Anda di halaman 1dari 5

Nama : Abiel Ilyas Sonaru

Tingkat/Fakultas : III/Misiologi
Mata Kuliah : Islamologi II
Dosen : Sylvia Takaliuang, M.Th
________________________________________________________________
Sifat-Sifat Allah umat Islam

1. Wujud (Ada)
Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah ‘wujud’ yang artinya ‘ada’.
Maksudnya, Allah adalah zat pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh
siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala. Bukti bahwa Allah SWT itu
ada adalah terciptanya alam dan seisinya.
Allah SWT berfirman: “Allah-lah yang menciptakan dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya dalam ennam masa, kemudian ia bersemayam di atas
‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak
(pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS
As-Sajadah: 4).
2. Qidam (Awal)
Qidam memiliki arti terdahulu. Maksudnya, Allah SWT adalah sang pencipta
yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu, tidak ada
pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT. Allah SWT tidak diciptakan
karena menjadi zat pertama yang mengawali semua hal.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Dialah Yang Awal dan Yang
Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3).
3. Baga’ (Kekal)
Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah ‘Baqa’ yang artinya kekal. Allah itu
Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah
SWT.
Sebagaimaa disampaikan oleh Allah SWT: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa,
kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu
dikembalikan.” (QS Al-Qasas: 88).
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan Makhluk Ciptaannya)
Karena Allah SWT adalah yang menciptakan, maka Allah SWT sudah pasti jauh
berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaannya. Tidak ada satupun yang mampu
sebanding denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya.
Hal ini dijelaskan dalam Alquran: “Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia
dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)
Qiyamuhu Binafsihi menjadi sifat wajib Allah selanjutnya. Memliki arti ‘berdiri
sendiri’, sesungguhnya Allah SWT Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh
siapapun dan tidak membutuhkan bantuan karena Allah SWT adalah sang
pencipta.
Alquran menjelaskan: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS Al-Ankabut: 6).
6. Wahdaniyah (Tunggal)
Maksudnya, Allah-lah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta.
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Seandainya di langit dan di bumi ada
Tuhan – Tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa.” (QS Al-Anbiya:
22).
7. Qudrat (Berkuasa)
Sebagai pencipta, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang
bisa menandingi kekuasaan-Nya. Seperti tertera dalam Alqurab:
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah: 20).
8. Iradat (Berkehendak)
Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun
pasti terjadi atas kehendak Allah SWT. Penjelasan dalam Alquran yakni:
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia mengehendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: ‘jadilah!’, maka terjadilah.” (QS. Yasiin: 82).
9. ‘ilmun (Mengetahui)
Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun
yang tidak tampak. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisakan oleh hatinya, dan
Kami lebih kepadanya daripada urat kehernya.” (QS Qaf:16).
10. Hayat (Hidup)
Allah Maha Hidup, tidak akan pernah binasa ataupun musnah. Dia kekal
selamanya. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati,
dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS Al-Furqon 58).
11. Sama‘ (Mendengar)
Allah Maha Mendengar apa yang diucapkan hambanya, tidak ada yang akan
terlewat oleh-Nya. “Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS Al-Maidah 76).
12. Basar (Melihat)
Termasuk dalam sifat wajib Allah, semua yang ada di dunia ini tidak luput dari
pengelihatan Allah SWT karena penglihatan-Nya tidak memiliki batasan. Allah
SWT bisa melihat apapun, kapanpun di mana pun lebih dari yang manusia
fikirkan. “Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat 18).
13. Qalam (Berfirman)
Melalui firman-Nya, Allah SWT memberikan tugas kepada nabi dan rasulnya
untuk menyebarkan Qalam-Nya sebagai pegangan umat manusia. “Dan tatkala
Musa dating untuk sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar
itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti, jika Allah menghendaki,
niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah 20).
14. Muridan (Berkehendak)
Apabila Allah sudah menakdirkan sesuatu, maka tidak ada yang dapat menolak
kehendak-Nya. “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali
jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud 176).
15. Qadiran (Berkuasa)
Mengenai sifat wajib Allah ini telah dijelaskan dalam Alquran: “Hampir kilat itu
menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka,
mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan
pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS
Al – Baqarah: 20).
16. Aliman (Mengetahui)
Sebagai sifat wajib Allah, artinya Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu.
Tidak ada yang bisa disembunyikan, bahkan hanya sebesar debu pun, baik
tindakan baik datu buruk. “Dan Allah Mengetahui sesuatu…” (QS An-Nisa 176).
17. Hayyan (Hidup)
Allah SWT selalu hidup dan dapat mengawasi hamba-hamba-Nya karena tidak
pernah tidur. “Dan bertakwalah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan
bertasbilah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa
hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon 58).
18. Sami’an (Mendengar)
Allah memiliki sifat wajib Sami’an yang berarti mendengar. Tidak ada yang
terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampaui pendengaran-Nya.
Gemericik angina hingga desiran di dalam hati seseorang pun Allah SWT
mengetahuinya.
19. Bashiran (Melihat)
Bashiran juga memliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-
hamba-Nya. Oleh karena itu, sudah semestinya umat Islam selalu berbuat
kebaikan dan merasa diri selalu diperhatikan oleh Allah.
20. Mutakalliman (Berfirman)
Mutakaliman juga berarti berkata-kata. Allah berfirman lewat kita-kitab suci yang
diturunkan dan disampaikan oleh para nabi dan rasul. Semua yang dating dari
Allah SWT adalah benar adanya dan semua manusia harus tunduk pada
perintahnya.

Mengenalkan sifat wajib Allah sejak dini akan bernilai pahala yang berlangsung
dalam hidup anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai