Anda di halaman 1dari 2

Revitalisasi Pasar Tradisional

Oleh : Safira Hafizhah (19) dan Vina Irma (21)

Stigma tentang pasar tradisional di Indonesia selama ini terkesan kumuh, becek, dan
tidak teratur. Tak heran jika pasar tradisonal di sejumlah daerah semakin ditinggalkan
konsumen, lalu mereka beralih ke pasar modern yang lebih bersih dan nyaman. Presiden
menginginkan pasar tradisional di Indonesia tidak kalah dengan pasar modern. Oleh karena
itu, tujuan pertama yang akan direvitalisasi adalah kenyamanan konsumen dalam membeli
jika kenyamanan dinomersatukan, maka pembeli akan banyak yang memilih ke pasar
tradisional sehingga agar tidak kalah saing dengan pasar modern.

Pemerintah dalam 5 tahun ini menargetkan 5000 pasar tradisional mulai dari Sabang
hingga Merauke. Presiden meminta agar masyarakat berperan untuk memelihara pasar yang
telah menghabiskan dana senilai Rp 7 miliar rupiah yang bersumber dari Anggaran dan
Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Rp 900 juta rupiah dari Anggaraan dan
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Banyak sekali tujuan yang akan bisa dicapai dari revitalisasi pasar tradisional,
diantaranya menghidupkan pasar tradisional dan menjadikan pasar tradisional digemari oleh
konsumen Indonesia. Karena selain harganya yang murah, dagangan yang diperjualbelikan
masih segar dan tidak terkontaminasi dari bahan-bahan kimia berbahaya seperti pengawet.
(Paragraf yang baik terdiri dari lebih dari 1 kalimat)

Selain itu, revitalisasi pasar juga membantu menaikkan pendapatan pedagang. Di era
sekarang, masyarakat modern lebih memilih untuk berbelanja di Supermarket, Hypermart,
dan pasar modern lainnya dikarenakan lebih praktis, barangnya bersih, dan pelayanannya
yang ramah. Dari situlah pasar tradisional mulai jarang didatangi yang dan mengakibatkan
dagangan tidak laku dan serta merugi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pasar tradisional kalah saing dengan pasar
modern. Faktor yang pertama adalah kurangnya kemampuan mengelola usaha di pasar
dikarenakan pendidikan para pedagang yang rendah. Sedangkan para pelaku usaha di pasar
modern memiliki basic yang terbilang memenuhi standar, salah satunya memiliki strategi
perdagangan yang mampu mengelola perekonomian di pasar dengan baik.

Faktor kedua, para pedagang pasar tradisional tidak memiliki sifat kooperatif yang
menyebabkan pemerintah butuh tenaga ekstra untuk mengatur sistem tatanan perdagangan di
pasar. Sebagai contoh, saat jalan pasar akan diaspal para pedagang bukannya senang dan
berterima kasih, mereka malah protes dan demo. Sehingga pasar tetap becek dan kotor yang
tidak disukai oleh konsumen.

Faktor ketiga, kurangnya pemahaman para pedagang di pasar tradisional akan


stabilisasi harga. Sebagai contoh jika ada orang yang terlihat kaya pergi ke pasar tradisional
maka para pedagang dengan sewenang-wenang menaikkan harga barang tanpa tahu batasan-
batasan yang perlu dijaga dan dipatuhi. Dari sinilah terjadinya lonjakan harga yang cukup
tinggi. Beda halnya dengan pasar modern, mereka sudah tahu bagaimana menjaga kestabilan
harga pasar dengan memberikan label harga sehingga konsumen merasa nyaman karena
dianggap lebih praktis.

Faktor keempat, yaitu para pedagang di pasar tradisional belum sadar akan pentingnya
menjaga kebersihan demi kenyamanan konsumen. Mereka dengan seenaknya membuang
sampah sembarangan dan air kotor sehingga bau busuk menyeruak dan sangat mengganggu.
Beda halnya dengan pasar modern yang menomorsatukan kualitas kebersihan.

Dibalik keempat faktor tersebut, pasar tradisional memiliki keunikan tersendiri yang
tidak bisa ditemukan di pasar modern, yaitu dalam transaksinya menggunakan sistem bargain
atau tawar-menawar. Hal inilah yang menjadikan konsumen lebih dekat dengan pedagang
dan jika pandai menawar, konsumen tersebut akan mendapatkan harga beli yang jauh lebih
murah dibanding harga di pasar modern.

Oleh karena itu, revitalisasi pasar harus diupayakan untuk meningkatkan daya saing
antar pasar tradisional dan pasar modern mengingat pasar modern sudah jauh lebih unggul
dalam menguasai perekonomian di pasar. Namun, dibutuhkan juga dukungan dari para
pedagang di pasar tradisional untuk merealisasikan program revitalisasi pasar ini.

Mellyana & Nadhifa

Nilai : 22/26 ×100 = 84

Anda mungkin juga menyukai