Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Bioteknologi Konvensional

Pembuatan Tapai Singkong

Penyusun :
Sabrina Nasrul Qafi
XII MIPA 3
32

SMA NEGERI 4 SURABAYA


Jl. Mayjend Prof Dr. Moestopo No. 4 Kel. Pacar Keling Kec.
Tambaksari
SURABAYA
Tahun Ajaran 2020 – 2021

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ujian praktik yang berjudul
Laporan Praktikum Bioteknologi Konvensional Pembuatan Tapai
Konvensional ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Puji Widyaningsih S.pd pada mata pelajaran biologi. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembuatan tapai singkong
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 2 Februari 2021

Sabrina Nasrul Qafi

2
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................2

Daftar isi..................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..................................................................4


1.2 Rumusan masalah.............................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................4

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan.......................................................................5

2.2 Langkah kerja..........................................................................5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan....................................................................6

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................7

4.2 Saran.......................................................................................7

Daftar Pustaka..............................................................................8

Lampiran......................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh
manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi
konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri,
jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan
teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis
pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan
di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk
pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tapai.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir
Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus
sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja
sama dalam menghasilkan tapai
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan
ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang
telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan
tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan
cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri
saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran bioteknologi konvensional dalam proses fermentasi
tapai singkong?
2. Apa peran bakteri dan jamur dalam proses fermentasi tapai singkong?
1.3 Tujuan
1) ntuk mengetahui pengaruh bioteknologi konvensional dalam proses
fermentasi tapai singkong
2) Mengetahui peran bakteri dan jamur dalam proses fermentasi tape
singkong
1.4 Manfaat
1) Menambah wawasan tentang penerapan bioteknologi konvensional
2) Menambah pengetahuan tentang tata cara pembuatan tapai singkong

4
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Bahan :
1. Singkong
2. Ragi
3. Daun pisang
4. Air
Alat :
1. Pisau
2. Baskom
3. Alat pengukus
2.2 Langkah Kerja
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2.      Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3.      Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4.      Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5.      Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci
sampai kira-kira terisi    seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6.      Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu
kukus hingga singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong
sudah bisa ditusuk dengan garpu.
7.      Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di
suatu wadah, kemudian didinginkan.
8.      Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat
untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom
yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9.      Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam
wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan
saringan.
10.  Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan
daun pisang. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
11.  Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 2-3
hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah
menjadi tape.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang
tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang
berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk
membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau
minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan
tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga
harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah
hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa
manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi
dalam fermentasi berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi
akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil uji coba pembuatan tape singkong dapat disimpulkan
bahwa, Pembuatan tape termasuk kedalam bioteknologi konvensional
atau tradisional, karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
Pada proses pembuatan tape singkong jamur ragi (saccharomyces
cereviceae)memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai
makanan untuk pertumbuhanya, sehingga singkong akan menjadi
lunak jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Jamur
tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat
dari singkong menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape
terasa manis setelah matang meskipun tidak di tambahkan gula
sebelumnya
4.2 Saran
Dalam pembuatannya, tape memerlukan kecermatan dan
kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena
proses fermentasi yang berlangsung secara baik. Ragi tape merupakan
bibit mikroorganisme yang sangat berperan dan dibutuhkan untuk
membuat tape. Agar fermentasi tape tidak gagal, alat-alat dan bahan
yang digunakan harus bersih dari kotoran, dan air yang digunakan
juga harus bersih. Apabila proses pembuatan tape tidak dilakukan
secara higienis dan tidak memperhatikan standar kebersihan, maka
tape akan cepat busuk karena pasti ada bakteri atau mikroorganisme
lain yang masuk ke dalam tape.

7
Daftar Pustaka

 Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Matematika


dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten : Intan Pariwara.
 https://vita-project.blogspot.com/2015/11/makalah-pembuatan-
tape.html
 http://tapesingkongbioteknologi.blogspot.com/

8
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai