Anda di halaman 1dari 16

MEDIA MENGAJAR

KIMIA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

Untuk SMA/MA Kelas XII


BAB 6
MAKRO
MOLEKUL
(POLIMER)

shutterstock.com
REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER
Polimer terdiri atas molekul-molekul besar sehingga disebut juga makromolekul. Unit
pembangunnya berasal dari molekul sederhana yang disebut monomer. Reaksi
pembentukan polimer dari monomernya disebut polimerisasi.

1. Polimerisasi Adisi

Polietilena dibuat
dengan cara adisi

2. Polimerisasi Kondensasi
shutterstock.com

Nilon 66 dibuat
dengan cara
kondensasi

commons.wikimedia.org/
José Bruno Silva Gomes
PENGGOLONGAN POLIMER
Berdasarkan Asalnya Berdasarkan Jenis Berdasarkan Ketahanan
(Alam dan Sintetis) Monomer Panas

Protein dari sutra, (a) Termoplastik (tidak tahan


kondensasi
panas)
pixabay.com/©LoggaWiggler

(a) Homopolimer (satu jenis)


Isoprena dari getah polietilena
karet, adisi Amilum
pada
shutterstock.com
tepung
shutterstock.com
Polivinilklorida (PVC) flickr.com/©marko Verch (b) Termoset (tahan panas)
pada pipa, adisi (b) Kopolimer (dua jenis atau Bakelit,
lebih) plastik
shutterstock.com tahan
Tetrafluoroetilena Dakron panas pada
pada teflon, adisi elektronik
shutterstock.com commons.wikimedia.org/©Clément Bucco-Lechat
shutterstock.com
KARET DAN PLASTIK
1. Karet 2. Plastik HDPE, MDPE, LDPE, dsb
turunan polietilen
Polietilen, plastik
terbentuk karena
Karet paling sederhana
(pembungkus
perubahan kondisi reaksi
alam makanan, jas hujan, (suhu,tekanan, katalis)
dll) sehingga terjadi
perubahan densitas.

Karet Lapisan antilengket Polistirena


sintetis pada teflon atau pada styrofoam
setrika
SBR
Ban dibuat dari
polibutadiena atau SBR
(Styrene-butadiene
rubber) untuk material Polimer Bakelit
yang lebih kuat.
shutterstock.com
PROTEIN
Senyawa penting penyusun makhluk hidup. Polimer dari 20 jenis α-asam amino. Massa molekul relatifnya
berkisar dari 6.000 hingga beberapa juta dalton. Unsur utama penyusun protein adalah C,H,O,dan N.

R=rantai samping
dapat berupa gugus
Struktur hidrofil, hidrofob,
asam amino asam, atau basa.

Ion zwitter, reaksi asam basa Titik isoelektrik, pH saat asam amino tidak
intramolekul membentuk ion bermuatan.
dipolar. Asam amino bersifat pH = TIE : netral (sebagai ion zwitter)
amfoter. pH < TIE : bermuatan positif (sebagai kation)
pH > TIE : bermuatan negatif (sebagai anion)
Struktur Primer Struktur Tersier
Urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang Bentuk tiga dimensi dari suatu protein (hanya terdiri dari satu
menyusun protein. subunit polipeptida). yang sangat berperan dalam menentukan
fungsi biologis protein tersebut.

Mioglobin, protein
yang terikat pada satu
cincin heme

Struktur Sekunder Struktur Kuartener


Adanya interaksi sekunder Terdiri dari dua subunit polipeptida atau lebih.
(misal: ikatan hidrogen antar
asam amino) menyebabkan Hemoglobin terdiri
bentuk polipeptida dari 2 subunit globin
menggulung seperti spiral alfa dan 2 subunit
(alfa heliks) atau seperti globin beta dengan 4
lembaran kertas continues cincin heme.
form (beta-pleated sheet),
atau bentuk triple helix.
PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasarkan Komposisi Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan Bentuk
Kimia Biologis
Protein sederhana, terdiri dari asam 1. Protein Globular
amino saja Mudah larut dalam air dan 1. Enzim/biokatalis
Protein konjugasi, terdiri dari asam berdifusi, fungsi dinamik. 2. Protein transpor
amino dan gugus lain (gugus prostetik) Contoh: hemoglobin.
3. Protein nutrien/makanan
Stuktur 4. Protein kontraktil
globular pada Contoh: aktin dan miosin
hemoglobin pada kontraksi otot.
5. Protein struktur
shutterstock.com
Contoh: protein rambut
2. Protein Serabut dan kuku.
Tidak larut dalam air, fungsi 6. Protein pertahanan
struktural Contoh: antibodi
7. Protein pengatur
Contoh: hormon

shutterstock.com shutterstock.com
Glikoprotein yang berperan Struktur serat/fibrous pada keratin
sebagai pasak pada membran sel yang ada di rambut
REAKSI PENGENALAN PROTEIN

Uji Ninhidrin Uji Biuret Uji Xantoproteat Uji Belerang


 Mengubah protein dan  Untuk protein (ikatan  Untuk menguji
 Untuk protein yang adanya unsur
asam amino terminal peptida), tetapi tidak
mengandung gugus fenil belerang dalam
menjadi suatu aldehida. dapat menunjukkan
 (cincin benzena). protein.
Metode: Beberapa tetes asam amino bebas.
 Metode: Zat ditetesi  Metode: protein  Metode: protein
larutan ninhidrin yang
dipanaskan dengan asam dengan larutan
tidak berwarna ke dalam larutan NaOH,
nitrat pekat lalu dibuat NaOH pekat (±6 M)
sampel, kemudian kemudian larutan
dipanaskan selama tembaga(II) sulfat yang alkalis (basa) dengan dipanaskan,
larutan NaOH. kemudian diberi
beberapa menit. encer.
 Reaksi positif: warna beberapa tetes
 Reaksi positif: warna  Reaksi positif: warna
jingga larutan timbel(II)
ungu. ungu
asetat.
 Reaksi positif:
endapan hitam PbS.

commons.wikimedia.org/©Akane700;
commons.wikimedia.org/©Yikrazuul flickr.com/cyberchemist
commons.wikimedia.org/©Yikrazuul;
Robin Müller
KARBOHIDRAT
Terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida. Kata sakarida
berasal dari bahasa Arab ”sakkar” yang artinya gula. Berdasarkan gugus fungsinya, karbohidrat merupakan
suatu polihidroksialdehida atau polihidroksiketon atau senyawa yang dihidrolisis menghasilkan senyawa tsb.

Penggolongan Karbohidrat
1. Monosakarida
Struktur alifatis (Emil Fischer) Struktur Siklis (Tollens)
 Terjadi karena molekul tertekuk sehingga atom karbon karbonilnya
membentuk ikatan dengan salah satu gugus –OH dari bagian ujung
rantai (gugus –OH dari C-4 atau C-5).
 Reaksi intramolekuler ini membentuk struktur siklohemiasetal atau
siklohemiketal.

Struktur
Aldosa : glukosa, Haworth
galaktosa,
manosa, ribosa
Ketosa : fruktosa
Penggolongan Karbohidrat
1. Monosakarida
a) Mudah larut dalam air (banyak gugus OH polar) Glukosa pada
Sifat b) Mutarotasi (bersifat optis aktif) buah-buahan
Kimia c) Oksidasi
Merupakan gula pereduksi sehingga bereaksi positif dengan benedict/fehling
dan tollens. Ketosa mengalami penataanulang menjadi aldosa sehingga dapat
shutterstock.com
bereaksi positif juga.

Fruktosa pada
madu

shutterstock.com

d) Reduksi
Reduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) dari monosakarida
menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.
Gula ribosa
pada DNA

shutterstock.com
Penggolongan Karbohidrat
2. Disakarida
 Kondensasi dua molekul monosakarida yang dihubungkan dengan
ikatan glikosida. Sukrosa pada
 Disakarida penting yaitu SULAKMA (sukrosa, laktosa, maltosa) gula pasir
dengan rumus molekul C12H22O11.
shutterstock.com

Ikatan
glikosidik
Maltosa pada
bubur bayi

shutterstock.com

Laktosa pada
susu

shutterstock.com
Penggolongan Karbohidrat
3. Polisakarida Reaksi Pengenalan Karbohidrat
a) Amilum
Amilum merupakan polimer dari α-D-glukosa. Amilum terbentuk dari  Uji Molisch, karbohidrat diberi beberapa
reaksi fotosintesis. Amilum dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu tetes larutan alfanaftol dan asam sulfat
amilosa dan amilopektin. pekat secukupnya, Akan terbentuk
cincin warna merah-ungu.

b) Glikogen (gula otot)


Glukosa dapat disimpan dalam hati dan jaringan otot dalam bentuk
glikogen. Menyerupai amilopektin, tetapi lebih bercabang. Percabangan
terjadi antara 6–12 unit glukosa.

Struktur commons.wikimedia.org/Kala Nag


Glikogen  Gula pereduksi (Fehling/Benedict),
yaitu monosakaridadan disakarida
c) Selulosa (kecuali sukrosa) dapat bereaksi positif
Bagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis membentuk endapan merah bata.
 Uji Iod, amilum memberi warna biru-
diubah menjadi selulosa untuk membangun dinding sel dan serat
ungu dengan larutan iod.
tumbuhan. Selulosa merupakan polimer rantai lurus dari glukosa. Panjang
rantai berkisar dari 2.000 hingga 26.000 unit glukosa yang tersusun rapat
seperti serat.
LIPID
Substansi biologis yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang kurang polar,
seperti kloroform dan eter.

Penggolongan Lipid
1. Lemak  Minyak banyak mengandung asam lemak tidak jenuh
(wujudnya cair), seperti asam oleat (C17H33COOH).
 Merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.
 Lemak berwujud padat lebih banyak mengandung
 Rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari 3
asam lemak jenuh, seperti asam stearat (C17H35COOH)
hingga 23, tetapi yang paling umum dijumpai adalah 15
dan 17. dan asam palmitat (C15H31COOH).
 Asam lemak jenuh mempunyai titik leleh yang lebih
tinggi daripada asam lemak tidak jenuh.
Ikatan Ester

shutterstock.com
Struktur Umum
Lemak pada minyak kelapa dan
Lemak
minyak pada olive oil
Penggolongan Lipid
1. Lemak Bilangan Iod
a) Hidrolisis Menyatakan derajat ketidakjenuhan, yaitu jumlah
Sifat gram iod yang dapat diserap oleh 100 gram lemak
Kimia untuk reaksi penjenuhannya. Jadi, semakin besar
bilangan iod, semakin tinggi ketidakjenuhan suatu
lemak.

b) Penyabunan

Biodiesel dari minyak nabati.


Minyak dihidrolisis sehingga
diperoleh asam lemak bebas, titik
c) Hidrogenasi didihnya relatif lebih tinggi
sehingga perlu direaksikan
dengan metanol membentuk metil
ester yang titik didihnya lebih
rendah.

shutterstock.com
Penggolongan Lipid
2. Fosfolipid 3. Steroid
 Merupakan ester dari gliserol, tetapi hanya dua  Bukan dari golongan ester, tetapi mempunyai
gugus –OH dari gliserol itu yang diganti oleh gugus kesamaan sifat dengan fosfolipid, yaitu
asil (asam karboksilat), sedangkan gugus –OH ampifilik.
yang ketiga diganti oleh asam fosfat yang  Semua steroid mempunyai struktur dasar
selanjutnya terikat pada suatu alkohol yang yang terdiri atas 17 atom karbon yang
mengandung nitrogen. Bersifat ampifilik. membentuk empat cincin.
 Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup, di  Steroid yang paling banyak terdapat dalam
antaranya fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, tubuh manusia adalah kolesterol.
dan fosfatidilserin pada membran sel.

Hidrofob

Hidrofil

Anda mungkin juga menyukai