehan (Acquired Knowledge)
 Ilmu bersifat Abadi yang berdasarkan
wahyu ilahi yang termaktub dalam Al-
Qur’an dan al-Hadits, sehingga tingkat
kebenarannya bersifat absolut
 Ilmu bersifat Perolehan yang
berdasarkan pada akal pikiran manusia,
sehingga tingkat kebenarannya bersifat
nisbi (relatif)
KEDUDUKAN IPTEK
DALAM ISLAM
 Kedudukan Ilmu Pengetahuan dalam
perspektif Islam adalah :
1. Manusia diangkat sebagai khalifatullah
fil ard dan dibedakan dari makhluk yang
lain karena ilmunya
2. Manusia ideal dalam Al-Qur’an adalah
manusia yang mencapai ketinggian
iman dan ilmunya ( Qs. Al-
Mujadalah:11)
3. Al-Qur’an diturunkan dengan ilmu Allah
SWTdan hanya dapat direnungkan atau
dimengerti maknanya oleh orang-orang
berilmu.
4. Al-Qur’an memberi isyarat bahwa yang
berhak memimpin umat ialah yang memiliki
pengetahuan.
5. Allah SWT. Melarang manusia mengikuti
suatu perbuatan tanpa memilki ilmu
tentangnya. Hal ini menuntut agar manusia
senantiasa bertindak berdasarkan ilmu.
Cara Memperoleh Ilmu
Pengetahuan
 Jalur Ilahiyah (Thariqoh Rabbaniyah)
Manusia memperoleh ilmunya melalui
informasi-informasi ilahiyah melalui Al-
Qur’an secara langsung tanpa harus
mempergunakan prosedur metode ilmiah.
 Jalur Insaniyah (Thariqoh Insaniyah)
Manusia memperoleh ilmunya melalui
proses pencarian dengan berolah pikir dan
beroleh indera.
PENGEMBANGAN IPTEK DALAM
ISLAM
 Pertama, Islam sebagai ajaran yang
komprehensif dan universal dalam
ajarannya tidak mengenal
kompartementalisasi bidang-bidang
kehidupan manusia, sehingga bidang
pengembangan ilmu dan teknologi juga
merupakan bagian integral kehidupan
muslim secara utuh. Manusia diberikan
otonomi penuh untuk mengembangkannya
akan tetapi harus sesuai dengan ajaran
Islam.
 Kedua, Al-Qur’an mengajarkan agar
semua kegiatan harus dipersembahkan
hanya untuk Allah SWT. Dengan
demikian tidak mungkin seorang
intelektual muslim akan “melacurkan”
ilmunya. Oleh karenanya, Islam tidak
membenarkan penggunaan IPTEK
untuk merusak kehidupan manusia dan
lingkungan sekitarnya.
 Ketiga, Ilmu dan teknologi yang
dikembangkan oleh para sarjana muslim
adalah membawa rahmat bagi seluruh
alam bukan sebaliknya sebagai laknat.
 Keempat, IPTEK harus dikembangkan
dengan dilandasi moral Islam.
 Kelima, Pengembangan IPTEK harus
memiliki korelasi yang positif bagi
peningkatan ketakwaan kepada Allah
SWT
IPTEK SEBAGAI SARANA MENGENAL DAN
MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT
“Manizdada Ilman walam yadad hudan
lam yazdad minallahi illa bu’dan”

Barangsiapa bertambah ilmunya tapi


tidak bertambah hidayahnya maka tidak
semakin bertambah dari Allah kecuali
semakin tambah jauh
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai