Anda di halaman 1dari 14

3.

4 PELUANG KEJADIAN

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menentukan ruang sampel dari suatu percobaan dengan
benar melalui Pendalaman Materi dan Contoh Soal.
2. Peserta didik mampu menentukan peluang suatu kejadian, peluang komplemen,
dan frekuensi harapan dari suatu kejadian dengan benar melalui Pemantapan dan
Contoh Soal.
3. Peserta didik mampu menentukan peluang gabungan dan irisan dari suatu
kejadian dengan benar melalui Pendalaman Maters, Pemantapan dan Contoh
Soal.
4. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan
peluang dengan benar melalui Pemantapan, Contoh. Soal, Pendalaman Materi, Uji
Kompetensi, dan Penilaian Harian.
5. Peserta didik mampu menafsirkan peluang kejadian untuk berbagai situasi dengan
benar melalui Pendalaman Materi, Uji Kompetensi, dan Penilaian Harian.
Sumber: Dokumen Penerbit

Perguruan tinggi merupakan jenjang yang mayoritas ditempuh oleh peserta


didik lulusan SMA/ MAN/SMK/sederajat. Euforia kelulusan tentunya tidak lepas dari
memilih universitas, program studi, dan prospek lapangan pekerjaan ke depannya.
Dalam menentukan pilihan perlu mempertimbangkan daya tampung beserta jumlah
peminatnya. Permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana cara menentukan
program studi dan universitas yang sekiranya Anda mempunyai kemungkinan dapat
diterima.
Sebagai contoh daya tampung Universitas Negeri Yogyakarta untuk program
studi Pendidikan Matematika dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami penurunan.
Dari yang semula daya tampungnya 37 menjadi 32, sedangkan peminatnya 1.529
pendaftar. Jadi, Anda harus memperkirakan seberapa besar peluang Anda di terima.
Dengan mengetahui seberapa besar peluangnya, Anda dapat menentukan langkah
selanjutnya yang akan diambil.
Istilah peluang banyak digunakan dalam kejadian yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Pada bab ini, Anda akan mempelajari peluang dalam pemecahan masalah
serta berbagai hal yang terkait.
Pendalaman Materi
A. Peluang Suatu Kejadian
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak kejadian yang terjadi di luar kendali
m.anusia. Oleh karena itu, manusia hanya mampu memprediksi apa yang akan
terjadi. Misalnya ketikaAnda mendaftar SBMPTN. Anda akan memperkirakan soal-
soal apa saja yang muncul saat tes supaya Anda mampu mengerjakan dan
memperbesar peluang untuk diterima. Anda pasti juga memperkirakan bagaimana
hasilnya. Hasil tersebut diluar pengaruh kita sehingga kita hanya mampu menaksir
seberapa besar peluang yang akan muncul.
Simak contoh permasalahan berikut.
Widya ingin mendaftar kuliah dengan Universitas
Daya
program studi “X”. Dia telah mengumpulkan (Program Studi
Tampung
Peminat
informasi tentang daya tampung dan X)
peminat program studi “X” dari berbagai Universitas A 50 18
Universitas B 55 927
universitas seperti tabel di samping. Untuk Universitas C 86 1.580
menentukan universitas mana yang akan ia Universitas D 22 395
pilih, Widya menghitung besar daya saing menggunakan definisi peluang.
Menurut Anda, di universitas mana Widya memiliki peluang lebih besar untuk
diterima? Bagaimana cara menghitung besar peluangnya? Anda akan dapat
menjawabnya setelah mempelajari bab berikut.

1. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian


Dalam kegiatan melempar satu keping uang logam. Sisi yang berada di
atas hanya ada 2 kemungkinan yaitu angka (A) atau gambar (G). Setiap sisi
mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Dari kegiatan di atas, dapat
disimpulkan bahwa melempar satu keping uang logam disebut percobaan. sisi
A dan G disebut titik sampel, sedangkan himpunan sisi uang logam S={A, G}
disebut ruang sampel atau ruang contoh. Banyaknya anggota ruang sampel
dinotasikan n(S). Munculnya salah satu sisi uang logam disebut kejadian.

Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk memperoleh hasil


tertentu. Hasil dalam suatu percobaan disebut hasil percobaan.
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan, dinotasikan dengan S.
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

Contoh:
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu:
1) ruang sampel (himpunan semua hasil yang mungkin) adalah {1, 2, 3, 4, 5,
6};
2) titik sampel adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6;
3) kejadian muncul mata dadu ganjil adalah {1, 3, 5}.

2. Cara Menentukan Ruang Sampel


Contoh:
Dua keping (koin) uang logam dilempar bersamaan. Tentukan niang sampel
dari percobaan tersebut.
a. Dengan Tabel
K1
A G
K2
A AA GA
G AG GG

S = {AA, AG, GA, GG}


b. Dengan Pohon Faktor
S = {AA, AG, GA, GG}

3. Frekuensi Relatif Suatu Kejadian


Banyak muncul kejadian A
Frekuensi relatif 
Banyak percobaan yang dilakukan

4. Peluang Suatu Kejadian


Jika A adalah suatu kejadian dan S adalah ruang sampel, peluang kejadian A
didefinisikan sebagai berikut.
n( A)
P( A) 
n( S )
Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
n(S) = banyaknya anggota S
n(A) = banyaknya anggota A

Dari semua kemungkinan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.


a. Besarnya/nilai peluang suatu kejadian berkisar antara 0 dan 1 (0 ≤ P(A) ≤
1).
b. Jika A = Ø, peluang suatu kejadian sama dengan 0 atau P(A) = 0 artinya
kejadian A mustahil terjadi.
c. Jika A = S, peluang suatu kejadian sama dengan I atau P(A) = 1 artinya
kejadian A pasti terjadi.

5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Komplemen suatu kejadian A adalah kejadian dari tidak terjadinya
kejadian A (kejadian A tidak terjadi). Komplemen A ditulis A' atau A c.
Peluang kejadian bukan A ditulis P(A')

P(A' ) = 1 - P(A) atau P(A) + P(A' ) = 1

6. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang suatu kejadian dengan
frekuensi atau banyaknya percobaan. Frekuensi harapan suatu kejadian A
dirumuskan sebagai berikut.

Fh ( A)  P( A)  n atau Fh ( A)  n( A)  n
n( S )
Keterangan:
Fh(A) = frekuensi harapan kejadian A
P(A) = peluang kejadian A
n = banyaknya percobaan
Pemantapan
Ayo, Menghitung Peluang!

1. Dalam sebuah kolam terdapat 4 ekor ikan nila dan 6 ekor ikan lele. Dari kolam
akan diambil 4 ekor secara acak. Tentukan peluang yang terambil:
a. empat ekor ikan lele;
b. satu ekor ikan nila dan tiga ekor ikan lele;
c. dua ekor ikan nila dan dua ekor ikan lele.
Jawaban:
Banyak ikan nila =... ekor dan banyak ikan lele =... ekor
Jumlah ikan = 4 + 6 = 10
Ruang sampel (S) = kejadian terambil 4 ikan dari 10 ikan
n(S) = banyak cara mengambil 4 ikan dari 10 ikan
10! 10! 10  9  8  7  6!
n( S )10 C 4     210
4!(10  4)! 4! 6! 4  3  2  1  6!
a. Misalkan A = kejadian terambil empat ekor ikan lele dari enam ekor ikan lele.
n(A)= banyak cara pengambilan empat ekor ikan lele dari enam ekor ikan
lele.
6! 6  5  4!
n( S )  6 C 4    15
4!(6  4)! 4! 2  1
n( A)! 15 ....
P( A)   
n( S )! 210 ....
Jadi peluang terambil empat ekor ikan lele adalah ....

b. Misalkan B = kejadian terambil satu ekor ikan nila dan tiga ekor ikan lele.
n(B)= banyak cara pengambilan satu ekor ikan nila dari empat ekor ikan nila
dan tiga ekor ikan lele dari enam ekor ikan lele.
4! 6! 4  3! 6  5  4  3!
n( B) 4 C1  6 C 3      4  20  ....
1!(4  1)! 3!(6  3)! 1!  3! 3  2  1  3!
n( B)! .... ....
P( B)   
n( S )! .... ....
Jadi, peluang terambil satu ekor ikan nila dan tiga ekor nila adalah ....

c. Misalkan C = kejadian terambil dua ekor ikan nila dan dua ekor ikan lele
n(C)= banyak cara pengambilan dua ekor ikan nila dari 4 ekor ikan nila dan
dua ekor ikan lele dari enam ekor ikan lele.
4! 6! 4  3  2! ....
n(C ) 4 C 2  6 C 2      ....  ....  ....
2!(4  2)! 2!(6  2)! 2  1  2! 2  1  4!
n(C )! .... ....
P(C )   
n( S )! .... ....
Jadi, peluang terambil dua ekor ikan nila dan dua ekor ikan lele adalah ....

2. Dalam sebuah perlombaan memanah, terdapat 200 peserta. Peluang seorang


peserta untuk memanah tepat sasaran adalah 0,65. Tentukan:
a. peluang seorang peserta memanah tidak tepat sasaran;
b. jumlah peserta yang memanah tepat sasaran.
Jawaban:
Misalkan:
A adalah kejadian seorang peserta memanah tepat sasaran.
P(A) adalah peluang seorang peserta memanah tepat sasaran.
P(A) = 0, 65
n adalah banyaknya peserta dalam perlombaan memanah.
a. A' adalah kejadian seorang peserta memanah tidak tepat sasaran.
P(A') adalah peluang seorang peserta memanah tidak tepat sasaran.
P(A') = 1 - P(A)
 P(A') = 1 – 0,65 = ….
Jadi, peluang seorang peserta memanah tidak tepat sasaran adalah ....

b. Misalkan Fh(A) adalah frekuensi harapan kejadian peserta yang memanah


tepat sasaran.
Fh(A) = n x P(A)
 Fh(A) = 200 x ….
 Fh(A) = ….
Jadi, jumlah peserta yang memanah tepat sasaran sebanyak ....

Contoh Soal
1. Sebuah dadu dilempar bersama-sama satu kali.. Tentukan:
a. peluang kejadian muncul mata dadu pertama lebih kecil daripada mata dadu
kedua;
b. peluang kejadian muncul jumlah kedua mata dadu merupakan bilangan prima.
Jawaban:

II Dadu Merah
I 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1, 5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5, 2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,'5) (6,6)
n(S) = 36

a. Peluang kejadian muncul mata dadu pertama lebih kecil daripada mata dadu
kedua.
Misalkan A adalah kejadian muncul mata dadu pertama lebih kecil daripada
mata dadu kedua.
A = {(1, 2), (1, 3), (1, 4), (1, 5), (1, 6), (2; 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6), (3, 4), (3, 5),
(3, 6), (4, 5), (4, 6), (5, 6)}
n(A) = 15
n( A) 15 5
P( A)   
n( S ) 36 12
Jadi, peluang muncul kejadian mata dadu pertama lebih kecil daripada mata
5
dadu kedua adalah .
12
b. Peluang kejadian muncul jumlah kedua mata dadu merupakan bilangan prima
Misalkan B adalah kejadian muncul jumlah mata dadu merupakan bilangan
prima
B = {(1,1), (1, z), (1, 4), (1, 6), (2,1), (2, 3), (2, 5), (3, 2), (3, 4), (4, 1), (4, 3),
(5, 2), (5, 6), (6, 1), (6, 5)}
n(B) = 15
n( B) 15 5
P( B)   
n( S ) 36 12
Jadi, peluang muncul kejadian jumlah kedua mata dadu merupakan bilangan
5
prima adalah .
12
2. Sebuah kantong berisi 6 butir kelereng merah, 4 butir kelereng biro, dan 5 butir
kelereng hijau. Dari kantong tersebut akan diambil tiga kelereng sekaligus.
Tentukan peluang yang terambil:
a. ketiganya kelereng hijau;
b. dua kelereng merah dan satu kelereng biro;
c. satu kelereng merah, satin kelereng biru, dan satu kelereng hijau.

Jawaban:
Banyak kelereng merah = 6 butir
Banyak kelereng biro = 4 butir
Banyak kelereng hijau = 5 butir
Jumlah kelereng = 15 butir
Ruang sampel (S) adalah kejadian terambil 3 butir kelereng dari 15 butir kelereng.
n(S) adalah banyak cara pengambilan 3 butir kelereng dari 15 butir kelereng.

