Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PEMBUATAN TAPE SINGKONG

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 KELAS XII MIPA 4


Anggota:
1. Aditya Bayu P (07)
2. Ajitama Jaya (22)
3. Dionisius Pinilih (29)

SMA NEGERI 1 SIMO


TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021
PEMBUATAN TAPAI KETAN

A. TUJUAN
Mengetahui proses fermentasi dalam pembuatan tape singkong

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Panci
2. Kompor
3. Pisau
4. singkong
5. Ragi tape
6. Air bersih
7. Gula
8. Daun pisang
9. Baskom

C. LANDASAN TEORI
Bioteknologi merupakan pemanfaatan mikroorganisme yang sering digunakan
untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi
dibagi menjadi dua, yang pertama bioteknologi konvensional (tradisional) dan yang
kedua bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional, biasanya menggunakan
mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan lain-lain. Sedangkan, bioteknologi
modern biasanya menggunakan teknologi modern yang dapat membantu proses
pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan salah satu jenis
pengolahan makanan tradisional. Cara tua ini banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat kaya akan produk-produk
olahan pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya yaitu tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape biasanya dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme sebagai peran utama dalam prosesnya, seperti tempe atau minuman
alkohol, tapi pembuatan tape ini melibatkan banyak mikroorganisme dalam proses
fermentasinya.
Beberapa Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape antara lain kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp. ; khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae,
dan Candida utilis, serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

D. CARA KERJA
1. Kupas singkong dan cuci bersih, potong-potong sesuai selera.
2. Kukus singkong hingga matang. Biarkan hingga benar-benar dingin.
3. Tumbuk ragi tape hingga halus.
4. Pindahkan dan tata singkong di baskom. Taburi dengan ragi dan gula hingga
merata dan tutup baskom dengan daun pisang hingga rapat.
5. Simpan dan diamkan selama 2-3 hari. Tape sudah siap dinikmati.

E. PERTANYAAN
1. Proses pembuatan tape menggunakan fermentasi. Tuliskan reaksi fermentasi
secara umum !
Jawab : C 6 H 12 O 6 → 2C 2 H 5 OH →2 CO 2
2. Apakah yang menyebabkan tape memiliki rasa manis dan tekturnya lunak,
jelaskan !
Jawab : Didalam pembuatan tape, ragi tape (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecahkan karbohidrat pada singkong menjadi
gula yang lebih sederhana . Hal inilah yang membuat tape terasa manis apabila
sudah matang meskipun tanpa diberi gula sebelumnya, dan tekstur tape menjadi
lunak karena jamur ragi memakan glukosa yang ada dalam singkong sebagai
makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak.
3. Faktor apakah yang bisa menyebabkan gagalnya proses pembuatan tape ?
Jawab : Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan pembungkusan
atau penutupan pada singkong yang telah ditaburi ragi kurang rapat. Hal ini
menyebabkan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah karena
terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
F. KESIMPULAN
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvesional atau tradisional
karena masih menggunakan cara-cara yang sederhana.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan mengubah glukosa menjadi
alcohol. Proses reaksinya, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada dalam
singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan
menjadi lunak.
3. Didalam pembuatan tape, ragi tape (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan
enzim yang dapat memecahkan karbohidrat pada singkong menjadi gula yang
lebih sederhana . Hal inilah yang membuat tape terasa manis apabila sudah
matang meskipun tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan pembungkusan atau
penutupan pada singkong yang telah ditaburi ragi kurang rapat. Hal ini
menyebabkan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah karena
terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
5. Setelah dilakukan penelitian ternyata banyaknya kadar alcohol pada tape
dipengaruhi oleh lamanya tape disimpan, dan selama proses fermentasi tidak
diperlukan oksigen.

G. LAMPIRAN FOTO
Proses Pengupasan - pencucian

Proses Pengukusan

Proses Pendinginan Singkong


Proses Pemberian Ragi dan gula

Proses pembungkusan

Tape siap dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai