Anda di halaman 1dari 4

Program: TPS – TP 2020/2021 Kode: TO-1097

TRY OUT TPS XII SMA (KODE: TO-1097)


KETERANGAN : PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM Nomor 33 sampai dengan nomor 51
DURASI : 24 MENIT

Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 33 sampai dengan nomor 51.

PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN UMUM

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 33 sampai dengan nomor 36.
(1) Keraton merupakan bangunan yang berperan penting bagi sebuah kerajaan, seperti Keraton
Surosowan yang berperan penting dalam percaturan sejarah masa lalu. (2) Keraton Surosowan merupakan
pusat Kerajaan Banten pada abad XVI sampai awal abad XIX Masehi. (3) Seperti halnya keraton di Jawa,
Keraton Surosowan juga memiliki makna ganda, yakni sebagai bangunan tempat tinggal sultan dan
keluarganya beserta perangkat kerajaan lainnya, serta sebagai pusat kerajaan, dalam hal ini Kerajaan
Banten. (4) Dengan mengikuti pola umum tata kota kerajaan Islam di Indonesia, Keraton Surosowan juga
merupakan pusat Kota Banten.
(5) Dalam perjalanan sejarahnya, Keraton Surosowan mengalami pasang surut. (6) Keraton ini
pertama kali dibangun pada masa Sultan Hasanuddin, namun keraton ini kemudian hancur dan dibangun
kembali oleh Sultan Haji tahun 1680 sampai dengan tahun 1681. (7) Pada tahun 1808, keraton ini
mengalami kehancuran kembali oleh Belanda. (8) Sejak saat itu, Keraton Surosowan hanya berupa puing-
puing belaka.
(9) Saat ini, sebagian besar sisa-sisa bangunan keraton masih terpendam di dalam tanah. (10) Hanya
sebagian kecil yang sudah dimunculkan melalui beberapa kali ekskavasi yang dilaksanakan Direktorat
Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional,
dan Universitas Indonesia, sejak 1967. (11) Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa sisa-
sisa bangunan yang menarik dan masih dapat diamati adalah tembok sekeliling keraton, struktur fondasi
bangunan, struktur lantai, saluran air, kolam pemandian, dan sisa bangunan lainnya.

33. Masalah utama teks tersebut adalah 35. Kata hubung namun pada kalimat (6)
(A) Keraton Surosowan di Kerajaan Banten. seharusnya diganti dengan
(B) Keraton sebagai pusat kerajaan tempo (A) kalaupun. (D) sedangkan.
dulu. (B) meskipun. (E) tetapi.
(C) Perjalanan dan sejarah Keraton (C) sehingga.
Surosowan.
(D) Kejayaan Kerajaan Banten pada abad 36. Simpulan yang sesuai dengan teks tersebut
XIX. adalah
(E) Penelitian arkeologis Situs Keraton (A) Keraton Surosowan di Banten saat ini
Surosowan. hanya berupa puing-puing.
(B) Kerajaan Banten adalah satu di antara
34. Kata pasang surut pada kalimat (5) teks kerajaan Islam di Indonesia.
tersebut berantonim dengan kata (C) Keraton Surosowan merupakan bukti
(A) turun pamor. bahwa Kerajaan Banten pernah berjaya.
(B) bernaik tahta. (D) Keraton Surosowan di Kerajaan Banten
(C) kekalahan fatal. dibangun pada masa Sultan Hasanuddin.
(D) masa kejayaan. (E) Para peneliti pernah melakukan
(E) menarik perhatian. penggalian di Situs Keraton Surosowan.

Halaman 1 dari 4 halaman


Kode: TO-1097 Program: TPS – TP 2020/2021

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 37 sampai dengan nomor 40.
(1) Riset yang dilakukan peneliti dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mangga kelapa
di Pulau Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100 g (gram) daging buahnya mengandung 31,91 mg
(miligram) vitamin C. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200 g alias seperempat buah mangga
kelapasekarang disebut mangga alorkebutuhan akan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan
dewasa sebanyak 60 mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, Mangifera
indicalnama Latin untuk mangga alor itu -- menjadi incaran para wisatawan atau pejabat yang
berkunjung ke kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya
yang superbesar membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal “Pulau Seribu Moko”julukan untuk Pulau Aloritu
resmi ditetapkan sebagai satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk pengembangan bibit, pohon
mangga alor milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga
yang sudah berusia 18 tahun itulah nantinya akan mengembangkan bibit-bibit mangga alor.

