5.1. Pendahuluan
Proses analisis dan hasil analisis akan disajikan dalam bab ini. Proses
analisis meliputi perhitungan pembebanan, perhitungan simpangan antar lantai,
dan perhitungan luas tulangan pada gedung yang peneliti tinjau. Hasil analisis
dalam bab ini berupa tabel dan grafik. Elemen struktur yang menjadi tinjaun
dalam analisis adalah balok, kolom dan pelat.
58
59
0,65 kN/m2
3. Beban mati pada dinding batako pada balok
Dinding penuh = 300 kg/m2 x 3,15 m x 1 = 945 kg/m
Dinding berlubang = 300 kg/m2 x 3,15 m x 0,6 = 567 kg/m
4. Beban Lift Pada Gedung
Tipe lift = Duplex
Kapasitas = 15 orang
Lebar pintu (opening width) = 900 mm
Dimensi sangkar (car size) = outside : 1650 x 1665 mm2
inside : 1600 x 1500 mm2
Dimensi ruang luncur = 4300 x 2150 mm2
Dimensi ruang mesin = 4300 x 2150 mm2
Beban reaksi ruang mesin = R1 = 5450 kg
R2 = 4300 kg
Keterangan :
R1 = berat mesin penggerak + beban kereta + pelengkapan
R2 = Berat bandul pemberat + perlengkapan
Penentuan Koefisien kejut dengan persamaan sebagaimana berikut ini.
Ψ = ( 1+k1k2v ) ≥ 1,15
Dimana :
Ψ = koefisien kejut yang nilainya tidak boleh diambil kurang dari 1,15.
v = kecepatan angkat maksimum dalam m/det pada pengangkatan muatan
maksimum dalam kedudukan keran induk dan keran angkat yang paling
menentukan bagi struktur yang ditinjau, dan nilainya tidak perlu diambil lebih
dari 1,00 m/det.
k1 = koefisien yang bergantung pada kekakuan struktur keran induk, yang
untuk keran induk dengan struktur rangka, pada umumnya nilainya dapat
diambil sebesar 0,6.
k2 = koefisien yang bergantung pada sifat mesin angkat dari keran angkatnya,
dan diambil sebesar 1,3
Perhitungan beban yang bekerja pada balok adalah sebagaimana berikut ini.
60
∑ ( )( ( )( )( ))
Beban “P” diletakkan pada balok lift yang dapat dilihat pada gambar 5.1
dan 5.2 sebagaimana berikut ini.
Gambar 5.2 Letak Titik Beban “P” pada balok penggantung lift
5.2.2 Beban Hidup
Beban hidup yang digunakan pada ruangan pelat lantai adalah sebesar
250 kg/m2. Koridor, Bale pertemuan dan balkon adalah sebesar 300 Kg/m2
sedangkan Musholla adalah sebesar 400 kg/m2 berdasarkan tabel 3.1 PPIUG 1983
untuk pembebanan menggunakan peraturan PPIUG 1983. Beban hidup yang
digunakan pada seluruh pelat atap adalah sebesar 100 kg/m2 berdasarkan 3.1
PPIUG 1983 untuk pembebanan menggunakan peraturan PPIUG 1983.
61
Beban hidup yang digunakan pada pelat lantai berdasarkan SNI 1727
tahun 2013 memiliki besaran yang berbeda-beda berdasarkan fungsi lantai yang
digunakan pada pelat. Nilai beban hidup yang digunakan perlu diperiksa apabila
luasanya memenuhi syarat , maka perlu dilakukan reduksi sesuai dengan
persamaan 3.1. Besarnya nilai beban yang digunakan pada masing-masing fungsi
lantai akan dijabarkan pada tabel 5.1 berikut ini. Detail pembebanan pada
SAP2000 dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 5.1 Beban Hidup pada Lantai berdasarkan SNI 1727 : 2013
L
Macam Ruangan AT (m2) Kll Perlu Reduksi L0 (kN/m2)
(kN/m2)
Beban hidup yang digunakan pada pelat atap berdasarkan SNI 1727
tahun 2013 perlu ditinjau luasannya sehingga apabila luasannya memenuhi syarat
, maka nilai beban hidup pada atap dapat direduksi sesuai dengan persamaan 3.2.
Perhitungan nilai beban hidup pada atap adalah sebagaiman berikut ini.
Diketahui :
62
Penyelesaian :
, karena luasan terbesar pelat atap (AT = 39,69 m2) di antara
18,58 m2 dan 55,75 m2
, Karena atap yang digunakan berupa atap datar atau tidak memiliki
kemiringan sehingga nilai R2 adalah sebesar satu.
( ( ))
g
SM1 = FV.S1
= 0,54 g
5. Penentuan nilai SDS dan SD1
Nilai SDS dan SD1 ditentukan dalam pasal 6.3 SNI 1726 : 2012. Penjabaran
perhitungan nilai SDS dan SD1 adalah sebagaimana berikut ini.
b. Nilai Sa yang berada dalam periode yang lebih kecil dari T0 diambil
dengan persamaan berikut ini.
( )
Nilai Sa yang telah ditentukan apabila diplot dalam grafik , maka akan
terbentuk seperti pada gambar 5.1.
65
dapat dilihat pada gambar 5.2 dan periode hasil analisa struktur untuk beban
hidup SNI 1727 dapat dilihat gambar 5.3.
Periode bangunan hasil analisa struktur (Tc) untuk beban hidup PPIUG 1983
adalah sebesar 3,635 detik sedangkan Periode bangunan hasil analisa
struktur (Tc) untuk beban hidup SNI 1727 : 2013 adalah sebesar 3,849 detik.
Periode meninimum (Ta) ditentukan berdasarkan tinggi bangunan (hn = 75
m) dan tipe struktur yang digunakan. Nilai Ct dan x ditentukan terlebih
dahulu menggunakan tabel 15 SNI 1726 : 2012 berdasarkan tipe bangunan
yaitu rangka beton pemikul momen. , maka nilai Ct dan x berdasarkan tabel
15 SNI 1726 : 2012 adalah 0,0466 dan 0,9. Nilai periode minimum struktur
dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.
SD1R adalah sebesar 0,36 , maka nilai Cu adalah sebesar 0,4. Penentuan
periode maksimum adalah perhitungan persamaan berikut ini.
( )
( )
( )
( )
c. Nilai CS tidak boleh kurang dari nilai CS dengan persamaan berikut ini.
d. Nilai CS yang diambil dari tiga tahap perhitungan di atas adalah sebesar
0,01584.
14. Penentuan berat efektif struktur (Wtotal bangunan)
Berat efektif struktur ditentukan berdasarkan pasal 7.7.2 SNI 1726 : 2012.
Berat efektif struktur diambil sebesar 1 kali beban mati ditambah 0,25 beban
hidup. Berat efektif struktur diambil dari perhitungan otomatis pada
program ETABS. Berat efektif struktur untuk beban hidup berdasarkan
PPIUG 1983 adalah sebesar 75658,02 Ton. Berat efektif struktur untuk
beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013 adalah sebesar 85387,9 Ton.
15. Penentuan gaya geser dasar statik
Gaya geser statik dibedakan menjadi dua berdasarkan beban hidup yang
digunakan dengan penjabaran perhitungan sebagaimana berikut ini.
a. Gaya geser dasar statik dengan Beban hidup berdasarkan PPIUG 1983
69
b. Gaya geser dasar statik dengan Beban hidup berdasarkan SNI 1729 :
2013
Gambar 5.4 Partisipasi Massa Hasil Analisis berdasarkan beban hidup PPIUG
1983
Partipasi massa bangunan arah x dan arah y dapat dilihat pada kolom SumUx
dan SumUy pada gambar 5.4. Nilai partisipasi massa minimal 90 % di akhir
mode yang digunakan dalam analisa modal. Apabila nilainya belum mencapai
90 % , maka perlu ditambahkan jumlah mode dalam analisis modal. Jumlah
mode yang digunakan dalam analisis bangunan ini adalah sebanyak 24 mode
sesuai dengan jumlah lantai yang ada dalam bangunan. Partisipasi massa di
mode ke 8 sudah mencapai 90 % baik untuk arah x maupun arah y sehingga
tidak perlu adanya penambahan mode atau mode yang digunakan dalam
analisis sudah mencukupi kebutuhan.
2. Pengecekan kombinasi ragam
Pengecekan kondisi ragam dilakukan berdasarkan pasal 7.9.3 SNI 1726 : 2012.
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah metode kombinasi ragam
yang dilakukan sudah benar sesuai dengan peraturan atau belum. Terdapat dua
macam metode kombinasi ragam yang bisa dilakukan yaitu metode akar
72
kuadrat jumlah kuadrat (SRSS) dan metode kombinasi kuadrat lengkap (CQC).
Penentuan metode didasarkan pada interval presentase periode yang terjadi
antar mode hasil analisa modal. Metode yang digunakan di awal pengerjaan
analisis modal adalah metode kuadrat jumlah kuadrat. Metode yang telah
digunakan akan ditinjau apakah metode yang digunakan sesuai dengan
peraturan yang telah ditentukan atau perlu diganti. Pengecekan nilai periode
merupakan langkah awal untuk perhitungan interval presentase periode. Hasil
periode setiap mode dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut ini.
Gambar 5.5 Periode tiap mode dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983
( )
( )
( )
( )
Selisih antara periode 3 dan periode 4 cukup besar yaitu sebesar 65,19 %.
Selisih periode yang lebih dari 15 % disarankan dalam analisis kombinasi
ragam menggunakan metode akar kuadrat jumlah kuadrat (SRSS). Metode
yang awal digunakan adalah metode SRSS , maka tidak diperlukan analisa
ulang dan mengganti metode kombinasi ragam.
3. Penentuan skala gaya respon spektrum
Hasil gaya geser dinamik (VD) tidak dapat langsung digunakan untuk analisa
struktur portal bangunan. Hasil gaya geser dasar dinamik (VD) perlu
disetarakan dengan gaya geser dasar statik (VS) sesuai dengan pasal 7.9.4.1
73
peraturan SNI 1726 : 2012. Besarnya gaya geser dinamik (VD) hasil awal
analisis dapat dilihat pada gambar 5.6 berikut ini.
Gambar 5.6 Gaya geser dasar hasil analisa struktur untuk beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983
Gaya geser dasar dinamik berdasarkan gambar 5.6 adalah sebagaimana berikut
ini.
Skala ulang selanjutnya dikalikan dengan faktor pengali beban gempa pada
program analisa struktur sehingga nilai gaya geser dasar dinamik minimal sama
dengan 85 persen gaya geser dasar statik. Hasil gaya geser dasar dinamik yang
baru dapat dilihat pada gambar 5.7 berikut ini.
74
Gambar 5.7 Gaya geser dasar setelah diskala ulang untuk beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983
Gaya geser dasar dinamik telah memenuhi persyaratan karena gaya geser dasar
dinamik telah lebih dari 85 persen gaya geser dasar statik.
5.5.2. Peninjauan hasil analisis dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013
Terdapat 3 macam peninjauan hasil analisis struktur dengan penjabaran
sebagai berikut.
1. Peninjauan Partisipasi Massa
Peninjauan partisipasi massa dilakukan berdasarkan pasal 7.9.1 SNI 1726 :
2012. Hasil partispasi massa dapat dilihat pada gambar 5.8 berikut ini.
Gambar 5.8 Partisipasi Massa Hasil Analisis berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
75
Partipasi massa bangunan arah x dan arah y dapat dilihat pada kolom SumUx
dan SumUy pada gambar 5.8. Nilai partisipasi massa minimal 90 % di akhir
mode yang digunakan dalam analisa modal. Apabila nilainya belum mencapai
90 % , maka perlu ditambahkan jumlah mode dalam analisis modal. Jumlah
mode yang digunakan dalam analisis bangunan ini adalah sebanyak 24 mode
sesuai dengan jumlah lantai yang ada dalam bangunan. Partisipasi massa di
mode ke 11 sudah mencapai 90 % baik untuk arah x maupun arah y sehingga
tidak perlu adanya penambahan mode atau mode yang digunakan dalam
analisis sudah mencukupi kebutuhan.
2. Pengecekan kombinasi ragam
Pengecekan kondisi ragam dilakukan berdasarkan pasal 7.9.3 SNI 1726 : 2012.
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah metode kombinasi ragam
yang dilakukan sudah benar sesuai dengan peraturan atau belum. Terdapat dua
macam metode kombinasi ragam yang bisa dilakukan yaitu metode akar
kuadrat jumlah kuadrat (SRSS) dan metode kombinasi kuadrat lengkap (CQC).
Penentuan metode didasarkan pada interval presentase periode yang terjadi
antar mode hasil analisa modal. Metode yang digunakan di awal pengerjaan
analisis modal adalah metode kuadrat jumlah kuadrat. Metode yang telah
digunakan akan ditinjau apakah metode yang digunakan sesuai dengan
peraturan yang telah ditentukan atau perlu diganti. Pengecekan nilai periode
merupakan langkah awal untuk perhitungan interval presentase periode. Hasil
periode setiap mode dapat dilihat pada gambar 5.9 berikut ini.
Gambar 5.9 Periode tiap mode dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 :
2013
76
( )
( )
( )
( )
Selisih antara periode 3 dan periode 4 cukup besar yaitu sebesar 65,16 %.
Selisih periode yang lebih dari 15 % disarankan dalam analisis kombinasi
ragam menggunakan metode akar kuadrat jumlah kuadrat (SRSS). Metode
yang awal digunakan adalah metode SRSS , maka tidak diperlukan analisa
ulang dan mengganti metode kombinasi ragam.
3. Penentuan skala gaya respon spektrum
Hasil gaya geser dinamik (VD) tidak dapat langsung digunakan untuk analisa
struktur portal bangunan. Hasil gaya geser dasar dinamik (VD) perlu
disetarakan dengan gaya geser dasar statik (VS) sesuai dengan pasal 7.9.4.1
peraturan SNI 1726 : 2012. Besarnya gaya geser dinamik (VD) hasil awal
analisis dapat dilihat pada gambar 5.10 berikut ini.
Gambar 5.10 Gaya geser dasar hasil analisa struktur untuk beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983
Gaya geser dasar dinamik berdasarkan gambar 5.6 adalah sebagaimana berikut
ini.
Skala ulang selanjutnya dikalikan dengan faktor pengali beban gempa pada
program analisa struktur sehingga nilai gaya geser dasar dinamik minimal sama
dengan 85 persen gaya geser dasar statik. Hasil gaya geser dasar dinamik yang
baru dapat dilihat pada gambar 5.11 berikut ini.
Gambar 5.11 Gaya geser dasar setelah diskala ulang untuk beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983
Gaya geser dasar dinamik telah memenuhi persyaratan karena gaya geser dasar
dinamik telah lebih dari 85 persen gaya geser dasar statik.
5.6. Massa Bangunan tiap Lantai
Massa bangunan ditentukan dari besarnya beban mati dan beban hidup
bangunan. Besarnya faktor untuk beban mati dan beban hidup diatur dalam pasal
7.7.2 SNI 1726 : 2012. Massa bangunan diambil dari berat tiap material bangunan
yang terdiri dari balok, kolom dan pelat, berat material lain yang ada diatas pelat
serta beban hidup yang telah direduksi sesuai dengan pasal 7.7.2 SNI 1726 : 2012.
78
Massa total bangunan terdiri dari massa tiap lantai yang dijumlahkan. Bangunan
yang digunakan dalam tugas akhir ini memiliki 24 lantai. Massa bangunan
dihitung menggunakan program SAP2000 dengan penjabaran sebagai berikut ini.
5.6.1. Massa bangunan dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983
Massa bangunan dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dapat dilihat
pada tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Massa Bangunan dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983
Berat Sendiri
Lantai (Ton) Massa Lantai (Ton)
Total 406227,5707 76361,16991
24 17021,87312 2036,240057
23 16956,23722 3251,608592
22 16956,23722 3239,294382
21 16956,23722 3239,294382
20 16956,23722 3239,294382
19 16956,23722 3239,294382
18 16956,23722 3239,294382
17 16956,23722 3239,294382
16 16956,23722 3239,294382
15 16956,23722 3239,294382
14 16956,23722 3239,294382
13 16956,23722 3239,294382
12 16956,23722 3239,294382
11 16956,23722 3239,294382
10 16956,23722 3239,294382
9 16956,23722 3239,294382
8 16956,23722 3239,294382
7 16956,23722 3239,294382
6 16956,23722 3239,294382
5 16956,23722 3239,294382
4 16759,30988 3219,213305
3 16759,30988 3182,270674
2 16759,30988 3182,270674
1 16759,30988 3182,270674
lantainya karena nilai beban hidup yang tidak berubah – ubah, kecuali pada atap
bangunan yang memiliki nilai berbeda dengan lantai bangunan. Massa bangunan
yang memiliki kesamaan denah tiap lantainya memiliki nilai yang sama karena
beban hidup yang digunakan tiap lantai memiliki nilai yang sama sesuai dengan
fungsi bangunan yang digunakan pada gedung yang dianalisis.
5.6.2. Massa bangunan dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013
Massa bangunan dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013 dapat
dilihat pada tabel 5.3 berikut ini.
Tabel 5.3 Massa bangunan dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013
Berat Sendiri Massa Bangunan
Lantai
(Ton) (Ton)
Total 41423,684 85387,87448
24 1735,748 2128,281352
23 1729,055 3621,208482
22 1729,055 3608,894272
21 1729,055 3608,894272
20 1729,055 3608,894272
19 1729,055 3608,894272
18 1729,055 3608,894272
17 1729,055 3608,894272
16 1729,055 3608,894272
15 1729,055 3608,894272
14 1729,055 3608,894272
13 1729,055 3608,894272
12 1729,055 3608,894272
11 1729,055 3608,894272
10 1729,055 3608,894272
9 1729,055 3608,894272
8 1729,055 3608,894272
7 1729,055 3608,894272
6 1729,055 3608,894272
5 1729,055 3608,894272
4 1708,974 3588,813195
3 1708,974 3661,889409
2 1708,974 3693,249114
1 1708,974 3734,337016
80
Gaya dalam pada balok yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan gaya puntir. Nilai gaya dalam balok B1
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
1. Momen/gaya lentur pada balok
Momen pada balok terdiri dari momen negatif dan momen positif pada daerah
tumpuan serta momen negatif dan momen positif pada daerah lapangan. Nilai
momen yang diambil adalah nilai yang terbesar dari setiap tipikal pada lantai.
Nilai momen negatif dan positif pada daerah tumpuan dan lapangan dapat
dilihat pada tabel 5.4 berikut ini.
Tabel 5.4 Nilai momen negatif dan positif pada daerah tumpuan dan
lapangan balok B1
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Lantai Mu. Mu. Mu. Mu.
Mu neg Mu neg
Mu neg Pos Mu neg Pos Pos Pos
Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m
24 23,1266 4,20807 16,1627 27,9203 6,76729 14,4557
23 37,1282 5,45834 24,4217 42,8518 8,53574 26,1115
22 38,6676 6,29414 24,4232 43,1706 8,73735 26,091
21 40,1312 6,98887 24,4238 44,0696 9,17025 26,1037
20 41,3939 7,60606 24,4156 45,0346 9,63936 26,1123
19 42,4619 8,12107 24,4429 45,9608 10,0906 0,36906 26,1197
18 43,3913 8,5693 0,25334 24,4598 46,8503 10,5225 0,7274 26,1266
17 44,2308 8,97304 0,56134 24,4359 47,7131 10,939 1,06473 26,134
16 45,0173 9,34635 0,84684 24,4336 48,5447 11,3363 1,38362 26,1423
15 45,767 9,69906 1,11644 24,4407 49,3399 11,7116 1,68512 26,1518
14 46,4961 10,0366 1,37532 24,4682 50,1003 12,0659 1,97277 26,1626
13 47,1942 10,3575 1,62255 24,4849 50,8247 12,3993 2,2484 26,175
12 47,8537 10,6576 1,85565 24,474 51,5017 12,7071 2,50955 26,1889
11 48,4678 10,9325 2,07305 24,4939 52,1157 12,9821 2,75124 26,2045
10 49,0272 11,1782 2,27096 24,5186 52,6623 13,2212 2,97167 26,2217
9 49,5332 11,3936 2,44904 24,5459 53,1472 13,4263 3,17322 26,2408
8 49,9855 11,5793 2,60885 24,5819 53,5689 13,5962 3,35602 26,2618
7 50,3767 11,7308 2,74738 24,5974 53,9128 13,7232 3,51564 26,285
6 50,676 11,8323 2,8543 24,6438 54,1454 13,7911 3,6415 26,3102
5 50,8082 11,8486 2,90234 24,685 54,1855 13,7607 3,70489 26,3391
82
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B1 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.14 berikut ini.
85
Gaya Geser B1
30
25
Lantai 20
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B1 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.15 berikut ini.
87
Gaya Puntir B1
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 1 2 3 4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.16 dan Gambar 5.17
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai 15
10
0
0 5 10 15 20
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B2 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.18 berikut ini.
92
Gaya Geser B2
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B2 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.19 berikut ini.
94
Gaya Puntir B2
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.20 dan Gambar 5.21
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Momen (Ton.m)
Momen + (PPIUG)
Momen + (SNI)
Grafik nilai gaya geser pada balok B3 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.22 berikut ini.
99
Gaya Geser B3
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B3 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.23 berikut ini.
101
Gaya Puntir B3
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 2 4 6
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.24 dan Gambar 5.25
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B4 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.26 berikut ini.
106
Gaya Geser B4
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20 25
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B4 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.27 berikut ini.
108
Gaya Puntir B4
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,1 0,2 0,3
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.28 dan Gambar 5.29
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B5 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.30 berikut ini.
113
Gaya Geser B5
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B5 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.31 berikut ini.
Gaya Puntir B5
30
25
20
Lantai
15
10
5
0
0 0,2 0,4 0,6
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.32 dan Gambar 5.33
berikut ini.
117
25
20
Lantai 15
10
0
0 50 100
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B6 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.34 berikut ini.
Gaya Geser B6
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B6 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.35 berikut ini.
121
Gaya Puntir B6
30
25
20
Lantai
15
10
5
0
0 2 4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.36 dan Gambar 5.37
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai 15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B7 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.38 berikut ini.
126
Gaya Geser B7
30
25
20
Lantai
15
10
5
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B7 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.39 berikut ini.
128
Gaya Puntir B7
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,2 0,4 0,6
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.40 dan Gambar 5.41
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B8 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.42 berikut ini.
133
Gaya Geser B8
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B8 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.43 berikut ini.
Gaya Puntir B8
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,2 0,4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.44 dan Gambar 5.45
berikut ini.
137
25
20
Lantai 15
10
0
0 50 100
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B9 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.46 berikut ini.
139
Gaya Geser B9
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B9 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.47 berikut ini.
Gaya Puntir B9
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 2 4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.48 dan Gambar 5.49
berikut ini.
143
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B10 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.50 berikut ini.
15
10
5
0
0 5 10 15
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B10 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.51 berikut ini.
15
10
5
0
0 0,2 0,4 0,6
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.52 dan Gambar 5.53
berikut ini.
149
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B11 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.54 berikut ini.
15
10
5
0
0 5 10 15
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B11 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.55 berikut ini.
15
10
5
0
0 0,2 0,4 0,6
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.56 dan Gambar 5.57
berikut ini.
155
25
20
Lantai 15
10
0
0 20 40
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B12 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.58 berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20 25
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B12 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.59 berikut ini.
159
Lantai
15
10
5
0
0 0,1 0,2
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.60 dan Gambar 5.61
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 1 2 3 4
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B13 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.62 berikut ini.
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B13 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.63 berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,1 0,2 0,3
Torsi (Ton.m)
puntir berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
5.7.14. Balok kode B14
Gaya dalam pada balok yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan gaya puntir. Nilai gaya dalam balok B14
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
1. Momen/gaya lentur pada balok
Momen pada balok terdiri dari momen negatif dan momen positif pada
daerah tumpuan serta momen negatif dan momen positif pada daerah
lapangan. Nilai momen yang diambil adalah nilai yang terbesar dari setiap
tipikal pada lantai. Nilai momen negatif dan positif pada daerah tumpuan
dan lapangan dapat dilihat pada tabel 5.43 berikut ini.
Tabel 5.43 Momen/gaya lentur pada balok B14
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Lantai Mu. Mu. Mu. Mu.
Mu neg Mu neg
Mu neg Pos Mu neg Pos Pos Pos
Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m
24 25,4179 17,1772 6,87325 9,51148 21,9449 14,2285 5,62498 8,29195
23 37,1161 18,2525 7,81371 13,4821 34,4227 17,0986 7,30307 12,5131
22 37,6187 18,8311 8,04045 13,6712 37,3346 20,0138 8,48266 13,5747
21 39,1503 20,3123 8,64174 14,2287 39,0419 21,6891 9,14919 14,2091
20 40,1122 21,2469 9,01783 14,582 40,1027 22,7201 9,56628 14,5965
19 40,8156 21,924 9,29454 14,8362 40,7977 23,3939 9,84011 14,8491
18 41,2906 22,3784 9,48193 15,0062 41,2855 23,8636 10,0333 15,0241
17 41,6106 22,6803 9,60898 15,1184 41,6461 24,208 10,177 15,1516
16 41,8068 22,8605 9,68781 15,1843 41,8945 24,4417 10,277 15,2369
15 41,8953 22,9347 9,72494 15,2097 42,0372 24,5713 10,336 15,2828
14 41,8797 22,9062 9,72179 15,1959 42,0811 24,6034 10,3564 15,2915
13 41,7549 22,77 9,67643 15,1409 42,0265 24,5383 10,3387 15,2632
12 41,5146 22,5198 9,58623 15,0424 41,8625 24,365 10,2784 15,1937
11 41,1501 22,1469 9,44785 14,8972 41,5669 24,0619 10,1671 15,0748
10 40,6528 21,6428 9,2579 14,702 41,1346 23,6238 10,0026 14,9045
9 40,0208 21,0054 9,01568 14,456 40,5716 23,0565 9,78738 14,685
8 39,2579 20,2385 8,72278 14,1605 39,8744 22,3566 9,52011 14,4149
7 38,3558 19,3343 8,37589 13,8126 39,0273 21,5087 9,19455 14,0886
167
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.64 dan Gambar 5.65
berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B14 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.66 berikut ini.
170
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B14 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.67 berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.68 dan Gambar 5.69
berikut ini.
174
25
20
Lantai 15
10
0
0 50 100
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B15 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.70 berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B15 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.71 berikut ini.
15
10
5
0
0 1 2 3 4
Torsi (Ton.m)
Grafik nilai momen negatif daerah tumpuan dan momen positif daerah
lapangan serta perbandingan hasil antara beban hidup berdasarkan PPIUG
1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar 5.72 dan Gambar 5.73
berikut ini.
180
25
20
Lantai 15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Mu - (PPIUG) Mu - (SNI)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada balok B16 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.74 berikut ini.
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
Grafik nilai gaya puntir pada balok B16 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.75 berikut ini.
15
10
5
0
0 2 4 6
Torsi (Ton.m)
dari setiap tipikal pada lantai. Nilai momen yang terbesar dari daerah tepi
kolom dapat dilihat pada tabel 5.52 berikut ini.
Tabel 5.52 Momen/gaya lentur pada kolom K1
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Mu-x Mu-y Mu-x Mu-y
Ton.m Ton.m Ton.m Ton.m
24 27,8193 17,3797 31,0855 15,3959
23 28,7774 16,1494 46,7016 15,9001
22 27,4743 17,8431 49,072 17,1693
21 28,6743 18,724 48,2069 18,3604
20 31,4023 19,3847 48,7143 19,2245
19 33,5208 19,7868 49,61 19,8428
18 34,9664 20,0383 49,9604 20,2531
17 36,058 20,1632 49,9515 20,4802
16 36,8483 20,2338 49,8314 20,6114
15 37,193 20,2781 49,4725 20,683
14 37,5811 20,2837 48,5777 20,7194
13 38,0608 20,2294 47,4131 20,723
12 38,7735 20,1248 46,8518 20,7037
11 40,106 19,9528 46,9611 20,6171
10 42,131 19,7244 47,3084 20,4595
9 44,1006 19,4508 47,9025 20,2259
8 46,2998 19,1281 48,9274 19,9173
7 49,3607 18,7663 50,2105 19,566
6 52,7135 18,4427 50,9148 19,1959
5 58,3894 18,0516 51,9588 19,2515
4 65,3295 17,4644 59,4666 18,0568
3 98,3738 17,2049 101,027 18,9869
2 193,042 18,661 197,814 19,7479
1 369,928 20,7618 338,062 29,0015
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.76 dan Gambar 5.77 berikut ini.
186
Momen arah x K1
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 100 200 300 400
Momen (Ton.m)
Momen arah y K1
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K1 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.78 Dan Gambar 5.79 berikut ini.
188
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60 80
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 54. berikut
ini.
Tabel 5.54 Gaya aksial pada kolom K1
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 35,8965878 36,0165
23 80,8675266 80,7203
22 126,273217 125,8933
21 172,528825 171,5673
20 219,112088 217,6583
19 265,921814 264,0344
18 312,8796 310,5735
17 359,702623 357,2075
16 406,608997 403,9134
15 453,750292 450,6909
14 501,126531 497,5478
13 548,296798 544,4879
12 595,474024 591,4994
11 642,263173 638,5478
10 688,633126 685,579
9 735,056949 732,5286
8 781,305298 779,3244
7 827,523673 825,8804
6 873,685123 872,0799
5 918,823277 917,7406
4 961,916694 962,0387
3 1003,36342 1005,0654
2 1043,19095 1047,5206
1 1078,16296 1082,5013
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K1 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.80 berikut ini.
190
Gaya Aksial K1
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Nilai Momen/gaya lentur arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja
pada kolom K1 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dengan
pembebanan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai momen berdasarkan SNI 1727 : 2013
lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai momen berdasarkan PPIUG
1983.
Nilai gaya geser arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja pada kolom
K1 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 :
2013. Hasil nilai gaya geser berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
Nilai gaya aksial pada kolom K1 memiliki perbedaan hasil antara
pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai gaya aksial
berdasarkan SNI 1727 : 2013 berdekatan nilainya dengan hasil nilai gaya aksial
berdasarkan PPIUG 1983.
5.8.2. Kolom kode K2
Gaya dalam pada kolom yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan aksial. Nilai gaya dalam kolom K2
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
191
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.81 dan Gambar 5.82 berikut ini.
192
Momen arah x K2
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 50 100 150
Momen (Ton.m)
Momen arah y K2
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K2 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.83 Dan Gambar 5.84 berikut ini.
194
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.57 berikut
ini.
Tabel 5.57 Gaya aksial pada kolom K2
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 23,1495248 20,873
23 63,501195 60,319
22 104,126219 100,2677
21 145,230852 140,9076
20 186,262591 182,0141
19 227,127772 223,333
18 267,813984 264,6787
17 308,155512 305,9553
16 348,43959 347,1497
15 388,917084 388,3151
14 429,710884 429,5576
13 470,566053 471,0263
12 511,797447 512,8872
11 553,202407 555,2896
10 594,878139 598,3405
9 637,337458 642,1019
8 680,47546 686,6082
7 724,521387 731,8911
6 769,592128 777,9958
5 815,037774 824,9776
4 860,385355 872,5264
3 906,033806 920,9116
2 953,013348 972,6028
1 999,387393 1020,689
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K2 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.85 berikut ini.
196
Gaya Aksial K2
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Nilai Momen/gaya lentur arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja
pada kolom K2 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dengan
pembebanan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai momen berdasarkan SNI 1727 : 2013
lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai momen berdasarkan PPIUG
1983.
Nilai gaya geser arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja pada kolom
K2 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 :
2013. Hasil nilai gaya geser berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
Nilai gaya aksial pada kolom K2 memiliki perbedaan hasil antara
pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai gaya aksial
berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai
gaya aksial berdasarkan PPIUG 1983.
5.8.3. Kolom kode K3
Gaya dalam pada kolom yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan aksial. Nilai gaya dalam kolom K3
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
197
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.86 dan Gambar 5.87 berikut ini.
198
Momen arah x K3
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 50 100
Momen (Ton.m)
Momen arah y K3
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K3 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.88 Dan Gambar 5.89 berikut ini.
200
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.61 berikut
ini.
Tabel 5.61 Gaya aksial pada kolom K3
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 25,491893 24,7917
23 62,2236307 60,68
22 99,4820083 97,1513
21 137,349741 134,2844
20 175,364688 171,8992
19 213,459888 209,8079
18 251,608534 247,8671
17 289,605733 285,9871
16 327,637672 324,1175
15 365,829782 362,2334
14 404,178877 400,3263
13 442,325731 438,3971
12 480,44436 476,4475
11 518,226099 514,4708
10 555,6612 552,4478
9 593,151078 590,3488
8 630,535079 628,1381
7 667,962387 665,7763
6 705,46036 703,2174
5 742,338483 740,395
4 778,061901 776,9145
3 812,968194 813,0183
2 847,675989 850,7208
1 880,597136 883,7266
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K3 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.90 berikut ini.
202
Gaya Aksial K3
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 200 400 600 800 1000
Gaya Aksial (Ton)
Nilai Momen/gaya lentur arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja
pada kolom K3 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dengan
pembebanan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai momen berdasarkan SNI 1727 : 2013
lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai momen berdasarkan PPIUG
1983.
Nilai gaya geser arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja pada kolom
K3 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 :
2013. Hasil nilai gaya geser berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
Nilai gaya aksial pada kolom K3 memiliki perbedaan hasil antara
pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai gaya aksial
berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai
gaya aksial berdasarkan PPIUG 1983.
5.8.4. Kolom kode K4
Gaya dalam pada kolom yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan aksial. Nilai gaya dalam kolom K4
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
203
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.91 dan Gambar 5.92 berikut ini.
204
Momen arah x K4
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60 80
Momen (Ton.m)
Momen arah y K4
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K4 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.93 Dan Gambar 5.94 berikut ini.
206
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.64 berikut
ini.
Tabel 5.64 Gaya aksial pada kolom K4
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 34,5323971 32,725
23 97,6669085 96,8365
22 160,486609 159,8566
21 223,048784 222,2442
20 285,031196 284,1663
19 346,614381 345,7212
18 407,979179 406,9781
17 468,946686 468,0145
16 529,941287 528,9411
15 591,290884 589,9137
14 653,154989 651,1384
13 715,17669 712,8738
12 777,916337 775,4252
11 841,190598 839,1218
10 905,300511 904,2787
9 971,1751 971,1658
8 1038,76738 1039,9865
7 1108,4898 1110,8695
6 1180,53658 1183,8785
5 1253,90876 1259,0168
4 1327,92651 1335,8592
3 1402,74576 1414,6184
2 1479,88065 1494,4883
1 1557,34539 1580,3431
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K4 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.95 berikut ini.
208
Gaya Aksial K4
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500 2000
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.96 dan Gambar 5.97 berikut ini.
210
Momen arah x K5
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60 80
Momen (Ton.m)
Momen arah y K5
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K5 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.98 Dan Gambar 5.99 berikut ini.
212
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.67 berikut
ini.
Tabel 5.67 Gaya aksial pada kolom K5
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 30,2444331 28,4889
23 87,0188485 85,5437
22 143,397536 142,032
21 199,415926 197,9758
20 254,786896 253,4515
19 309,672325 308,505
18 364,234166 363,1858
17 418,313749 417,562
16 472,282477 471,7176
15 526,405501 525,7472
14 580,775332 579,7649
13 635,011307 633,9276
12 689,565211 688,4612
11 744,310669 743,6986
10 799,725863 800,1337
9 857,036004 858,4073
8 916,543139 919,0406
7 978,625239 982,1571
6 1043,2774 1047,6308
5 1109,46662 1115,3087
4 1176,54895 1184,7666
3 1244,53774 1257,876
2 1314,7651 1330,6824
1 1385,23182 1407,6327
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K5 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.100 berikut ini.
214
Gaya Aksial K5
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.101 dan Gambar 5.102 berikut ini.
216
Momen arah x K6
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 10 20 30 40 50
Momen (Ton.m)
Momen arah y K6
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K6 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.103 Dan Gambar 5.104 berikut ini.
218
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.70 berikut
ini.
Tabel 5.70 Gaya aksial pada kolom K6
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 29,8999343 28,2453
23 74,0634213 69,9553
22 117,981145 112,5808
21 162,091885 155,8972
20 206,082448 199,5973
19 250,009491 243,4039
18 293,91645 287,1534
17 337,632393 330,8175
16 381,449467 374,4593
15 425,596439 418,1751
14 470,160354 462,067
13 514,811376 506,2334
12 559,824228 550,7596
11 604,893865 595,7029
10 650,049106 641,0857
9 695,787482 686,903
8 741,941702 733,1333
7 788,701047 779,7445
6 836,102878 826,6865
5 883,310092 873,8587
4 929,635217 920,746
3 975,189929 967,4612
2 1020,43195 1012,8139
1 1062,66636 1058,5475
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K6 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.105 berikut ini.
220
Gaya Aksial K6
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Nilai Momen/gaya lentur arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja
pada kolom K6 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dengan
pembebanan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai momen berdasarkan SNI 1727 : 2013
lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai momen berdasarkan PPIUG
1983.
Nilai gaya geser arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja pada kolom
K6 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 :
2013. Hasil nilai gaya geser berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
Nilai gaya aksial pada kolom K6 memiliki perbedaan hasil antara
pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai gaya aksial
berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai
gaya aksial berdasarkan PPIUG 1983.
5.8.7. Kolom kode K7
Gaya dalam pada kolom yang ditampilkan pada tugas akhir ini terdiri dari
momen/gaya lentur, gaya geser dan aksial. Nilai gaya dalam kolom K7
ditampilkan sebagaimana berikut ini.
221
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.106 dan Gambar 5.107 berikut ini.
222
Momen arah x K7
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 20 40 60 80
Momen (Ton.m)
Momen arah y K7
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K7 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.108 Dan Gambar 5.109 berikut ini.
224
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.73 berikut
ini.
Tabel 5.73 Gaya aksial pada kolom K7
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 36,8170106 34,507
23 104,462187 100,9453
22 172,198304 167,2209
21 240,032541 233,4687
20 307,613968 299,7751
19 375,117452 366,1916
18 442,716913 432,7661
17 510,223789 499,5414
16 578,07997 566,5714
15 646,574641 633,926
14 715,771505 701,6758
13 785,12239 769,8996
12 855,021059 838,6854
11 925,008337 908,1224
10 995,169847 978,2846
9 1066,33406 1049,2315
8 1138,32585 1121,0206
7 1211,53583 1193,7105
6 1286,14981 1267,3542
5 1361,08365 1341,9924
4 1435,7677 1417,3443
3 1510,59282 1494,1593
2 1587,58236 1571,8942
1 1665,69322 1650,4408
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K7 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.110 berikut ini.
226
Gaya Aksial K7
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500 2000
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.111 dan Gambar 5.112 berikut ini.
228
Momen arah x K8
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Momen (Ton.m)
Momen arah y K8
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K8 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.113 Dan Gambar 5.114 berikut ini.
230
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.76 berikut
ini.
Tabel 5.76 Gaya aksial pada kolom K8
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 30,5591916 30,0956
23 77,8811998 75,1276
22 125,805058 120,6733
21 174,422642 166,932
20 223,339181 213,83
19 272,562932 261,2622
18 322,118141 309,1266
17 371,766107 357,3407
16 421,747224 405,8464
15 472,211441 454,6079
14 523,136676 503,6064
13 574,039946 552,8306
12 625,134232 602,2686
11 676,017708 651,9062
10 726,688042 701,7276
9 777,689533 751,7139
8 828,833421 801,8382
7 880,330847 852,0559
6 932,223619 902,2854
5 983,590412 952,3752
4 1033,76421 1001,8058
3 1082,9462 1050,9446
2 1131,97107 1098,6677
1 1178,76421 1143,5589
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K8 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.115 berikut ini.
232
Gaya Aksial K8
30
25
20
Lantai
15
10
5
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.116 dan Gambar 5.117 berikut ini.
234
Momen arah x K9
30
25
20
Lantai 15
10
0
0 20 40 60 80
Momen (Ton.m)
Momen arah y K9
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K9 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.118 Dan Gambar 5.119 berikut ini.
236
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.79 berikut
ini.
Tabel 5.79 Gaya aksial pada kolom K9
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 37,3404579 34,9761
23 105,98944 102,31
22 174,657027 169,3771
21 243,426994 236,4099
20 311,914838 303,4717
19 380,300761 370,6072
18 448,766888 437,8542
17 517,126419 505,2457
16 585,814926 572,8294
15 655,09832 640,6747
14 725,00627 708,8538
13 794,961182 777,4468
12 865,356614 846,5455
11 935,730806 916,2523
10 1006,17749 986,6612
9 1077,54724 1057,8477
8 1149,66768 1129,8777
7 1222,93298 1202,8083
6 1297,54293 1276,6835
5 1372,43208 1351,534
4 1447,05521 1427,0728
3 1521,82501 1504,0597
2 1598,7802 1581,9521
1 1676,90208 1660,6509
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K9 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.120 berikut ini.
238
Gaya Aksial K9
30
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500 2000
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.121 dan Gambar 5.122 berikut ini.
240
25
20
Lantai 15
10
0
0 100 200 300 400 500
Momen (Ton.m)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K10 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.123 Dan Gambar 5.124 berikut ini.
242
25
20
Lantai
15
10
0
0 20 40 60 80
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.82 berikut
ini.
Tabel 5.82 Gaya aksial pada kolom K10
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 36,6409041 35,1756
23 84,6617667 81,0629
22 133,345069 128,0678
21 182,996065 176,0524
20 232,989463 224,8012
19 283,255493 274,1017
18 333,739938 323,7581
17 384,127828 373,607
16 434,60255 423,5206
15 485,258645 473,4043
14 536,02223 523,1921
13 586,353411 572,8365
12 636,427765 622,2951
11 685,792497 671,5203
10 734,40258 720,4561
9 782,760753 769,0371
8 830,623135 817,1847
7 878,146703 864,7977
6 925,315989 911,7281
5 971,154492 957,738
4 1014,7227 1001,9472
3 1056,57363 1044,499
2 1097,15834 1084,2868
1 1134,00741 1119,6624
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K10 dan perbandingan hasil antara
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat
pada Gambar 5. berikut ini.
244
25
20
Lantai 15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.126 dan Gambar 5.127 berikut ini.
246
25
20
Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Momen (Ton.m)
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K11 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.128 Dan Gambar 5.129 berikut ini.
248
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15 20
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5.85 berikut
ini.
Tabel 5.85 Gaya aksial pada kolom K11
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 26,8299977 24,8376
23 73,2454636 69,9163
22 119,833161 115,8072
21 167,039439 162,3251
20 214,392025 209,2583
19 261,925812 256,499
18 309,691135 303,993
17 357,490785 351,7269
16 405,581519 399,7044
15 454,127269 447,9299
14 503,126717 496,4096
13 552,139149 545,1546
12 601,39662 594,18
11 650,53845 643,4998
10 699,584509 693,1223
9 749,075887 743,0467
8 798,847201 793,2642
7 849,123324 843,7593
6 899,978748 894,5055
5 950,566351 945,4437
4 1000,3263 996,1213
3 1049,55227 1046,7999
2 1099,17017 1097,1046
1 1147,44885 1146,1839
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K11 dan perbandingan hasil antara
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat
pada Gambar 5.130 berikut ini.
250
25
20
Lantai 15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Grafik nilai momen kolom serta perbandingan hasil antara beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada Gambar
5.131 dan Gambar 5.132 berikut ini.
252
25
20
Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Momen (Ton.m)
15
10
5
0
0 10 20 30
Momen (Ton.m)
Grafik nilai gaya geser pada kolom K12 dan perbandingan hasil antara beban
hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
Gambar 5.133 Dan Gambar 5.134 berikut ini.
254
25
20
Lantai
15
10
0
0 10 20 30
Gaya Geser (Ton)
25
20
Lantai
15
10
0
0 5 10 15
Gaya Geser (Ton)
terbesar dari setiap tipikal kolom yang ada dalam setiap lantai. Nilai gaya
aksial maksimum pada daerah tumpuan dapat dilihat pada tabel 5. berikut ini.
Tabel 5.88 Gaya aksial pada kolom K12
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013
Lantai Pu Pu
Ton Ton
24 28,3717159 28,1891
23 68,0615476 67,3274
22 108,295363 107,3422
21 149,396721 148,0545
20 190,942514 189,3389
19 232,918188 231,104
18 275,301969 273,2626
17 317,845064 315,7346
16 360,705397 358,4495
15 403,963453 401,3458
14 447,555749 444,3716
13 491,028628 487,4803
12 534,526912 530,6269
11 577,669058 573,7638
10 620,414703 616,8393
9 663,18823 659,7949
8 705,785321 702,5611
7 748,337617 745,0468
6 790,821053 787,1207
5 832,367977 828,5744
4 872,235179 868,7431
3 910,655627 907,6456
2 947,942205 944,4643
1 981,925154 977,8078
Grafik nilai gaya aksial pada kolom K12 dan perbandingan hasil antara
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat
pada Gambar 5.135 berikut ini.
256
25
20
Lantai
15
10
0
0 500 1000 1500
Gaya Aksial (Ton)
Nilai Momen/gaya lentur arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja
pada kolom K12 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983
dengan pembebanan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai momen berdasarkan SNI 1727 :
2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai momen berdasarkan
PPIUG 1983.
Nilai gaya geser arah sumbu x dan arah sumbu y yang bekerja pada kolom
K12 memiliki perbedaan hasil antara pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 :
2013. Hasil nilai gaya geser berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya
dibandingkan dengan hasil nilai gaya geser berdasarkan PPIUG 1983.
Nilai gaya aksial pada kolom K12 memiliki perbedaan hasil antara
pembebanan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013. Hasil nilai gaya aksial
berdasarkan SNI 1727 : 2013 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil nilai
gaya aksial berdasarkan PPIUG 1983.
257
2
Gambar 5.136 Titik Joint yang ditinjau simpangannya
258
Contoh perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai dapat dilihat pada
penjabaran perhitungan berikut ini.
Diketahui :
δxe tingkat n : defleksi = 121,59 mm
δxe tingkat n-1 : defleksi = 118,186 mm
Cd : faktor perbesaran defleksi = 5,5
Ie : faktor keutamaan gempa =1
ρ : faktor redudansi = 1,3
hsx : tinggi bangunan = 3200 mm
Penyelesaian :
16,35 mm < 49, 2308 mm, simpangan antar lantai yang terjadi kurang dari
simpangan antar lantai yang diijinkan artinya struktur aman terhadap pemeriksaan
simpangan antar lantai.
Tabel 5.89 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 121,159 5,5 1 666,375 16,3539 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 118,186 5,5 1 650,021 17,4433 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 115,014 5,5 1 632,578 19,1967 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 111,524 5,5 1 613,381 21,0143 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 107,703 5,5 1 592,367 22,7643 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 103,564 5,5 1 569,603 24,407 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 99,1265 5,5 1 545,195 25,9352 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 94,411 5,5 1 519,26 27,3503 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 89,4382 5,5 1 491,91 28,6555 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 84,2281 5,5 1 463,254 29,8522 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 78,8004 5,5 1 433,402 30,9401 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 73,1749 5,5 1 402,462 31,9178 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 67,3717 5,5 1 370,544 32,7839 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 61,411 5,5 1 337,76 33,5378 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 55,3132 5,5 1 304,223 34,1793 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 49,0988 5,5 1 270,043 34,7045 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 42,7889 5,5 1 235,339 35,0958 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 36,4078 5,5 1 200,243 35,3103 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,9878 5,5 1 164,933 35,2461 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 23,5794 5,5 1 129,687 34,652 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 17,279 5,5 1 95,0346 31,4659 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,5579 5,5 1 63,5687 28,865 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,30977 5,5 1 34,7038 23,4377 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,04838 5,5 1 11,2661 11,2661 1,3 3000 60 46,1538 Okay
260
Tabel 5.90 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 132,213 5,5 1 727,17 16,6015 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 129,194 5,5 1 710,569 17,7491 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 125,967 5,5 1 692,82 19,9058 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 122,348 5,5 1 672,914 22,3765 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 118,28 5,5 1 650,538 24,6804 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 113,792 5,5 1 625,857 26,6991 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 108,938 5,5 1 599,158 28,461 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 103,763 5,5 1 570,697 30,0244 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 98,3041 5,5 1 540,673 31,4359 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 92,5885 5,5 1 509,237 32,7228 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 86,6389 5,5 1 476,514 33,8955 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 80,4761 5,5 1 442,618 34,9548 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 74,1207 5,5 1 407,664 35,8977 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 67,5938 5,5 1 371,766 36,7223 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 60,917 5,5 1 335,044 37,4285 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 54,1118 5,5 1 297,615 38,0147 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 47,2001 5,5 1 259,6 38,4724 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 40,2051 5,5 1 221,128 38,7722 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 33,1556 5,5 1 182,356 38,8271 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 26,0961 5,5 1 143,529 38,3989 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 19,1145 5,5 1 105,13 35,2193 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 12,711 5,5 1 69,9105 32,3275 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,83328 5,5 1 37,583 25,767 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,14836 5,5 1 11,816 11,816 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 1 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.91 Dan tabel 5.92 Berikut ini.
261
Tabel 5.91 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 83,0159 5,5 1 456,588 5,15094 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 82,0794 5,5 1 451,437 6,59589 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 80,8801 5,5 1 444,841 8,40333 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 79,3523 5,5 1 436,437 10,191 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 77,4993 5,5 1 426,246 11,8781 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 75,3397 5,5 1 414,368 13,4571 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 72,8929 5,5 1 400,911 14,9408 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 70,1764 5,5 1 385,97 16,3439 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 67,2048 5,5 1 369,627 17,676 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 63,991 5,5 1 351,951 18,943 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 60,5468 5,5 1 333,008 20,1498 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 56,8832 5,5 1 312,858 21,3015 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 53,0102 5,5 1 291,556 22,4031 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 48,9369 5,5 1 269,153 23,4596 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 44,6716 5,5 1 245,694 24,4754 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 40,2215 5,5 1 221,218 25,4556 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 35,5932 5,5 1 195,763 26,402 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 30,7928 5,5 1 169,361 27,2964 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 25,8298 5,5 1 142,064 28,0631 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 20,7275 5,5 1 114,001 28,4752 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 15,5502 5,5 1 85,5259 26,703 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,6951 5,5 1 58,8228 25,6115 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,03842 5,5 1 33,2113 21,9912 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,04002 5,5 1 11,2201 11,2201 1,3 3000 60 46,1538 Okay
262
Tabel 5.92 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 93,9561 5,5 1 516,758 3,53927 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 93,3126 5,5 1 513,219 6,91686 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 92,055 5,5 1 506,302 9,24546 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 90,374 5,5 1 497,057 11,3198 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 88,3158 5,5 1 485,737 13,236 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 85,9093 5,5 1 472,501 15,037 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 83,1753 5,5 1 457,464 16,7401 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 80,1316 5,5 1 440,724 18,3588 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 76,7937 5,5 1 422,365 19,9016 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 73,1752 5,5 1 402,464 21,371 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 69,2896 5,5 1 381,093 22,7656 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 65,1504 5,5 1 358,327 24,08 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 60,7722 5,5 1 334,247 25,3102 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 56,1703 5,5 1 308,937 26,4626 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 51,3589 5,5 1 282,474 27,5519 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 46,3495 5,5 1 254,922 28,5972 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 41,15 5,5 1 226,325 29,6171 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,7651 5,5 1 196,708 30,6115 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 30,1993 5,5 1 166,096 31,5305 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,4665 5,5 1 134,566 32,1515 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 18,6208 5,5 1 102,414 30,1147 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 13,1454 5,5 1 72,2996 29,6205 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 7,75983 5,5 1 42,6791 26,9913 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,85232 5,5 1 15,6877 15,6877 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint 1 arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.137 dan gambar 5.138 berikut ini.
263
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik joint 1 akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.139
dan gambar 5.140 berikut ini.
25
Tingkat Lantai
20
15
10
0
0 20 40 60
Simpangan (mm)
Gambar 5.139 Simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu x
25
Tingkat Lantai
20
15
10
0
0 10 20 30 40
Simpangan (mm)
Gambar 5.140 Simpangan antar lantai pada titik joint 1 arah sumbu y
265
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 2 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.95 Dan tabel 5.96 Berikut ini.
Tabel 5.95 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 2 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 83,0159 5,5 1 456,588 5,15094 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 82,0794 5,5 1 451,437 6,59589 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 80,8801 5,5 1 444,841 8,40333 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 79,3523 5,5 1 436,437 10,191 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 77,4993 5,5 1 426,246 11,8781 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 75,3397 5,5 1 414,368 13,4571 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 72,8929 5,5 1 400,911 14,9408 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 70,1764 5,5 1 385,97 16,3439 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 67,2048 5,5 1 369,627 17,676 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 63,991 5,5 1 351,951 18,943 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 60,5468 5,5 1 333,008 20,1498 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 56,8832 5,5 1 312,858 21,3015 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 53,0102 5,5 1 291,556 22,4031 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 48,9369 5,5 1 269,153 23,4596 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 44,6716 5,5 1 245,694 24,4754 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 40,2215 5,5 1 221,218 25,4556 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 35,5932 5,5 1 195,763 26,402 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 30,7928 5,5 1 169,361 27,2964 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 25,8298 5,5 1 142,064 28,0631 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 20,7275 5,5 1 114,001 28,4752 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 15,5502 5,5 1 85,5259 26,703 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,6951 5,5 1 58,8228 25,6115 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,03842 5,5 1 33,2113 21,9912 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,04002 5,5 1 11,2201 11,2201 1,3 3000 60 46,1538 Okay
268
Tabel 5.96 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 2 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 92,7894 5,5 1 510,342 3,37891 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 92,175 5,5 1 506,963 6,73566 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 90,9504 5,5 1 500,227 9,01409 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 89,3114 5,5 1 491,213 11,0727 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 87,2982 5,5 1 480,14 12,9835 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 84,9376 5,5 1 467,157 14,7774 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 82,2508 5,5 1 452,379 16,4704 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 79,2562 5,5 1 435,909 18,0784 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 75,9692 5,5 1 417,831 19,6119 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 72,4034 5,5 1 398,219 21,0735 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 68,5719 5,5 1 377,145 22,4606 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 64,4881 5,5 1 354,685 23,7677 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 60,1667 5,5 1 330,917 24,9911 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 55,6229 5,5 1 305,926 26,137 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 50,8707 5,5 1 279,789 27,2209 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 45,9214 5,5 1 252,568 28,2629 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 40,7827 5,5 1 224,305 29,2825 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,4587 5,5 1 195,023 30,2846 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,9524 5,5 1 164,738 31,2278 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,2746 5,5 1 133,51 31,905 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 18,4737 5,5 1 101,605 29,9639 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 13,0257 5,5 1 71,6412 29,4673 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 7,66798 5,5 1 42,1739 26,722 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,80943 5,5 1 15,4518 15,4518 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.141 dan gambar 5.142 berikut ini.
269
25
20
Tingkat Lantai 15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik joint 2 akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.143
dan gambar 5.144 berikut ini.
Gambar 5.143 Simpangan antar lantai pada titik joint 2 arah sumbu x
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Simpangan (mm)
Gambar 5.144 Simpangan antar lantai pada titik joint 2 arah sumbu y
271
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
5.10.3. Titik Joint 3
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 untuk
arah sumbu x akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.97 dan tabel 5.98 berikut ini.
Tabel 5.97 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 105,301 5,5 1 579,157 14,7135 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 102,626 5,5 1 564,443 15,6512 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 99,7804 5,5 1 548,792 17,1525 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 96,6618 5,5 1 531,64 18,6862 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 93,2643 5,5 1 512,954 20,1397 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 89,6025 5,5 1 492,814 21,4861 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 85,696 5,5 1 471,328 22,7256 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 81,564 5,5 1 448,602 23,865 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 77,2249 5,5 1 424,737 24,9111 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 72,6956 5,5 1 399,826 25,8676 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 67,9924 5,5 1 373,958 26,7347 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 63,1316 5,5 1 347,224 27,5118 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 58,1294 5,5 1 319,712 28,1997 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 53,0022 5,5 1 291,512 28,8006 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 47,7657 5,5 1 262,712 29,3187 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 42,4351 5,5 1 233,393 29,7568 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 37,0247 5,5 1 203,636 30,1071 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 31,5507 5,5 1 173,529 30,3384 1,3 3150 63 48,4615 Okay
272
Tabel 5.98 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 118,957 5,5 1 654,264 22,6634 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 114,837 5,5 1 631,601 21,109 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 110,999 5,5 1 610,492 20,8025 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 107,216 5,5 1 589,69 21,3495 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 103,335 5,5 1 568,34 22,4004 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 99,2617 5,5 1 545,94 23,6594 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 94,96 5,5 1 522,28 24,9643 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 90,4211 5,5 1 497,316 26,2338 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 85,6513 5,5 1 471,082 27,4287 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 80,6643 5,5 1 443,653 28,5323 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 75,4766 5,5 1 415,121 29,5382 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 70,106 5,5 1 385,583 30,443 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 64,5709 5,5 1 355,14 31,2469 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 58,8896 5,5 1 323,893 31,9547 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 53,0797 5,5 1 291,938 32,5736 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 47,1572 5,5 1 259,365 33,1066 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 41,1378 5,5 1 226,258 33,5455 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,0387 5,5 1 192,713 33,8599 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 28,8823 5,5 1 158,853 33,9685 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 22,7062 5,5 1 124,884 33,6622 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 16,5858 5,5 1 91,222 30,9405 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,9603 5,5 1 60,2816 28,2662 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 5,82098 5,5 1 32,0154 22,1759 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,78901 5,5 1 9,83953 9,83953 1,3 3000 60 46,1538 Okay
273
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.99 Dan tabel 5.100 Berikut ini.
Tabel 5.99 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 80,3286 5,5 1 441,807 4,73558 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 79,4676 5,5 1 437,072 6,18909 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 78,3423 5,5 1 430,883 7,97637 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 76,892 5,5 1 422,906 9,7212 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 75,1245 5,5 1 413,185 11,3538 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 73,0602 5,5 1 401,831 12,8753 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 70,7193 5,5 1 388,956 14,3043 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 68,1185 5,5 1 374,652 15,6578 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 65,2716 5,5 1 358,994 16,9458 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 62,1906 5,5 1 342,048 18,1735 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 58,8863 5,5 1 323,875 19,3451 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 55,369 5,5 1 304,53 20,4655 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 51,648 5,5 1 284,064 21,5396 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 47,7317 5,5 1 262,524 22,5727 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 43,6276 5,5 1 239,952 23,5709 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 39,342 5,5 1 216,381 24,5426 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 34,8797 5,5 1 191,838 25,4952 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 30,2442 5,5 1 166,343 26,4193 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 25,4407 5,5 1 139,924 27,2507 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 20,486 5,5 1 112,673 27,775 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 15,436 5,5 1 84,898 26,1878 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,6746 5,5 1 58,7103 25,3339 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,06843 5,5 1 33,3764 22,0009 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,06827 5,5 1 11,3755 11,3755 1,3 3000 60 46,1538 Okay
274
Tabel 5.100 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 91,7702 5,5 1 504,736 4,07784 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 91,0288 5,5 1 500,658 6,29852 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 89,8836 5,5 1 494,36 8,6048 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 88,3191 5,5 1 485,755 10,7634 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 86,3621 5,5 1 474,991 12,7438 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 84,045 5,5 1 462,248 14,558 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 81,3981 5,5 1 447,69 16,2371 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 78,4459 5,5 1 431,453 17,8144 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 75,2069 5,5 1 413,638 19,3118 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 71,6957 5,5 1 394,326 20,7384 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 67,9251 5,5 1 373,588 22,0944 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 63,9079 5,5 1 351,494 23,3746 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 59,658 5,5 1 328,119 24,5756 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 55,1897 5,5 1 303,543 25,7051 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 50,516 5,5 1 277,838 26,781 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 45,6468 5,5 1 251,057 27,827 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 40,5873 5,5 1 223,23 28,8675 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,3387 5,5 1 194,363 29,9089 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,9007 5,5 1 164,454 30,9097 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,2807 5,5 1 133,544 31,6677 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 18,523 5,5 1 101,876 29,785 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 13,1075 5,5 1 72,0914 29,429 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 7,75679 5,5 1 42,6623 26,8693 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,87147 5,5 1 15,7931 15,7931 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint 3 arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.145 dan gambar 5.146 berikut ini.
275
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik 3 joint akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.147
dan gambar 5.148 berikut ini.
Gambar 5.147 Simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu x
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Simpangan (mm)
Gambar 5.148 Simpangan antar lantai pada titik joint 3 arah sumbu y
277
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
5.10.4. Titik Joint 4
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 untuk
arah sumbu x akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.101 dan tabel 5.102 berikut ini.
