Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Sifat Wajib Allah

Sifat - sifat Allah merupakan sifat yang dimiliki oleh Allah SWT yang maha agung dan maha
sempurna. Sifat kesempurnaan yang dimiliki oleh Allah SWT ini sangat banyak sekali, seperti
yang kamu ketahui kalau tidak ada siapapun yang sempurna kecuali Allah SWT. Dan sebagai
umat muslim dan beragama islam, kamu wajib mempercayai bahwa terdapat sifat
kesempurnaan yang tak terhingga bagi Allah SWT.

Pengertian Sifat Ma’ani dan Bentuknya

Sifat ma’ani adalah sifat yang ada pada Allah dan sesuai dengan kesempurnaan-Nya. Sifat
ma’ani dapat memunculkan sifat ma’nawiyah, yaitu sifat yang tetap ada pada zat Allah.

Sifat-sifat ma’ani juga dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya. Bedanya, jika dimiliki Allah, maka
sifat ini menjadi tidak tebatas. Sedangkan jika dimiliki makhluk ciptaan-Nya, maka sifat ini
menjadi sangat terbatas. Sebagai contoh, Allah Maha hidup berarti Dia kekal dan tidak akan
mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat pasti akan mati.

Sifat ma’ani jumlahnya ada tujuh, berikut penjelasan lengkapnya seperti dikutip dari Akidah
Akhlak Kelas VII Madrasah Tsanawiyah karya Taofik Yusmansyah:

1. Qudrat

Sifat qudrat artinya kuasa. Adanya alam semesta yang nampak beserta isinya, merupakan
bentuk ciptaan Allah Swt. Gerak rangkaian planet yang teratur tanpa adanya tabrakan juga
termasuk kuasa Allah Swt.

Peristiwa yang begitu rumit dan luar biasa itu hanya bisa dilakukan oleh Zat Yang Maha
Kuasa. Untuk merenungi sifat qudrat, simak firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 27
berikut:
“Dan Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan
(begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan Allah Mahakuasa terhadap segala
sesuatu.”

2. Iradat

Sifat iradat artinya berkehendak. Kehendak Allah itu bersifat bebas, tanpa ada yang bisa
melarang atau memerintah-Nya. Tidak karena terpaksa tidak pula karena ketidaksengajaan.

Dalam Alquran surat al-An’am ayat 73, Allah Swt berfirman:

“Dia lah yang Menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia Berkata.
"Jadilah" Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nya lah segala
kekuatan pada waktu sangkakala ditiup. Dia Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dia-lah
Yang Mahabijaksana, Mahateliti”

3. Alim

Sifat alim artinya Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang ada di langit dan di
bumi. Bagi Allah, untuk menciptakan sesuatu tidak perlu belajar terlebih dahulu.

Allah telah memiliki ilmu yang lengkap. Pengetahuan Allah bersifat menyeluruh, sangat luas,
dan tak terbatas. Segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tidak, ada dalam
pengetahuan-Nya.

4. Hayat

Sifat hayat artinya Maha Hidup. Hidupnya Allah berbeda dengan makhluk. Allah Maha Hidup
dan tidak memerlukan sesuatu untuk bertahan hidup seperti halnya manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Hidupnya Allah tidak ada awal dan tidak berkesudahan. Allah hidup sebagaimana Dia ada,
tanpa didahului oleh apapun dan siapapun.

5. Sama’

Sifat sama' artinya Maha Mendengar. Semua suara dan bunyi, baik yang jelas ataupun
samar, dapat didengar oleh Allah Swt. Bahkan, yang tidak terdengar oleh makhluk pun Allah
bisa mendengarnya.

Pendengaran Allah tidak sama dengan mahkluk. Sebab, makhluk membutuhkan alat untuk
mendengar, tetapi Allah tidak.

6. Bashar

Sifat bashar artinya Maha Melihat. Segala sesuatu yang tampak dan tersembunyi, tidak ada
yang luput dari pandangan dan pengawasan Allah Swt. Berbeda dengan makhluk-Nya, Allah
melihat semuanya tanpa bantuan alat.

“Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi bencand-apa pun (terhadap mereka dengan
membunuh nabiznabi itu), (karena itul mereka menpadi buta dan tuli, kemudian Allah
Menerima taubat mereka, latn banyak di untara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha
Melihalapn yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 71)
7. Kalam

Sifat kalam artinya berbicara atau berfirman. Allah sebagai zat yang bersifat kalam mampu
mengeluarkan firman kepada hamba-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam surat Asy-Syura
ayat 51 berikut:

“Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali
dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan
(malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh,
Dia Mahatinggi, Mahabijaksana"

Anda mungkin juga menyukai