37. Topik bacaan tersebut adalah (D) Dari segi rasa, mangga alor memiliki
(A) mangga alor yang kaya vitamin C rasa seperti halnya buah mangga pada
sebagai varietas unggul lokal. umumnya.
(B) peneliti Undana membuktikan kandungan (E) Pembiakan mangga alor dilakukan
nutrisi mangga kelapa. dengan menggunakan bibit dari pohon
(C) mangga alor merupakan oleh-oleh khas mangga yang sudah berumur 18 tahun.
dari Pulau Alor.
(D) Mangifera indica menjadi incaran para 39. Dalam teks tersebut terdapat penggunaan kata
wisatawan dan pejabat. yang tidak sesuai dengan konteks kalimatnya,
(E) sistem pembibitan dan pengembangan yaitu
mangga alor. (A) kata mengandung pada kalimat (2).
(B) kata asupan pada kalimat (3).
38. Manakah pernyataan yang tidak berhubungan (C) kata incaran pada kalimat (4).
dengan teks tersebut? (D) kata menjuarai pada kalimat (7).
(A) Mangga alor hanya terdapat dan (E) kata mengembangkan pada kalimat (8).
dikembangbiakkan di Pulau Alor, pulau
bagian timur Provinsi NTT. 40. Makna kata varietas pada kalimat (6) teks
(B) Mangga kelapa, yang lebih dikenal tersebut adalah
dengan mangga alor, bukanlah buah (A) jenis tanaman yang tidak satu kelompok.
khas dari Pulau Alor. (B) memiliki berbagai jenis atau bentuk.
(C) Seperempat buah mangga alor sudah (C) kelompok tanaman dalam jenis tertentu.
dapat memenuhi kebutuhan akan (D) pemulihan atau penetapan nilai sesuatu.
vitamin C untuk perempuan dewasa. (E) perubahan dari keadaan bahan semula.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 41 sampai dengan nomor 44.
(1) Perpustakaan perlu melakukan perubahan untuk tetap bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan
buku dan bahan referensi lain pada era digital saat ini. (2) Bangunan futuristis bukanlah suatu keharusan,
melainkan kemudahan akses membaca dari mana pun. (3) Hal itu pula yang dilakukan Perpustakaan
Kemkes (Kementerian Kesehatan) yang menjadi bagian dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Kemkes. (4) Memang, perpustakaan tersebut tidak terlalu luas, tetapi cukup nyaman dengan adanya ruang
baca yang dilengkapi sofa dan area khusus bagi penyandang tunanetra yang bisa mendengarkan audiobook
yang disediakan. (5) Meskipun penggunaan gawai sudah merajalela dan orang bisa membaca buku lewat
e-book, tetapi bagi sebagian besar orang, membaca melalui buku lebih nyaman.
(6) Perpustakaan Kemkes masuk dalam kategori perpustakaan khusus karena sekitar 80% dari
koleksi buku di sana terkait dengan bidang kesehatan, terdiri atas 7.424 judul buku teks, 1.211 judul buku
digital, dan 12.261 eksemplar jurnal. (7) Koleksi tersebut dikelompokkan menjadi koleksi terbitan
Kemkes, terbitan WHO, dan terbitan umum yang jumlahnya sekitar 20%, seperti buku-buku filsafat,
novel, dan bahasa. (8) Semua koleksi itu dapat dicari melalui e-katalog pada komputer yang disediakan.
(9) Pengunjung tidak diperkenankan membawa pulang koleksi karena riskan menjadi rusak, tetapi
pustakawan menyediakan layanan fotokopi. (10) Selain itu, pengunjung bebas mengakses buku dalam
bentuk e-book (buku elektronik) karena hampir 60% dari koleksi perpustakaan itu sudah didigitalkan.

Halaman 2 dari 4 halaman


Program: TPS – TP 2020/2021 Kode: TO-1097

41. Gagasan utama paragraf kedua teks tersebut 43. Kata referensi pada teks tersebut berpadanan
adalah dengan kata
(A) Perpustakaan Kemkes terkategori (A) koleksi buku.
perpustakaan khusus. (B) perenungan.
(B) Sebagian besar koleksi buku terkait (C) pustaka acuan.
bidang kesehatan. (D) kertas kerja.
(C) pengelompokan koleksi buku (E) judul buku-buku.
Perpustakaan Kemkes.
(D) larangan pengunjung membawa pulang 44. Kelompok kata bangunan futuristik pada teks
koleksi buku. tersebut bermakna
(E) kebebasan mengakses buku di (A) gedung yang dilengkapi barang-barang
Perpustakaan Kemkes. mewah.
(B) gedung atau bangunan yang ultramodern.
42. Kata kemudahan pada kalimat (2) teks (C) gedung atau bangunan yang tidak
tersebut berantonim dengan kata biasanya.
(A) fasilitas. (D) rancang bangun yang sangat indah dan
(B) kesuksesan. nyaman.
(C) ketidaknyamanan. (E) struktur gedung yang tradisional-modern.
(D) kesulitan.
(E) kesengsaraan.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 45 sampai dengan nomor 48.
KOMPAS.com – (1) Memandikan bayi secara rutin tidak hanya penting untuk menjaga higienitas,
tetapi juga untuk menenangkan mereka agar bisa tidur nyenyak. (2) Namun, pengalaman memandikan
bayi berbeda bagi setiap orang tua. (3) Beberapa bayi mungkin menyukainya, tetapi beberapa lainnya
kerap menangis saat dimandikan. (4) Jika mengalami pengalaman serupa, kita jangan panik. (5) Kita harus
mengenali terlebih dahulu penyebab bayi menangis ketika dimandikan.
(6) Bayi lebih sensitif terhadap suhu dingin ataupun panas. (7) Jadi, pastikan suhu airnya tidak terlalu
panas atau terlalu dingin. (8) Idealnya, suhu air yang cocok untuk memandikan bayi adalah air suam-suam
kuku karena suhu air yang tepat dapat menenangkan mereka dan menjadikan mandi momen yang
menyenangkan. (9) Selain itu, cara mengalirkan air ke tubuh bayi pun sangat berpengaruh. (10) Idealnya,
bayi akan merasa nyaman jika air dialirkan secara perlahan. (11) Jika menggunakan bak mandi, terlebih
dahulu, bayi diletakkan di dalamnya, lalu secara perlahan menyirami tubuhnya dengan air. (12) Hal ini
pun dilakukan dengan sama ketika membasuh rambut bayi.
(dikutip dari https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/20/200000120/5-penyebab-bayi-menangis-
ketika-dimandikan)

45. Kalimat inti kalimat (5) adalah (C) Kita bisa mengobatinya dengan salep
(A) Bayi menangis. dan menghidari penggunaan sabun di
(B) Bayi dimandikan. area yang ruam atau luka.
(C) Kita mengenali. (D) Jika terlalu lelah atau lapar, bayi
(D) Penyebab dimandikan. menjadi tidak nyaman dan pada
(E) Bayi dikenali. akhirnya menangis.
(E) Saat kenyang dan cukup tidur, bayi
46. Kalimat yang sepola dengan kalimat (4) dapat kita mandikan.
adalah
(A) Jika bayi menangis saat dimandikan, 47. Frasa suhu dingin berpola sama dengan frasa
kita harus memeriksa tubuh bayi (A) sepatu olahraga.
apakah ada ruam atau luka di yang (B) ruang tunggu.
memberi sensasi seperti terbakar jika (C) sedang mempersiapkan.
kontak dengan sabun dan air. (D) sepeda baru.
(B) Rasa terbakar tersebut bisa menimbulkan (E) berjalan kaki.
ketidaknyamanan pada bayi.

Halaman 3 dari 4 halaman


Kode: TO-1097 Program: TPS – TP 2020/2021

48. Imbuhan me(N)-kan pada kata mengalirkan (D) Ibu mengecilkan baju adik yang terlalu
pada kalimat (9) bermakna sama dengan kata besar yang baru dibeli kemarin.
(A) Ayah membelikan adik sepeda baru. (E) Dani mendapatkan nilai maksimal pada
(B) Paman mengirimkan surat kepada pelajaran Fisika dan Kimia.
keluarganya di desa.
(C) Anak itu membantu membukakan
gerbang untuk pengunjung yang datang
ke taman bunga tersebut.

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 49 sampai dengan nomor 51.
“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si Kakek.
Pemuda itu pun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika
air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana
rasanya?”
“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan
sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”
“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya
tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.
“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah
hidup kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”
“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya dan merasakan asinnya penderitaan karena
masalah tersebut. Namun, yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang
menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu
sebesar danau.”
(dikutip dari https://yprindonesia.wordpress.com/2014/04/05/cerita-inspiratif-kisah-garam-gelas-
dan-danau/).

49. Kata yang berasosiasi dalam teks tersebut 51. Kalimat yang menggunakan kata-kata
adalah bermetafora adalah
(A) pemuda. (D) masalah. (A) Jadi, supaya kamu tidak merasa
(B) kakek. (E) menderita. menderita, berhentilah jadi gelas, dan
(C) garam. jadikan hatimu sebesar danau.
(B) Pemuda itu pun menangkupkan kedua
50. Kalimat yang tidak lengkap pada teks tersebut tangannya, mengambil air danau, lalu
adalah meneguknya.
(A) Semua orang mengalami masalah dalam (C) Ketika air danau yang dingin dan segar
hidupnya dan merasakan asinnya mengalir di tenggorokannya, si Kakek
penderitaan karena masalah tersebut. bertanya kepadanya, “Bagaimana
(B) Tidak kurang, tidak lebih. rasanya?”
(C) Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, (D) Kata pemuda itu sambil mengelap
membiarkan cucunya itu meminum air bibirnya dengan punggung tangannya.
danau sampai puas. (E) Kakek hanya tersenyum memperhatikannya,
(D) Pemuda itu pun menangkupkan kedua membiarkan cucunya itu meminum air
tangannya, mengambil air danau, lalu danau sampai puas.
meneguknya.
(E) Ketika air danau yang dingin dan segar
mengalir di tenggorokannya, si Kakek
bertanya kepadanya.

Halaman 4 dari 4 halaman

Anda mungkin juga menyukai