Tabel 5.101 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 104,944 5,5 1 577,19 14,6764 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 102,275 5,5 1 562,514 15,61 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 99,437 5,5 1 546,904 17,1045 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 96,3271 5,5 1 529,799 18,6307 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 92,9397 5,5 1 511,169 20,077 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 89,2894 5,5 1 491,091 21,4169 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 85,3954 5,5 1 469,675 22,6508 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 81,2771 5,5 1 447,024 23,7855 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 76,9524 5,5 1 423,238 24,8275 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 72,4383 5,5 1 398,411 25,7804 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 67,751 5,5 1 372,63 26,6441 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 62,9066 5,5 1 345,986 27,4177 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 57,9216 5,5 1 318,569 28,102 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 52,8121 5,5 1 290,467 28,6991 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 47,5941 5,5 1 261,767 29,2132 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 42,2826 5,5 1 232,554 29,6473 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 36,8922 5,5 1 202,907 29,994 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 31,4387 5,5 1 172,913 30,2226 1,3 3150 63 48,4615 Okay
278
Tabel 5.102 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 118,387 5,5 1 651,126 22,4186 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 114,31 5,5 1 628,708 20,9148 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 110,508 5,5 1 607,793 20,6699 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 106,75 5,5 1 587,123 21,2456 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 102,887 5,5 1 565,877 22,3016 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 98,8319 5,5 1 543,576 23,5579 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 94,5487 5,5 1 520,018 24,858 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 90,029 5,5 1 495,16 26,122 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 85,2796 5,5 1 469,038 27,3114 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 80,3139 5,5 1 441,726 28,4096 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 75,1485 5,5 1 413,317 29,4103 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 69,8012 5,5 1 383,906 30,3103 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 64,2902 5,5 1 353,596 31,1096 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 58,6339 5,5 1 322,487 31,813 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 52,8497 5,5 1 290,674 32,4278 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 46,9538 5,5 1 258,246 32,9569 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 40,9616 5,5 1 225,289 33,3925 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 34,8902 5,5 1 191,896 33,7053 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 28,762 5,5 1 158,191 33,8137 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 22,614 5,5 1 124,377 33,5064 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 16,522 5,5 1 90,8708 30,7949 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,9229 5,5 1 60,0759 28,1429 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 5,80601 5,5 1 31,933 22,1067 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,78662 5,5 1 9,82639 9,82639 1,3 3000 60 46,1538 Okay
279
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.103 Dan tabel 5.104 Berikut
ini.
Tabel 5.103 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 80,3286 5,5 1 441,807 4,73558 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 79,4676 5,5 1 437,072 6,18909 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 78,3423 5,5 1 430,883 7,97637 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 76,892 5,5 1 422,906 9,7212 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 75,1245 5,5 1 413,185 11,3538 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 73,0602 5,5 1 401,831 12,8753 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 70,7193 5,5 1 388,956 14,3043 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 68,1185 5,5 1 374,652 15,6578 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 65,2716 5,5 1 358,994 16,9458 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 62,1906 5,5 1 342,048 18,1735 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 58,8863 5,5 1 323,875 19,3451 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 55,369 5,5 1 304,53 20,4655 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 51,648 5,5 1 284,064 21,5396 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 47,7317 5,5 1 262,524 22,5727 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 43,6276 5,5 1 239,952 23,5709 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 39,342 5,5 1 216,381 24,5426 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 34,8797 5,5 1 191,838 25,4952 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 30,2442 5,5 1 166,343 26,4193 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 25,4407 5,5 1 139,924 27,2507 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 20,486 5,5 1 112,673 27,775 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 15,436 5,5 1 84,898 26,1878 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 10,6746 5,5 1 58,7103 25,3339 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,06843 5,5 1 33,3764 22,0009 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,06827 5,5 1 11,3755 11,3755 1,3 3000 60 46,1538 Okay
280
Tabel 5.104 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 91,8126 5,5 1 504,969 4,19992 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 91,049 5,5 1 500,769 6,38006 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 89,889 5,5 1 494,389 8,63681 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 88,3186 5,5 1 485,752 10,7776 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 86,3591 5,5 1 474,975 12,7483 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 84,0412 5,5 1 462,227 14,558 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 81,3943 5,5 1 447,669 16,2354 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 78,4424 5,5 1 431,433 17,8124 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 75,2038 5,5 1 413,621 19,3101 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 71,6928 5,5 1 394,311 20,7372 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 67,9224 5,5 1 373,573 22,0937 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 63,9054 5,5 1 351,48 23,3745 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 59,6555 5,5 1 328,105 24,576 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 55,1871 5,5 1 303,529 25,7058 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 50,5133 5,5 1 277,823 26,7821 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 45,6439 5,5 1 251,041 27,8283 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 40,5842 5,5 1 223,213 28,8689 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,3353 5,5 1 194,344 29,9101 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,8971 5,5 1 164,434 30,9099 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,2771 5,5 1 133,524 31,6696 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 18,519 5,5 1 101,855 29,7848 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 13,1036 5,5 1 72,0697 29,4306 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 7,75257 5,5 1 42,6391 26,8528 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,87024 5,5 1 15,7863 15,7863 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.149 dan gambar 5.150 berikut ini.
281
25
20
Tingkat Lantai 15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik joint akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.151
dan gambar 5.152 berikut ini.
Gambar 5.151 Simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu x
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Simpangan (mm)
Gambar 5.152 Simpangan antar lantai pada titik joint 4 arah sumbu y
283
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
5.10.5. Titik Joint 5
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 untuk
arah sumbu x akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.105 dan tabel 5.106 berikut ini.
Tabel 5.105 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 116,879 5,5 1 642,837 15,923 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 113,984 5,5 1 626,914 16,9701 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 110,899 5,5 1 609,944 18,6543 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 107,507 5,5 1 591,289 20,3944 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 103,799 5,5 1 570,895 22,0636 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 99,7875 5,5 1 548,831 23,6256 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 95,4919 5,5 1 525,206 25,0751 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 90,9328 5,5 1 500,131 26,415 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 86,1301 5,5 1 473,716 27,6494 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 81,1029 5,5 1 446,066 28,7803 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 75,8702 5,5 1 417,286 29,8077 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 70,4506 5,5 1 387,478 30,7304 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 64,8632 5,5 1 356,748 31,5476 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 59,1273 5,5 1 325,2 32,2594 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 53,262 5,5 1 292,941 32,8669 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 47,2861 5,5 1 260,074 33,3677 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 41,2193 5,5 1 226,706 33,747 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,0835 5,5 1 192,959 33,9647 1,3 3150 63 48,4615 Okay
284
Tabel 5.106 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 127,929 5,5 1 703,609 12,8766 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 125,588 5,5 1 690,733 18,2219 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 122,275 5,5 1 672,511 20,7667 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 118,499 5,5 1 651,744 22,6891 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 114,374 5,5 1 629,055 24,4089 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 109,936 5,5 1 604,646 26,0314 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 105,203 5,5 1 578,615 27,5695 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 100,19 5,5 1 551,045 29,0138 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 94,9148 5,5 1 522,032 30,3562 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 89,3955 5,5 1 491,675 31,5943 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 83,6511 5,5 1 460,081 32,7251 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 77,7011 5,5 1 427,356 33,7446 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 71,5657 5,5 1 393,611 34,6502 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 65,2657 5,5 1 358,961 35,4417 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 58,8217 5,5 1 323,519 36,1189 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 52,2547 5,5 1 287,401 36,6757 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 45,5864 5,5 1 250,725 37,0909 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 38,8426 5,5 1 213,634 37,3193 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 32,0572 5,5 1 176,315 37,2672 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 25,2814 5,5 1 139,048 36,638 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 18,6199 5,5 1 102,41 32,7664 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 12,6624 5,5 1 69,6431 30,241 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 7,16401 5,5 1 39,402 25,5169 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,52458 5,5 1 13,8852 13,8852 1,3 3000 60 46,1538 Okay
285
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.107 Dan tabel 5.108 Berikut
ini.
Tabel 5.107 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 101,7 5,5 1 559,349 7,82722 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 100,277 5,5 1 551,522 9,29253 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 98,5872 5,5 1 542,23 11,2816 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 96,536 5,5 1 530,948 13,3636 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 94,1063 5,5 1 517,585 15,404 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 91,3056 5,5 1 502,181 17,3526 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 88,1505 5,5 1 484,828 19,1954 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 84,6605 5,5 1 465,632 20,9323 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 80,8546 5,5 1 444,7 22,5686 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 76,7512 5,5 1 422,132 24,1107 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 72,3674 5,5 1 398,021 25,5647 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 67,7193 5,5 1 372,456 26,9355 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 62,8219 5,5 1 345,521 28,2269 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 57,6898 5,5 1 317,294 29,4404 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 52,337 5,5 1 287,853 30,5728 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 46,7783 5,5 1 257,281 31,6126 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 41,0305 5,5 1 225,668 32,5334 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 35,1154 5,5 1 193,135 33,2745 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,0655 5,5 1 159,86 33,7006 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 22,9381 5,5 1 126,159 33,5169 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 16,8441 5,5 1 92,6425 30,676 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,2666 5,5 1 61,9665 28,2462 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,13097 5,5 1 33,7204 22,8833 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,97037 5,5 1 10,8371 10,8371 1,3 3000 60 46,1538 Okay
286
Tabel 5.108 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 110,379 5,5 1 607,087 8,55765 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 108,824 5,5 1 598,529 9,88244 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 107,027 5,5 1 588,647 11,7954 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 104,882 5,5 1 576,852 13,9076 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 102,353 5,5 1 562,944 16,0584 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 99,4338 5,5 1 546,886 18,1739 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 96,1294 5,5 1 528,712 20,2341 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 92,4505 5,5 1 508,478 22,2377 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 88,4073 5,5 1 486,24 24,1804 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 84,0108 5,5 1 462,059 26,0517 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 79,2742 5,5 1 436,008 27,8419 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 74,212 5,5 1 408,166 29,5468 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 68,8398 5,5 1 378,619 31,1632 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 63,1738 5,5 1 347,456 32,6861 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 57,2309 5,5 1 314,77 34,1122 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 51,0286 5,5 1 280,658 35,4317 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 44,5865 5,5 1 245,226 36,6032 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 37,9314 5,5 1 208,623 37,5167 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 31,1101 5,5 1 171,106 37,9438 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,2113 5,5 1 133,162 37,4645 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 17,3996 5,5 1 95,6976 33,8038 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,2534 5,5 1 61,8938 29,8661 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 5,82322 5,5 1 32,0277 22,4298 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,74508 5,5 1 9,59794 9,59794 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.153 dan gambar 5.154 berikut ini.
287
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik joint 5 akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.155
dan gambar 5.156 berikut ini.
Gambar 5.155 Simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu x
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 10 20 30 40
Simpangan (mm)
Gambar 5.156 Simpangan antar lantai pada titik joint 5 arah sumbu y
289
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
5.10.6. Titik Joint 6
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 untuk
arah sumbu x akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.109 dan tabel 5.110 berikut ini.
Tabel 5.109 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 105,718 5,5 1 581,45 14,8746 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 103,014 5,5 1 566,575 15,7989 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 100,141 5,5 1 550,776 17,2827 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 96,9988 5,5 1 533,493 18,8034 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 93,58 5,5 1 514,69 20,2509 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 89,898 5,5 1 494,439 21,5999 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 85,9708 5,5 1 472,839 22,8503 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 81,8161 5,5 1 449,989 24,0068 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 77,4513 5,5 1 425,982 25,0728 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 72,8926 5,5 1 400,909 26,0483 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 68,1565 5,5 1 374,861 26,9306 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 63,26 5,5 1 347,93 27,7163 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 58,2207 5,5 1 320,214 28,4037 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 53,0564 5,5 1 291,81 28,9934 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 47,7849 5,5 1 262,817 29,489 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 42,4232 5,5 1 233,328 29,8935 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 36,9881 5,5 1 203,434 30,2001 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 31,4971 5,5 1 173,234 30,3804 1,3 3150 63 48,4615 Okay
290
Tabel 5.110 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu x
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δxe δx hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 114,582 5,5 1 630,199 11,3012 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 112,527 5,5 1 618,898 16,5457 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 109,519 5,5 1 602,353 18,9715 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 106,069 5,5 1 583,381 20,6934 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 102,307 5,5 1 562,688 22,1823 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 98,2737 5,5 1 540,505 23,5713 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 93,988 5,5 1 516,934 24,8886 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 89,4628 5,5 1 492,045 26,129 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 84,7121 5,5 1 465,916 27,2841 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 79,7513 5,5 1 438,632 28,3486 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 74,597 5,5 1 410,284 29,3179 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 69,2665 5,5 1 380,966 30,1853 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 63,7783 5,5 1 350,781 30,9456 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 58,1518 5,5 1 319,835 31,6 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 52,4064 5,5 1 288,235 32,1518 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 46,5606 5,5 1 256,083 32,5995 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 40,6334 5,5 1 223,484 32,9326 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 34,6457 5,5 1 190,551 33,1213 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 28,6236 5,5 1 157,43 33,0863 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 22,6079 5,5 1 124,343 32,5463 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 16,6904 5,5 1 91,7972 29,1502 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,3903 5,5 1 62,6469 27,02 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,47763 5,5 1 35,627 23,0226 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 2,29171 5,5 1 12,6044 12,6044 1,3 3000 60 46,1538 Okay
291
Perhitungan defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 untuk
arah sumbu y akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013
dapat dilihat pada rekapitulasi perhitungan tabel 5.111 Dan tabel 5.112 Berikut
ini.
Tabel 5.111 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 105,255 5,5 1 578,9 8,29151 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 103,747 5,5 1 570,609 9,77078 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 101,971 5,5 1 560,838 11,8007 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 99,8249 5,5 1 549,037 13,9405 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 97,2903 5,5 1 535,097 16,0475 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 94,3726 5,5 1 519,049 18,0656 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 91,0879 5,5 1 500,983 19,9766 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 87,4558 5,5 1 481,007 21,7781 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 83,4961 5,5 1 459,229 23,4741 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 79,2281 5,5 1 435,755 25,071 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 74,6698 5,5 1 410,684 26,5743 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 69,8381 5,5 1 384,109 27,9888 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 64,7492 5,5 1 356,121 29,3179 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 59,4187 5,5 1 326,803 30,5624 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 53,8619 5,5 1 296,24 31,7179 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 48,095 5,5 1 264,522 32,7702 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 42,1367 5,5 1 231,752 33,6892 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 36,0114 5,5 1 198,063 34,4079 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 29,7555 5,5 1 163,655 34,7822 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 23,4314 5,5 1 128,873 34,5065 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 17,1575 5,5 1 94,3663 31,4868 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,4326 5,5 1 62,8795 28,8415 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 6,18873 5,5 1 34,038 23,1807 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,97405 5,5 1 10,8573 10,8573 1,3 3000 60 46,1538 Okay
292
Tabel 5.112 Defleksi dan simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu y
berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
δye δy hsx Δa Δa/ρ
Lantai (mm) Cd Ie (mm) Δ (mm) ρ (mm) (mm) (mm) Cek
24 112,558 5,5 1 619,071 8,01142 1,3 3200 64 49,2308 Okay
23 111,102 5,5 1 611,059 9,52561 1,3 3150 63 48,4615 Okay
22 109,37 5,5 1 601,534 11,6826 1,3 3150 63 48,4615 Okay
21 107,246 5,5 1 589,851 14,0593 1,3 3150 63 48,4615 Okay
20 104,689 5,5 1 575,792 16,4609 1,3 3150 63 48,4615 Okay
19 101,697 5,5 1 559,331 18,787 1,3 3150 63 48,4615 Okay
18 98,2807 5,5 1 540,544 21,0005 1,3 3150 63 48,4615 Okay
17 94,4625 5,5 1 519,544 23,0974 1,3 3150 63 48,4615 Okay
16 90,2629 5,5 1 496,446 25,085 1,3 3150 63 48,4615 Okay
15 85,702 5,5 1 471,361 26,9697 1,3 3150 63 48,4615 Okay
14 80,7985 5,5 1 444,391 28,7548 1,3 3150 63 48,4615 Okay
13 75,5703 5,5 1 415,637 30,4434 1,3 3150 63 48,4615 Okay
12 70,0352 5,5 1 385,193 32,0409 1,3 3150 63 48,4615 Okay
11 64,2095 5,5 1 353,152 33,5534 1,3 3150 63 48,4615 Okay
10 58,1089 5,5 1 319,599 34,9803 1,3 3150 63 48,4615 Okay
9 51,7489 5,5 1 284,619 36,3016 1,3 3150 63 48,4615 Okay
8 45,1486 5,5 1 248,317 37,4572 1,3 3150 63 48,4615 Okay
7 38,3382 5,5 1 210,86 38,316 1,3 3150 63 48,4615 Okay
6 31,3716 5,5 1 172,544 38,6299 1,3 3150 63 48,4615 Okay
5 24,348 5,5 1 133,914 37,9693 1,3 3150 63 48,4615 Okay
4 17,4445 5,5 1 95,9446 34,0696 1,3 3000 60 46,1538 Okay
3 11,25 5,5 1 61,875 29,9364 1,3 3000 60 46,1538 Okay
2 5,807 5,5 1 31,9385 22,3858 1,3 3000 60 46,1538 Okay
1 1,73686 5,5 1 9,55272 9,55272 1,3 3000 60 46,1538 Okay
Grafik defleksi pada titik joint 6 arah sumbu x dan arah sumbu y akibat
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada
gambar 5.157 dan gambar 5.158 berikut ini.
293
25
20
Tingkat Lantai 15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 50 100 150
Defleksi Elastis (mm)
Grafik simpangan antar lantai pada titik joint 6 akibat beban hidup
berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada gambar 5.159
dan gambar 5.160 berikut ini.
Gambar 5.159 Simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu x
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 20 40 60
Simpangan (mm)
Gambar 5.160 Simpangan antar lantai pada titik joint 6 arah sumbu y
295
Nilai defleksi pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup
berdasarkan SNI 1727 : 2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai
defleksi akibat beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai simpangan antar
lantai pada arah sumbu x dan sumbu y akibat beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan antar lantai
akibat beban hidup PPIUG 1983. Nilai simpangan antar lantai pada arah sumbu x
dan sumbu y akibat beban hidup PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 masih
dibawah simpangan ijin berdasarkan SNI 1726 : 2012 sehingga struktur masih
aman terhadap pemeriksaan simpangan antar lantai.
5.10. Koefisien Stabilitas
Koefisien stabilitas diperhitungkan berdasarkan peraturan pasal 7.8.7 SNI
1726 : 2012. Pasal 7.8.7 SNI 1726 : 2012 menerangkan bahwa struktur yang
dianalisis perlu dilakukan pemeriksaan apakah struktur perlu terdapat pengaruh P
– delta atau tidak. Pengaruh P – Delta didasarkan pada hasil simpangan antar
lantai pada joint struktur serta nilai beban vertikal dan gaya geser seismik yang
terjadi pada kolom struktur. Koefisien stabilitas yang terjadi pada suatu kolom
tidak boleh melebihi koefisien stabilitas maksimum yang diatur dalam pasal 7.8.7
SNI 1726 : 2012. Apabila nilai koefisien stabilitas yang terjadi melebihi koefsien
stabilitas maksimum , maka struktur berpotensi tidak stabil dan harus didesain
ulang. Titik joint dan kolom yang ditinjau untuk perhitungan koefisien stabilitas
berjumlah 6 buah titik. Lokasi 6 buah titik yang ditinjau dapat dilihat pada gambar
5.161 Berikut ini.
296
Diketahui :
hsx : Tinggi kolom = 3200 mm
Δ : Simpangan antar lantai = 16,3539 mm
P : Beban desain vertikal total = 176,336 kN
V : gaya geser seismik antar tingkat = 116,33 kN
Cd : faktor perbesaran defleksi = 5,5
Ie : faktor keutamaan gempa =1
β : Rasio kebutuhan geser =1
Penyelesaian :
297
0,00141 < 0,0909 koefisien stabilitas yang terjadi pada kolom kurang dari
koefisien stabilitas maksimum , maka struktur yang didesain telah stabil.
Tabel 5.114 Koefisien stabilitas pada titik joint 1 berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx Ɵ max
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) (Rad) Cek
24 3200 16,6015 172,355 117,545 5,5 0,00138 0,09090909 Struktur Stabil
23 3150 17,7491 426,937 107,592 5,5 0,00407 0,09090909 Struktur Stabil
22 3150 19,9058 680,936 126,483 5,5 0,00619 0,09090909 Struktur Stabil
21 3150 22,3765 935,249 139,897 5,5 0,00863 0,09090909 Struktur Stabil
20 3150 24,6804 1189,6 147,552 5,5 0,01149 0,09090909 Struktur Stabil
19 3150 26,6991 1443,66 152,322 5,5 0,01461 0,09090909 Struktur Stabil
18 3150 28,461 1697,17 156,01 5,5 0,01787 0,09090909 Struktur Stabil
17 3150 30,0244 1949,87 159,329 5,5 0,02121 0,09090909 Struktur Stabil
16 3150 31,4359 2201,58 162,416 5,5 0,0246 0,09090909 Struktur Stabil
299
20
15
10
5
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08
Koefisien stabilitas (rad)
Tabel 5.116 Koefisien stabilitas pada titik joint berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 14,5724 171,879 114,035 5,5 0,00125 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 15,5334 425,671 104,195 5,5 0,00366 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 17,4325 678,909 121,921 5,5 0,0056 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 19,6209 932,485 134,159 5,5 0,00787 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 21,6335 1186,13 140,549 5,5 0,01054 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 23,3628 1439,53 144,139 5,5 0,01347 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 24,8462 1692,39 146,779 5,5 0,01654 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 26,1473 1944,46 149,187 5,5 0,01967 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 27,3143 2195,55 151,496 5,5 0,02285 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 28,3733 2445,49 153,738 5,5 0,02605 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 29,3325 2694,12 155,935 5,5 0,02925 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 30,1892 2941,29 158,126 5,5 0,03241 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 30,9384 3186,82 160,053 5,5 0,03556 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 31,5794 3430,55 161,514 5,5 0,03872 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 32,1158 3672,3 162,613 5,5 0,04186 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 32,5534 3911,88 163,42 5,5 0,04498 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 32,8955 4149,09 163,922 5,5 0,04806 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 33,1308 4383,72 164,273 5,5 0,05103 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 33,1978 4615,56 164,823 5,5 0,05366 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 32,9046 4844,39 166,995 5,5 0,0551 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 30,2985 5068,17 175,63 5,5 0,05299 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 27,9494 5290,84 191,082 5,5 0,0469 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 22,3859 5534,92 210,315 5,5 0,03571 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 10,3119 5749,02 202,607 5,5 0,01773 0,090909091 Struktur Stabil
302
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 0,02 0,04 0,06
Koefisien stabilitas (rad)
Tabel 5.117 Koefisien stabilitas pada titik joint 3 berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 14,7135 176,695 269,014 5,5 0,00055 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 15,6512 537,296 216,815 5,5 0,00224 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 17,1525 895,721 245,639 5,5 0,00361 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 18,6862 1254,27 256,898 5,5 0,00527 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 20,1397 1613,16 265,383 5,5 0,00707 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 21,4861 1972,65 271,43 5,5 0,00901 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 22,7256 2332,99 276,61 5,5 0,01106 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 23,865 2694,41 281,101 5,5 0,0132 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 24,9111 3057,17 284,776 5,5 0,01544 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 25,8676 3421,55 288,161 5,5 0,01773 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 26,7347 3787,82 291,301 5,5 0,02007 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 27,5118 4156,29 293,795 5,5 0,02247 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 28,1997 4527,29 295,682 5,5 0,02492 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 28,8006 4901,18 296,982 5,5 0,02743 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 29,3187 5278,33 297,544 5,5 0,03002 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 29,7568 5659,17 297,612 5,5 0,03266 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 30,1071 6044,14 297,43 5,5 0,03531 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 30,3384 6433,73 296,965 5,5 0,03794 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 30,3641 6828,49 296,584 5,5 0,04035 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 29,9601 7228,96 298,05 5,5 0,04194 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 27,3156 7633,73 299,499 5,5 0,0422 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 25,1853 8040,25 302,619 5,5 0,04055 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 20,5244 8453,95 316,508 5,5 0,03322 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 9,84116 8874,85 310,851 5,5 0,01703 0,090909091 Struktur Stabil
304
Tabel 5.118 Koefisien stabilitas pada titik joint 3 berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 22,6634 169,318 196,766 5,5 0,00111 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 21,109 548,567 225,03 5,5 0,00297 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 20,8025 919,385 262,72 5,5 0,0042 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 21,3495 1286,3 283,107 5,5 0,0056 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 22,4004 1651,44 293,974 5,5 0,00726 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 23,6594 2016,38 300,594 5,5 0,00916 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 24,9643 2382,07 306,165 5,5 0,01121 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 26,2338 2749,13 311,299 5,5 0,01337 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 27,4287 3118,01 315,681 5,5 0,01564 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 28,5323 3489,07 319,313 5,5 0,018 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 29,5382 3862,63 322,55 5,5 0,02042 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 30,443 4239,05 325,532 5,5 0,02288 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 31,2469 4618,68 327,943 5,5 0,0254 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 31,9547 5001,91 329,49 5,5 0,028 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 32,5736 5389,18 330,363 5,5 0,03067 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 33,1066 5780,96 330,971 5,5 0,03338 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 33,5455 6177,73 331,399 5,5 0,03609 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 33,8599 6580,03 331,62 5,5 0,03878 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 33,9685 6988,44 332,101 5,5 0,04126 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 33,6622 7403,54 333,699 5,5 0,04311 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 30,9405 7824,02 347,203 5,5 0,04226 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 28,2662 8253,32 354,155 5,5 0,03992 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 22,1759 8690,69 358,465 5,5 0,03258 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 9,83953 9174,8 309,276 5,5 0,01769 0,090909091 Struktur Stabil
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 0,02 0,04 0,06
Koefisien stabilitas
Tabel 5.119 Koefisien stabilitas pada titik joint berdasarkan beban hidup PPIUG
1983
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 14,6764 176,249 269,472 5,5 0,00055 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 15,61 536,502 216,99 5,5 0,00223 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 17,1045 894,554 245,826 5,5 0,00359 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 18,6307 1252,73 257,032 5,5 0,00524 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 20,077 1611,23 265,428 5,5 0,00703 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 21,4169 1970,33 271,326 5,5 0,00898 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 22,6508 2330,26 276,422 5,5 0,01102 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 23,7855 2691,28 280,814 5,5 0,01316 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 24,8275 3053,63 284,464 5,5 0,01538 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 25,7804 3417,58 287,817 5,5 0,01767 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 26,6441 3783,42 290,872 5,5 0,02 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 27,4177 4151,45 293,346 5,5 0,0224 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 28,102 4522,01 295,261 5,5 0,02484 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 28,6991 4895,44 296,571 5,5 0,02734 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 29,2132 5272,13 297,11 5,5 0,02992 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 29,6473 5652,5 297,084 5,5 0,03256 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 29,994 6037,01 296,845 5,5 0,03521 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 30,2226 6426,14 296,354 5,5 0,03783 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 30,2477 6820,45 295,923 5,5 0,04024 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 29,8466 7220,5 297,366 5,5 0,04183 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 27,2153 7624,85 298,809 5,5 0,04209 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 25,0987 8031,01 302,033 5,5 0,04045 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 20,4626 8444,41 316,115 5,5 0,03313 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 9,8194 8865,27 310,972 5,5 0,01697 0,090909091 Struktur Stabil
307
Tabel 5.120 Koefisien stabilitas pada titik joint berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 22,4186 168,302 199,219 5,5 0,00108 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 20,9148 546,606 225,988 5,5 0,00292 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 20,6699 916,987 262,586 5,5 0,00417 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 21,2456 1283,67 282,64 5,5 0,00557 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 22,3016 1648,65 293,481 5,5 0,00723 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 23,5579 2013,4 300,06 5,5 0,00912 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 24,858 2378,88 305,585 5,5 0,01117 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 26,122 2745,69 310,648 5,5 0,01333 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 27,3114 3114,27 314,946 5,5 0,01559 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 28,4096 3484,99 318,543 5,5 0,01794 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 29,4103 3858,18 321,767 5,5 0,02035 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 30,3103 4234,19 324,735 5,5 0,02281 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 31,1096 4613,39 327,131 5,5 0,02532 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 31,813 4996,17 328,657 5,5 0,02791 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 32,4278 5382,98 329,509 5,5 0,03058 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 32,9569 5774,26 330,093 5,5 0,03328 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 33,3925 6170,54 330,446 5,5 0,03599 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 33,7053 6572,33 330,604 5,5 0,03868 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 33,8137 6980,23 331,05 5,5 0,04115 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 33,5064 7394,84 332,623 5,5 0,043 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 30,7949 7814,82 346,003 5,5 0,04215 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 28,1429 8243,66 352,839 5,5 0,03985 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 22,1067 8680,6 357,394 5,5 0,03254 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 9,82639 9164,68 308,891 5,5 0,01767 0,090909091 Struktur Stabil
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 0,02 0,04 0,06
Koefisien stabilitas (rad)
Tabel 5.121 Koefisien stabilitas pada titik joint berdasarkan beban hidup PPIUG
1983
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 15,923 256,371 236,026 5,5 0,000982701 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 16,9701 593,451 138,046 5,5 0,004210866 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 18,6543 926,8 159,577 5,5 0,006253476 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 20,3944 1259,72 171,14 5,5 0,00866482 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 22,0636 1591,32 175,722 5,5 0,011532809 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 23,6256 1921,33 179,43 5,5 0,014602179 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 25,0751 2249,36 181,436 5,5 0,017943392 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 26,415 2575,01 184,349 5,5 0,02129686 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 27,6494 2897,89 186,089 5,5 0,024852686 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 28,7803 3217,6 187,18 5,5 0,028555805 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 29,8077 3533,71 189,147 5,5 0,032143018 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 30,7304 3845,82 189,612 5,5 0,035976463 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 31,5476 4153,48 190,611 5,5 0,03967871 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 32,2594 4456,26 190,049 5,5 0,043660386 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 32,8669 4753,69 191,09 5,5 0,04719307 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 33,3677 5045,29 192,314 5,5 0,050527653 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 33,747 5330,6 192,4 5,5 0,053967512 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 33,9647 5609,08 195,36 5,5 0,056287251 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 33,9228 5880,23 204,534 5,5 0,056292049 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 33,3775 6143,47 228,186 5,5 0,051868631 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 30,3355 6395,11 228,014 5,5 0,051564901 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 27,8572 6636,28 308,948 5,5 0,036265427 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 22,6328 6868,13 500,068 5,5 0,018839283 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 10,8686 7089,34 692,855 5,5 0,006739893 0,090909091 Struktur Stabil
310
Tabel 5.122 Koefisien stabilitas pada titik joint berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 12,8766 243,28 154,585 5,5 0,00115 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 18,2219 560,838 141,377 5,5 0,00417 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 20,7667 879,41 168,806 5,5 0,00624 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 22,6891 1198,5 186,841 5,5 0,0084 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 24,4089 1517,22 194,583 5,5 0,01099 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 26,0314 1834,98 197,654 5,5 0,01395 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 27,5695 2151,23 197,17 5,5 0,01736 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 29,0138 2465,45 195,198 5,5 0,02115 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 30,3562 2777,17 197,348 5,5 0,02466 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 31,5943 3085,91 202,061 5,5 0,02785 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 32,7251 3391,22 204,97 5,5 0,03125 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 33,7446 3692,65 205,146 5,5 0,03506 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 34,6502 3989,75 207,052 5,5 0,03854 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 35,4417 4282,04 210,611 5,5 0,04159 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 36,1189 4569,08 211,843 5,5 0,04497 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 36,6757 4850,38 211,645 5,5 0,04851 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 37,0909 5125,45 213,689 5,5 0,05135 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 37,3193 5393,81 220,913 5,5 0,05259 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 37,2672 5654,95 235,754 5,5 0,0516 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 36,638 5908,33 259,893 5,5 0,04808 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 32,7664 6150,15 292,858 5,5 0,0417 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 30,241 6386,09 353,991 5,5 0,03306 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 25,5169 6612,79 429,99 5,5 0,02378 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 13,8852 6829,12 471,671 5,5 0,01218 0,090909091 Struktur Stabil
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 0,02 0,04 0,06
Koefisien stabilitas
