Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN UJIAN PRAKTEK BIOLOGI

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL FERMENTASI TAPAI


SINGKONG

Disusun:
Apri miko
Endang Sri Wahyuni
Randa abdi Maulana
Saidin
Stefan Audrey manalu
SMA NEGERI 1 SINGINGI HILIR
TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Sehingga terselesainya
makalah yang mengenai fermentasi pada tape singkong. Melalui makalah ini saya ingin
menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi
muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses
pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses
fermentasi makanan. “ Tak ada gading yang tak retak ” itulah kata pepatah, demikian pula
dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang ini. Percobaan ini kami
lakukan berdasarkan pengarahan dari guru biologi kami ibu Ripa arfitriana s.pd.

banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu,hingga selasai makalah ini.
Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu
produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua,
yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi
modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa
bakteri,jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-
teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur
jaringan.Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi.
Salah satu contohnya tape
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan yang kami lakukan adalah sebagai berikut

1. Mengetahui proses dari pembuatan tapai singkong

2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi

3. Mengetahui peran ragi dalam pembuatan tapai

1.3 Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang aplikasi bioteknologi dalam kehidupan sehari-
hari.

2. pengetahuan tentang proses fermentasi pada pembuatan tapak singkong

BAB II
Landasan teori
2.1 Bioteknologi konvensional (Saccharomyces
cerevisiae)
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos(teknologi = penerapan)
dan logos (ilmu). Bioteknologi adalahcabang biologi yang mempelajari
pemanfaatan prinsip ilmiah danrekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk
meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau
lainnya bagi kepentingan manusia.Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu
bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari
bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh dari
bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.Ciri-ciri utama bioteknologi adalah
adnya benda biologi berupa benda mikro organisme tumbuhan atau hewan,
adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.Generasi pertama adalah
bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara tradisional
dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai
contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah
proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,

sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia.Generasi ketiga


adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagaicontoh produkasi antibiotic dan
hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.

2.2 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan
ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa
Timur. Di Jawa Barat,tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa
Sunda).Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substratdan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak,
dan tapai kering,yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan.Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tapeini dibuat dengan cara
difermentasikan selama 5 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae.
Mucor chlamidosporusdan Endomycopsis fibuliger.

2.3 Teoritisis Fermentasi


Fermentasi atau peragian adalah proses produksi energi dalam sel dengan keadaan
anaerobik (tanpa oksigen) yang menghasilkan perubahan biokimia organik melalui aksi
enzim. Fermentasi adalah suatu bentuk respirasi anaerobik secara umum, namun ada
definisi yang lebih tepat yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik tanpa kehadiran akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan umum dalam fermentasi.Beberapa contoh produk fermentasi adalah
etanol, asam laktat dan hidrogen. Namun, beberapa komponen lain juga dapat
dihasilkan dari fermentasi, seperti asam butirat dan aseton.

BAB III
Metodologi
3.1 waktu
pelaksanaan
Percobaan ini kami lakukan pada hari Rabu 1 Maret 2023 sampai dengan Senin 5
Maret 2023

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat

 Mangkuk

 Panci

 Pisau

 Kain penutup

2. Bahan

 Singkong ½ kg

 Ragi

 Daun pisang

 Air

3.3 Cara kerja


1. Siapkan semua bahan
2. Kupas kulit singkong dan jangan lupa untuk membersihkan bagian licin pada
singkong

3. Potong-potong singkong menjadi cukup kecil lalu dibersihkan dengan air

4. Kemudian kukus singkong yg telah dibersihkan tadi dg panci sampai kira" daging
singkong dapat terlepas dengan mudah saat ditusuk garpu

5. Lalu angkat dan biarkan sampai dingin

6. Setelah dingin masukkan singkong kedalam wadah mangkuk yg sudah dialasi


oleh daun pisang

7. Taburkan ragi yg sudah dihaluskan dg rata

8. Lalu tutup lagi bagian atas dengan daun pisang lalu tutup dg kain agar
mendapatkan hasil yang maksimal

9. Setelah 3-5 hari tapai sudah lunak dan manis singkong sudah menjadi tapai

BAB IV
Hasil dan pembahasan
4.1 Foto hasil praktek
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapatmenyimpulkan bahwa fermentasi
yang terjadi pada tapai singkong terjadi selama 3-5 hari selain itu juga, dalam proses
pembuatan tapai ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara sempurna selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen oleh karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat
lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional atau tradisional karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tapai, jamur ragi
akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamue tersebut akan merubah
glukosa menjadi alkohol.

Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cerevisiae) mengeluarkan enzim yang


dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana oleh
karena itu,tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberigula
sebelumnya.

Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi


(Saccharomyces cerevisiae) tidak pecah.apabila terdapat udara yang mengganggu
proes pemecahan enzim tersebut.

BAB V
Penutup
5.1 kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi
yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 3-5 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi
tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan
oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat.
Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih
menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan
memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah
glukosa menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula
yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya
dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat
udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

5.2 Saran dan harapan


Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu
diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana
pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

Harapan kami makalah yang kami buat ini dapat menjadi bahan acuan bagi teman-
teman untuk melakukan percobaan tapai, khususnya tapai singkong.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/biologi/laporan-
praktikum-tape/23615776

https://www.academia.edu/22875832/Laporan_Pembuatan_tape_singkong

Anda mungkin juga menyukai