Anda di halaman 1dari 2

Andreas Abednego Rajani Sinaga-12MIPA

Antara Nasionalisme dan Multikultur

Nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah
bangsa lain. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme berfondasi Pancasila. Nasionalisme yang bersenyawa dengan
keadilan sosial. Nasionalisme yang menghendaki penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku
bangsa lain. Sedang multikultur dapat kita pahami sebagai sebuah perspektif atau cara pandang yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dan fenomena kemajukan budaya, bangsa, etnis, suku, ras golongan, dan agama untuk
berinteraksi atau bahkan berkontestasi di dalam batas wilayah sebuah negara. Idealisme yang ingin dicapai dengan
multikulturalisme adalah kerekatan sosial melalui harga diri manusia. 
Dalam multikulturalisme tidak ada budaya mayoritas dan tirani atas budaya minoritas. Multikulturalisme berusaha
mengajak kita untuk menjunjung tinggi toleransi, kerukunan, perdamaian dan persatuan, meskipun berada dalam satu
komunitas majemuk dan beragam. Di dalam paradigma multikultural, tidak ada fanatisme primordial. Masing-masing
individu atau kelompok saling menyadari bahwa perbedaan suku, bangsa, bahasa, dan agama tidak bisa dijadikan legalita
bagi adanya konflik dan permusuhan, namun harus menjadi modal utama membangun persatuan di tengah
keragaman. Karenya, konsep ini  memiliki signifikansi yang cukup banyak dalam upaya merawat nilai-nilai kerukunan dan
keharmonisan di tengah masyarakat majemuk dan plural.

Pendidikan multikultural tepat untuk membangun nasionalisme Indonesia dalam menghadapi tantangan global
karena memiliki nilai inti dalam perspektif lokal maupun global yakni: (a) ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,   (b)
tanggung jawab terhadap negara kesatuan, (c) penghargaan, pengakuan, dan penerimaan keragaman budaya, (d)
menjunjung tinggi supremasi hukum, dan (e) penghargaan martabat manusia dan hak asasi yang universal. Penanaman
kesadaran multikultural dan semangat nasionalisme dapat dilakukan melalui pendidikan karakter dengan membentuk  soft
skills.
Pemuda Indonesia saat ini perlu dididik agar menjadi pribadi yang memiliki rasa multikulturalisme yang tinggi dan
nasionalisme yang kuat. Dengan langkah ini, pemuda Indonesia diharapkan mampu untuk menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik dari konflik internal (perpecahan kelompok) ataupun ancaman ekstenal.
Akhir kata, antara nasionalisme dan multikultur adalah dua hal yang saling melengkapi karena multikultur harus
disikapi dengan kesediaan untuk saling menerima dan menghargai perbedaan serta menjunjung tinggi rasa nasionalisme
dan kebangsaan di atas seluruh perbedaan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai