Anda di halaman 1dari 2

Dampak Alkali Tanah

 Berilium (Be)
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada
kandungan yang dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Semakin lama terpapar
berilium, maka tingkat keefektivannya semakin besar sehingga berbahaya bagi tubuh
jika berilium terpapar dalam waktu yang lama.
Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari 1000 μg/m³), keadaan
akut dapat terjadi. Keadaan akut ini menyerupai pneumonia dan disebut penyakit
berilium akut. Pemamparan jangka panjang terhadap berilium dapat meningkatkan
risiko menghidap penyakit kanker paru paru. Oleh karena itu, berilium merupakan zat
karsinogenik.
 Kalsium (Ca)
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, kesemutan, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, diare, kram, kuku dan
rambut patah, dll.
Kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko beberapa
penyakit yang serius, seperti osteoporosis, patah tulang, penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, kanker (seperti kanker usus besar, kanker rektum, kanker prostat), dan
preeklamsia pada ibu hamil.
 Stronsium (Sr)
Stronsium yang terhirup dapat menyebabkan iritasi dan pembakaran pada
selaput lender serta saluran pernapasan bagian atas. Jika tertelan, dapat menyebabkan
muntah, diare, dan kolik. Stronsium yang terkena kontak dengan kulit dapat
menyebabkan dermatitis.
Stronsium juga dapat menyebabkan bahaya kebakaran dan ledakan. Stronsium
dapat memancarkan asap beracun dalam kondisi kebakaran.
 Radium (Ra)
Dalam bidang kesehatan, radium dikenal dengan nama radium Ra 223
dichloride, yang merupakan jenis obat untuk menangani penyakit kanker prostat yang
sudah menyebar ke tulang. Beberapa efek samping radium Ra 223 dichloride yaitu
mudah Lelah, kesemutan, nyeri dada, nyeri saat buang air kecil, gusi berdarah, sesak
napas, demam, kulit menjadi pucat, dll.
Penanggulangan Logam Alkali Tanah
 Kalsium (Ca)
Agar tubuh mendapatkan asupan kalsium yang cukup, maka diperlukan
makanan yang mengandung mineral ini, seperti ikan laut, buah-buahan (seperti buah
jeruk, kiwi, papaya, stroberi, dan plum), kacang- kacangan (seperti kedelai, edamame,
dan almond), sayuran (seperti brokoli dan bayam), susu dan produk olahan susu
(seperti yoghurt dan keju), serta roti gandum dan sereal. Selain itu, suplemen kalsium
juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi dan mengurangi risiko kekurangan kalsium.
 Stronsium (Sr)
Untuk pemadaman terhadap kebakaran, gunakan media pemadam yang cocok
untuk bahan dan jenis kebakaran di sekitar serta memakai penutup wajah penuh, alat
pernapasan dan pakaian pelindung penuh untuk mencegah kontak dengan kulit dan
mata.
Untuk menangani seseorang yang terhirup stronsium, lakukan pertolongan
pertama yaitu dengan memindahkan pasien ke udara segar dan berikan oksigen, jika
sulit bernapas, carilah bantuan medis.
Untuk menangani seseorang yang tertelan strontium, lakukan pertolongan
pertama yaitu dengan memberikan segelas air agar memudahkan pasien
memuntahkan. Jika pasien dalam kondisi tidak sadar, jangan menginduksi muntah
atau memberikan apapun melalui mulut pasien.
Untuk menangani stronsium yang terkena kontak kulit, lakukan pertolongan
pertama yaitu dengan membersihkan bahan dari kulit lalu cuci daerah yang terkena
dengan menggunakan sabun.

Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/12805248/makalah_alkali_tanah (diakses pada tanggal 2 Oktober 2019,
19.30 WIB)

http://zharazhilvia.blogspot.com/2011/11/kegunaan-dan-dampak-alkali-tanah.html (diakses pada


tanggal 2 Oktober 2019, 19.30 WIB)

https://www.alodokter.com/ini-yang-wajib-dikonsumsi-agar-tidak-kekurangan-kalsium (diakses
pada tanggal 2 Oktober 2019, 20.00 WIB)

https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/02/26/strontium-oksida-kegunaan-dan-
penanganannya/ (diakses pada tanggal 2 Oktober 2019, 20.00 WIB)

https://www.alodokter.com/radium (diakses pada tanggal 2 Oktober 2019, 20.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai