Anda di halaman 1dari 24

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)Tiba-tiba aku melihat Bapak berlinang air mata. Aku kaget luar biasa. (2) Tapi, ia tidak berkata

sepatah kata pun. (3) Ia tidak menatapku, tapi aku merasakan hatinya sedang menatapku tajam. (4)

Aku meraih tangan Ibu, menciuminya dan sungkem pada ibuku. (5) “Mohon doanya ya, Bu.” Ibu

terisak. (6) Aku juga melakukannya pada Bapak. (7) Kali ini aku yang terisak. (8) Karena ketika

memeluknya, aku merasakan tubuh Bapak yang sudah mulai tua dan ringkih. (9) Bapak kurus sekali,

lebih kurus dari yang aku kira.

Amanat yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

Cintailah orang tua sekuat tenaga.

Selalu berbakti kepada orang tua.

Hendaklah kita memiliki impian.

Mintalah selalu doa restu orang tua.

Pahamilah masalah orang tua kita.

2.

(1)Malam telah larut. (2) Aku terbangun di atas kasur di dalam kamar. (3) Hatiku terasa robek dan aku

merasa amat nista dan kecil dalam keluarga orangtuaku ini. (4) Mengapa Papa tiada pernah

memaafkan diriku? (5) Alangkah dosa diriku. (6) Alangkah tidak adilnya Papa dan betapa sakit hatiku

sekarang. (7) Kuhamburkan tangisku di sana

(Keris, Purnawan Tjondronegoro)

Keterkaitan watak tokoh aku dengan kehidupan masa kini adalah.....


Sakit hati jika orang lain tidak memaafkan kita.

Memberikan maaf merupakan perbuatan terpuji

Kekhawatiran tidak diakui keluarga oleh orang tua.

Meminta maaf hendaknya kita lakukan setiap hari

Memaksakan kehendak kepada orang lain

3.

(1)Malam telah larut. (2) Aku terbangun di atas kasur di dalam kamar. (3) Hatiku terasa robek dan aku

merasa amat nista dan kecil dalam keluarga orangtuaku ini. (4) Mengapa Papa tiada pernah

memaafkan diriku? (5) Alangkah dosa diriku. (6) Alangkah tidak adilnya Papa dan betapa sakit hatiku

sekarang. (7) Kuhamburkan tangisku di sana

(Keris, Purnawan Tjondronegoro)

Konflik yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ...

Menyalahkan orang yang tidak memaafkannya

Menangis di dalam kamar karena kesalahannya

Penyesalan atas perbuatan yang dilakukannya

Merasa orang lain tidak menyayanginya.

Merenungi perbuatan yang membuat sakit hati


4.

Cermatilah teks berikut!

(1) Tak jauh dari sebelah timur, persis di belakang kami, adalah Mongolia yang tak tersentuh,

mengandung marabahaya yang menerbitkan rayuan petualangan. (2) Ingin rasanya mencoba-coba

tantangan yang dihembuskan agin-angin lembahnya yang jahat, tidur di padang sabananya sambil

menghalau serigala dengan kayu bakar, atau terhalusinasi hantu-hantu gurunnya yang berumur

ribuan tahun. (3) Mongolia, sungguh menggoda. (4) Tapi nanti saja, karena kami harus rnenemui janjijanji kami. (5) Kami harus ke selatan, terus
beringsut ke selatan, rnenyelesaikan apa yang kami

ikrarkan di Paris.

Edensor, Andrea Hirata

Watak tokoh "kami" dan latar suasana pada penggalan novel tersebut adalah ....

pembangkang dan sep

pemberani dan semangat

pemberontak dan mencekam

pecundang dan sunyi

pemaaf dan panas

5.

Cermati kutipan di bawah ini!

Telapak kaki boneka terbesar bertuliskan kalimat yang sama, Svetit vsegda, Vestit vezde-bersinarlah

selalu, bersinarlah di mana saja. Kutipan stanza tua penyair Rusia kesukaan ibu. “Ibu pernah
bilang,”kata Anna,”Pada suatu ketika, tanpa sengaja, bisa saja kita menjadi bagian tergelap dari

kehidupan seseorang. Sungguh pun begitu, jangan padam.”

