Anda di halaman 1dari 29

EDITOR : Asy-Syifa M.

G (08) XII-5

1. Aisha Syamsa Hawwa (05) XII-1

Turunan Pertama dan Kedua FungsiTrigonometri

 Gottfried Wilhelm Leibniz (Jerman 1.646-1.716 M)

Ayah Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang profesor di Universitas tetapi meninggal ketika
langkah Leibniz pada usia enam. Sejak itu kaum muda belajar sendiri dan Leibniz membantu dengan
bimbingan ibunya. Belajar mandiri membuat Leibniz bebas dari cara berpikir tradisional. Ia dan
Newton merumuskan gagasan dasar tentang “kalkulus differensial “.

1
tijrM
h
e
n
y
m
g
a K
d
p
o
:s
I1
lk
u
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

2
5
S
K
n
l
a
g
u
k
c
e
2. Nazzanin Kamila Insani ( ) XII-2

3
Pendalaman Materi
Penggunaan Fungsi Turunan Trigonometri

1. Titik Stasioner

Definisi

Titik statsioner a dapat menyebabkan f(a) menjadi nilai maksimum fungsi, menjadi nilai minimum
fungsi, atau menjadi titik belok fungsi. Misalkan x = a adalah titik stasioner dari f(x). Nilai a akan
menyebabkan turunan pertama fungsi f bernilai nol atau f ′ (a)= 0. Jadi titik stasioner adalah titik yang
menyebabkan f ′ (x) = 0.

Menentukan Titik Stasioner

Langkah-langkah
1. Menentukan turunan dari fungsi yang diketahui.
2. Menentukan syarat titik stasioner f ′ (x) = 0 lalu akan mendapati nilai x.
3. Menentukan nilai y dengan menggunakan f (x) (substitusi nilai x) sehingga didapatkan titik
stasioner (x,y).

Contoh soal.
π
1. Diketahui fungsi f(x) = 3 cos (x + ) untuk 0 ≤ x ≤ 2π. Tentukan titik stasioner fungsi f.
4
Jawaban:
Titik stasioner fungsi f sebagai berikut.

π
f(x) = 3 cos (x + )
4
π
f′ (x) = -3 sin (x + )
4
Titik stasioner dicapai saat f′ (x) = 0
f′ (x) = 0
π
⇔-3 sin (x + )=0
4
π
⇔sin (x + )=0
4
π
⇔sin (x + ) = sin 0
4
π
i.x + = 0 + k.2π
4
π
⇔ x = - + k.2π
4

4

⇔ k =1 maka nilai x =
4
π
ii. x + = π-0 + k.2π
4

⇔x = + k.2π
4


⇔ k =0 maka nilai x =
4

3π 7π
Diperoleh x = dan x =
4 4

3. Rara Aurellia Buhary ( ) XII-2

3π π 3π π
Untuk x = nilai fungsi f(x) = 3 cos (x + ) = 3 cos ( + ) = 3 cos π = 3(-1) = -3
4 4 4 4
7π π 7π π
Untuk x = nilai fungsi f(x) = 3 cos ( x + ) = 3 cos ( + ) = 3 cos 2 π = 3(1) = 3
4 4 4 4
3π 7π
Jadi titk stasioner ( ,−3 ¿ dan ( , 3¿
4 4

2. Selang Kemonotonan Fungsi Trigonometri

Misalkan f(x) berupa fungsi kontinu pada interval [a,b]. misalkan pula x 1 dan x2 terletah di dalam
interval [a,b] dan memenuhi a< x1<x2<b. Fungsi f dikatakan naik jika f(x1)<f(x2). Sebaliknya, fungsi f
dikatakan turun jika f(x1)>f(x2)

5
Dengan turunan pertama fungsi f, akan diketahui apakah fungsi f naik atau turun di interval [a,b].

a. Jika f ′(x) > 0, fungsi f dikatakan naik


b. Jika f ′(x) < 0, fungsi f dikatakan turun
c. Jika f ′ (x) = 0, dikatakan fungsi f tidak naik dan tidak turun. Jadi, pada titik stasioner, fungsi f
tidak naik tidak turun.
Jika fungsi f naik atau turun pada interval [a,b], dikatakan fungsi f monoton pada interval [a,b]

Langkah-langkah menentukan penyelesaian soal tentang fungsi naik /turun


a. Mencari y′ = f′(x)
b. Mencari pembuat nol f ′(x) →f′(x) = 0 lalu akan didapat nilai x
c. Buat garis bilangan, tempatkan pembuat nol pada garis bilangan dan menguji tanda-tanda di sekitar
pembuat nol dengan menguji f ′(x)
d. Menentukan selang di mana f ′(x) > 0 atau f′(x) < 0

Contoh;
1. Tentukan interval fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi f(x) = √3 cos x – sin x, untuk
0 ≤ x ≤ 2π

Penyelesaian :
Langkah Langkah :

a. Mencari f′(x)

f(x) = √3 cos x – sin x →f′(x) = −√ 3 sin x−cos x

b. Mencari pembuat nol f ′(x) →f′(x) = 0 lalu akan didapat nilai x

gf′(x) = −√ 3 sin x−cos x

⇔−√ 3 sin x−cos x=0


⇔−√ 3 sin x=cos x
sin x 1
⇔ =
cos x −√ 3
−1
⇔ tan x= √3
3
5 11
⇔ x= π atau x= π
6 6

6
c. Buat garis bilangan, tempatkan pembuat nol pada garis bilangan
● ○ ○ ●
5 11
0 π π 2π
6 6
Menguji tanda-tanda disekitar pembuat nol dengan menguji f ′(x)
1 1 1
Ambil x = π substitusikan ke f′(x) = −√ 3 sin x−cos x =−√ 3 sin π −cos π =
6 6 6
1 1 −1
¿−√ 3. − √ 3 = √ 3 (negative)
2 2 4
Ambil x = π substitusikan ke gf′(x) = −√ 3 sin π −cos π =−√ 3 sin π −cos π
¿−√ 3. 0−¿(−1)¿ = 1 (positive)
11
Ambil x = π substitusikan ke
12
11 11
f′(x) = −√ 3 sin π −cos π
12 12
4. Zavast A.R ( ) XII-4

3 2 3 2
=−√ 3 sin( − ) π−cos ( − ) π
12 12 12 12
1 1 1 1 1 1 1 1
=−√ 3(sin π . cos π −¿cos πsin π )-(cos π . cos π −¿ sin π . sin π )
4 6 4 6 4 6 4 6
1 1 1 1 1 1 1 1
=−√ 3( √ 2. √ 3− √ 2. ) – ( √ 2. √ 3− √ 2. )
2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 1 −1 1
¿− √2− √6− √ 6 + √ 2= √ 2− √ 6 (negative)
4 4 4 4 2 2
------ +++++ --
● ○ ○ ●
5 11
1 π π 2π
6 6
d. Fungsi akan naik jika f ′ (x) > 0 dan fungsi akan turun jika f′(x) < 0.
5 11 5 11
Jadi, fungsi naik untuk interval π < x < π dan turun pada interval 0≤x< π v π <x≤2π 2.
6 6 6 6
Tentukan interval fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi f(x) = sin x +cos x, 0º<x <360º
Penyelesaian:
Langkah Langkah :

a. Mencari f′(x)
f′(x)= cos x - sin x
b. Mencari pembuat nol f ′(x) →f ′(x) = 0 lalu akan didapat nilai x
Pembuat nol, f′(x)= 0
cos x – sin x = 0 , kedua ruas dibagi dengan cos x didapat:
sin x
1– =0
cos x

7
⇔1 – tan x = 0
⇔tan x = 1
o o
⇔x = 45  dan x = 225

c. Buat garis bilangan, tempatkan pembuat nol pada garis bilangan dan menguji tanda-tanda di sekitar
pembuat nol dengan menguji f ′(x)
Uji tanda-tanda di sekitar titik:
○ ○ ○ ○
0⁰ 45⁰ 225⁰ 360⁰

1 1
x = 30º , maka f ′(x) = cos x – sin x = cos 30º- sin 30º = √ 3− = (+)
2 2

x = 90º, maka f ′(x) = cos x – sin x = cos 90º - sin 90º = 0 – 1 = -1 (-)

x = 270º , maka f ′(x) = cos x – sin x = cos 270º - sin 270º = 0 – (-1) = 1 (+)

++ ----- +++++
○ ○ ○ ○
0⁰ 45⁰ 225⁰ 360⁰

d. Fungsi akan naik jika f ′ (x) > 0 dan fungsi akan turun jika f′(x) < 0al fungsi naik dan fungsi tu

Dari gambar di atas, maka diperoleh


o o o o
Grafik fungsi naik pada interval 0  < x < 45  dan 225  < x < 360
o o
Grafik fungsi turun pada interval 45  < x < 225
si naik dan fungsi turunfung

3.Jenis Jenis Stasioner(Nilai Maksimum , Nilai Minimum Dan Titik Belok) Fungsi
Trigonometri

8
Titik Stasioner
Definisi
Pada grafik fungsi y = f(x) diatas titik B( b, f(b)),C( c, f(c)), dan D( d, f(d)), adalah titik
stasioner Titik B disebut titik balik maksimum , Titik C disebut titik belok, Titik D disebut
titik balik minimum
Pada x = b , x = c dan x = d menyebabkan nilai stasioner dari f(x). Nilai x = b akan
menyebabkan turunan pertama fungsi f bernilai nol atau f ′(b) = 0. Nilai x = c akan
menyebabkan turunan pertama fungsi f bernilai nol atau f ′(c) = 0. Nilai x = d akan
menyebabkan turunan pertama fungsi f bernilai nol atau f ′(d) = 0. Jadi, titik stasioner adalah
titik yang menyebabkan f′(x) = 0, sehingga titik stasioner didapat jika f ’(x) = 0

5. Aldo Ferdinand Santoso () XII-5


Sifat-sifat:

Jenis Stasioner

9
Ada tiga jenis titik stasioner dari suatu fungsi, diantaranya adalah :
(1) Titik Balik Minimum
Misalkan x = a adalah absis titik stasioner.Apabila nilai x  lebih kecil dari a (x < a )
menyebabkan f(x) turun dan nilai x lebih besar dari a ( x > a)  menyebabkan f(x) naik
maka x = a adalah titik balik minimum. Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di
atas yang bagian grafik (a).

(2) Titik Balik Maksimum


Misalkan x = a adalah absis titik stasioner.Apabila nilai x  lebih kecil dari a (x < a )
menyebabkan f(x)  naik dan nilai x  lebih besardaria ( x > a ) menyebabkan f(x) turun
maka x = a adalah titik balik maksimum. Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di
atas yang bagian grafik (b).

(3) Titik Belok 

a. Apabila nilai x  lebih kecil dari a ( x < a) menyebabkan f(x) turun dan


nilai x lebih besar dari a (x > a) menyebabkan f(x) juga turun maka x =
a adalah titik belok. Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas yang bagian
grafik (c)
b. Apabila nilai x  lebih kecil dari a ( x < a ) menyebabkan f(x) naik dan nilai x lebih
besar dari a ( x > a) menyebabkan f(x) juga naik maka x = a adalah titik belok.
Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas yang bagian grafik (d)

Nilai-nilai stasioner sering juga disebut sebagai bakal calon nilai ektrim. Ada 2 jenis ektrim fungsi,
yaitu nilai balik maksimum dan nilai balik minimum. Nilai balik maksimum/minimum
sering juga disebut dengan nilai maksimum/minimum relative
atau maksimum/minimumlokal.
Untuk menentukan jenis ektrim suatu fungsi dapat dilakukan dengan uji turunan pertama dan
uji turunan kedua.

Uji Turunan Pertama


Misalkan f(a) adalah nilai stasioner di x = a.
1.  f(a) adalah nilai balik maksimum, jika : 
     untuk x < a maka f '(x) > 0 (naik)
     untuk x > a maka f '(x) < 0 (turun)
2.  f(a) adalah nilai balik minimum, jika :
     untuk x < a maka f '(x) < 0 (turun)
     untuk x > a maka f '(x) > 0 (naik)

Untuk mengetahui jenis dari


suatu titik stasioner dapat
10
diamati dengan melihat nilai
dari
f‘(x) di kiri dan kanan titik
stasioner. Pedoman yang dapat
digunakan adalah sbb. :
Untuk mengetahui jenis dari suatu titik stasioner dapat diamati dengan melihat nilai dari
f ‘(x) di kiri dan kanan titik stasioner. Pedoman yang dapat digunakan adalah sbb. :

Titik Balik Minimum Titik Belok Titik Balik Minimum

Uji Turunan Kedua


Misalkan f(a) adalah nilai stasioner di x = a
1. Jika f ''(a) < 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum. 
2. Jika f ''(a) > 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum. 
3. Jika f ''(a) = 0 maka jenis ekstrim belum dapat ditetapkan (gunakan uji turunan pertama
untuk menentukan jenis ekstrimnya)

Contoh Soal
1.Tentukan Titik Stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x)=sinx+cosx, 0≤ x ≤ 2 π
Jawab:
Dengan Uji Turunan Pertama
f(x)=sin x + cos x
f′(x)= cos x–sinx
Titik stasioner didapat jika f′(x)=0, maka:

11
cos x – sin x = 0 , kedua ruas dibagi dengan cos x didapat:
sin x
2– =0
cos x
6. Bill Aldwiki M () XII-6

⇔1 – tan x = 0
⇔tan x = 1
π 5π
⇔x = atau x =
4 4

Uji tanda-tanda di sekitar titik:


● ○ ○ ●
π 5π
0 2π
4 4

1 1 1 1 1
x= π , maka f ′(x) = cos x – sin x = cos π - sin π = √ 3− = (+)
6 6 6 2 2

1 1 1
x= π , maka f ′(x) = cos x – sin x = cos π - sin π = 0 – 1 = -1 (-)
2 2 2

3 3 3
x= π , maka f ′(x) = cos x – sin x = cos π - sin π = 0 – (-1) = 1 (+)
2 2 2

++ ----- +++++
● ○ ○ ●
π 5π
0 2π
4 4

Mencari f(x) dengan mensubstitusikan nilai x ke f(x)=sin x + cos x

π 1 1 π
f ( )= √ 2 + √ 2 = √ 2 → ( , √ 2)
4 2 2 4
5 π −1 1 5π
f( )= √ 2− √ 2 = -√ 2→( , −√ 2)
4 2 2 4

Jadi:
π
Titik balik maksimum ( , √ 2)
4

Titik Balik Minimum ( , −√ 2)
4

2. Tentukan titik balik maksimum dan minimum fungsi tr y = sin 2x,  0o < x < 360o

Jawaban:
Diketahui y = sin 2x

12
Maka turunannya adalah y ' = f ′(x) = 2 cos 2x
Selanjutnya menentukan titik balik dengan menentukan nilai x dengan syarat  y' = 0.
Sehingga diperoleh:
2 cos 2x = 0
cos 2x = 0
cos 2x = cos 90o dan cos 270o
(i) 2x = 90o + k.360o
     x = 45o + k.180o
untuk k = 0, maka x = 45o
untuk k = 1, maka x = 225o
ii) 2x = 270o + k.360o
     x = 135o + k.180o
untuk k = 0, maka x = 135o
untuk k = 1, maka x = 315o

Selanjutnya menentukan koordinat titik balik dengan mensubstitusikanya ke persamaan


fungsi awal.

Untuk x = 45o, maka y = sin 2(45o) = sin 90o = 1. Diperoleh titik balik (45o, 1).
Untuk x = 135o, maka y = sin 2(135o) = sin 270o = -1. Diperoleh titik balik (135o, -1).
Untuk x = 225o, maka y = sin 2(225o) = sin 450o = 1. Diperoleh titik balik (225o, 1).
Untuk x = 315o, maka y = sin 2(315o) = sin 630o = -1. Diperoleh titik balik (315o, -1).

Selanjutnya untuk menentukan titik balik maksimum dan minimum, kita gunakan turunan
(derivatif) kedua fungsi tersebut.
y ' = f'(x) = 2 cos 2x, maka
y '' = f''(x) = - 4 sin 2x
Untuk x = 45o maka y '' = f''(45o) =  -4 sin 2(45o)
                                  = -4 sin 90o
                                  = -4  (negatif) 
Sehingga, (45o, 1) titik merupakan titik balik maksimum.
Untuk x = 135o maka y '' = f''(135o) =  -4 sin 2(135o)
                                    = -4 sin 270o
                                    = 4  (positif) 
Sehingga, (135o, -1) titik merupakan titik balik minimum.
Untuk x = 225o maka y ''    = f''(225o) =  -4 sin 2(225o)
                                  = -4 × sin (450o)
                                  = -4  × sin 90o
                                  = -4  × (1)
                                  = 4   (negatif) 
Sehingga, (225o, 1) titik merupakan titik balik maksimum.
Untuk x = 315o maka y '' = f''(315o) =  -4 sin 2(315o)
                                    = -4 sin 630o
                                    = -4 sin 270o
                                    = -4 × (-1)
                                    = 4  (positif) 

13
Sehingga, (315o, -1) titik merupakan titik balik minimum.

7. Muhammad Hasan Aqilah () XII-6

4. Garis Singgung Fungsi Trigonometri

Perhatikan gambar di bawah

Titik P(x, y) adalah sembarang titik pada kurva y = f(x), sehingga koordinat titik P dapat dituliskan
sebagai (x, f(x)). Absis titik Q adalah (x+h) sehingga koordinat titik Q adalah {(x+h),(f(x+h)}. Jika h
→ 0, maka S akan menjadi garis singgung pada kurva di titik P yaitu PS.
Dengan demikian gradien garis singgung pada kurva di titik P adalah sebagai berikut:
m = tan QPR

=
m = f ′(x)
Sehingga gradien garis singgung di titik A(a, f(a)) adalah m = f ′(a)

14
h
k
g
u
t
n
e
i
d
a
r
L
M
G
Garis Singgung Fungsi Trigonometri

 Definisi
Misalkan diketahui fungsi f. Sebuah garis menyinggung grafik fungsi f di titik x = a.
Koordinat titik singgunggnya adalah (a, f(a)). Kemiringan garis singgung ditentukan dengan
mensubstitusikan a ke dalam turunan pertama f(x) yaitu f’(x)
Pada kurva fungsi trigonometri terdapat garis normal yaitu garis yang tegak lurus
dengan garis singgung dan melalui titik singgungnya.

15
l
-
h
g
a
b
s
m
n
o
.
t
u
k
i
r
e
L
p
f
o
n
s
m
d
p
:
t
u
k
r
e
b
i
g
a
y
-
x
(
P
/
)
1
=
l
Contoh :

Tentukan persamaan garis singgung kurva :

1) f ( x )=tan x, pada titik yang berabsis

1. x =

π
3
π
3
'

y− y1 =m ( x−x 1 )

⇔ y− √ 3=4 x−

⇔ y −√ 3=4 x−

⇔ y=4 x−

3
(

+√ 3
'

π
3

3
π
⇒f ( x )= y =tan = √3
3

)
2 2 π
x = ⇒m=f ( x )= y =sec x=sec =4

2. f ( x )=4 sin 2 x−2 sin x ,

f ' ( x )=8 sin x cos x−2 cos x


3
8. Muhammad Iqbal Al Farisi () XII-6

Persamaan garis singgung kurva di titik (


π
3
2) f ( x )=4 sin2 x−2 sin x , di titik yang berabsis

π
π
6
3) f ( x )=2 sin x (0< x ≤2 π) yang tegak lurus dengan garis x− y +1=0
Jawab

, 3 ¿ dan gradient m = 4 adalah:


3 √

16
π π π π π
x=
6
⇒f '
6 ()
=8 sin cos −2 cos
6 6 6
1 3 3
¿ 8 . . √ −2. √
2 2 2
¿ 2 √3−√ 3
¿ √3
π 2 π π
x = ⇒ y=4 sin −2 sin
6 6 6
1 1 1
¿ 4 . . −2 .
2 2 2
¿0
π
Persamaan garis singgung kurva di titik ( , 3 ¿ dan gradient m = 0 adalah:
6 √
y− y1 =m ( x−x 1 )
π
⇔ y−0=√ 3 x − ( 6 )
π
⇔ y =√ 3 x − √3
6
3. f ( x )=2 sin x , 0< x ≤2 π
x− y +1=0→ y=x +1→m 1 .=1, garis singgung f ( x )=2 sin x mempunyai gradien
m2 tegak lurus dengan x− y +1=0yang mempunyai gradien m1danm1 . m2=−1
sehingga m2= -1
'
f ( x )=m 2=¿2 cos x ¿
⇔ 2 cos x=−1
−1
⇔ cos x=
2
2π 4 π
⇔ x= ,
3 3

2π 2π 2π
x=
3
→f
3 ( )
=2sin
3

¿2.
√ 3 =√ 3
2

4π 4π 4π
x=
3
→f
3 ( )
=2sin
3

3
¿ 2 . √ =−√ 3
2


a. Persamaan garis singgung kurva di titik ( , 3 ¿ dan gradient m = -1 adalah:
3 √
y− y1 =m ( x−x 1 )

17

y− √ 3=−1 x−( 3 )

y− √ 3=−x+
3

y=−x+ +√ 3
3


b. Persamaan garis singgung kurva di titik ( , 3 ¿ dan gradient m = -1 adalah:
3 √
y− y1 =m ( x−x 1 )

(
y + √ 3=−1 x−
3 )

y + √ 3=−x +
3

y=−x+ − √3
3

54555

3
5. 5.Selang Kecekungan G

Definisi Kecekungan
Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Grafik f akan cekung ke atas pada I jika f ′ naik
pada selang tersebut dan akan cekung ke bawah pada I jika f ′ turun pada selang tersebut.
Interpretasi grafis kecekungan dari suatu fungsi berikut akan sangat berguna.
1. Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke atas pada I, maka
grafik f berada di atas semua garis singgungnya pada selang tersebut. (Lihat gambar (a) di
bawah).
2. Misalkan f terdiferensialkan pada selang buka I. Jika grafik f cekung ke bawah pada I, maka
grafik f berada di bawah semua garis singgungnya pada selang tersebut. (Lihat gambar (b) di
bawah).

9. Putri Ayu Umi M () XII-6

18
Selang kecekungan = Selang dimana suatu kurva cekung ke atas atau cekung ke bawah.

Perhatikan grafik fungsi berikut!

NG MDarigrafik fungsi diatas


dapat dilihat bahwa :
1.  f cekung ke bawah pada interval x < a atau b < x < c
2.  f cekung ke atas pada interval a < x < b atau x > c.

Titik (a, f(a)), (b, f(b)) dan (c, f(c)) disebut titik belok dimana pada titik tersebut terjadi perubahan
kecekungan dari cekung ke atas menjadi cekung ke bawah atau sebaliknya.ENEN

19
Uji Kecekungan Fungsi
Interval kecekungan suatu fungsi dapat ditentukan dari turunan kedua fungsi tersebut.
1. f(x) cekung ke atas pada setiap nilai x yang memenuhi f ''(x) > 0
2. f(x) cekung ke bawah pada setiap nilai x yang memenuhi f ''(x) < 0

Langkah-langkah mencari interval pada kecekungan


a. Mencari turunan kedua dari suatu fungsi dengan terlebih dahulu mencari turunan pertama.
b. Mencari pembuat nol dari f ″(x) lalu didapat nilai x
c. Letakkan pada garis bilangan pembuat nol pada nomor 2
d. Mencari tanda-tanda disekitar pembuat nol
1. Jika f ″(x) > 0 , pada garis bilangan yang memenuhi bertanda (+)
2. Jika f ″(x) < 0 , pada garis bilangan yang memenuhi bertanda (-)

Contoh :

1.Diketahui f(x) = sin (x/2 + π/4), 0 ≤ x ≤ 2π. Tentukan interval fungsi kecekungan!
Pembahasan :
a. Mencari turunan kedua dari suatu fungsi dengan terlebih dahulu mencari turunan pertama.
f ′(x) = ½ cos (x/2 + π/4)
f ″(x) = - ¼ sin (x/2 + π/4)
b. Mencari pembuat nol dari f ″(x) lalu didapat nilai x
¼ sin (x/2 + π/4) = 0
⇔ sin (x/2 + π/4) = 0
⇔ sin (x/2 + π/4) = sin 0
i. x/2 + π/4 = 0 + k.2π
x = - π/2 + k.4π
k = 0, x = - π/2 (Tidak memenuhi)
k = 1 , x = 7π/2 (Tidak memenuhi)
ii. x/2 + π/4 = π + k.2π
x/2 = 3/4 π + k.2π
x = 3π/2+ k.4π
k = 0, x = 3π/2
k = 0, x = 7π/2 (Tidak memenuhi)
c. Letakkan pembuat nol pada garis bilangan

● ○ ●
0 3π/2 2π

d. Mencari tanda-tanda disekitar pembuat nol dengan mengambil


x = π/2 ⇒f ″(x) = - ¼ sin (x/2 + π/4)= - ¼ sin (π/4+ π/4)= - ¼ sin π/2= - ¼ .1 = - ¼
x = 7π/4 ⇒f ″(x) = - ¼ sin (x/2 + π/4)= - ¼ sin (7π/8+ π/4)= - ¼ sin 9π/8
= - ¼ ( - sin π/8 ) = - .- = +
----- +++
● ○ ●
0 3π/2 2π

20
10. Reynal Viverio A () XII-6
Interval Kecekungan
 Cekung atas jika f ''(x) > 0
Pada interval 3π/2 < x ≤ 2π
 Cekung bawah jika f ''(x) < 0
Pada interval 0 ≤ x < 3π/2

2.Diketahui f(x)= sin x dengan 0°< x < 360°. Tentukan kurva cekung bawah dan cekung atas, serta
koordinat titik belok kurva.
Pembahasan :
 Mecari selang kecekungan
a. Mencari turunan kedua dari suatu fungsi dengan terlebih dahulu mencari turunan pertama.
f(x)= sin x
f′(x)= cos x
f″(x)= -sin x
b. Mencari pembuat nol dari f ″(x) lalu didapat nilai x
f ″ (x)= 0
-sin x= 0
 sin x= 0 
 x= 0 ⁰ , 180° , 360 ⁰
c. Letakkan pembuat nol pada garis bilangan
○ ○ ○
0⁰ 180⁰ 360⁰

d. Mencari tanda-tanda disekitar pembuat nol dengan mengambil


GGUNAmbil sembarang titik pada kurva pada selang 0°<x<360° , yaitu
x = 90°⇒f″(90°)= -sin 90°= -1 < 0
x = 270°⇒f″(270°)= -sin 270°= -(-1)= 1 > 0

----- +++++
○ ○ ○
0⁰ 180⁰ 360⁰

Interval Kecekungan
 Cekung atas jika f ''(x) > 0
pada selang 180°<x< 360°,
 Cekung bawah jika f ''(x) < 0
pada selang 0°<x<180°
 Mencari Titik Belok
Titik belok kurva adalah pada absis x= 180°, selanjutnya bisa ditentukan ordinatnya, yaitu:
f(180°)= sin 180°= 0
Jadi, koordinat titik beloknya adalah (180°, 0°).

21
L
n
h
i
t
a
5 6. Penggunan Turunan Fungsi Trigonometri Dalam Sehari-hari
a. Aplikasi Turunan Trigonometri
Diketahui fungsi y=f(x)

Laju perubahan fungsi y terhadap x =

b. Penerapan Turunan dalam Rumus Fisika


Suatu jarak dinyatakan dengan s = f(t)

Laju perubahan jarak terhadap waktu =

c. Persamaan Parameter

y = f(t) → y’ = f’(t) =

x = f(t) → x’ = f’(t) =

maka,
dy dy dx dy dt
= : = ×
dx dt dt dt dx

Contoh soal :
dy
dt
dx
dt
ds
dt
Laju perubahan kecepatan terhadap waktu =
dy
dx
= y ′ = f’(x)

= s′ = f ′(t) = v

dv
dt
= s″ = f ″ (t) = d 2 s /dt 2 = a

1. Gerak sebuah partikel diberikan oleh s = 6 cos (2t +

maksimum terjadi!

Jawab :

 S = 6 cos (2t +

Cos (2t +

i. 2t +
π
4

π
4
)=1

π
π
4
π
4

π
). Tentukan nilai – nilai maksimum dan

perpindahan, kecepatan, dan percepatan ! Tentukan juga waktu tersingkat ketika nilai – nilai

) →S maksimum didapat jika Cos (2t + ) = 1 → S maksimum = 6

⇔ Cos (2t + ) = cos 0


4

= 0 + k . 2π

22
4
π
⇔2t = - + k . 2π
4
π
⇔t = - + k . π
8
7
⇔k = 1 → t = π
8
π
ii. 2t + = 2 π + k.2 π
4
π
⇔2t = 2 π− + k.2 π
4
11. Yunita Hesti P () XII-6
7
⇔ 2t = π + k.2 π
4
7
⇔t = π + k . π
8
7
⇔k = 0→ t = π
8
7
S maksimum = 6 pada waktu t = π
8
π π
 V = -12 sin (2t + ) →V maksimum didapat jika Sin (2t + ) = -1 →V maksimum = 12
4 4

( π4 )=−1
sin 2t +

π 3
⇔ (2 t+ )= π + k.2 π
4 2
5
⇔2 t= π + k.2 π
4
5
t= π + k. π
8
5
k = 0 →t= π
8
5
V maksimum = 12 pada waktu t= π
8
π π
 a = -24 cos (2t + ) → a maksimum didapat jika cos (2t + ) = -1 → a maksimum = 24
4 4
π
(
cos 2 t+
4
=−1 )
π
( )
⇔ 2 t+ =π + k.2 π
4
3
⇔2 t= π + k.2 π
4
3
⇔t= π + k. π
8
3
⇔t= π
8

23
3
 a maksimum = 24 pada waktu t= π
8

2. Kawat sepanjang ℓ meter dialiri arus i ampere. Kawat tersebut berada di dalam medan magnet
B tesla. Besar gaya Lorentz (F) yang ditimbulkan dirumuskan F(q) = i x ℓ x B x sin q dengan
q adalah sudut antara arah arus dan arah medan magnet. Jika arus 50 ampere, panjang kawat 2
meter, medan magnet 0,04 tesla, dan q berubah dengan laju dq/dt = 0,02 rad/detik . Tentukan
laju perubahan gaya Lorentz yang dialami saat q = π/3 radian
Diketahui:
I = 50 ampere
ℓ= 2 meter
B = 0,04 tesla
dq/dt = 0,02 rad/detik
Ditanya :
dF
Laju perubahan gaya Lorentz terhadap waktu = F’(t) = pada saat q = π/3 radian
dt
Jawab:
F(q) = i x ℓ x B x sin q
= 50 x 2 x 0,04 x sin q
= 4 x sin q
dF
F′(q) = = 4 x cos q
dq
dF dF dq
= x
dt dq dt
= 4 x cos q x 0,02 rad
= 0.08 x cos¿ )
= 0,08 x 0,5
= 0,04 newton/detik

3. Gambar di bawah menunjukkan sebuah trapesium dengan PS = RS = QR = 4 cm,


∠ SPA=∠ RQB=2 θ radian, dengan θ sudut lancip.
S R
m

4 cm
4c

2θ 2θ
P A B Q

a. Jika luas trapesium adalah y cm2, nyatakan y sebagai fungsi θ .


b. Tentukan luas maksimum trapesium.
Jawab:
a) Luas Trapesium = y
1
¿ ( SR+ PQ ) t
2

24
PQ = PA + AB + BQ ,PA = BQ ,AB = SR = PS = RQ = 4 cm
= 2 PA + AB
PA PA
 cos 2 θ= ⇔ cos 2θ=
PS 4
⇔ PA =4 cos 2 θ
 PQ=2 ( PA ) +4=8 cos 2θ+ 4
SA
 sin 2 θ=
PS
t
⇔ sin2 θ=
4
⇔t=4 sin 2θ

1
 y= ( SR+ PQ ) t
2
1
⇔ y = (8+ 8 cos 2θ)( 4 sin 2 θ)
2
⇔ y =16 sin 2θ+ 16 cos 2θ sin 2 θ
⇔ y=16 sin 2 θ+8 sin 4 θ

b) Luas Maksimum Trapesium didapat jika y ' =0


y ' = 2 cos 2 θ+32 cos 4 θ
⇔ 32 cos 2 θ+32 cos 4 θ=0
⇔ 32(cos 2θ+ cos 4 θ)=0
⇔ cos 2θ+ cos 4 θ=0
12. Jasinda Nirina K () XII-6
⇔2 cos2 2θ + cos 4 θ−1=0
⇔( 2 cos 2 θ−1 ) ( cos 2 θ+1 )=0
1
⇔ cos 2θ= atau cos 2 θ=−1
2
π
i. cos 2 θ=cos
3
π
2 θ= (memenuhi syarat)
3
ii . cos 2θ=−1
cos 2 θ=cos π
π
2 θ=π →θ= (tidak memenuhi syarat)
2
π 2π √3 + 8 × √ 3
Luas maksimum=16 sin
3
+8 sin
3 (
= 16 ×
2 )( 2 )
Luas maksimum=12 √ 3 cm2

4. Panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku 15 cm. Tentukan keliling maksimum
segitiga tersebut!
Jawab:

25
c = 15 cm
a

b
a
 sin θ=
15
a=15 sin θ
b
 cos θ=
15
b=15 cos θ
 K=a+b+ c=15 sin θ+15 cos θ+15
K ' =15 cos θ−15 sin θ
K ' =0
⇔ 15 cos θ−15 sin θ=0
⇔ 15 cos θ=15 sin θ
⇔ tan θ=1
π
⇔ tan θ=tan
4
π
⇔θ=
4
Menentukan keliling maksimum

K ( π4 )=15 sin π4 +15 cos π4 +15=(15 × √22 )+(15× √22 )+15


π √2 √2
K ( )=15 ( + +1) =15 ( 1+ √ 2 ) cm
4 2 2
Jadi, keliling maksimum segitiga siku-siku tersebut adalah 15 ( 1+ √ 2 ) cm.

dy
5. Tentukan dari fungsi parameter
dx
x = 2sin t; y = 3cos t
Penyelesaian :
dx
x = 2sin t → =2cos t
dt
dy
y = 3cos t → =−3 sin t
dt
dy dy dx dy dt
= : = ×
dx dt dt dt dx

dy −3sin t −3
= = tant
dx 2 cos t 2

26
UJI KOMPETENSI
o
Kerjakan Soal Soal berikut !60 .
1. Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi berikut
a. f(x) = sin 2x untuk0⁰ < x < 360⁰.
b. f(x) = cos 2x, untuk 0⁰ < x < 360⁰.
c. f(x)= cos x – sin x, untuk 0 ≤ x ≤ 2π
2. Tentukan interval fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi berikut
a. f (x) = sin 2x untuk 0⁰ < x < 360⁰.
b. f(x) = cos 2x, untuk 0⁰ < x < 360⁰.
c. f(x)= cos x – sin x, untuk 0 ≤ x ≤ 2π
d. f(x)= sin x+ cos x dengan 0 < x < 2 π
e. f(x) = √3 cos x – sin x, untuk 0 ≤ x ≤ 2π
f. f(x) = cos (x- π/6 ) untuk 0 ≤ x ≤ 2π

13.Mochamad Febri () XII-6

3. Tentukan Persamaan garis singgug kurva


a. y = cos x pada x = π/4
b. y = 3 sin x paada titik yang berabsis x = π/3
c. y=cos x +3 sin x dititik x=1/2π
d. y = sin(2x – 4) di titikberabsis x = 2
e. y= 2 cos + sin x titikberabsis x =0

27
4. Tentukan interval dimanakurva cekung ke bawah dan kurva cekung ke atas, serta koordinat titik
beloknya dari fungsi berikut
a. f(x) = -2 cos xuntuk 0° ≤ x ≤360 ° .
b. f(x)= sin x+ cos x dengan 0 < x < 2 π
5. Kurva y = sin x + cos x untuk 0≤ x ≤ π ,memotong sumbu x di titik A. Tentukan persamaan garis
singgung kurva di titik A
6. Garis g menyinggungkurva y = sin x + cos x dititik yang berabsisπ/2, Tentukan persamaan garis
singgunggaris g
7. Gaya gerak listrik induksi diri (GGL induksi diri) pada suatu kumparan dirumuskan dengan e = -L
di/dt dgn L adalah induktansi diri kumparan (dalam henry=H), di/dt adalah laju perubahan kuat
arus dan e dalam volt. Arus yang mengalir melalui suatu kumparan memenuhi persamaan i = 2 sin
wt dengan w= 2Πf rad/s dan f adalah frekuensi arus (dalam = Hz) jika frekuensi arus tersebut 15
Hz dan induktansi diri kumparan 5H, tersebut 15 Hz dan induksi diri antara ujung-ujung
kumparan pada saat t=5 detik (1 rad = 180° / Π)
8. Sebuah talang air akandibuatdarilembaranseng yang lebarnya 30 cm
denganmelipatlebarnyaatasmenjadi 3 bagian yang sama, sepertiterlihatpadagambar. Jika θ
menyatakanbesarsudutdndingtalangdenganbidangalasnya, tentukan θjika volume air yang

tertampung paling banyak


9. Misalkan volume udara (v) dalam paru-paru memenuhi persamaan v = 2500 + 300 cos (6πt)
dengan v = volume udara (ml) dan t = waktu (detik). Tentukan volume udara maksimum dan
minimumnya untuk 0 < t <1
10. Vira melamnungkan bola ke udara dengan kecepatan awal 5 m/s. ketinggian bola saat akan
π
dilambungkan adalah 1,6m. sudut lambungan bola . Ketinggian maksimum bola adalah…
4
1
(petunjuk ; gunakan rumus y =y0 +V0 sinα x t -g x t2)
2
d π 3π
11. Diketahu fungsi W(t)= sin 2t. Jika
dt 4 ( )
W +2 t =√ 3untuk 0 ≤ t ≤
4
, tentukan nilai t

12. Tentukan nilaimaksimumdarifungsif(x)1  2√ 3 sin x  6 cos xuntukselang0 ≤ x ≤ 2π


13. Tentukan nilaimaksimumdarifungsif(x)3 sin x + 4 sin x
14. Sebuah partikel sedang bergerak dengan perpindahannya, (titik awal geraknya)pada saat t

sekon diberikan oleh x=2 sin ( π4 −2 t )Tentukan nilai t jika kecepatan partikel maksimum
15. Sebuah partikel sedang bergerak dengan perpindahannya, (titik awal geraknya)pada saat t

sekon diberikan oleh s=sin ( π4 −t ), berapakah percepatan partikel mencapai maksimum ?

28
Daftar Pustaka

2019,PR ,Matematika Untuk SMA /MA Kelas XII Peminatan dan Ilimu Ilmu alam .Intan Pariwara
2017.Kelompok Peminatan Matematika Dan Ilmu Ilmu Alam Untuk SMA /MA Kelas XII ,
Erlangga
2016. Matematika UntukXII ,Siswa SMA /MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika Dan
Ilmu Ilmu Alam,Yrama Widya
2016. Matematika UntukXII ,Siswa SMA /MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika Dan
Ilmu Ilmu Alam, Srikandi Empat

29

Anda mungkin juga menyukai