a. . Wujud
b. Qidam
Qidam berarti “ Dahulu “ yakni ada tanpa awal dan akhir, Dalilnya firman Allah swt ( Qs. Al-
Hadid :3)
Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin[1452]; dan dia Maha mengetahui
segala sesuatu.
[1452] yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang Telah ada sebelum segala sesuatu ada,
yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang nyata
adanya Karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat digambarkan
hikmat zat-Nya oleh akal.
c. Baqo’
Artinya bahwa Allah tidak sama dengan yang baru ( alam/makhluk). Dalilnya firman Allah SWT
(Qs. Asy-Syuuro: 11)
(Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-
pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah
yang Maha mendengar dan Melihat.
e. Qiyamuhu Binafsih
Artinya Allah berdiri sendiri, tidak membutuhkan pertolongan dari makhluk Nya. Dalilnya
Firman Allah SWT ( Qs. Al-Ankabuut : 6 )
“Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam.”
f. Wahdaniyah
Wahdaniyah berarti bahwa Allah bersifat “esa” dan tidak berbilang. Dalilnya firman Allah
SWT .Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa”
g. Qudrat
Qudrat berarti bahwa Allah Maha Kuasa. Dalilnya firman Allah SWT
(QS. Al-Baqarah : 20 )
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat itu menyinari
mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”.
h. Irodat
Irodat berarti bahwa Allah berkehendak segala sesuatu atau bahwa Allah maha berkeinginan atas
segala sesuatu. Dalilnya firman Allah SWT ( Qs. Al-Buruuj : 16 )
“Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”
i. Ilmu
Ilmu berarti bahwa Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Dalalnya firman Allah swt (Qs.
An-Nisa : 176)
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa
kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak
dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari
harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara
perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka
bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka
(ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang
saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan
(hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
j. Hayat
Hayat artinya Hidup, yakni bahwa Allah Maha Hidup. Dalilnya firman Allah Swt ( Qs. Al-
Furqoon : 58 )
Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan
memuji-Nya. dan cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
k. Sama’
l. Bashar
m. Kalam
n. Qoodirun
o. Muriidun
Artinya yang maha Menentukan. Dalilnya sama dengan dalil sifat Irodat.
p. AAlimun
r. Samii’un
Samii’un berarti bahwa Allah Maha Mendengar. Dalilnya sama dengan sifat “sama”. Allah
melihat semua perbuatan hamba. Oleh karena itu orang yang beriman harus menjaga tingkah
laku dan perbuatannya dari perbuatan buruk atau maksiat.
s. Bashiirun
Bashiirun berarti bahwa Allah Maha Melihat. dalilnya sama dengan dalil sifat “Bashor”
t. Mutakallimun
Mutakallimun berarti bahwa Allah maha berbicara. Dalilnya sama dengan sifat ”kalam”.
Kedua puluh sifat wajib Allah ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu sifat
nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah :
a. Safat Nafsiyah
adalah sifat yang hanya berkaitan dengan Zat Allah semata-mata. Sifat ini terdapat dalam sifat wujud.
b. Sifat Salbiyah
adalah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, sedangkan makhluk tidak memilikinya. Sifat ini terdapat
dalam lima sifat Allah, yaitu qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan
wahdaniyah.
c. Sifat Ma’ani
adalah sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Sifat ini terdapat pada tujuh sifat Allah, yakni
qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, basher, dan kalam.
d. Sifat Ma’nawiyah
adalah keumuman/kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ini tidak dapat berdiri sendiri karena setiap ada
sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Sifat- sifat yang termasuk ma’nawiyah ada tujuh, yaitu qadiran,
muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, bashiran, mutakalliman.
B.Sifat Mustahil Allah
Sifat mustahil bagi Allah SWT berarti sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki Allah
SWT. Sifat-sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat-sifat
mustahil bagi Allah SWT jumlahnya sama dengan sifat-sifat wajib bagi Allah yaitu sebanyak 20
( dua puluh ) sifat, yaitu :
1. ‘Adam
Adam artinya tidak ada .
Alam semesta ini ada yang menciptakan yitu Allah SWT. Tidak mungkin alam semesta ini
terjadi dengan sendirinya. Tidak mungkin diciptakan oleh manusia atau mahluk yang lain. Yang
menciptakan adalah Allah. Maka mustahil Allah SWT tidak ada (‘Adam) .
“Dan dialah yang menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, pengelihatan dan hati( tetapi)
amat sedikitlah kamu bersyukur. Dan Dia telah menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di
bumi dan kepadanNya-lah kamu akan dihimpunkan. Dan Dialah yang menghidupkan dan
mematikan dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Mengapa kamu tidak
memahaminya?”.(Q.S. Al-Mu’minun / 23 : 78-80 )
2. Huduts
3. Fana’
Artinya menyerupai yang baru atau makhluk. Manusia saja jika membuat barang tentu
tidak bisa sama persis dengan dirinya. Tidak mungkin Allah yang Maha Sempurna menciptakan
mahlukNya sama dengan Dia sendiri.
”Dan tidak ada seorangpun yang sama dengan Dia (Allah)”. (QS Al-Ikhlas/112 : 4).
”Dan Dialah yang Maha kaya sedangkan kamulah orang yang membutuhkan-Nya”. (Q.S.
Muhammad / 47 : 38 )
6. Ta’addud
Allah SWT melakukan sesuatu tanpa ada yang mempengaruhi secara terpaksa atau ada
yang memaksa. Tidak mungkin Allah Dzat yang maha berkehendak melakukan suatu perbuatan
atas dasar perintah pihak lain. Maka mustahil Allah SWT bersifat Karahah (terpaksa), diperintah
atau diancam agar mau menjadikan sesuatu atau tidak menjadikan sesuatu.
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap segala yang Dia kehendaki." (Q.S. Hud :
107).
Allah menghidupkan dan mematikan mahlukNya. Mahluk Allah seperti manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan yang hidup karena kehendak Allah, dan mustahil Allah sebagai penciptanya
bersifat mautun atau mati sebab Allah Maha Hidup.
”Allah tidak ada tuhan selain Dia yang maha hidup, kekal, dan terus menerus mengurus
( mahlukNya ) tidak mengantuk dan tidak tidur”. (QS al-Baqarah/2 : 255).
Allah mendengar setiap doa orang yang beriman walaupun hanya berupa bisikan di dalam
hati sebab Allah Maha Mendengar dan Maha mengetahui. Oleh sebab itu mustahil kalau Allah
bersifat Shamamun (tuli).
"Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Baqarah/2 : 256).
Allah SWT menurunkan wahyu kepada para nabi, dari wahyu itu kemudian terhimpun
kalamullah yang tertulis dalam kitabullah. Adanya al-Qur’an yang berisi firman Allah
membuktikan bahwa mustahil Allah bersifat bukmun (bisu).
“Para rasul itu kami lebihkan sebagian atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang
Allah bercakap-cakap (langsung dengannya) dan Allah meninggikan sebagian dari mereka
beberapa derajat”. (QS Al Baqarah/2 : 253).
14. ‘Aajizan
15. Mukrahan
Mukrahan artinya Maha Terpaksa. Mustahil Allah bersifat Maha Terpaksa.
16. Jaahilan
Jahilan artinya Maha Bodoh. Mustahil Allah bersifat Maha Bodoh.
17. Mayyitan
Mayyitan artinya Maha Mati. Mustahil Allah bersifat Maha Mati.
18. Ashammu
Ashammu artinya Maha Tuli. Mustahil Allah bersifat Maha Tuli.
19. A’ma
A’ma artinya Maha Buta. Mustahil Allah bersifat Maha Buta.
20. Abkamu
Abkamu artinya Maha Bisu. Mustahil Allah bersifat Maha Bisu.
2. Ar-Rahim: ( ) الرحيمMaha Penyayang, iaitu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan
penyayang di akhirat.
4. Al-Quddus: ( ) القدوسMaha Suci, iaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.
6. Al-Mu’min: ( ) المؤمنMaha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan
makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar
dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.
8. Al-’Aziiz: ( ) العزيزMaha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat
sekehendakNya
10. Al-Mutakabbir: ( ) المتكبرMaha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi
segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.
11. Al-Khaaliq: ( ) الخالقMaha Pencipta, iaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga
yang menakdirkan adanya semua itu.
12. Al-Baari’: ( ) البارئMaha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, iaitu mengadakan
sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
14. Al-Ghaffaar: ( ) الغفارMaha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-
dosa dan kesalahan.
17. Ar-Razzaaq: ( ) الرزاقMaha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki, iaitu memberi berbagai
rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.
19. Al-’Aliim: ( ) العليمMaha Mengetahui, iaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada
satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.
20. Al-Qaabidh: ( ) القابضMaha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu
mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.
21. Al-Baasith: ( ) الباسطMaha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat,
iaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.
23. Ar-Raafi’: ( ) الرافعMaha Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang
selayaknya diangkat kedudukannya kerana usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum
yang bertaqwa.
28. Al-Hakam: ( ) الحكمMaha Menghukum / Maha Mengadili, iaitu sebagai hakim yang
menetapkan / memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak
seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.
29. Al-’Adl: ( ) العدلMaha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
30. Al-Lathiif: ( ) اللطيفMaha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, iaitu
mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.
32. Al-Haliim: ( ) الحليمMaha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak
tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.
33. Al-’Adzhiim: ( ) العظيمMaha Agung, iaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu
keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.
35. Asy-Syakuur: ( ) الشكورMaha Pembalas / Maha Bersyukur, iaitu memberikan balasan yang
banyak sekali atas amalan yang kecil.
36. Al-’Aliy: ( ) العليMaha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, iaitu mencapai
tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun
dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.
37. Al-Kabiir: ( ) الكبيرMaha Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera
ataupun akal manusia.
38. Al-Hafidz: ( ) الحفيظMaha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga
segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-
hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.
39. Al-Muqiit: ( ) المقيتMaha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa
makanan tubuh ataupun makanan rohani.
41. Al-Jaliil: ( ) الجليلMaha Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran kerana
kesempurnaan sifat-sifatNya.
42. Al-Kariim: ( ) الكريمMaha Pemurah, iaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa
diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.
43. Ar-Raqiib: ( ) الركيبMaha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada, iaitu yang mengamat-
amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.
44. Al-Mujiib: ( ) المجيبMaha Mengabulkan, iaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang
berdoa padaNya.
45. Al-Waasi’: ( ) الواسعMaha Luas Pemberian-Nya , iaitu kerahmatanNya merata kepada segala
yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.
47. Al-Waduud: ( ) الودودMaha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala
kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan
keadaan.
48. Al-Majiid: ( ) المجيدMaha Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan
dan keutamaan.
51. Al-Haq: ( ) الحقMaha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52. Al-Wakiil: ( ) الوكيلMaha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni
memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.
53. Al-Qawiy: ( ) القوىMaha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , iaitu yang memiliki kekuasaan
yang sesempurnanya.
54. Al-Matiin: ( ) المتينMaha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-
Nya , iaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
55. Al-Waliy: ( ) الولىMaha Melindungi, iaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan
makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak
terbatas pada keperluan mereka.
56. Al-Hamiid: ( ) الحميدMaha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh
pujian dan sanjungan.
57. Al-Muhshii: ( ) المحصىMaha Menghitung / Maha Penghitung, iaitu yang tiada satu pun
tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.
58. Al-Mubdi’: ( ) المبدئMaha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, iaitu yang
melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
60. Al-Muhyii: ( ) المحيMaha Menghidupkan, iaitu memberikan daya kehidupan pada setiap
sesuatu yang berhak hidup.
61. Al-Mumiit: ( ) المميتMaha Mematikan, iaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang
hidup.
63. Al-Qayyuum: ( ) القيومMaha Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya,
Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit
dan bumi ini.
64. Al-Waajid: ( ) الواجدMaha Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja
yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya
yang secara mutlak.
65. Al-Maajid: ( ) الماجدMaha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya
dalam bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).
68. Ash-Shamad: ( ) الصمدMaha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu
selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.
73. Al-Awwal: ( ) األولMaha Pemulaan / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang
maujud.
74. Al-Aakhir: ( ) اآلخرMaha Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya
segala sesuatu yang maujud.
75. Azh-Zhaahir: ( ) الظاهرMaha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan
menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya
76. Al-Baathin: ( ) الباطنMaha Tersembunyi, iaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga
tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.
77. Al-Waalii: ( ) الوالىMaha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah,
iaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.
78. Al-Muta’aalii: ( ) المتعالMaha Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan
kerendahan.
79. Al-Bar: ( ) البارMaha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak
membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80. At-Tawwaab: ( ) التوابMaha Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-
orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.
81. Al-Muntaqim: ( ) المنتقمMaha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang
bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.
82. Al-’Afuw: ( ) العفوMaha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang
yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.
83. Ar-Rauuf: ( ) الرؤفMaha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih
sayangNya.
84. Maalikul Mulk: ( ) المالك الملكMaha Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan /
Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit,
bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan
iradatNya.
85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ) ذوالجالل واإلكرامMaha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan /
Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan
kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
88. Al-Ghaniy: ( ) الغنىMaha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak
berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat
mengharapkan padaNya.
89. Al-Mughnii: ( ) المغنىMaha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan,
iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang
dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90. Al-Maani’: ( ) المانعMaha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela
hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerosakan.
92. An-Naafi’: ( ) النافعMaha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya
itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93. An-Nuur: ( ) النورMaha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya
sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda
kekuasaanNya.
94. Al-Haadi: ( ) الهادىMaha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, iaitu
memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga
kehidupannya.
95. Al-Badii’: ( ) البديعMaha Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang baru, sehingga
tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.
97. Al-Waarits: ( ) الوارثMaha Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris, iaitu kekal
setelah musnahnya seluruh makhluk.
98. Ar-Rasyiid: ( ) الرشيدMaha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, iaitu
yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh
hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh
kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.
99. Ash-Shabuur: ( ) الصبورMaha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan
tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.