Matahari belum lagi mekar seutuhnya, tapi sinarnya yang lembut membuat pipi-pipi matryoshka

merona. Pagi ini aku adala seorang anak, seorang adik, seorang lelaki yang memiliki sejarah hidup,

setelah separuh abad lebih tanpa kejelasan asal-usul. Perempuan yang duduk diseberangku itu, yang

wajahnya mentah-mentah seperti wajahku, kakak kandungku Anna, tampak letih tapi lega.

“Ananta,”ia melirih, “Ibu memintamu memaafkannya.”

(Vika Wisnu, Sepasang Matryoshka, Cerpen Pilihan Kompas 2018)

Amanat yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah …

Maafkanlah keluargamu yang sudah meminta maaf terutama kakak kandungmu.

Berbuat baiklah dengan memaafkan orang lain yang telah berbuat kesalahan padamu

Maafkanlah orang yang telah membuatmu menjadi sisi gelap dari masa lalumu.

Memaafkan masa lalumu bukanlah menjadi hal yang memalukan di hadapan keluargamu

Maafkanlah orang lain yang telah menyakitimu, terlebih ibu yang memohon maafny

Jawaban Benar

6.

Cermati kutipan novel berikut

Telapak kaki boneka terbesar bertuliskan kalimat yang sama, Svetit vsegda, Vestit vezde-bersinarlah

selalu, bersinarlah di mana saja. Kutipan stanza tua penyair Rusia kesukaan ibu. “Ibu pernah

bilang,”kata Anna,”Pada suatu ketika, tanpa sengaja, bisa saja kita menjadi bagian tergelap dari

kehidupan seseorang. Sungguh pun begitu, jangan padam.”


Matahari belum lagi mekar seutuhnya, tapi sinarnya yang lembut membuat pipi-pipi matryoshka

merona. Pagi ini aku adala seorang anak, seorang adik, seorang lelaki yang memiliki sejarah hidup,

setelah separuh abad lebih tanpa kejelasan asal-usul. Perempuan yang duduk diseberangku itu, yang

wajahnya mentah-mentah seperti wajahku, kakak kandungku Anna, tampak letih tapi lega.

“Ananta,”ia melirih, “Ibu memintamu memaafkannya.”

(Vika Wisnu, Sepasang Matryoshka, Cerpen Pilihan Kompas 2018)

Watak tokoh Neneek Kotoe pada kutipan novel tersebut adalah …

Galak, cerewet, bertanggung jawab

Peduli, sayang, rajin

Cerewet, sayang, peduli

Perhatian, bertanggung jawab, sayang

Judes, perhatian, bertanggung jawab

Jawaban Salah

7.

Cermati kutipan teks cerpen berikut!

(1) Sementara itu klakson-klakson berbagai bis dengan bermacam-macam warna berkaok memasuki

terminal Blok M. (2) Ada pula bis yang selalu menggemakan kagu-lagu Melayu dengan irama dangdut,

meriah. (3) Tetapi yang paling menakutkan adalah kekasaran-kekasaran para sopir. (4) Biar sudah di

pelataran terminal belum juga memperlambat kekencangannya. (5) Bis-bis itu hinggap seperti tawon.

(6) Berdengung dan memuntahkan penumpang-penumpang dari Banteng, Grogol, dan Kota. (7) Lalu

menjaring lagi manusia-manusia yang sangat membutuhkan ke jurusan-jurusan yang mereka pilih
Kena Jaring karya Rahmat Ali

Bukti latar suasana keramaian di terminal sesuai kutipan tersebut terdapat pada kalimat bernomor ...

(1) dan (2)

(2) dan (3)

(3) dan (4)

(5) dan (6)

(6) dan (7)

Jawaban Benar

8.

Cermatilah teks berikut !

Alangkah pedih hati Salamah. Marni sebenarnya ingin meminta sesuatu kepadanya. Tapi takut. Takut

mengundang amarahnya. Tapi tidak sayangku, bisik Salamah dalam hati. Kau terlalu baik anakku.

Kau tidak melawan jika aku tidak memberimu uang. Kau tidak minta apa-apa karena kau tahu betul

betapa ibumu ini melarat. Melarat sekali. Kau tidak pernah merengek minta dibelikan mainan. Anakku,

ini yang membuat aku begitu terenyuh kepadamu. Kau begitu tabah menghadapi hidup kita yang

sengsara ini, Marni.

Nilai-nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

Seorang ibu yang sangat menyayangi anak sehingga tak pernah memarahinya.

Seorang anak yang taat kepada orang tuanya meskipun orang tua sangat miskin

Seorang ibu yang tidak ingin anaknya kesusahan sehingga berbagai cara dilakukan

Seorang anak yang sangat memahami kondisi orang tuanya yang serba kekurangan
Seorang ibu yang selalu tabah dalam menghadapai berbagai permasalahan hidupnya.

Jawaban Benar

9.

Cermati penggalan cerpen berikut!

"Ayah," kataku suatu ketika, "Saya kira saya tidak kuat belajar. Saya ingin mencari kursus

kejuruan saja. Biarlah adik-adik yang menjadi sarjana yang akan meneruskan jejak ayah."

Akan tetapi, ..apa jawaban.ayah? Ia hanya tertawa sinis. Ia menyangka hal tersebut pertanda

kemalasan. Dengan tegas ia menolak, Ia 'sendiri yang kemudian mengaturku untuk memasuki

sebuah perguruan tinggi, Ia ingin .aku rnenjadi seorang dokter.

Aku bukan anak yang bodoh. Aku kira aku cukup baik dan IQ-ku tidak memalukan. Akan tetapi

aku sudah yakin aku tidak akan mungkin menjadi sarjana.

Peristiwa penyebab konflik pada penggalan cerpen tersebutadalah ..

Seorang ayah memaksa anaknya agar-menjadi sarjana.

Tokoh aku tidak percaya bahwa gelar sarjana akan sukses

Tokoh aku memiliki kepandaian yang berbeda dengan ayahnya.

Tokoh aku tidak kuat belajar sehingga ia mencari sekolah kejuruan

Tokoh aku merasa tidak marnpu menjadi seorang sarjana.

Jawaban Salah

10.

Cermati kutipan hikayat berikut ini!

Beberapa lama setelah itu baginda teringat kepada kedua orang tuanya. Baginda meminta ijin kepada
kedua istrinya, lalu berangkat dengan lasykarnya ke Negeri Palinggam Desa, yang telah dikuasai oleh

Maharaja Dewa Angkasa dari Sepura Desa dan menawan kedua orang tuanya. Dilihatnya Negeri

Palinggam Desa sudah hancur, lalu ia mencipta sebuah negeri yang sempurna dan tinggal di sana.

Setelah beberapa lama tinggal di sana, lalu Chandra Hasan pun pergi menyerang Maharaja Dewa

Angkasa di Negeri Sepura Desa.

Hal kemustahilan yang terdapat dalam hikayat tersebut adalah …

Seorang raja yang dapat menciptakan sebuah negara yang sempurna

Seorang raja yang berhasil tinggal lama disebuah negara milik raja lain.

Seorang raja yang dapat menghancurkan sebuah negara dengan peperangan

Seorang raja yang berhasil menawan orang tua dari musuhnya selama ini

Seorang raja yang pada akhirnya dijadikan dewa oleh rakyatnya sendiri

Jawaban Benar

11.

Cermati kutipan di bawah ini!

Ketika baru tiga-empat kayuh sepedanya, hujan deras turun dari langit. Banyak orang segera menepi,

mencari tempat berteduh. Tapi tidak dengan perempuan itu. Tak ada tanda-tanda ia akan menepi. Yu

Ngatemi terus mengayuh sepedanya. Walau jalannya melambat, hujan deras tidak menghalangi

niatnya. Tekadnya sudah bulat:hari ini ia harus mendapat uang sebanyak mungkin, demi sebuah citacita, untuk sebuah masa depan anak
kebanggan dan tercintanya. Senyum tipis mengiringi kayuhan

sepedanya di sela hujan yang tidak mau berkompromi. Wajah si sulung dengan balutan baju wisuda

seolah menambah kekuatan kayuhan sepedanya. Petir di langit tidak membuatnya takut melanjutkan
perjalanan.

(Anjar Anastasia, Yu Ngatemi)

Amanat yang sesuai dengan kutipan di atas adalah!

Seorang ibu yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

Orang tua harus mencukupi kebutuhan hidup anak-anaknya

Bertanggungjawablah menjadi orang tua sehingga anak-anak tercukupi

Kasihilah kehidupan orang tuamu yang telah berkorban untuk kalian

Sayangilah orang tuamu yang telah berjuang demi pendidikanmu

Jawaban Salah

12.

Cermati kutipan novel di bawah ini!

Kau bisa nonton nanti malam?” Aku balik bertanya

Ahmad menggeleng, Wajahnya terlipat. “Lagi banyak cucian tetangga. Setrikanya rusak satu, jadi Ibu

tidak bisa ikut menyetrika. Aku harus menyelesaikan setrikaan hingga larut malam. Belum lagi lepas

subuh langsung membantu Ibu di dapur menyiapkan jualan juadah.”

Aku menelan ludah menatap wajah suram Ahmad. Setrikaan yang dimaksud Ahmad itu adalah

‘setrika arang’. Kalian masukkan baraarang ke dalam setrikaan besi, mengipasinya agar baranya

menyala merah, ketika besi bagian bawahnya sudah panas, setrika siap digunakan.

(Tere Liye, Burlian, serial Anak-Anak Mamak)

Rajin, bertanggung jawab, ikhlas

Baik hati, suka menolong, rajin


Bertanggung jawab, riang, gembira

Rajin, tidak mengeluh, ceria

Ikhlas, rajin, riang

Jawaban Salah

13.

Cermati kutipan novel berikut!

Peluit panjang tanda final lomba bola tingkat kampung dibunyikan. Dua kali 20 menit, jeda istirahat

lima menit. Waktu yang lebih dari cukup untuk menggunduli lawan 6-0. Lima gol dibuat Ahmad, yang

untuk kesekian kalinya tampil seperti menari di lapangan. Membuat orang ramai bersorak-sorai

setiap kali dia menyentuh bola, memukul tabung-tabung bambu setiap kali Ahmad membuat gol. Dan

tidak segan-segan mengangkat tubuh mungilnya selepas pertandingan. Kami berhak mewakili

kampung ke Kota Kecamatan.

(Tere Liye, Burlian serial Anak-Anak Mamak)

Latar suasana yang sesuai untuk kutipan novel tersebut adalah …

bahagia

gaduh

meriah

gembira

Ramai

Jawaban Salah

14.
Cermati kutipan berikut!

Sudah 60! Hitunganku sampai. Ia ingkar! Aku berada di puncak kegelisahan. Tanganku dingin,

jantungku berdetak makin cepat. Suara kumbang-kumbang semakin riuh merubung aku, menerorku

tanpa ampun. Ngiung! Ngiung! Ngiung! Dadaku sesak karena rindu dan marah, aku naiki sadel

sepeda, sudah tak tahan ingin berlalu dari neraka ini. Namun ketika aku akan mengayuh sepeda, aku

mendengar persis di belakang suara itu. Suara yang lembut seperti tofu. Suara yang membuat

kumbang-kumbang terdiam bungkam. Inilah suara yang sejuk seperti angin selatan, suara terindah

yang pernah kudengar seumur hidupku, laksana denting harpa dari surga “ Siapa namamu?’Aku

berbalik cepat dan terkejut.

Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata

Kalimat sinopsis yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah ...

Aku telah berada sampai di puncak, tetapi teman yang ditunggunya tak kunjung datang, ia pun kesal

Suara-suara kumbang itu telah membuat Aku seperti diteror, perasaannya tak tenang, ia pun segera pergi.

Kerinduan dan kemarahan Aku telah menjadi satu sehingga ia tak sabar mengayuh sepedanya sampai ke

rumah.

Perasaan Aku yang berkecamuk ketika menunggu seseorang sirna karena suara yang dinantikan terdengar.

Aku merasakan penantiannya menunggu seseorang tidak sia-sia karena yang dirindukannya datang juga.

Jawaban Benar

15.

(1) Waktu itu ayahmu sangat lapar sekali, dan hari telah jam dua siang. (2) Pagi harinya ayahmu

belum sarapan sebab keuangan tidak mengijinkan untuk makan tiga kali satu hari dan harga beras itu
dua puluh lima rupiah satu kilo. (3) Kau bayangkan, anakku, bis pertama muncul dalam keadaan

penuh sesak, bis kedua yang datang sejam kemudian juga penuh sesak sehingga orang-orang di

dalam is itu seperti ikan pepesan layaknya. (4) Bis ketiga datang yang terlambat setengah jam dari

semestinya karena lalu lintas terganggu oleh kecelakaan, menurut kabar ada seorang anak sekolah

rakyat ditabrak sebuah truk. (5) Kemudian lalu lintas yang terganggu itu, terganggu lagi oleh

beberapa oto pemadam kebakaran lewat yang bunyinya meratap-ratap di jalan raya. (6) Dan karena

rapatnya itu, bis-bis, becak-becak yang ditarik manusia, dan mobil-mobil pembesar pun diharuskan

berhenti lebih dulu.

Bukti latar suasana memprihatinkan pada diri si ayah sesuai kutipan tersebut terdapat pada kalimat

bernomor ...

Nasehat untuk Anakku karya Motinggo Busye

(1) dan (2)

(2) dan (3)

(3) dan (4)

(4) dan (5)

(5) dan (6)

Jawaban Benar

16.

Cermati cuplikan cerita di bawah ini!

”Ampun, Tuanku,” jawab serigala, ”sejahat-jahat teman, ialah yang mencari keuntungan dirinya

sendiri dengan tiada memedulikan orang lain yang akan rugi karenanya. Hal yang semacam itu
kerapkali terjadi dalam pergaulan. Kemudian Tuanku telah mengetahui apa yang telah terjadi antara

patik dengan Tuanku. Oleh sebab itu, janganlah Tuanku murka kalau patik berkata, bahwa patik

tiadalah dapat memercayai perkataan Tuanku lagi, dan sejak hari ini tertutuplah pintu bagi kita untuk

barsahabat pula.

Hikayat Singa dengan Serigala yang Sale

Isi kutipan cerita di atas adalah.....

Seseorang yang berteman hanya mencari keuntungan saja

Orang yang tidak memercayai perkataan sahabatnya.

Seseorang yang mengkhianati hubungan persahabatan.

Seseorang yang memutuskan persahabatan dengan saudaranya.

Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan sahabatnya.

Jawaban Salah

17.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)Ibu guru Aisyah menjodohkanku dengan murid dari suaminya yang telah menjadi guru. (2)Aku

yakin dan percaya padanya, maka kuturuti apa yang dia perintahkan. (3)Aku menuruti perintahnya

agar aku menikah tanpa tahu siapa calon suamiku.(4)Begitu juga dengan lelaki itu, yang tidak tahu

siapa calon istrinya. (5)Cara ini dilakukan Ibu Guru Aisyah agar pernikahan ini tidak mengundang hal

negatif. Dan tibalah hari itu ...

Hari itu, tepat pada ulang tahunku yang ke-24 tahun. Sebuah pernikahan yang sederhana tetapi

penuh barokah dilaksanakan di sebuah rumah ibadah di desaku.


Yah, ini adalah pernikahanku, tak banyak orang yang diundang. Hanya keluarga dari kedua belah

pihak dan tentunya para saksi.

(Dikutip dengan perubahan : Titik Merah, Miftahul Janah)

Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ...

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jawaban Benar

18.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

Ibu guru Aisyah menjodohkanku dengan murid dari suaminya yang telah menjadi guru. Aku yakin

dan percaya padanya, maka kuturuti apa yang dia perintahkan. Aku menuruti perintahnya agar aku

menikah tanpa tahu siapa calon suamiku. Begitu juga dengan lelaki itu, yang tidak tahu siapa calon

istrinya. Cara ini dilakukan Ibu Guru Aisyah agar pernikahan ini tidak mengundang hal negatif. Dan

tibalah hari itu ...

Hari itu, tepat pada ulang tahunku yang ke-24 tahun. Sebuah pernikahan yang sederhana tetapi

penuh barokah dilaksanakan di sebuah rumah ibadah di desaku.

Yah, ini adalah pernikahanku, tak banyak orang yang diundang. Hanya keluarga dari kedua belah

pihak dan tentunya para saksi.


(Dikutip dengan perubahan : Titik Merah, Miftahul Janah)

Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

Seorang murid hendaknya selalu hormat dan mematuhi perintah gurunya

Calon pengantin sebaiknya tidak mengenal calon pasanganya.

Para guru hendaknya mencarikan jodoh untuk muridnya.

Pernikahan hendaknya dirayakan secara sederhana di depan guru

Perayaan pernikahan sebaiknya hanya mengundang saudara sebagai saksi

Jawaban Benar

19.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

Ibu guru Aisyah menjodohkanku dengan murid dari suaminya yang telah menjadi guru. Aku yakin

dan percaya padanya, maka kuturuti apa yang dia perintahkan. Aku menuruti perintahnya agar aku

menikah tanpa tahu siapa calon suamiku. Begitu juga dengan lelaki itu, yang tidak tahu siapa calon

istrinya. Cara ini dilakukan Ibu Guru Aisyah agar pernikahan ini tidak mengundang hal negatif. Dan

tibalah hari itu ...

Hari itu, tepat pada ulang tahunku yang ke-24 tahun. Sebuah pernikahan yang sederhana tetapi

penuh barokah dilaksanakan di sebuah rumah ibadah di desaku.

Yah, ini adalah pernikahanku, tak banyak orang yang diundang. Hanya keluarga dari kedua belah

pihak dan tentunya para saksi.

(Dikutip dengan perubahan : Titik Merah, Miftahul Janah)

Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ...


Sistem perjodohan melalui orang lain

Lelaki tidak perlu mengetahui calon istrinya

Pernikahan dilaksanakan pada hari ulang tahun

Pernikahan dilaksanakan di sebuah rumah ibadah

Pernikahan tidak banyak orang yang diundang

Jawaban Benar

20.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)”Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu?” Nimah mengangguk pelan. (2)

Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya tahayul, Mah, yang menentukan kematian manusia bukan

benda-benda, tapi Tuhan. (3) Jika takdir telah menentukan kematian kita, siapa yang bisa

mengelaknya (4) dan lagi, aku sudah tua. Jika tiba-tiba kematian menjemputku itu sudah sewajarnya.

(5) jadi, kamu tidak perlu khawatir, Mah. (6) Takdir manusia itu sudah ditentukan Yang di Atas, kamu

mengerti, kan?”, jelas nyonya majikan penuh kearifan.

Amanat yang terdalam dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

Gunakan masa tua dengan berbuat baik pada setiap orang!

Hendaknya bersabar dalam menghadapi setiap cobaan hidup!

Manusia harus ikhlas menerima takdir tentang hidup dan mati!

Seorang majikan harus menghormati pendapat pembantunya!

Perlakukan semua orang secara baik tanpa memandang status!


21.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)”Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu?” Nimah mengangguk pelan. (2)

Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya tahayul, Mah, yang menentukan kematian manusia bukan

benda-benda, tapi Tuhan. (3) Jika takdir telah menentukan kematian kita, siapa yang bisa

mengelaknya (4) dan lagi, aku sudah tua. Jika tiba-tiba kematian menjemputku itu sudah sewajarnya.

(5) jadi, kamu tidak perlu khawatir, Mah. (6) Takdir manusia itu sudah ditentukan Yang di Atas, kamu

mengerti, kan?”, jelas nyonya majikan penuh kearifan.

Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

Seorang pelayan selalu patuh pada majikannya

Percaya pada takhayul dan kekuatan sebuah benda

Percaya bahwa takdir Tuhan yang akan menimpa manusia

Seorang majikan menasihati pelayannya dengan penuh kearifan

Ajal akan menjemput orang yang sudah lanjut usia

Jawaban Salah

22.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)”Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu?” Nimah mengangguk pelan. (2)

Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya tahayul, Mah, yang menentukan kematian manusia bukan

benda-benda, tapi Tuhan. (3) Jika takdir telah menentukan kematian kita, siapa yang bisa

mengelaknya (4) dan lagi, aku sudah tua. Jika tiba-tiba kematian menjemputku itu sudah sewajarnya.
(5) jadi, kamu tidak perlu khawatir, Mah. (6) Takdir manusia itu sudah ditentukan Yang di Atas, kamu

mengerti, kan?”, jelas nyonya majikan penuh kearifan.

Pernyataan yang menggambarkan Nimah merupakan seorang yang pesimistis terdapat pada kalimat

...

(1) dan (3)

(1) dan (5)

(2) dan (4)

(3) dan (5)

(4) dan (6)

23.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)“Nama saya Doni,” tangannya terulur dan Sonia menyambutnya sembari menyebutkan namanya

jug. (2) “Saya punya cara untuk mendapatkan tiket film itu,” ujar laki-laki itu lagi. “Sonia tertarik?”

tanya Doni. (3)”Tergantung, kalau sama saja dengan jalan pintasnya Luna, kayaknya enggak. Beli dari

calo, kan?” duga Sonia. (4) “Sonia sudah tau?” Doni terkejut. Tapi, tak kalah terkejutnya Sonia

padahal tadi ia asal bicara saja. (5) Sonia pun berlalu meninggalkan teman-temannya dalam

kebingungan.

Masalah yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

perkenalan Doni dengan Sonia

harga tiket film melalui calo


cara mendapatkan tiket film

Sonia meninggalkan teman-temannya

Doni dan Sonia sama-sama terkejut

24.

Bacalah kutipan Cerpen berikut!

(1)“Nama saya Doni,” tangannya terulur dan Sonia menyambutnya sembari menyebutkan namanya

juga. (2) “Saya punya cara untuk mendapatkan tiket film itu,” ujar laki-laki itu lagi. “Sonia tertarik?”

tanya Doni. (3)”Tergantung, kalau sama saja dengan jalan pintasnya Luna, kayaknya enggak. Beli dari

calo, kan?” duga Sonia. (4) “Sonia sudah tau?” Doni terkejut. Tapi, tak kalah terkejutnya Sonia

padahal tadi ia asal bicara saja. (5) Sonia pun berlalu meninggalkan teman-temannya dalam

kebingungan.

Latar suasana penuh kecurigaan dalam kutipan tersebut terdapat pada kalimat nomor ...

(1) dan (2)

(2) dan (3)

(3) dan (4)

(3) dan (5)

(4) dan (5)

25.

Bacalah kutipan berikut!


(1)Jauh-jauh aku datang baru ini pertama aku sudah dapat kekecewaan. (2)“Ibu tidur di kamar Puspa,

tapi tidak boleh menggendong dia”, kata anak sulungku. (3)“Kalau dia terbangun dan menangis?”.

(4)“Biarkan saja, anakku tidak terbiasa digendong”. Seolah-olah tidak yakin bahwa aku mengerti katakatanya, anakku mengulang kembali lagi,
nada suaranya keras mengancam.

(5)“Betul loh Bu, jangan sampai ibu pulang, aku direpotkan anak manja dan terlalu minta

diperhatikan,” sambil menutup pintu.

Konflik dalam kutipan tersebut adalah ...

Seorang ibu kecewa kepada anaknya.

Anak merasa terganggu dengan kedatangan ibunya.

Orang tua kurang tanggap terhadap keinginan anaknya.

Seorang nenek merindukan cucunya yang jauh

Seorang anak tidak ingin merepotkan ibunya.

Jawaban Benar

26.

Bacalah kutipan berikut!

(1)Jauh-jauh aku datang baru ini pertama aku sudah dapat kekecewaan. (2)“Ibu tidur di kamar Puspa,

tapi tidak boleh menggendong dia”, kata anak sulungku. (3)“Kalau dia terbangun dan menangis?”.

(4)“Biarkan saja, anakku tidak terbiasa digendong”. Seolah-olah tidak yakin bahwa aku mengerti katakatanya, anakku mengulang kembali lagi,
nada suaranya keras mengancam.

(5)“Betul loh Bu, jangan sampai ibu pulang, aku direpotkan anak manja dan terlalu minta

diperhatikan,” sambil menutup pintu.


Pernyataan yang membuktikan latar tempat terdapat pada kalimat...

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

27.

Bacalah kutipan berikut!

(1)Jauh-jauh aku datang baru ini pertama aku sudah dapat kekecewaan. (2)“Ibu tidur di kamar Puspa,

tapi tidak boleh menggendong dia”, kata anak sulungku. (3)“Kalau dia terbangun dan menangis?”.

(4)“Biarkan saja, anakku tidak terbiasa digendong”. Seolah-olah tidak yakin bahwa aku mengerti katakatanya, anakku mengulang kembali lagi,
nada suaranya keras mengancam.

(5)“Betul loh Bu, jangan sampai ibu pulang, aku direpotkan anak manja dan terlalu minta

diperhatikan,” sambil menutup pintu.

Penggambaran watak anak sulung yang tidak sopan terhada ibunya diungkapkan melalui ...

pikiran tokoh

tanggapan tokoh lain

tuturan langsung pengarang

perilaku tokoh

dialog antartokoh
28.

Cermati kutipan cerpen berikut!

Banyak yang bisa dituai di sana. Tergantung kau dari jenis yang mana? Pengisi surga atau pengisi

neraka. Apakah negarawan, politikus, pengusaha, penganjur kebaikan, penyair, pengarang,

bermuculan di sana mengusung misi mulia. Walau tak jarang ada pula yang sekadar cengengesan

melakukan tamasya duka. Dan: Menjarah! Menjarah harta. Menjarah perhatian. Menjarah popularitas.

Kulihat semua itu ditayangkan mereka di televisi. Aku sempat menangis melihat ada orang

tertangkap basah dengan muka lebam dihajar petugas. Ya Allah, kataku dengan titik air mata,

manusia macam apa yang Engkau tinggalkan di zaman kami ini, di negeri yang aku cintai ini. Maling

pun Engkau kirim ke tempat duka semacam itu. Engkau biarkan mereka memasukkan tangan ke

dalam baskom, menyurukkannya ke bawah serbet penutup, meraup uang selawat, (di tempat

musibah sebesar ini).

(Gelombang yang Berlabuh, Hamsad Rangkuti)

Hal yang ada dalam kutipan cerpen tersebut yang juga ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

adalah ...

Tidak tepatnya penyaluran bantuan kepada korban bencana alam yang disumbangkan masyarakat.

Penyelewengan bantuan oleh orang-orang yang dipercayakan untuk mengurus korban bencana

Adanya kekeliruan pengiriman bantuan untuk korban bencana ke lokasi bencana alam.

Kurangnya kesadaran masyarakat dengan suka rela membantu para korban bencana alam

Banyaknya sumbangan yang terkumpul dengan cepat untuk para korban bencana alam.

29.
Cermati kutipan berikut!

(1) Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. (2) Maka ia nikah dengan

perempuan terlalu baik parasnya. (3) Maka ia nikah dengan laki-laki terlalu amat cemburuan; selama

ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. (4) Hatta

beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun habislah. (5) Maka kata perempuan itu,

“Hai Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? (6) Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar

mencari makanan! (7) Apakah kesudahannya ini?

(8) Maka sahut suaminya, “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya akan dikau;

kalau-kalau peninggalanku ini dikau berbuat jahat.

Bukti watak bahwa seorang (suami) pencemburu terdapat pada kalimat ,....

(3) dan (4)

(3) dan (5)

(3) dan (6)

(3) dan (7)

(3) dan (8)

30.

Cermati kutipan berikut!

(1) Kata Bayan, “Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya. (2) Maka ia nikah dengan

perempuan terlalu baik parasnya. (3) Maka ia nikah dengan laki-laki terlalu amat cemburuan; selama

ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. (4) Hatta
beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun habislah. (5) Maka kata perempuan itu,

“Hai Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? (6) Tiada lagi yang dimakan, baiklah Tuan pergi berlayar

mencari makanan! (7) Apakah kesudahannya ini?

(8) Maka sahut suaminya, “Tiada aku mau bercerai dengan Tuan dan tiada aku percaya akan dikau;

kalau-kalau peninggalanku ini dikau berbuat jahat.

Hal yang dapat diteladani dari kutipan tersebut adalah ...

Sifat suami yang pencemburup terhadap istri

Suami yang akan menceraikan istrinya yang tercinta

Kesetiaan suami kepada istrinya yang berlebihan.

Suami melarang istrinya untuk mencari nafkah yang jauh

Suami yang selalu mencurigai istrinya kemana pun pergi

Anda mungkin juga menyukai