15! 15  14  13  12!
n( S )15 C 3    455
3!(15  3)! 3  2  1  12!
a. Misalkan A adalah kejadian terambil tiga kelereng hijau.
n(A) = banyak cara pengambilan tiga kelereng hijau
5! 5  4  3!
n( A) 5 C 3    10
3!(5  3)! 3!2  1
n( A) 10 2
P( A)   
n( S ) 455 91
2
Jadi, peluang terambil-ketiganya kelereng hijau adalah
91
b. Misalkan B adalah kejadian terambil dua kelereng merah dan satu kelereng
biro.
n(B) = banyaknya cara pengambilan dua kelereng merah dan satu kelereng
biru.
n(B) = 6C2 4C1

6! 4!
 
2!(6  2)! 1!(4  1)!
6  5  4! 4  3!
 
2  1  4! 1  3!
 15  4  60
n( B) 60 12
P( B)   
n( S ) 455 91
12
Jadi, peluang terambil dua kelereng merah dan satu kelereng biro adalah
91
c. Misalkan C adalah kejadian terambil satu kelereng merah, satu kelereng biro,
dan satu kelereng hijau.
n(C) = banyak cara pengambilan satu kelereng merah, satu kelereng biro,
dan satu kelereng hijau.
n(C) = 6C1 x 4C1 x 5C1
6! 4! 4!
  
2!(6  1)! 1!(4  1)! 1!(5  1)!
6  5! 4  3! 5  4!
  
1  5! 1  3! 1  4!
 6 45
 120
n(C ) 120 24
P(C )   
n( S ) 455 91
Jadi, peluang terambil satu kelereng merah, satu kelereng biro, dan satu
24
kelereng hijau adalah
91
3. Dari seperangkat kartu bridge akan diambil 2 kartu secara acak. Tentukan:
a. peluang terambil kartu As;
b. peluang terambil bukan kartu As;
c. frekuensi harapan terambil kartu bergambar hati jika pengambilan diulangi 85
kali percobaan.

Jawaban:
Seperangkat kartu bridge terdiri atas 13 kartu wajik, 13 kartu hati, 13 kartu keriting,
dan 13 kartu sekop. Kartu wajik dan kartu hati bewarna merah, sedangkan kartu
kerning dan kartu sekop bewama hitam. Setiap kartu terdiri atas 1 King, I Queen,
1 Jack, 1 As, dan 9 kartu bernomor 2 sampai 10. Dengan demikian, jumlah seluruh
kartu As, King, Queen, dan Jack masing-masing jenis kartu berjumlah 4 kartu.

Ruang sampel (S) adalah kejadian terambil 2 kartu dari 52 kartu.


52! 52  51 50!
n( S ) 52 C 2    1.326
2! (52  2)! 2 1 50!
a. Misalkan A adalah kejadian terambil kartu As.
n(A) = banyak cara pengambilan 2 kartu dari 4 kartu
4! 4  2  1!
n( A) 4 C 2   6
2!(4  2)! 2  1  2!
n( A) 6 1
P( A)   
n( S ) 1.326 221

1
Jadi, peluang terambil dua kartuAs adalah
221
b. A' adalah kejadian terambil bukan kartu As
1 220
P( A' )  1  P( A)  1  
221 221
220
Jadi, peluang terambil bukan kartu As adalah
221
c. Misalkan B adalah kejadian terambil kartu bergambar hati.
n(B) = banyak cara pengambilan dua kartu dari 13 kartu.
4! 4  2  1!
n( A) 4 C 2   6
2!(4  2)! 2  1  2!
n( A) 6 1
P( A)   
n( S ) 1.326 221
13
Fh ( B)  P( B)  n   85  5
221
Jadi, frekuensi harapan terambil dua kartu bergambar hati adalah 5 kali.

