Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

PEMBUATAN TAPE SINGKONG

Nama Kelompok :
1. Dea Destin Rahma Dany
2. Indarti
3. Muti Ardhita Wahyuningtyas
4. Septyia Nurulia
5. Sheryl Andari Soleha
6. Rindiyani
7. Winda Harini

SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP


KABUPATEN KUBURAYA
TAHUN 2019/2020
XII IPA 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2  Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3  Tujuan Praktikum...........................................................................................................3 

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................4


2.1 Pengertian Bioteknologi.................................................................................................4
2.2 Pengertian Fermentasi....................................................................................................5
2.3 Pengertian Tape Singkong.............................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................6


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan............................................................................................................... 6
3.3 Langkah Kerja................................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................9
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 9
5.2 Saran.............................................................................................................................. 9

PENUTUP.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
BUKTI PEMBUATAN....................................................................................................12
KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah hirobbil alamin ,atas rahmat Allah SWT pertama-tama kita


ucapkan puji sukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kami
menyusun makalah ini.Shalawat serta salam kita curahkan kepada jungjunan
kami Baginda tercinta Rosululah SAW
            Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya
bioteknologi, yang semakin berkembang.Melalui makalah ini kami ingin
menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi
generasi muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang
bagaimana proses pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape
singkong sebagai proses fermentasi makanan.
Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian
pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini
dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya
wawasan kami dalam mata pelajaran ini
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu
produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua,
yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi
modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme
berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya
menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses
fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan
Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2    Rumusan Masalah
·         Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3    Tujuan Praktikum
Ø  Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
Ø  Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
Ø  Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme,
proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan
produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi
adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu
untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan


bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional
adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern
adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan
industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba


yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic
dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai
contoh produksi insulin.
2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi.Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai
dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal
sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah
dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa
mengalami kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh


masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara
difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces
cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    Waktu dan Tempat Penelitian


Ø  Waktu       : Senin,11 Februari 2019
Ø  Tempat      : Rumah Dea Destin Rahma Dany

3.2   Alat dan Bahan


a.       Bahan
·         Singkong
·         Daun pisang
·         Ragi
·         Air(untuk mencuci singkong)
. Gula
b.      Alat
. Panci Kukus (untuk mengukus singkong)
·         Baskom(untuk tempat singkong)
·         Pisau(untuk memotong,mengikis singkong)
·         Kain lap
·         Sendok nasi(untuk mengaduk singkong dan ragi)
·         Kompor(untuk mengukus singkong)
·         Penyaring(untuk menyaring ragi)
·         
3.3   Langkah Kerja

1.      Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.


2.      Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3.      Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4.      Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5.      Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci
sampai kira-kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6.      Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu
kukus hingga singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa
ditusuk dengan garpu.
7.      Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh di suatu
wadah, kemudian didinginkan.
8.      Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk
mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang
bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9.      Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah
lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan
saringan.Dan teburi sedikit gula hanya untuk memberi sedikit rasa manis.
10.  Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11.  Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 2-3 hari
hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar


singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung
dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape.
Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang
digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan
kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta
perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi
berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan.

Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian
dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir
akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1.      Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)


karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.

2.      Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada
di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.

3.      Dalam pembuatan tape, ragi mengeluarkan enzim yang dapat memecah


karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu,
tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4.      Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi


Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

5.      Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa


fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu
juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi
pada singkong harus tertutup rapat.

6.      Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang


dihasilkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu


diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana
pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung
sempurna.
PENUTUP

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak
sekali kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap
laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami
selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.m.wikipedia.org
 https://haris1aja.wordpress.com
 https://id.m.wikipedia.org.wiki
PROSES MENCABUT SINGKONG
CUCI DAN KIKIS SINGKONG YANG SUDAH DI KUPAS
SETELAH ITU DI BELAH
KUKUS SINGKONG JANGAN TERLALU LAMA
SEKITAR ¾ MATANG
TABURI RAGI DENGAN SARINGAN SAMPAI RATA LALU DI
ADUK
BERI SEDIKIT GULA SEBELUM DI BUNGKUS
TUTUP DENGAN DAUN PISANG
DI BUNGKUS DENGAN KAIN DAN DIBIARKAN 2-3 HARI

Anda mungkin juga menyukai