Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang
baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah
hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia
menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan
apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami
sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu.
Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut
perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami
tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami! Maka
tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk
menanamkan tiada aku izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada
kasihku akan engkau maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah
engkau dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)
9. Inti cerita Melayu Klasik tersebut adalah ....
A. Seorang perempuan menggoda perdana menteri.
B. Perdana menteri yang tidak mau disuap.
C. Perdana menteri marah kepada nakhoda kapal.
D. Hakim akan berlaku adil kepada semua orang.
E. Seorang suami sangat setia kepada istrinya.
Pembahasan
Isi cerita Melayu klasik tersebut, antara lain, bercerita tentang seorang perempuan yang
menggoda perdana menteri.
Jawaban: A
1. Karakteristik Melayu Klasik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....
A. istanasentris, dewa-dewa
B. istanasentris, kesaktian
C. kesaktian, kemustahilan
D. kemustahilan, struktur bahasa
E. kemustahilan, dewa-dewi
2. Nilai moral yang terdapat pada kutipan Melayu Klasik tersebut adalah ....
A. Kesetiaan seorang istri kepada perintah suami.
B. Perlakuan adil seorang perdana menteri.
C. Perempuan yang baik yang tidak pernah berbohong.
D. Hakim selalu tunduk kepada tradisi kerajaan.
E. Nah koda kapal yang digoda oleh perempuan nakal.
Bacalah kutipan hikayat berikut!
"Berapa hari lagi kita bertemu dengan tanah benua Keling?" Makna kata mualim, "Hai panglima
kami, sehari semalam lagi berlayar, maka kita bertemu dengan sebuah pulau. Tiga hari tiga
malam lagi, maka sampailah ke jajahan benua Keling. Daripada jajahan itu tujuh malam, maka
sampailah ke kuala benua Keling." Maka Laksamana pun berdiam dirilah. Maka antara sehari
semalam, maka kelihatanlah suatu rupa, seperti gajah kelihatan dari jauh. Maka Laksamana pun
bertanya, "Hai mualim, pulau apa namanya itu?"
Maka kata mualim itu, "Hai panglima kami, itulah pulau yang bernama Biram Dewa itu.
Adapun di pulau itu tiada pernah orang singgah."
Oleh: C. Hooykaas, 1952, him. 161, Penyedar Sastera
1. Karakteristik yang menggambarkan bahwa naskah tersebut karya Sastra melayu Klasik adalah
….
a. istanasentris dan kesaktian
b. istanasentris dan struktur kalimat
c. struktur kalimat rancu dan kemustahilan
d. kemustahilan, tokohnya binatang
e. tokohnya binatang, kesaktian seseorang
PEMBAHASAN
Penggalan hikayat di atas menyajikan tokoh raja yang merupakan salah satu karakteristik
hikayat. Di samping itu, dikisahkan juga secara implisit kesaktian seseorang yang cakap atau
mampu mengobati raja.
JAWABAN: A
2. Isi cerita yang diungkapkan dalam kutipan tersebut adalah ….
a. Di balairung raja berjanji akan mengambil menantu bagi yang dapat menyembuhkan
penyakitnya.
b. Siapa pun yang mengobati raja di balairung akan diambil menantu di hadapan menteri dan
hulubalang.
c. Raja yang bersemayam karena sakit, membuat janji kepada menantunya.
d. Para menteri dan hulubalang menghadap raja di balairung sambil mengobati raja.
e. Rasa sakit raja ketika bersemayam di balairung terobati karena raja akan mengambil
menantu.
PEMBAHASAN
Penggalan hikayat tersebut bercerita tentang seorang raja. Raja mengatakan bahwa siapa pun
orangnya yang mampu mengobati raja akan dijadikan menantu. Jadi, hikayat di atas berisi
janjinseorang raja.
JAWABAN: A
Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang yang empunya kampung itu
melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu, maka si Miskin itu pun larilah, ia lalu ke
pasar. Maka, apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, mereka masing-masing pun
datang, ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu, maka si Miskin itu
pun larilah tunggang langgang. Tubuhnya habis berlumur darah. Maka, menangislah ia
tersedu-sedu sepanjang jalan itu dengan tersangat lapar dahaganya seperti akan matilah
rasanya. Maka ia pun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka,
berhentilah ia di sana, maka dicaharinyalah di dalam sampah yang bertimbun itu barang yang
boleh dimakannya.
(Hikayat Si Miskin)
PEMBAHASAN
Jawaban yang berisi nilai moral kurang baik adalah A dan E. jawaban E kurang tepat karena
dalam penggalan tidak disinggung masalah kota. Cerita didominasi oleh sikap-sikap
ketidakpedulian warga masyarakat kepada si Miskin.
JAWABAN: B
Cermatilah kutipan cerpen berikut!
…
Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang
gemerisik adalah aku, yang menghantarkan panas dan angin. Aku mengirimkan kesejukan,
pikiiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan
sekaligus jawaban. Aku di kebuun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung,
aku di udara, kukirimkan laying-layangku kepadamu, kepada kalian.
…
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring
Malaikat: Danarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokoh cerpen yang telah
ditulisnya.
B. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak menggunakan
kata-kata lambing.
C. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar belakang pendidikan
beliau.
E. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi cerpen.
PEMBAHASAN
Kalimat kritik yang tepat adalah jawaban B. Jawaban A bukan kalimat kritik. Jawaban C dan
E.merupakan pujian. Jawaban D di samping bukan merukan kritik, isinya pun telah meluas.
JAWABAN: B