INDONESIA : HIKAYAT
1. Hikayat termasuk ke dalam salah satu ... *
A. Fabel
B. Legenda
C. Dongeng
D. Cerita sejarah
E. Cerita rakyat
2. Perhatikan kutipan hikayat berikut ini! Di suatu negeri nun jauh hiduplah
seorang tua bersama keluarganya. Pekerjaan si Tua itu sehari-hari
menangkap burung dan ayam di hutan. Maka ayam yang ditangkapnya akan
dijualnya kepada saudagar-saudagar di pasar.Syahdan maka pada suatu
ketika datanglah seorang yang gagah lagi muda. Maka karena tidak percaya
bahwa sang kakek yang tua mampu menangkap ayam, seorang muda itu
mengajaknya berlomba mencari ayam di hutan. Maka pada suatu hari
pergilah orang tua itu menuju hutan bersama orang sekampung yang hendak
menyaksikan ia mencari ayam.Maka pada ketika sampai di hutan, orang tua
itu langsung menuju pohon paling besar. Maka dilihat olehnya banyak burung
bayan menempel di daun dan ranting pohon. Maka ia segera melepas
bajunya, lalu sambil membawa golok ia memanjat pohon besar itu. Dalam
waktu tidak lama, sudah ada 99 ekor burung bayan dijatuhkannya ke tanah.
Maka heranlah orang-orang kampung itu melihatnya dan beroleh malulah
orang pemuda yang mengajaknya berlomba. Nilai yang paling menonjol
dalam kutipan hikayat tersebut adalah ... *
A. Nilai moral
B. Nilai edukasi
C. Nilai estetika
D. Nilai budaya
E. Nilai religi
3. Barang siapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan
dan kepelikan burung cenderawasih. Maka tak ada heranlah jika si Jelita
banyak diinginkan oleh orang. Majas yang terdapat dalam kutipan teks di atas
adalah ... *
A. Majas antonomasia
B. Majas hiperbola
C. Majas simile
D. Majas metafora
E. Majas personifikasi
4. (1)Tersebut cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya, Saeful Muluk
namanya, Ajam Saukat nama kerajaannya. (2) Adapun raja ini telah berkawin
dengan Putri Sukanda Rum. (3) Tetapi oleh karena permaisurinya tidak
beranak, ia berkawin dengan Putri Sukanda Bayang-Bayang seperti
dititahkan oleh yang penghulu raja. (4) Hatta berapa lamanya, Putri Sukanda
Bayang-Bayang pun beranak anak kembar yang diberi nama Makdam dan
Makdim. (5) Permaisuri takut kehilangan kasih sayang raja sama sekali, lalu
berdoa meminta anak. Kalimat yang menunjukkan bahwa kutipan teks di atas
mengandung nilai budaya adalah ... *
A. Kalimat (1)
B. Kalimat (2)
C. Kalimat (3)
D. Kalimat (4)
E. Kalimat (5)
5. Yang dimaksud dengan hikayat adalah.… *
A. Salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan bahasa
Melayu modern
B. Salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan bahasa
Melayu klasik
C. Jenis karya sastra lama yang menggunakan kata-kata lampau
D. Karya sastra yang menggunakan kata-kata yang sulit dipahami
E. Cerita rakyat yang sudah lampau yang hampir punah
6. Bacalah penggalan hikayat “Panji Semirang” berikut! Satu kerajaan yang
mana berita tentang Galuh Cendera Kirana yang mana putri dari Baginda
Raja Nata yang amat ta`lim dan hormat kepada orangtuanya akan
bertunangan dengan Raden Inu Kini telah terdengar beritanya oleh Galuh
Ajeng. Mendengar berita ini Galuh Ajeng sangat teriris hatinya dan
menangislah ia melihat keadaan ini. Melihat hal ini Paduka Liku yang tak lain
adalah ayah dari Galuh Ajeng sangat menyayangkan hal tersebut. Sangat
sedih ia melihat tingkah laku putrinya tersebut. Majas yang digunakan pada
penggalan hikayat di atas adalah... *
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
7. Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah
senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib
pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai
pembicaraan.“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba
dipanggil.” tanya Abu Nawas.“Aku hanya menginginkan engkau menangkap
angin dan memenjarakannya.” kata Baginda. Majas yang digunakan pada
penggalan hikayat di atas adalah... *
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
8. Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk
jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu.
Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu
sebenar-benamya?" Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa
pada penggalan hikayat di atas adalah... *
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. selanjutnya
9. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu
dibawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga. Kata
arkais yang digarisbawahi pada kalimat di atas memiliki makna... *
A. burung
B. ayam
C. angsa
D. kayu
E. emas
10. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar
dari gendang itu. Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu... *
A. kemustahilan
B. kesaktian
C. anonim
D. istana sentris
E. bahasa
11. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!Adapun Raja Kabir itu
takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari
sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh
Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa
barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan
anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya
Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum
mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat
menyembuhkan penyakit itu. Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks
diatas adalah... *
A. upeti dan hatta
B. upeti, hatta, dan nujum
C. raja, elok, dan nujum
D. elok dan nujum
E. upeti, putri, dan nujum
12. Bacalah penggalan hikayat “Bunga Kemuning” berikut!Istri sang raja sudah
meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja
diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal.
Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak
mau membantu ayah mereka.Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik
dengan penyesuaian. Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas
yaitu... *
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
13. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!Maka anakanda
baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan (dititahkan)
pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah
pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais dalam kurung pada penggalan hikayat di atas memiliki makna... *
A. diusir
B. diminta
C. diperintah
D. diizinkan
E. diharapkan
14. Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun
dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji,
mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya
diketahuinya. Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu... *
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
15. Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam
negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda
pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia
bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang
siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut
menjadi raja di dalam negeri. Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat
di atas yaitu... *
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
16. Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah
ada binatang buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-
ribu tikus tanah itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir
bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada malam,
dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka
pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa
kucing. Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau.
Keluarlah kawanku dengan membawa damar, hendak pergi melihat apakah
sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus
berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga
tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.Hikayat
Abdulah. Isi yang diungkapkan dalam penggalan hikayat tersebut adalah … *
A. Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan.
B. Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus.
C. Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus.
D. Di pulau Singapura terdapat banyak tikus.
E. Di mana pun tikus selalu memangsa kucing.
17. Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidak digunakan dalam cerita
sastra Melayu Klasik …. *
A. maka inilah suatu bidal Melayu
B. patik, tuan, hamba
C. kata siempunya cerita
D. pertama-tama
E. hatta tatkala
18. Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu
mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak
Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur
yang terselit-selit di suara tuan puteri itu. Nilai yang terdapat pada penggalan
tersebut adalah …. *
A. sosial
B. moral
C. budaya
D. agama
E. pendidikan
19. ”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya.
”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.””Ampun, Tuanku,
orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan
yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan
tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah
ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”(Hikayat Kalilah dan Dimnah).
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada
perbuatan …. *
A. harta
B. marga
C. hak
D. maka
E. selalu
42. Ferguso memang buaya darat sejati yang tak tahu malu. Mentang-mentang
kaya. Manakah yang merupakan kata bermajas? *
A. kaya raya
B. buaya darat
C. mentang-mentang
D. tak tahu malu
E. memang buaya
43. Unsur instrinsik hikayat adalah... *
A. Tema, Alur, Nilai
B. Nilai, Tokoh, Latar
C. Latar, Amanat, Tema
D. Amanat, Isi, Koda
E. orientasi, koda, tema
44. Laksana bulan purnama, kecantikannya tiada tara.kalimat di atas bermajas? *
A. Metafora
B. Hiperbola
C. SImile
D. Litotes
E. Personifikasi
45. Jelaskan perbedaan teks hikayat dengan cerpen.:
● teks hikayat menggunakan bahasa melayu klasik, sedangkan cerpen tidak
● teks hikayat ada kemustahilan dan bahasa arkais, cerpen tidak
● teks hikayat mustahil, bahasa melayu klasik, arkais, tidak masuk logika,
sedangkan cerpen tidak
● teks hikayat tokohnya raja, istana sentris, berbahasa arkais, alur tidak logis,
sedangkan cerpen alur dinamis, tokoh bebas
46. TEKS HIKAYAT ABU NAWAS DAN BOTOL AJAIB Kisah Abu Nawas dimulai ketika
Raja Harun Ar-Rosyid memanggil Abu Nawas di Istana. Setiba di istana Abu Nawas
disambut dengan senyuman oleh Baginda Raja. Maksud dan tujuan Abu Nawas di
panggil ke istana tidak lain untuk menyelesaikan masalah Baginda Raja Harun Ar-
Rosyid.Baginda mengalami sakit perut yang cukup sering dan berdasarkan
pemeriksaan tabib istana Baginda Raja mengalami serangan angina. Abu Nawas
hanya terheran dan bingung dengan ucapan Baginda. Kemudian dia memberanikan
diri untuk bertanya kepada baginda pekerjaan apa yang sebenarnya akan ditugaskan
kepadanya.“Tangkap dan penjarakan angin itu untukku”, perintah Baginda sekaligus
menjawab pertanyaan Abu Nawas tersebut. Dan betapa terkejutnya Abu Nawas
tentang perintah yang diberikan kepadanya. Abu Nawas hanya diberi waktu tiga hari
untuk menyelesaikan tugas dari Baginda Raja tersebut.Dalam perjalanan pulang ke
rumah, Abu Nawas hanya terdiam dan bingung mecari cara bagaimana mungkin
untuk menangkap angin. Padahal angin adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat
bahkan ditangkap. Waktu terus berjalan, hingga pada hari kedua Abu Nawas tidak
mendapatkan cara untuk menyelesaikan perintah raja. Abu nawas terus berfikir
keras hingga ia tersadar tentang Jin yang juga tidak bisa terlihat.Abu Nawas dengan
sangat gembira menyiapkan botol dan bergegas menuju istana untuk bertemu
dengan Baginda Raja. Saat tiba di istana, Baginda langsung bertanya keberadaan
angin yang diperintahkan kepada Abu Nawas. Diberikan botol yang dibawa kepada
Baginda dan menunjukkan bahwa angin ada didalam botol.Baginda membuka botol
sesuai dengan arahan Abu Nawas. Betapa terkejutnya Baginda Raja dengan bau
busuk yang keluar dari botol tersebut dan bertanya kepada Abu Nawas bau apa
yang busuk itu. Dengan ketakutan, Abu Nawas menjelaskan bahwa itu adalah angin
kentut dirinya dan menutup botol agar angin tidak keluar. Baginda tidak marah
karena yang dijelaskan oleh Abu Nawas sangat masuk akal dan ia mendapatkan
imbalan karena selesai menjalankan perintah Baginda Raja Harun Ar-Rosyid.
Analsis teks hikayat di atas dari unsur-unsur intrinsiknya. :
Tokoh: Harun Ar-Rosyid, Abu Nawas yang cerdik, dapat memecahkan masalah Latar:
Kerajaan Sudut pandang: Orang ketiga pelaku utama, alu: maju, bahasa arkais : angina