Anda di halaman 1dari 3

Buku

Ayam Broiler
22 hari panen lebih untung

01 Mengapa 22 Hari?

Angka 22 memiliki makna yang berarti, terutama bagi peternak broiler sendiri. Bagi seseorang yang
sudah memiliki pekerjaan tetap mungkin tidak ada masalah karena setiap bulannya pasti akan
menerima gaji. Beda halnya dengan peternak broiler pada umumnya yang lazim mendapatkan hasil
sesuai dengan masa panen ayam yang biasanya antara 35-42 hari. Coba sedikit mengubah
paradigma tersebut. Walaupun menguntungkan, panen yang memakan waktu sampai 42 hari
memang terasa agak lama. Kesejahteraan para anak kandang juga perlu diperhatikan karena
pendapatan mereka harus menunggu selama 42 hari. Pertanyaannya, apakah para peternak broiler
bisa mendapatkan penghasilan bulanan? Apakah para anak kandang bisa mendapatkan gaji lebih
cepat? Jika bisa dipercepat, mengapa harus diperlama?

Panen broiler 22 hari mungkin masih belum banyak dilakukan oleh para peternak. Anggapannya
adalah panen pada umur 42 hari lebih menguntungkan. Namun, anggapan itu bisa berubah dengan
melihat kelebihan-kelebihan dari panen usia muda. Dengan memanen broiler pada umur 22 hari,
ada beberapa keunggulan yang bisa diperoleh, antara lain pasar terbuka lebar, biaya lebih sedikit,
dan tingkat kematian lebih kecil.

a. Pasar terbuka
Data menunjukkan bajwa kebutuhan broiler di Indonesia semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Bahkan, pasar yang mampu menyerap broiler berukuran 0,9 1,2 kg (panen umur 22 hari) di
beberapa daerah seperti DKI Jakarta sudah cuku tinggi. Akan tetapi, permintaan itu belum
diiringi oleh suplay yang mencukupi. Peminat broiler ukuran ini adalah warung-warung kaki
lima dan beberapa restoran padang. Broiler ukuran tersebut banyak dipilih karena ukuran
dagingnya cekup padat, tetapi lemaknya tidak terlalu banyak sehingga membuat rasanya lebih
enak dan bumbu lebih cepat meresap.
Tabel 1. Data kebutuhan unggas di Indonesia

Permitaan broiler ukuran tersebut terus meningkat sehingga peluangnya masih sangat
terbuka lebar. Selain di Jakarta, tren ini juga diikuti kota-kota besar lainnya di Indonesia
sehingga prospek pasarnya masih sangat luas.
b. Lebih menguntungkan
Poin ini menjadi salah satu dasar mengapa panen broiler 22 hari lebih menguntungkan.
Dengan masa panen yang lebih cepat, biaya operasional menjadi lebih sedikit. Selain itu,
keuntungan akan lebih cepat didapat dan periode produksi pun lebih banyak. Dengan
demikian, dalam satu tahun bisa melakukan produksi selama 12 kali. Coba bandingkan
dengan masa panen selama 42 hari, produksi hanya bisa 6 kali dalam setahun.

Dalam buku Profit Broiler, buat satu bab yang menerangkan tentang
Masa Panen yaitu 22 hari, 25 hari, 30 hari, 35 hari, 42 hari. Perlihatkan
mana yang paling baik untuk digunakan.

Agar bisa mendapatkan 12 periode produksi dalam satu tahun, tiap periode dapat dijadwalkan
sebagai berikut :
i. Persiapan dan istirahat kandang selama tujuh hari
ii. Pemeliharaan selama 22-24 hari (all in all out)
iii. Total masa produksi selama 31 hari dengan target bobot panen hidup 0,9 1,1 kg.
Buku
Ayam Broiler
22 hari panen lebih untung

Harga jual broiler hidup ukuran 0,9 1,2 kg juga cukup menggiurkan. Kisaran harga jika
kondisi normal antara Rp.14.000 Rp.16.000. Bahkan, tercatat di data Asosiasi Peternak
Unggas Indonesia bahwa harga broiler ukuran 0,8 1,2 kg adalah Rp.15.900 17.600 pada
periode april mei 2012 (www.pinsar.com). Walaupun keuntungan per periode yang
diperoleh relatif lebih kecil, tetapi akumulasi dalam satu tahun cenderung lebih besar (dalam
satu tahun ada 12 periode). Selain itu, biaya operasional dan untuk pengadaan sapronak
relatif lebih kecil. Kapasitasnya ayam dalam satu kandang pun bisa lebih banyak. Dan tentu
saja, dengan pemanenan selama 22 hari akan lebih disukai pekerja karena tiap bulan bisa
menerima gaji.

Tabel 2. Panen 22 hari vs > 35 hari (Skala 1.000 ekor)

Unsur Panen 22 hari Panen > 35 hari


Bobot (kg) 0,97 1,8
FCR 1,42 1,68
Mortalitas (%) 2 5
Total bobot panen (kg) 950,6 1.710
Biaya pakan (Rp) 7.425.000 15.327.500
Biaya DOC (Rp) 4.500.000 4.500.000
Biaya Pekerja 1.200.000 1.300.000
Obat dan vaksin (Rp) 200.000 350.000
Pendapatn (Rp) 14.259.000 23.085.000
Biaya per ekor (Rp) 13.325 21.500
Keuntungan per tahun 11.208.000 9.645.000
Sumber : Ferry Tamalluddin, 2012. Diolah dari wawancara peternak broiler

c. Minim Kematian
Pada umumnya, peternak broiler rawan akan serangan penyakit, baik dari luar ataupun dalam
kandang. Namun, dengan masa pemeliharaan yang lebih singkat, resiko terkena penyakit
akan lebih kecil. Semakin cepat broiler dipanen, resiko kerugian akibat penyakit dapat
diminimalkan.
Pada ayam besar, penyakit mudah muncul karena kotoran akan semakin menumpuk pada
sekam. Dengan demikian, kadar amoniak dalam kandang akan semakin tinggi yang memacu
timbulnya penyakit pernafasan seperti CRD dan snot. Jika CRD sudah menginfeksi, daya tahan
tubuh ayam akan menurun dan bisa memicu pnyakit lalin seperti colli, ND, chlorella, bahkan
avian infuenza.
Pada tabel 2, berdasarkan wawancara dengan beberapa peternak broiler, rata-rata tingkat
kematian broiler yang dipanen pada umur lebih dari 35 hari memiliki tingkat kematian sekitar
5%. Bahkan, ada beberapa peternak yang mengaku tingkat kematiannya bisa mencapai diatas
10% jika ada kasus penyakit. Namun, broiler yang dipanen pada umur 22 hari tingkat
kematiannya rata-rata hanya 2%. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat resiko kematian panen
muda lebih kecil.
Semakin besar ukuran ayam, resiko kematian mendadak semakin tinggi. Pertumbuhan ayam
yang terlalu cepat tidak diiringi dengan perkembangan paru-paru (kapasitas paru-paru tidak
sebanding dengan bobot ayam). Akibatnya, suplai oksigen ke jantung kurang , kerja jantung
terlalu berat, lalu akhirnya menyebabkan kematian ayam.
Oleh karena itu, dengan memanen broiler lebih cepat, kejadian-kejadian seperti kematian
mendadak bisa dihindari. Setidaknya, resiko kematian dapat diperkecil.
Buku
Ayam Broiler
22 hari panen lebih untung

02- Pahami sebelum memulai


Judul di Profit Broiler = Mau Untung? Pahami Syarat Wajib nya.

Peternakan broiler merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Bila dikelola dengan baik
disertai dengan perencanaan yang matang, usaha ini akan memberikan keuntungan yang cukup
besar. Dengan pemeliharaan yang relatif singkat akan membuat modal usaha kembali dengan
cepat.
Prospek dan potensi usaha ini cukup cerah, mengingat kebutuhan pasar selama ini cukup tinggi.
Bahkan kebutuhannya dipastikan akan terus meningkat seiiring dengan mmeningkatnya daya beli
masyarakat dan kesadaran akan pentingnya gizi keluarga. Harga daging ayam broiler juga relatif
lebih murah dibandingkan dengan harga daging dari ternak lain termasuk daging ayam kampung.
Pemeliharaan ayam broiler sangat sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan dilakukan oleh
siapa saja.

a. Broiler, bisnis dengan segudang resiko

b. Mandiri atau bermitra


c. Pahami karakteristik broiler

Anda mungkin juga menyukai