Tabel 5.123 Koefisien stabilitas pada titik joint 6 berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 14,8746 255,859 235,496 5,5 0,00092 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 15,7989 592,005 136,324 5,5 0,00396 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 17,2827 924,396 158,753 5,5 0,00581 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 18,8034 1256,36 171,266 5,5 0,00796 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 20,2509 1586,98 177,017 5,5 0,01048 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 21,5999 1916,01 181,2 5,5 0,01318 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 22,8503 2243,05 183,759 5,5 0,0161 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 24,0068 2567,72 187,12 5,5 0,01901 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 25,0728 2889,63 189,123 5,5 0,02211 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 26,0483 3208,38 190,307 5,5 0,02535 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 26,9306 3523,56 192,416 5,5 0,02847 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 27,7163 3834,75 193,092 5,5 0,03177 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 28,4037 4141,54 194,154 5,5 0,03497 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 28,9934 4443,49 193,803 5,5 0,03837 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 29,489 4740,16 194,741 5,5 0,04143 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 29,8935 5031,08 196,155 5,5 0,04426 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 30,2001 5315,78 196,556 5,5 0,04714 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 30,3804 5593,78 199,923 5,5 0,04906 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 30,3538 5864,58 209,483 5,5 0,04905 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 29,9053 6127,61 233,327 5,5 0,04533 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 27,2378 6379,24 235,476 5,5 0,04472 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 25,0811 6620,6 315,231 5,5 0,03192 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 20,436 6852,92 498,641 5,5 0,01702 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 9,83992 7074,87 675,173 5,5 0,00625 0,090909091 Struktur Stabil
313
Tabel 5.124 Koefisien stabilitas pada titik joint 6 berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
hsx
Lantai (mm) Δ (mm) P (kN) V (kN) Cd Ɵ (Rad) Ɵ max (Rad) Cek
24 3200 11,3012 240,65 150,895 5,5 0,00102 0,090909091 Struktur Stabil
23 3150 16,5457 555,372 125,638 5,5 0,00422 0,090909091 Struktur Stabil
22 3150 18,9715 871,556 146,732 5,5 0,0065 0,090909091 Struktur Stabil
21 3150 20,6934 1188,37 166,684 5,5 0,00852 0,090909091 Struktur Stabil
20 3150 22,1823 1504,95 178,95 5,5 0,01077 0,090909091 Struktur Stabil
19 3150 23,5713 1820,71 186,989 5,5 0,01325 0,090909091 Struktur Stabil
18 3150 24,8886 2135,08 190,99 5,5 0,01606 0,090909091 Struktur Stabil
17 3150 26,129 2447,57 192,155 5,5 0,01921 0,090909091 Struktur Stabil
16 3150 27,2841 2757,67 193,635 5,5 0,02243 0,090909091 Struktur Stabil
15 3150 28,3486 3064,91 196,026 5,5 0,02558 0,090909091 Struktur Stabil
14 3150 29,3179 3368,82 199,265 5,5 0,02861 0,090909091 Struktur Stabil
13 3150 30,1853 3668,94 202,286 5,5 0,0316 0,090909091 Struktur Stabil
12 3150 30,9456 3964,83 204,125 5,5 0,03469 0,090909091 Struktur Stabil
11 3150 31,6 4256,02 205,219 5,5 0,03783 0,090909091 Struktur Stabil
10 3150 32,1518 4542,06 205,757 5,5 0,04097 0,090909091 Struktur Stabil
9 3150 32,5995 4822,49 207,026 5,5 0,04383 0,090909091 Struktur Stabil
8 3150 32,9326 5096,85 211,28 5,5 0,04586 0,090909091 Struktur Stabil
7 3150 33,1213 5364,65 220,57 5,5 0,0465 0,090909091 Struktur Stabil
6 3150 33,0863 5625,42 236,758 5,5 0,04538 0,090909091 Struktur Stabil
5 3150 32,5463 5878,65 260,671 5,5 0,04237 0,090909091 Struktur Stabil
4 3000 29,1502 6120,56 290,392 5,5 0,03724 0,090909091 Struktur Stabil
3 3000 27,02 6356,88 346,528 5,5 0,03004 0,090909091 Struktur Stabil
2 3000 23,0226 6584,3 420,401 5,5 0,02185 0,090909091 Struktur Stabil
1 3000 12,6044 6801,64 463,347 5,5 0,01121 0,090909091 Struktur Stabil
25
20
Tingkat Lantai
15
10
0
0 0,02 0,04 0,06
Koefisien stabilitas
dalam yang terjadi pada struktur gedung mengalami perubahan. Struktur gedung
yang perlu diperiksa nilai faktor perbesaran torsi adalah struktur gedung dengan
kategori desain seismik C, D, E atau F. Gedung yang dijadikan studi kasus dalam
tugas akhir ini termasuk kategori desain seismik D sehingga perlu diperiksa nilai
faktor perbesaran torsi. Nilai faktor perbesaran torsi memiliki batasan yang telah
ditetapkan oleh peraturan. Apabila nilai faktor perbesaran torsi yang terjadi
kurang dari nilai batasan yang telah ditetapkan , maka tidak perlu mengubah titik
pusat massa bangunan pada model analisa struktur. Titik joint yang dijadikan
sebagai acuan perhitungan faktor perbesaran torsi ada dua buah yang dapat dilihat
pada gambar 5. berikut ini.
A
B
Gambar 5.168 Titik joint yang dijadikan acuan perhitungan faktor perbesaran
torsi
316
Diketahui :
δA : Defleksi pada titik A = 121,1591 mm
δB : Defleksi pada titik B = 106,2835 mm
Penyelesaian :
δmax : Defleksi terbesar = 121,1591 mm
( )
Karena nilai faktor perbesaran torsi kurang dari 1 , maka tidak perlu
dilakukan perbesaran nilai torsi pada analisa struktur bangunan.
Perhitungan nilai faktor perbesaran torsi pada joint A dan joint B dengan
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dapat dilihat pada tabel 5.125 berikut ini.
Tabel 5.125 Faktor perbesaran torsi dengan beban hidup berdasarkan PPIUG
1983
Lantai δx A (mm) δx B (mm) δmax (mm) δaverage (mm) Ax Cek
Tidak Perlu
24 121,159 106,284 121,159 113,721 0,788 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
23 118,186 103,561 118,186 110,873 0,789 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
22 115,014 100,670 115,014 107,842 0,790 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
21 111,524 97,509 111,524 104,516 0,791 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
20 107,703 94,071 107,703 100,887 0,791 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
19 103,564 90,369 103,564 96,967 0,792 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
18 99,126 86,420 99,126 92,773 0,793 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
17 94,411 82,242 94,411 88,327 0,793 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
16 89,438 77,851 89,438 83,645 0,794 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
15 84,228 73,264 84,228 78,746 0,795 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
14 78,800 68,496 78,800 73,648 0,795 Perbesaran Torsi
Tidak Perlu
13 73,175 63,567 73,175 68,371 0,795 Perbesaran Torsi
317
Perhitungan nilai faktor perbesaran torsi pada joint A dan joint B dengan
beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada tabel 5.126 berikut
ini.
Tabel 5.126 Faktor perbesaran torsi dengan beban hidup berdasarkan SNI 1729 :
2013
δx A δx B δmax δaverage
Lantai (mm) (mm) (mm) (mm) Ax Cek
Tidak Perlu Perbesaran
24 132,2128 114,2945 132,2128 123,254 0,79907 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
23 129,1943 111,645 129,1943 120,42 0,79934 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
22 125,9672 108,8207 125,9672 117,394 0,79958 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
21 122,348 105,6512 122,348 114 0,79988 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
20 118,2796 102,0838 118,2796 110,182 0,80027 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
19 113,7922 98,15039 113,7922 105,971 0,80073 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
18 108,9378 93,9026 108,9378 101,42 0,80121 Torsi
Tidak Perlu Perbesaran
17 103,7631 89,38511 103,7631 96,5741 0,80168 Torsi
318
Grafik perhitungan nilai faktor perbesaran torsi pada joint A dan joint B
dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat
pada gambar 5.169 berikut ini.
319
25
Tingkat Lantai
20
15
10
0
0,785 0,790 0,795 0,800 0,805
Ax
Gambar 5.169 Grafik nilai faktor perbesaran torsi pada joint A dan joint B
Nilai faktor perbesaran torsi dengan beban hidup berdasarkan SNI 1727 :
2013 memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai faktor perbesaran
torsi dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983. Nilai faktor perbesaran torsi
dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan SNI 1727 : 2013 tidak
melebihi satu sehingga struktur bangunan tidak perlu dianalisis ulang dengan
pembesaran torsi bangunan.
momen negatif sedangkan daerah lapangan balok lebih dominan digunakan untuk
menahan momen positif. Balok beton dapat didesain dengan tulangan tunggal dan
tulangan rangkap. Balok yang menahan beban gempa didesaian menggunakan
tulangan rangkap. Tulangan rangkap terdiri dari tulangan tunggal ditambah
tulangan kembar. Tulangan tunggal dan tulangan rangkap dianalisis kebutuhan
luas tulangannya sesuai dengan ketentuan SNI 2847 : 2013. Contoh perhitungan
kebutuhan luas tulangan menggunakan SNI 2847 : 2013 dijabarkan sebagaimana
berikut ini. Contoh berupa perhitungan balok B1 daerah tumpuan lantai ke-23.
Contoh yang dijabarkan menggunakan gaya lentur/momen hasil dari analisis
struktur menggunakan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983.
Diketahui :
Gaya dalam berdasarkan beban hidup PPIUG 1983
Mu- : Momen ultimate negatif = 37,082 Ton.m
Mu+ : Momen ultimate positif = 5,451 Ton.m
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,764
1. Cek Penampang
( )
( ( ))
( ( ))
Persamaan a
( ) ( )
, maka nilai a
322
( )
( )
( ) ( )
( )
323
( )( )
( ) [( ) ( )]( )
( )
, maka didapatkan nilai a
( )
( )
( )
( )( )
( )( )
( ) [( ) ( )]( )
( )
, maka didapatkan nilai a
( )
324
( )
( )
6. Momen Kapasitas
a. Momen kapasitas negatif
( )
( )( )
( ) [( ) ( )]( )
( )
, maka didapatkan nilai a
( )
( )
( )
( )( )
( )( )
( ) [( ) ( )]( )
325
( )
, maka didapatkan nilai a
( )
( )
( )
Perhitungan luas jumlah tulangan pada semua tipe balok akan dijabarkan
dalam tabel sebagaimana berikut ini.
5.12.1. Balok B1
Perhitungan kebutuhan jumlah tulangan balok B1 menggunakan
persamaan dan metode yang sama dengan yang ada di contoh penjabaran
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan jumlah tulangan balok B1
dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Sb : Selimut beton = 4 cm
Ht : Tinggi total balok = 60 cm
B : Lebar balok = 40 cm
Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan B1 daerah tumpuan
dengan beban hidup berdasarkan PPIUG 1983 dan beban hidup berdasarkan SNI
1727 : 2013 dapat dilihat pada tabel 5.127 berikut ini.
Tabel 5.127 Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan balok B1 daerah
tumpuan
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013 Eksisting Gedung
Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan
Lantai atas bawah atas bawah atas bawah
24 5D25 2D25 5D25 2D25 8D25 4D25
23 5D25 2D25 6D25 3D25 8D25 4D25
22 5D25 2D25 6D25 3D25 8D25 4D25
21 5D25 2D25 6D25 3D25 8D25 4D25
20 5D25 2D25 6D25 3D25 8D25 4D25
19 5D25 2D25 6D25 3D25 8D25 4D25
18 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
17 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
16 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
15 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
14 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
13 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
12 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
11 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
10 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
9 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
8 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
7 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
6 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
5 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
4 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
3 6D25 3D25 7D25 4D25 8D25 4D25
2 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
1 6D25 3D25 6D25 3D25 8D25 4D25
327
5.12.3. Balok B3
Perhitungan kebutuhan jumlah tulangan balok B3 menggunakan
persamaan dan metode yang sama dengan yang ada di contoh penjabaran
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan jumlah tulangan balok B3
dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
5.12.7. Balok B7
Perhitungan kebutuhan jumlah tulangan balok B7 menggunakan
persamaan dan metode yang sama dengan yang ada di contoh penjabaran
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan jumlah tulangan balok B7
dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Tabel 5.145 Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan balok B10 daerah
tumpuan
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013 Eksisting Gedung
Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan
Lantai atas bawah atas bawah atas bawah
24 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
23 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
22 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
21 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
20 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
19 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
18 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
17 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
16 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
15 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
14 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
13 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
12 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
11 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
10 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
9 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
8 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
7 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
6 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
5 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
4 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
3 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
2 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
1 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
Tabel 5.146 Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan balok B10 daerah
lapangan
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013 Eksisting Gedung
Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan
Lantai atas bawah atas bawah atas bawah
24 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
23 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
22 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
21 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
20 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
19 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
18 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
17 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
16 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
15 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
14 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
13 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
12 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
11 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
10 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
9 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
8 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
7 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
6 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
5 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
4 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
3 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
2 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
1 4D25 2D25 4D25 2D25 3D25 3D25
Tabel 5.153 Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan balok B14 daerah
tumpuan
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013 Eksisting Gedung
Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan
Lantai atas bawah atas bawah atas bawah
24 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
23 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
22 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
21 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
20 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
19 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
18 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
17 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
16 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
15 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
14 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
13 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
12 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
11 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
10 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
9 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
8 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
7 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
6 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
5 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
4 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
3 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
2 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
1 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
Tabel 5.154 Rekapitulasi hasil perhitungan jumlah tulangan balok B14 daerah
lapangan
PPIUG 1983 SNI 1727 : 2013 Eksisting Gedung
Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan Tulangan
Lantai atas bawah atas bawah atas bawah
24 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
23 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
22 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
21 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
20 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
19 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
18 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
17 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
16 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
15 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
14 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
13 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
12 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
11 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
10 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
9 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
8 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
7 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
6 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
5 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
4 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
3 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
2 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
1 5D25 2D25 5D25 2D25 4D25 4D25
Diketahui :
Vd : Gaya geser akibat beban mati = 12,687Ton
Vl : Gaya geser akibat beban hidup = 3,485Ton
MKap- : Momen kapasitas negatif pada balok = 58,963 Ton.m
Mkap+ : Momen kapasitas positif pada balok = 17,952 Ton.m
f'c : kuat tekan beton = 40 MPa = 408,163 Kg/cm2
fy : kuat tarik baja sengkang = 400MPa = 4081,63 Kg/cm2
Lb : Panjang bersih balok = 7,6 m
Dp : Diameter tulangan pokok = 2,5 cm
Ds : Diameter tulangan sengkang = 1 cm
Ø : Faktor reduksi gaya geser = 0,75
Sb : Selimut beton = 4 cm
B : Lebar balok = 40 cm
Ht : Tinggi total balok = 60 cm
Penyelesaian :
( )
( )
Vu1 = 38,440Ton
371
7,497 m
2Hrata2 = 1,05 m
( )
( )
372
Perhitungan luas jarak tulangan pada semua tipe balok akan dijabarkan
dalam tabel sebagaimana berikut ini.
5.13.1. Balok B1
beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013 dapat dilihat pada tabel 5.159 berikut
ini.
Tabel 5.159 Rekapitulasi hasil perhitungan jarak tulangan sengkang balok B1
daerah lapangan
SNI 1727 : 2013 PPIUG 1983 Eksisting
Lantai tumpuan lapangan tumpuan lapangan tumpuan lapangan
24 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
23 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
22 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
21 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
20 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
19 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
18 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
17 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
16 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
15 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
14 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
13 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
12 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
11 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
10 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
9 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
8 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
7 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
6 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
5 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
4 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
3 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
2 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
1 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 4D10-100 2D10-100
5.13.2. Balok B2
5.13.3. Balok B3
B : Lebar balok = 30 cm
Ht : Tinggi total balok = 70 cm
5.13.4. Balok B4
5.13.6. Balok B6
Diketahui :
f'c : kuat tekan beton = 40 MPa = 408,163 Kg/cm2
fy : kuat tarik baja sengkang = 400MPa = 4081,63 Kg/cm2
Lb : Panjang bersih balok = 7,6 m
Dp : Diameter tulangan pokok = 2,5 cm
Ds : Diameter tulangan sengkang = 1 cm
Ø : Faktor reduksi gaya geser = 0,75
Sb : Selimut beton = 4 cm
B : Lebar balok = 30 cm
Ht : Tinggi total balok = 70 cm
5.13.8. Balok B8
5.13.9. Balok B9
Sb : Selimut beton = 4 cm
B : Lebar balok = 30 cm
Ht : Tinggi total balok = 60 cm
Tabel 5.171 Rekapitulasi hasil perhitungan jarak tulangan sengkang balok B13
daerah lapangan
SNI 1727 : 2013 PPIUG 1983 Eksisting
Lantai tumpuan lapangan tumpuan lapangan tumpuan lapangan
24 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
23 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
22 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
21 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
20 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
19 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
18 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
17 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
16 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
15 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
14 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
13 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
12 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
11 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
10 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
9 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
8 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
7 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
6 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
5 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
4 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
3 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
2 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
1 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-130 2D10-100 2D10-150
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan jumlah tulangan balok B14
dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : kuat tekan beton = 40 MPa = 408,163 Kg/cm2
fy : kuat tarik baja sengkang = 400MPa = 4081,63 Kg/cm2
Lb : Panjang bersih balok = 7,6 m
Dp : Diameter tulangan pokok = 2,5 cm
Ds : Diameter tulangan sengkang = 1 cm
Ø : Faktor reduksi gaya geser = 0,75
Sb : Selimut beton = 4 cm
B : Lebar balok = 40 cm
Ht : Tinggi total balok = 60 cm
ini. Contoh perhitungan diambil dari perhitungan diagram Mn-Pn K1 arah sumbu
x.
Diketahui :
B : Lebar kolom = 40 cm
Sb : selimut beton = 4 cm
Penyelesaian :
1. Beban sentris
399
( )
( )
2. Kondisi Balance
( )
( )
( )
( ( ) ( ) ( ))
( )
( )
( )
400
( )
( )
( ( ) ( ) ( ))
( )
( )
( )
( )
( )
( ( ) ( ) ( ))
( )
( ) [( ) ( )]( )
( )
, maka didapatkan nilai a
401
( )
( ) ( )
Sb : Selimut beton = 4 cm
Ht : Tinggi total kolom = 230 cm
B : Lebar kolom = 40 cm
Diagram Mn-Pn
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
-500
ØMn (Ton.m)
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
2500
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
Jumlah tulangan yang dapat diambil untuk kolom K arah sumbu y adalah
sebanyak 12 buah baik untuk beban hidup berdasarkan SNI 1727 : 2013 dan
beban hidup berdasarkan PPIUG 1983.
5.14.2. Kolom K2
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
-200
-400
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
1600
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
-200 0 20 40 60 80 100 120
-400
-600
ØMn (Ton.m)
5.14.3. Kolom K3
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
1200
1000
800
600
ØPn (Ton)
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300
-200
-400
ØMn (Ton.m)
B : Lebar kolom = 30 cm
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120
-200
-400
-600
ØMn (Ton.m)
5.14.4. Kolom K4
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
2000
1500
1000
ØPn (Ton)
500
0
0 100 200 300 400 500
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
2000
1500
1000
ØPn (Ton)
500
0
0 50 100 150 200 250
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
5.14.5. Kolom K5
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
1600
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
-200 0 50 100 150 200 250 300 350 400
-400
-600
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
2000
1500
1000
ØPn (Ton)
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
5.14.6. Kolom K6
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
1200
1000
800
600
ØPn (Ton)
400
200
0
0 50 100 150 200 250
-200
-400
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-200
-400
-600
ØMn (Ton.m)
5.14.7. Kolom K7
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 100 200 300 400 500
-500
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
2500
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 50 100 150 200 250 300
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
5.14.8. Kolom K8
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300
-200
-400
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
2000
1500
1000
ØPn (Ton)
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
5.14.9. Kolom K9
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Diagram Mn-Pn
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 100 200 300 400 500
-500
ØMn (Ton.m)
Diagram Mn-Pn
2000
1500
1000
ØPn (Ton)
500
0
0 50 100 150 200 250 300
-500
-1000
ØMn (Ton.m)
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu x pada kolom K10 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.188 berikut ini
429
Diagram Mn-Pn
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
-500
ØMn (Ton.m)
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu y pada kolom K10 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.189 berikut ini
Diagram Mn-Pn
2500
2000
1500
ØPn (Ton)
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
-500
ØMn (Ton.m)
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu x pada kolom K11 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.190 berikut ini
432
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
-200
-400
ØMn (Ton.m)
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu y pada kolom K11 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.191 berikut ini
Diagram Mn-Pn
1600
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
-200 0 20 40 60 80 100 120
-400
-600
ØMn (Ton.m)
perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan diagram Mn-Pn arah sumbu
x dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Diketahui :
f'c : Kuat tekan beton = 40 Mpa = 408,163 Kg/cm2
fy : Kuat tarik tulangan baja = 400 MPa = 4081,632 Kg/cm2
Es : Modulus elastisitas baja = 200000 MPa = 2,1 x 106 Kg/cm2
Ɛcu : Regangan tekan beton = 0,003
β = 0,85
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu x pada kolom K12 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.192 berikut ini
435
Diagram Mn-Pn
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
-200
-400
ØMn (Ton.m)
Gambar digaram Mn-Pn arah sumbu y pada kolom K12 hasil perhitungan
dapat dilihat pada gambar 5.193 berikut ini
Diagram Mn-Pn
1600
1400
1200
1000
800
ØPn (Ton)
600
400
200
0
-200 0 20 40 60 80 100 120
-400
-600
ØMn (Ton.m)
( ) ( )
440
2) Jalur Tengah
( )
( ) ( )
2) Jalur Tengah
( )
( )
( )
( √ )
( )
442
Perhitungan gaya momen pelat dan jarak tulangan pelat pada semua tipikal
ruangan yang ada dalam obyek gedung dijabarkan menggunakan tabel
sebagaimana berikut ini.
5.15.1. Ruang Retail
Data perhitungan gaya momen pelat dapat dijabarkan sebagaimana
berikut ini.
Diketahui :
WD : Berat pelat akibat beban mati = 2,59 kN/m2
WL : Berat pelat akibat beban hidup = 2,5 kN/m2 (PPIUG) ; 4,79 kN/m2
hpelat : Tebal pelat = 130 mm
Lx : Dimensi pendek pelat = 3800 mm
Ly : Dimensi panjang pelat = 6300 mm
Perhitungan gaya lentur menggunakan metode dan persamaan yang sama
dengan contoh perhitungan gaya lentur sebelumnya. Rekapitulasi hasil
perhitungan gaya lentur/momen berdasarkan beban hidup PPIUG 1983 dapat
dilihat pada tabel 5.178 berikut ini.
Tabel 5.178 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Retail berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 4,1507 2,2350
timur
barat Jalur tengah 4,2764 2,3027
Arah Jalur kolom 11,8553 6,3836
utara
selatan Jalur tengah 5,2652 2,8351
perhitungan gaya lentur/momen berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013 dapat
dilihat pada tabel 5.179 berikut ini.
Tabel 5.179 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Retail berdasarkan beban hidup
SNI 1727 : 2013
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 6,290 3,387
timur
barat Jalur tengah 6,481 3,490
Arah Jalur kolom 17,966 9,674
utara
selatan Jalur tengah 7,979 4,297
Tabel 5.180 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Retail berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih besar dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
5.15.2. Ruang Building M
Data perhitungan gaya momen pelat dapat dijabarkan sebagaimana
berikut ini.
445
Diketahui :
WD : Berat pelat akibat beban mati = 2,59 kN/m2
WL : Berat pelat akibat beban hidup = 2,5 kN/m2 (PPIUG) ; 2,4 kN/m2
hpelat : Tebal pelat = 130 mm
Lx : Dimensi pendek pelat = 3800 mm
Ly : Dimensi panjang pelat = 6300 mm
Perhitungan gaya lentur menggunakan metode dan persamaan yang sama
dengan contoh perhitungan gaya lentur sebelumnya. Rekapitulasi hasil
perhitungan gaya lentur/momen berdasarkan beban hidup PPIUG 1983 dapat
dilihat pada tabel 5.182 berikut ini.
Tabel 5.182 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Buiding M berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 4,150 2,234
timur
barat Jalur tengah 4,276 2,302
Arah Jalur kolom 11,855 6,383
utara
selatan Jalur tengah 5,265 2,835
Tabel 5.185 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Building M berdasarkan
beban hidup SNI 1727 : 2013
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
5.15.3. Ruang Lobby
Data perhitungan gaya momen pelat dapat dijabarkan sebagaimana
berikut ini.
Diketahui :
WD : Berat pelat akibat beban mati = 2,59 kN/m2
WL : Berat pelat akibat beban hidup = 2,5 kN/m2 (PPIUG) ; 4,79 kN/m2
hpelat : Tebal pelat = 130 mm
Lx : Dimensi pendek pelat = 3500 mm
Ly : Dimensi panjang pelat = 6400 mm
Perhitungan gaya lentur menggunakan metode dan persamaan yang sama
dengan contoh perhitungan gaya lentur sebelumnya. Rekapitulasi hasil
perhitungan gaya lentur/momen berdasarkan beban hidup PPIUG 1983 dapat
dilihat pada tabel 5.186 berikut ini.
448
Tabel 5.186 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Lobby berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 3,872 2,085
timur
barat Jalur tengah 3,808 2,051
Arah Jalur kolom 14,015 7,546
utara
selatan Jalur tengah 4,743 2,554
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih besar dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
450
Tabel 5.191 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Loft berdasarkan beban hidup
SNI 1727 : 2013
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 5,855 3,153
timur
barat Jalur tengah 8,633 4,648
Arah Jalur kolom 5,855 3,153
utara
selatan Jalur tengah 8,633 4,648
Tabel 5.192 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Retail berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur Jalur
barat tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara Jalur
selatan tengah P10-100 P10-100
Tabel 5.193 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Retail berdasarkan beban
hidup SNI 1727 : 2013
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur Jalur
barat tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara Jalur
selatan tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
453
Tabel 5.195 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang Musholla berdasarkan beban
hidup SNI 1727 : 2013
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 7,317 3,940
timur
barat Jalur tengah 8,395 4,520
Arah Jalur kolom 15,190 8,179
utara
selatan Jalur tengah 9,994 5,381
Tabel 5.196 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Musholla berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Tabel 5.197 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Musholla berdasarkan beban
hidup SNI 1727 : 2013
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih besar dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
456
Tabel 5.199 Hasil gaya lentur/momen pelat ruang tidur berdasarkan beban hidup
SNI 1727 : 2013
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 5,453 2,936
timur
barat Jalur tengah 7,803 4,201
Arah Jalur kolom 6,091 3,280
utara
selatan Jalur tengah 7,599 4,092
Tabel 5.200 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Retail berdasarkan beban
hidup PPIUG 1983
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Tabel 5.201 Hasil jarak tulangan pokok pelat ruang Retail berdasarkan beban
hidup SNI 1727 : 2013
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
459
5.15.7. Atap
Data perhitungan gaya momen pelat dapat dijabarkan sebagaimana
berikut ini.
Diketahui :
WD : Berat pelat akibat beban mati = 0,9 kN/m2
WL : Berat pelat akibat beban hidup = 1 kN/m2 (PPIUG) ; 0,723 kN/m2
hpelat : Tebal pelat = 130 mm
Lx : Dimensi pendek pelat = 6300 mm
Ly : Dimensi panjang pelat = 7000 mm
Perhitungan gaya lentur menggunakan metode dan persamaan yang sama
dengan contoh perhitungan gaya lentur sebelumnya. Rekapitulasi hasil
perhitungan gaya lentur/momen berdasarkan beban hidup PPIUG 1983 dapat
dilihat pada tabel 5.202 berikut ini.
Tabel 5.202 Hasil gaya lentur/momen pelat atap berdasarkan beban hidup PPIUG
1983
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 2,729 1,470
timur
barat Jalur tengah 3,905 2,103
Arah Jalur kolom 3,048 1,641
utara
selatan Jalur tengah 3,803 2,048
Tabel 5.203 Hasil gaya lentur/momen pelat atap berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
Momen (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom 2,294 1,235
timur
barat Jalur tengah 3,282 1,767
Arah Jalur kolom 2,562 1,380
utara
selatan Jalur tengah 3,196 1,721
Tabel 5.204 Hasil jarak tulangan pokok pelat atap berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Tabel 5.205 Hasil jarak tulangan pokok pelat atap berdasarkan beban hidup SNI
1727 : 2013
Tulangan (kN.m)
Momen negatif Momen positif
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
timur
barat Jalur tengah P10-100 P10-100
Arah Jalur kolom P10-100 P10-100
utara
selatan Jalur tengah P10-100 P10-100
Nilai gaya lentur / momen pelat berdasarkan beban hidup SNI 1727 :
2013 lebih besar dibandingkan dengan nilai gaya lentur / momen pelat
berdasarkan beban hidup PPIUG 1983.
Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup SNI 1727 : 2013
memiliki nilai yang sama dengan Jarak tulangan pokok berdasarkan beban hidup
PPIUG 1983. Jarak tulangan yang sama karena nilai luas tulangan yang diambil
sama yaitu luas tulangan minimum.
462
Persentase (%)
Balok
min maks rata2
B11 4,08 14,00 8,36
B12 21,39 31,31 25,67
B13 5,54 15,46 9,82
B14 34,13 44,05 38,41
B15 8,43 18,35 12,71
B16 25,18 35,10 29,46
Luas tulangan lentur pada pelat memiliki nilai yang berbeda antara hasil
analisis berdasarkan SNI 1727 : 2013 dan PPIUG 1983. Persentase luas tulangan
pelat dapat dilihat pada tabel 5.208 dan tabel 5.209 berikut ini.
Tabel 5.208 Persentase Luas Tulangan Pelat arah timur - barat
Persentase arah timur - barat
Luas Kolom Tengah
Tulangan
(%) Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
Retail 52,04 51,81 52,06 51,82
Building M 2,32 2,31 2,32 2,31
Lobby 52,01 51,79 52,00 51,79
Loft 16,61 16,53 16,70 16,58
Musholla 52,12 51,85 52,21 51,90
Ruang Tidur 33,09 32,92 33,25 33,00
Atap 19,05 19,02 19,09 19,03