4. Sebuah tim baris-berbaris memerlukan 2 anggota baru. Sebanyak 10 peserta didik


yang terdiri atas 6 laki-laki dan 4 perempuan mendaftar sebagai anggota baru.
Hitunglah peluang terpilih:
a. satu peserta didik laki-laki dan satu peserta didik perempuan;
b. dua peserta didik laki-laki;
c. dua peserta didik perempuan.
Jawaban:
Jumlah peserta didik yang mendaftar menjadi anggota baru = 10
Ruang sampel S = kejadian terpilih 2 peserta didik dari 10 peserta didik.
n(S) = banyak cara memilih 2 peserta didik dari 10 peserta didik
10! 10  9  8!
n(S) 10 C 2    45
2!(10  2)! 2  1  8!
a. Misalkan A = kejadian terpilih satu peserta didik laki-laki dan satu peserta didik
perempuan.
n(A) = banyak cara memilih 1 peserta didik laki- laki dari 6 peserta didik laki-
laki dan 1 peserta didik perempuan dari 4 peserta didik perempuan
 6 C1  4 C1
6! 4!
 
1!(6  1)! 1!(4  1)!
6! 4!
.  
1! 5)! 1! 3!
6  5! 4  3!
 
1  5! 1  3!
 6  4  24
Peluang terpilih satu peserta didik laki-laki dan satu peserta didik perempuan:
n( A) 24 8
P( A)   
n( S ) 45 15
Jadi, peluang terpilih satu peserta didik laki-laki dan satu peserta didik
8
perempuan adalah
15

b. Misalkan B = kejadian terpilih dua peserta didik laki-laki.


n(B) = banyak cara memilih dua peserta didik laki-laki dari 6 peserta didik laki-
laki
 6 C2
6!

2!(6  2)!
6! 6  5  4!
 
2! 4)! 2  1  5!
 3  5  15

Peluang terpilih dua peserta didik laki-laki:


n( B) 15 1
P( B)   
n( S ) 45 3
1
Jadi, peluang terpilih dua peserta didik lakilaki adalah
3
c. Misalkan D = kejadian terpilih dua peserta didik perempuan.
n(D) = banyak cara memilih dua peserta didik perempuan dari 4 peserta didik
perempuan
4!
 4 C2 
2!(4  2)!
4  3  2!
  23 6
2  1  2!
Peluang terpilih dua peserta didik perempuan:
n( D ) 6 2
P( D)   
n( S ) 45 15
2
Jadi, peluang terpilih dua peserta didik perempuan adalah .
15
5. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan disusun suatu bilangan ratusan. Angka-
angka dalam setiap bilangan berbeda. Dari bilangan yang terbentuk akan dipilih
sebuah bilangan. Hitunglah peluang terpilih bilangan genap.

Jawaban:.
Bilangan ratusan terdiri atas 3 angka yaitu angka yang menempati nilai tempat
ratusan, puluhan, dan satuan.
Ruang sampel S = himpunan bilangan terdiri atas 3 angka berbeda yang disusun
dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
n(S) = banyak cara menyusun bilangan terdiri atas 3 angka berbeda dari 6 angka
1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
6! 6  5  4  3!
 6 P3    120
(6  3)! 3!
Misalkan K = kejadian terambil bilangan genap
n(K)= banyak bilangan ratusan genap yang tersusun dari angka-angka 1, 2, 3, 4,
5, dan 6

Banyak anggota K dapat ditentukan menggunakan cara sebagai berikut.


Bilangan yang disusun ratusan genap sehingga angka yang menempati nilai
tempat satuan adalah 2, 4, dan 6. Dengan demikian, ada 3 cara untuk
menempati nilai tempat satuan.
Setelah satu angka menempati nilai tempat satuan, tersisa 5 angka sehingga ada
5 cara untuk menempati nilai tempat ratusan. Setelah dua angka menempati nilai
tempat satuan dan ratusan, tersisa 4-angka sehingga ada 4 cara untuk menempati
nilai tempat puluhan.
Ratusan Puluhan Satuan
5 cara 4 cara 3 cara

Dengan demikian, diperoleh:


n(K) = 5 x 4 x 3 = 60
Peluang terambil sebuah bilangan genap:
n( K ) 60 1
P( K )   
n( S ) 120 2
1
Jadi, peluang terambil bilangan genap adalah 2
UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Dua keping uang logam dan sebuah dadu dilempar bersama-sama. Banyaknya
titik sampel dari percobaan tersebut adalah ....
a. 72 d. 12
b. 36 e. 10
c. 24

2. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Peluang muncul kedua dadu bilangan
prima adalah ....
5 7
a. d.
18 36
1 1
b. e.
4 6
2
c.
9

3. Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 600 kali. Frekuensi harapan muncul
mata dadu faktor dari 6 adalah ....
a. 100 kali d. 300 kali
b. 150 kali e. 400 kali
c. 200 kali

4. Empat keping uang logam dilempar bersamaan. Peluang muncul 3 angka dan 1
gambar adalah ..
1 3
a. d.
2 16
1 1
b. e.
4 8
3
c.
8

5. Dalam suatu kantong berisi 3 bola merah, 5 bola putih, dan 2 bola hijau. Dari dalam
kantong diambil 3 bola sekaligus secara acak. Peluang terambil 2 bola putih dan 1
bola hijau adalah ...
1 1
a. d.
3 10
1 1
b. e.
4 12
1
c.
6

6. Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu sekaligus secara acak. Peluang
terambil bukan kartu King adalah . . . .
220 4
a. d.
221 221
217 1
b. e.
221 221
211
c.
221

7. Peluang seorang anak terkena penyakit polio di suatu daerah adalah 0,2%. Apabila
di daerah tersebut ada 6.500 anak. Banyak anak yang tidak terkena polio adalah ..
a. 13 anak d. 6.370 anak
b. 130 anak e. 6.487 anak
c. 5.200 anak

8. Sebuah kotak berisi 3 lusin bohlam, 5 di antaranya rusak. Jika diambil dua bohlam
sekaligus secara acak, peluang yang terambil kedua bohlam dalam kondisi baik
adalah….
1 31
a. d.
4 36
29 62
b. e.
42 63
31
c.
42

9. Lisa, Desi, Vero, Tera, Rina, dan Wisnu duduk mengelilingi api unggun. Peluang
Tera duduk bersebelahan dengan Wisnu dan Lisa duduk bersebelahan dengan
Rina adalah....
1 1
a. d.
5 2
1 3
b. e.
3 5
2
c.
5

10. Sebanyak 12 kartu diberi nomor 1 sampai 12, kartu tersebut dikocok kemudian
diambil dua kartu secara acak. Peluang terambil 2 kartu kelipatan 3 adalah ....
1 1
a. d.
4 11
2 1
b. e.
11 22
1
c.
6
11. Enam pasang suami istri berada dalam suatu ruangan. Dua orang sekaligus dipilih
secara acak. Peluang terpilih dua orang tersebut suami istri adalah ....
1 5
a. d.
11 11
2 6
b. e.
11 11
3
c.
11

12. Dari huruf-huruf pada kata CEMERLANG akan diambil 2 huruf secara acak, lalu
dikembalikan lagi. Pengambilan dua huruf tersebut diulang sampai n kali.
Frekuensi harapan terambil 2 huruf konsonan adalah 25 kali. Pengambilan dua
huruf tersebut dilakukan sebanyak ....
a. 200 kali d. 60 kali
b. 120 kali e. 30 kali
c. 100 kali

13. Dari 4 orang ahli komputer, 3 orang ahli matematika, dan 5 orang ahli bahasa. akan
dibentuk sebuah panitia yang terdiri atas 6 orang. Dari masing-masing bidang
keahlian akan dipilih 2 orang. Peluang terbentuk panitia tersebut adalah
10 30
a. d.
154 77
15 63
b. e.
77 154
20
c.
77

14. Terdapat 6 pelari dengan nomor punggung 1 sampai 6. Peluang pelari nomor 3, 5,
dan 6 berturut-turut sebagai juara 1, 2, dan 3 adalah ....
1 3
a. d.
120 20
1 1
b. e.
140 2
1
c.
20

15. Sebuah kotak berisi 2 koin Rp200,00, 4 koin Rp500,00, dan 6 koin Rp1.000,00.
Enam koin diambil tanpa pengembalian, di mana setiap koin mempunyai peluang
terpilih yang sama. Peluang enam koin yang terambill memiliki jumlah minimal
Rp5.000,00 adalah ....
37 132
a. d.
924 924
91 262
b. e.
924 924
127
c.
924

Anda mungkin juga menyukai