Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Evaluasi Pemberdayaan
Komunitas ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk komunitas lokal telah
memberi dampak dalam kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. Para globalis percaya
bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap
bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-
negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang
homogen.

Pengaruh negatif yang nyata dalam kehidupan masyarakat ini mampu meningkatkan masalah
sosial yang berkaitan dengan ketimpangan sosial dan semakin lunturnya kearifan lokal yang
dimiliki komunitas lokal dalam masyarakat. Untuk mengantisipasi pengaruh negatif tersebut
maka salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat atau
dikenal dengan istilah pemberdayaan komunitas.

Pemberdayaan komunitas mampu disebut sebagai suatu upaya untuk menciptakan/


meningkatkan kapasitas atau kemampuan masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan yang terkait dengan upaya peningkatan
kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Prinsip pemberdayaan komunitas pada
hakekatnya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang dulunya berada pada kondisi social
ekonomi yang rendah sehingga menyebabkan mereka tidak tahu dan tidak mampu, menjadi
masyarakat yang berdaya dan mandiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep dasar Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
2. Apa saja tujuan dan peran Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
3. Apa saja prinsip-prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
4. Bagaimana kualifikasi Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
5. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
6. Siapa pelaku kegiatan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep-Konsep Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

a. Pengertian Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Kata “evaluasi” dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan sebagai padanan istilah dari
“penilaian”, yaitu suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan,
peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby dan Parnwell, 1972). Pokok-
pokok pengertian tentang evaluasi:

1) Evaluasi adalah kegiatan pengamatan dan analisis terhadap suatu keadaan, peristiwa,
gejala alam, atau sesuatu objek

2) Membandingkan segala sesuatu yang kita amati dengan pengalaman atau pengetahuan
yang telah kita ketahui dan atau miliki

3) Melakukan penilaian, atas segala sesuatu yang diamati, berdasarkan hasil perbandingan
atau pengukuran yang dilakukan.

Kegiatan evaluasi selalu mencakup kegiatan berikut:

1) Observasi (pengamatan)
2) Membanding-bandingkan antara hasil pengamatan dengan pedoman yang ada atau
telah ditetapkan lebih dahulu
3) Pengambilan keputusan atau penilaian atas objek yang diamati.

Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis yang meliputi hal-hal
berikut: 1) Pengamatan untuk pengumpulan data atau fakta

2) Penggunaan “pedoman” yang telah ditetapkan

3) Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedomanpedoman yang sudah


ditetapkan terlebih dahulu

4) Penilaian dan pengambilan keputusan Evaluasi harus “objektif”, dalam arti harus
dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang.
Evaluasi juga harus menggunakan pedoman- pedoman tertentu yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.

b. Ragam Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas

1) Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan terhadap program atau kegiatan yang telah dirumuskan, sebelum
program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif
merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan.
2) On-Going Evaluation dan Ex-Post Evaluation On-going evaluation adalah evaluasi
yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan itu masih/sedang dilaksanakan,
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada/ tidaknya penyimpangan pelaksanaan
kegiatan dibanding program atau rencana yang telah diteta pkan. Sedangkan ex-post
evaluation sebenarnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang
dilaksanakan pada saat program atau kegiatan yang direncanakan telah selesai
dikerjakan.
3) Evaluasi Intern dan Evaluasi Ekstern ditinjau dari pelaksana kegiatan evaluasi,
kegiatan evaluasi dibedakan antara evaluasi intern dan evaluasi ekstern. Pada evaluasi
intern, pengambilan inisiatif diadakannya evaluasi maupun pelaksanaan kegiatan
evaluasi “adalah orang-orang atau aparat yang terlibat langsung dengan program yang
bersangkutan”. Sementara itu, evaluasi ekstern adalah evaluasi yang dilaksanakan
oleh pihak luar (di luar organisasi pemilik/ pelaksana program) meskipun inisiatif
dilakukanya evaluasi mampu muncul dari kalangan orang luar, atau justru diminta
oleh organisasi pemilik/pelaksana program yang bersangkutan.
4) Evaluasi Teknis dan Evaluasi Ekonomi Dilihat dari aspek kegiatan yang dievaluasi,
dikenal adanya evaluasi teknis (fisik). Evaluasi teknis (fisik) adalah kegiatan evaluasi
yang penerima manfaat dan ukurannya menggunakan ukuran-ukuran teknis (fisik).
Sementara itu, evaluasi ekonomi atau keuangan, penerima manfaatnya adalah
pengelolaan keuangan dan penerima ini menggunakan ukuran-ukuran ekonomi.
5) Evaluasi Program, Pemantauan Program, dan Evaluasi Dampak Program
a) Evaluasi Program, dalam evaluasi yang dilakukan untuk mengkaji kembali draft/
usulan program yang sudah dirumuskan sebelumprogram itu dilaksanakan.
b) Pemantauan Program, diartikan sebagai proses pengumpulan informasi(data dan
fakta) dan pengambilan keputusan-keputusan yang terjadi selama proses
pelaksanaan program.
c) Evaluasi Dampak Program, sebagian besar kegiatan evaluasi umumnya diarahkan
untuk mengevaluasi tujuan program atau dampak kegiatan yang telah dihasilkan
oleh pelaksanaan program yang telah direncanakan.
6) Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil
a) Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi seberapa
jauh proses kegiatan yang telah dilaksanakan itu sesuai (dalam arti kuantitatif
ataupun kualitatif) dengan proses kegiatan yang seharusnya dilaksanakan sesuai
yang dirumuskan dalam programnya.
b) Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi tentang
seberapa jauh tujuan-tujuan yang direncanakan telah mampu dicapai, baik dalam
pengertian kuantitatif maupun kualitatif
c) Tujuan Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas Pada dasarnya tujuan
evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatankegiatan yang
dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman yang telah ditetapkan.
c. Kegunaan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

1) Kegunaan operasional
a) Dengan evaluasi kita mampu mengetahui cara yang tepat untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki dan sekaligus mampu mengidentifikasi faktor-faktor kritis
(critical factors) sangat menentukan keberhasilan kegiatan (pemberdayaan) yang
dilakukan.
b) Melalui evaluasi, mampu kita lakukan perubahan-perubahan, modifikasi dan
supervise terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
c) Melalui evaluasi akan mampu dikembangkan tujuan-tujuan serta analisis
informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan.
2) Kegunaan analitis bagi pengembangan program
a) Untuk mengembangkan dan mempertajam tujuan program dan perumusannya
b) Untuk menguji asumsi-asumsi yang digunakan, dan untuk lebih menegaskannya
lagi secara eksplisit
3) Kegunaan kebijakan
a) Berdasarkan hasil evaluasi mampu dirumuskan kembali, strategi pembangunan,
pendekatan yang digunakan, serta asumsi-asumsi dan hipotesis-hipotesis yang
akan diuji
b) Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan
antarkegiatan pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektivitas
dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang

2. Tujuan dan peran dalam Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah:

1. untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.


2. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan
apa yang mereka lakukan.
3. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat
yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu
yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan
menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki.

Peran penting dari adanya evaluasi pemberdayaan komunitas dalam menyikapi


ketimpangan sosial yaitu dengan adanya evaluasi sosial, permasalahan ketimpangan
sosial yang terjadi akan dikaji sesuai data dari hasil kegitan pemberdayaan yang telah ada
sebelumnya agar tidak terulang kembali suatu permasalahan ketimpangan sosial tersebut.

3. Prinsip-Prinsip Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas

Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan program artinya tujuan evaluasi harus selaras dengan tujuan yang ingin dicapai
yang telah dinyatakan dalam perencanaan programnya. Setiap evaluasi harus memenuhi
persyaratan berikut:

a. Objektif
b. Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan (stkamurized)
c. Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat dan teliti
d. Menggunakan alat ukur yang tepat (valid, sahih) dan mampu dipercaya (teliti,
reliable)

Setiap evaluasi harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tujuan evaluasi
yang berbeda pula. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan uraian
kualitatif Evaluasi harus efektif dan efisien.

4. Kualifikasi Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik, setiap evaluasi harus dilaksanakan agar
memenuhi persyaratan berikut ini:

a. Memiliki tujuan jelas dan spesifik


b. Menggunakan instrumen yang tepat dan teliti
c. Memberikan gambaran jelas tentang perubahan perilaku penerima manfaat
d. Evaluasi harus praktis
e. Objektif

5. Jenis- jenis Evaluasi Pemberdayaan Komunitas


Contoh-contoh bentuk pemberdayaan komunitas secara umum dapat dibedakan ke dalam tiga
(3) bentuk yaitu:

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)


Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri atau seringkali dikenal dengan istilah
PNPM Mandiri merupakan salah satu jenis pemberdayaan komunitas yang bertujuan untuk
percepatan penanggulangan masalah- masalah terkait kemiskinan serta perluasan lapangan
pekerjaan. PNPM Mandiri secara mendasar dalam pelaksanaannya menggunakan mekanisme,
sistem, dan tata aturan yang berkembang.

Progam PNPM ini memberikan pelayanan- pelayanan terkait dengan contoh pemberdayaan
masyarakat atau kelembagaan dalam lingkup lokal, yang meliputi pendampingan, pelatihan,
dan juga adanya Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat yang
diberikan secara langsung.

2. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)


Lembaga Swadaya Masyarakat atau dikenal dengan istilah LSM, merupakan jenis
pemberdayaan komunitas yang berfokus pada kegiatan pelayanan publik atau masyarakat
umum atas dasar asas sukarela serta tidak berorientasi mencari keuntungan.

Pada dasarnya, LSM ini didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang dengan
berlandaskan visi dan misi yang memiliki kesamaan. Lembaga ini merupakan lembaga non
pemerintahan atau secara mendasar tidak terikat oleh negara. LSM memiliki empat 4
klasifikasi yaitu organisasi penyalur sumbangan, organisasi sehubungan dengan mitra
pemerintah, organisasi dalam bidang profesional, dan organisasi yang berlawanan atau
berkebalikan.

3. Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)


Jenis pemberdayaan komunitas ini merupakan upaya Pemerintah dalam bentuk pembangunan
pada bidang pembangunan sosial dan ekonomi, serta lingkungan dalam lingkup
penanggulangan kemiskinan. Pada PLPBK secara khusus menekankan dalam aspek
pembangunan lingkungan sosial yang kondusif dalam perspektif spiritual maupun material.

Prinsip dasar yang terkonstruksikan dalam PLPBK ini adalah kebebasan, keikutsertaan,
keterbukaan, pemerataan serta tanggung jawab.

6. Pelaku Kegiatan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Pelaksanaan kegiatan evaluasi pemberdayaan dapat dilakukan secara mandiri oleh komunitas
terkait. Akan tetapi, evaluasi juga dapat dilakukan oleh lembaga eksternal yang memiliki
kewenangan maupun ditunjuk melalui kerja sama.
Agar berjalan efektif, pelaku kegiatan pemantauan pemberdayaan komunitas perlu
melaksanakan kegiatan berikut.
a. Mempermudah akses informasi melalui berbagai media komunikasi setempat,
misalnya melalui papan pengumuman desa ataupun surat edaran.
b. Melakukan sosialisasi dan ajakan kepada anggota masyarakat turut serta
berkontribusi dalam upaya pemberdayaan.
c. Melakukan pelaporan terkait pengelolaan program dan anggaran pemberdayaan
melalui rapat terbuka.
d. Menampung aspirasi dan keluhan anggota/komunitas/masyarakat terkait
pelaksanaan program pengembangan yang dilakukan.
e. Melakukan kunjungan lintas komunitas untuk saling belajar dan bertukar pikiran
demi memajukan keberlangsungan pemberdayaan komunitas.
Adapun pelaku kegiatan evaluasi pemberdayaan secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Masyarakat setempat
Pada umumnya pemberdayaan komunitas tidak hanya di lakukan untuk memajukan
kesejahteraan intern anggota, tetapi mencakup masyarakat sekitar. Oleh karena itu, peran
serta masyarakat dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan menunjukkan kepedulian
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan bersama. Komunitas pemberdayaan dapat
bekerja sama dengan tokoh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan sekitar.
Sebagai contoh, komunitas dapat bekerja sama dengan pemangku adat, tokoh agama, ketua
RT, ketua RW, pengurus PKK, karang taruna ataupun tokoh pendidik.

2. Pemerintah
Pada umumnya kegiatan pemberdayaan diselenggarakan oleh pemerintah. Pemerintah
memiliki tanggung jawab memfasilitasi dan memberikan daya kepada masyarakat agar
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses tersebut, pemerintah melakukan
kegiatan evaluasi untuk memastikan program-program pemberdayaan dapat berjalan dengan
baik.
Pada umumnya kegiatan evaluasi pemberdayaan yang dilakukan pemerintah bersifat formal
dan procedural sebagai bagian dari laporan ketercapaian program. Evaluasi atau pemantauan
tersebut dikenal juga dengan istilah supervise. Pemantauan oleh pemerintah dapat dilakukan
dari tingkat nasional, daerah, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Pemantauan
dapat dilakukan sendiri oleh pejabat pemerintah ataupun bekerja sama dengan pihak terkait,
seperti LSM, konsultan dan lembaga donor.

3. Fasilitator dan konsultan


Fasilitator dan konsultan pada umumnya merupakan ahli yang dianggap kompeten dalam
bidangnya. Fasilitaor dan konsultan pemberdayaan masyarakat antara lain terdiri atas
pengemban proyek pengembangan, kelompok mahasiswa/pelajar, ataupun ilmuwan yang
bekerja sama dengan pemerintah masyarakat setempat. Fasilitator dan konsultan bertanggung
jawab melakukan tinjauan program pengembangan secara berkala. Selain itu, fasilitator dan
konsultan wajib melaporkan perkembangan kegiatan pengembangan melalui pengamatan
langsung di lapangan.

4. Lembaga swadaya masyarakat


Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO)
merupakan lembaga non pemerintah yang bersifat independen. LSM melakukan kegiatan
tidak untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, LSM berperan melakukan
evaluasi/pemantauan tanpa mengedepankan kepentingan pihak-pihak tertentu. LSM pada
umumnya mengedepankan kepentingan kelompok marginal, warga miskin, dan kelompok
masyarakat tertentu.

Evaluasi pemberdayaan dilakukan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan pemberdayaan.


Usaha tersebut tidak dapat terlaksana tanpa peran serta masyarakat dan pihak-pihak terkait.
Oleh karena itu, partisipasi dan kepedulian dari berbagai lapisan masyarakat sangat
dibutuhkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistemat dalam arti dilakukan
berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang. Prinsip-
prinsip Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas yaitu : harus selaras dengan tujuan yang
hendak dicapai, objektif, menggunakan alat ukur yang tepat berbentuk data (kuantitatif dan
kualitatif) serta harus efektif dan efisien.

Hasil evaluasi yang baik adalah; memiliki tujuan yang jelas, menggun tepat, mampu memberi
gambaran yang jelas, praktis dan objektif. Pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan
adalah pendekatan informan kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan
pendekatan survei/sensus. Pendekatan Sistem dalam Evaluasi Pemberdayaan Komunitas
terdir Instrumen input, Environment input, Proses pemberdayaan itu sendi Pendekatan dalam
Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan Komunitas Penggunaan catatan-catatan atau
rekaman data, Survei terhadap pe Survei terhadap seluruh warga masyarakat.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan laporan makalah ini maka memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Masyarakat dan pemberdaya harus mampu bekerja sama dan terus menjaga
komunikasi agar proses pemberdayaan dapat terlaksana dengan baik.
2. Seorang pemberdaya harus mampu memberikan pemecahan masalah ketika terdapat
masalah yang timbul selama proses pemberdayaan masyarakat berlangsung.
3. Masyarakat harus mampu menjaga eksistensi komunitas pemberdayaan di
lingkungannya setelah program pemberdayaan selesai dilaksanakan.
Daftar Pustaka

Purwasih, Joan Hesti,dkk. 2015. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Klaten. : Intan
Pariwara

Nazir,Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

https://www.ainamulyana.id/2021/01/pengertian-pendekatan-prinsip-prinsip.html

https://www.mgmpsosiologi.org/2022/02/evaluasi-pemberdayaan-komunitas.html

Anda mungkin juga menyukai