Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN CARA MEMBUAT TAPE SINGKONG

KELOMPOK 1

KETUA : SITI ELTSANY D

: AZI SLAMET

: TEMY PIRMANSYAH

: FEMI PERMATASARI
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR........................................................................................................ 2

BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................3

1.1 Latar
Belakang...............................................................................................................3

1.2 Rumusan
Masalah..........................................................................................................3

1.3 Tujuan
Praktikum...........................................................................................................3

BAB II LANDASAN
TEORI..............................................................................................4

2.1 Pengertian
Bioteknologi.................................................................................................4

2.2 Pengertian
Fermentasi....................................................................................................5

2.3 Pengertian Tape


Singkong.............................................................................................5

BAB III METODE


PENELITIAN......................................................................................6

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian........................................................................................

3.3 Alat dan


Bahan...............................................................................................................

3.4 Langkah
Kerja................................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN


SARAN...............................................................................5.1
Kesimpulan.................................................................................................................
5.2
Saran...........................................................................................................................

PENUTUP................................................................................................................11

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil alamin ,atas rahmat Allah SWT pertama-tama kita
ucapkan puji sukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kami
menyusun makalah ini.Shalawat serta salam kita curahkan kepada jungjunan kami
Baginda tercinta Rosululah SAW

Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya


bioteknologi, yang semakin berkembang.Melalui makalah ini kami ingin
menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi
generasi muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang
bagaimana proses pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape
singkong sebagai proses fermentasi makanan.

Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian
pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini
dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya
wawasan kami dalam mata pelajaran ini

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu


produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua,
yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi
modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme
berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya
menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan


makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses
fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces


rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan
Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2 Rumusan Masalah

· Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3 Tujuan Praktikum

Ø Untuk mengetahui proses pembuatan tape.

Ø Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.

Ø Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme,
proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan
produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk
menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan


bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional
adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern
adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan
industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang


masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan
hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong

Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan
ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga
Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa
Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah
dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa
mengalami kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat


Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan
selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor
chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Ø Waktu : Rabu,4 februari 2020

Ø Tempat : Rumah Azi slamet

3.4 Alat dan Bahan

a. Bahan

· Singkong

· Daun pisang

· Ragi

· Air

b. Alat

· Panci

· Baskom

· Pisau

· Kain lap

· Sendok dan Garpu

· Kompor

· Penyaring

· Piring

3.4 Langkah Kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.

3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.


4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.

5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai


kira-kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus
hingga singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk
dengan garpu.

7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu
wadah, kemudian didinginkan.

8. Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk


mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya
dilapisi dengan daun pisang.

9. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah


lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.

10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari
hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)


karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.

2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan


enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.

5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa


fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga,
dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada
singkong harus tertutup rapat.

6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang


dihasilkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu


diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana
pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung
sempurna.
PENUTUP

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali
kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini
dapat memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan
perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai