Anda di halaman 1dari 11

Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!

Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut


dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu
sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya
menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi
bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya:
barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang
dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
Penjelasan:
Konsep nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas
adalah nilai budaya karena raja mengadakan sayembara untuk
kedua anaknya untuk mencari buluh perindu.
Jawaban : C

2. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan”


berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia
tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim
Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji
kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
Penjelasan:
Konsep nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas
adalah nilai pendidikan karena anakanda menjalankan
kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil.
Jawaban : D

3. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan”


berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia
tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim
Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji
kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Kata arkais yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas
memiliki makna...
A. diusir
B. diminta
C. diperintah
D. diizinkan
E. diharapkan
Penjelasan:
Kata titah pada KKBI artinya perintah
Jawaban : C

4. Bacalah penggalan hikayat “Bunga Kemuning”


berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya
yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang
pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka
hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga
tak mau membantu ayah mereka.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
Penjelasan:
Konsep nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas
adalah nilai moral karena sikap putri-putri yang tidak mau
membantu ayah.
Jawaban : A
5. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan”
berikut!
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan
menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau
tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa.
Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan
bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan
dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok
parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun
sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya
air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat
menyembuhkan penyakit itu.
Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah...
A. upeti dan hatta
B. upeti, hatta, dan nujum
C. raja, elok, dan nujum
D. elok dan nujum
E. upeti, putri, dan nujum
Penjelasan:
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks di atas adalah upeti
menurut KBBI artinya uang yang wajib dibayar, hatta menurut
KBBI artinya maka, dan nujum menurut KBBI artinya ramal.
Jawaban : B

6. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri


Ratna Sari keluar dari gendang itu.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu...
A. kemustahilan
B. kesaktian
C. anonim
D. istana sentris
E. bahasa
Penjelasan:
Mustahil gendang yang dibelah keluar seorang putri.
Jawaban : A

7. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor


tiung betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir
sangkaran bayan juga.
Sumber teks: https-//bp.blogspot.com/
Kata arkais yang digarisbawahi pada kalimat di atas memiliki
makna...
A. burung
B. ayam
C. angsa
D. kayu
E. emas
Penjelasan:
Makna kata bayan pada KBBI artinya burung.
Jawaban : A
8. Bacalah penggalan hikayat tersebut!
Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah
sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh
Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu,
supaya dikata oleh si bungkuk air itu dalam.
Sumber teks: http://abdsyawal.blogspot.co.id/
Kata yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas
menggunakan majas...
A. antonomasia
B. alegori
C. perumpamaan
D. simile
E. metafora
Penjelasan:
Majas Antonomasia adalah majas yang menyebut seseorang
berdasarkan ciri fisik atau sifat yang menonjol.
Jawaban : A

9. Bacalah penggalan hikayat tersebut!


Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh
Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka
dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk,
"Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu
sebenar-benamya?"
Sumber teks: http://abdsyawal.blogspot.co.id/
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada
penggalan hikayat di atas adalah...
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. selanjutnya
Penjelasan :
Setelah itu merupakan konjungsi yang menyatakan urutan
waktu.
Jawaban : D

10. Bacalah penggalan hikayat tersebut!


Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan
semua putri-putrinya.
“Aku hendak pergi jauh dan lama. Buah tangan apakah yang
kalian inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri Jingga.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian.
Majas yang digunakan pada penggalan teks hikayat di atas
adalah...
A. alegori
B. antonomasia
C. personifikasi
D. simile
E. metafora
Penjelasan:
Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal
secara implisit. Buah tangan bukanlah buah yang ada di tangan
melainkan terdapat makna tersirat yang artinya oleh-oleh.
Jawaban : E

11. Bacalah penggalan hikayat berikut!


Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas
dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering
mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena
serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba
dipanggil.” tanya Abu Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan
memenjarakannya.” kata Baginda.
Sumber teks: https://dongengkakrico.wordpress.com
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
Penjelasan :
Majas Personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat
insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun
pada ide yang abstrak. Angin bukanlah benda bernyawa namun
Baginda Raja meminta untuk menangkap dan
memenjarakannya seperti halnya manusia.
Jawaban : D

12. Bacalah penggalan hikayat “Panji Semirang” berikut!


Satu kerajaan yang mana berita tentang Galuh Cendera Kirana
yang mana putri dari Baginda Raja Nata yang amat ta`lim dan
hormat kepada orangtuanya akan bertunangan dengan Raden
Inu Kini telah terdengar beritanya oleh Galuh Ajeng.
Mendengar berita ini Galuh Ajeng sangat teriris hatinya dan
menangislah ia melihat keadaan ini. Melihat hal ini Paduka Liku
yang tak lain adalah ayah dari Galuh Ajeng sangat
menyayangkan hal tersebut. Sangat sedih ia melihat tingkah
laku putrinya tersebut.
Sumber teks: http://www.infokekinian.com/
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
Penjelasan:
Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal
secara implisit. Teriris hati bukanlah mengiris hati secara tidak
sengaja melainkan terdapat makna tersirat yang artinya
hatinya tersakiti.
Jawaban : A

13. Bacalah penggalan hikayat “Amir” berikut!


Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang
bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak
bernama Amir. Amir tidak menjaga uangnya dengan baik.
Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya.
Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah
memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Sumber teks:
http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2015/11/10-contoh-hi
kayat.html
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
Penjelasan:
Jenis majas yang terdapat pada teks hikayat di atas adalah
metafora karena terdapat makna kata yang bukan sebenarnya
yaitu mengelus dada artinya bersabar.
Jawaban : A
14. Bacalah penggalan hikayat “Pengembara yang Lapar”
berikut!
(1) “Janganlah kamu berdua tamak sangat dan bercakap besar
pula. (2) Aku pun lapar juga. (3) Bagi aku, kalau ada nasi
sepinggan sudah cukup,” Awang bersuara.
(4) Kendi dan Buyung tertawa mendengar kata-kata Awang.
(5) “Dengan nasi sepinggan, mana boleh kenyang?
Sumber:
http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2015/11/10-contoh-hi
kayat.html
Majas metafora pada kalimat di atas ditandai dengan nomor...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Penjelasan:
Majas metafora yang terdapat pada nomor 1 pada kata
bercakap besar karena bukan makna sebenarnya melainkan
ada makna tersirat yang artinya cerewet (sering berbicara).
Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai