43
44
2. Tangga
Pada penelitian ini tangga tidak dimodelkan namun tetap memasukkan berat
sendiri tangga sebagai pembebanan. Struktur tangga dimodelkan terpisah secara 2
dimensi diasumsikan sebagai balok sederhana. Perhitungan pembebanan pada
tangga dan bordes dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan Tabel 5.4.
Tebal pelat tangga diketahui (t) = 150 mm merupakan tebal miring dari pelat
tangga, diperlukan tebal vertikal pada pelat tangga untuk menghitung berat sendiri.
Perhitungan mencari tebal vertikal pelat tangga dapat dilihat pada Gambar 5.1
sebagai berikut.
1
t1 = 2 𝑆. cos 𝛼
1 𝑎𝑎𝑛𝑡𝑟𝑒𝑑𝑒
= 2 150 cos(tan-1 )
𝑜𝑝𝑡𝑟𝑒𝑑𝑒
1 160
= 2 150 cos (tan-1 300)
1
= 2 150 cos (28,0725)
= 66.1765 mm
t2 = t + t1
= 150 mm + 66,1765 mm
= 216,1765 mm
𝑡
t3 = cos2 𝛼
216.1765
= 28.0725
= 216,5716 mm
Tabel 5.3 Perhitungan Beban Mati pada Pelat Tangga
Tangga Berat Jenis (kN/m3) Tebal (m) Lebar (m) Berat Beban (kN/m)
Bordes Berat Jenis (kN/m3) Tebal (m) Lebar (m) Berat Beban (kN/m)
3. Atap
Pada penelitian ini rangka atap dimodelkan terpisah dan dianalisis
menggunakan bantuan program SAP 2000. Rangka atap dimodelkan menggunakan
profil WF 250x125x6x9 dan WF 300x150x6.5x9 ST-37 dengan tegangan leleh =
2400 kg/cm2. Hasil analisis rangka atap dapat dilihat pada Gambar 5.2 sebagai
berikut.
SMS = Fa x SS
= 0,9 x 1,5
= 1,35
SM1 = Fv x S1
= 2,4 x 0,5
= 1,2
5. Menentukan nilai parameter percepatan spektral desain periode pendek dan 1
detik (SDS dan SD1)
Nilai SDS dan SD1 dapat dihitung menggunakan Persamaan 3.21 dan Persamaan
3.22.
2
SDS = 3 . 𝑆𝑀𝑆
2
= 3 x 1,35
= 0,9
2
SD1 = . 𝑆𝑀1
3
2
= 3 x 1,2
= 0,8
6. Menentukan periode getar fundamental struktur (T0 dan TS)
Nilai T0 dan TS dapat dihitung menggunakan Persamaan 3.25 dan 3.26.
𝑆
T0 = 0,2 . 𝑆𝐷1
𝐷𝑆
0,8
= 0,2 x 0,9
= 0,1778 detik
𝑆
TS = 𝑆𝐷1
𝐷𝑆
0,8
= 0,9
= 0,8889 detik
7. Perhitungan spektrum percepatan (Sa)
Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan desain
harus diambil sesuai dengan Persamaan 3.23.
50
0,03
= 0,8 (0,4 +0,6 . 0,1778)
= 0,36
Untuk periode T0 < T < TS maka nilai Sa diambil sama dengan nilai SDS,
sedangkan untuk periode T > TS, nilai Sa diambil sesuai dengan Persamaan 3.24.
berikut merupakan contoh perhitungan Sa periode 0,9 detik.
𝑆𝐷1
Sa = 𝑇
0,8
= 0,9
= 0,8889
Tabel rekapitulasi perhitungan respon spektrum desain dapat dilihat pada
lampiran, berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat diperoleh grafik respon spektrum
seperti pada Gambar 5.3 sebagai berikut.
1.000
0.900
0.800
0.700
0.600
Sa (g)
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
T (detik)
0,9
= 5,5
1,5
= 0,1929
Nilai CS tidak perlu melebihi
𝑆𝐷1
CS maks = 𝑅
𝑇.
𝐼𝑒
0,8
= 5,5
0,8717 𝑥
1,5
= 0,2503
Nilai CS juga harus tidak kurang dari
CS min = 0,044SDS . Ie ≥ 0,01
= 0,044 x 0,72 x 1,5
= 0,0594
Dari perhitungan di atas didapatkan nilai CS lebih kecil dari CS maks dan
lebih besar dari CS min , sehingga nilai CS yang dipakai adalah nilai CS = 0,1929.
Dari hasil analisis didapatkan nilai T yang dipakai pada semua model adalah
0,8717 detik sehingga nilai Cs pakai juga tidak berubah yaitu 0,1929.
54
1.000
T0 = 0,1778 detik
0.900
Tpakai = 0,8717 detik
0.800
TS = 0,8889 detik
0.700
0.600
Sa (g)
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
T (detik)
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai T pakai adalah nilai Ta = 0,8717
detik, pada grafik di atas nilai T pakai berada sebelum nilai Ts = 0,8889 sehingga
nilai Cs pakai adalah 0,1929 karena didapatkan nilai periode bangunan berada pada
antara nilai T0 dan TS memiliki percepatan sama dengan SDS sehingga nilai CS yang
dipakai adalah nilai CS rumus yaitu 0,1929.
Setelah mendapatkan nilai koefisien respon spektrum maka selanjutnya dapat
dilakukan perhitungan gaya geser dasar menggunakan Persamaan 3.1. Berikut
merupakan contoh perhitungan gaya geser dasar statik pada model existing.
V = Cs.W
= 0,1929 x 82869,1704
= 16966,1430 kN
Rekapitulasi hasil perhitungan gaya geser dasar pada masing-masing
model dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut.
55
Elemen pelat lantai memiliki 2 tipikal yaitu S1 dengan tebal 120 mm dan S4
= 150 mm. Elemen shear wall (SW1, SW2 dan SW4) memiliki ketebalan yang
sama yaitu 400 mm. Hasil permodelan pada program ETABS dapat dilihat pada
Gambar 5.5, Gambar 5.6, dan Gambar 5.7 sebagai berikut.
56
Berdasarkan nilai gaya geser yang didapat, nilai gaya geser dinamik kurang
dari 85% gaya geser statik sehingga harus dikalikan dengan scale factor. Berikut
merupakan contoh perhitungan scale factor pada model bangunan existing arah x.
Vstatik = 16637,626 kN
Vdinamik = 6510,4623 kN
58
𝑉𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘 16637,626
=
𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑘 6510,4623
= 2,5555
𝑔 𝑥 𝐼𝑒 𝑉𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑘
Scale factor = x
𝑅 𝑉𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑘
9,81 𝑥 1000 𝑥 1,5
= x 0,85 x 2,5555
6
= 3581,382
Setelah mendapatkan nilai scale factor selanjutnya nilai tersebut diinput pada
ETABS dan dilakukan analisis ulang untuk mendapatkan nilai gaya geser dasar
setelah melakukan skala ulang. Setelah dilakukan analisis ulang, didapatkan nilai
Vdinamik baru setelah di skala ulang adalah sebesar 14590,88 kN dimana jumlah
tersebut lebih dari sama dengan 85% Vstatik. Rekapitulasi hasil perhitungan skala
ulang gaya geser dasar pada masing-masing model dapat dilihat pada Tabel 5.12
dan Tabel 5.13.
Tabel 5.12 Nilai Gaya Geser Dasar Setelah Dilakukan Skala Ulang
Model V statik V dinamik
Existing 16637,626 14308,348
Varian 1 16637,797 14308,506
Varian 2 16636,802 14307,6496
14308.6 14308.506
14308.4 14308.348
Existing
14308.2
Varian 1
Base Shear (kN)
Varian 2
14308
14307.8
14307.6496
14307.6
14307.4
14307.2
Berdasarkan hasil analisis ETABS didapatkan nilai base shear pada model
existing sebesar 14308,348 kN, varian 1 sebesar 14308,506 kN, dan model varian
2 sebesar 14307,649 kN. Varian 1 memiliki nilai base shear yang paling besar.
Terjadi perbedaan nilai base shear sebesar <1%. Hal tersebut terjadi karena kurang
telitinya pemodelan bangunan pada software ETABS sehingga didapatkan
perbedaan nilai berat bangunan.
Simpangan didapatkan dari hasil analisis ETABS dengan cara Display – Show
Table – Results – Displacement – Joint Displacement. Struktur yang dirancang
untuk kategori desain seismik C, D, E, atau F, dimana tipe 1a atau 1b
ketidakberaturan torsi terjadi seperti didefinisikan dalam Tabel 10 harus
61
= 1,037
Rekapitulasi hasil cek ketidakberaturan torsi dan perhitungan faktor
pembesaran torsi dapat dilihat pada Tabel 5.14 sampai Tabel 5.19 berikut.
Tabel 5.15 Cek Torsi Arah X Model Existing
Nilai pusat massa dan pusat kekakuan didapatkan dari ETABS dengan cara
Display – Analysis – Results – Structure Output – Center of Mass and Rigidity.
Rekapitulasi perhitungan eksentrisitas pada masing-masing model dapat dilihat
pada Tabel 5.20 hingga 5.25
e = √18,27722 + 17,44592
e = 25,2669 m
Berikut merupakan tabel rekapitulasi perhitungan nilai eksentrisitas.
66
Gambar 5.10 Letak Titik Pusat Massa dan Titik Pusat Kekakuan pada
Model Existing Lantai 1
67
Berdasarkan hasil kontrol di atas didapatkan rasio luas bukaan total terhadap
luas bruto sebesar 1,19% sehingga dapat dinyatakan pada lantai 1 tidak terjadi
ketidakberaturan diskontinuitas diafragma. Rekapitulasi perhitungan luas bruto,
luas bangunan dan kontrol ketidakberaturan diskontinuitas diafragma pada Tabel
5.23 sebagai berikut.
A BRUTO A bukaan
LANTAI Rasio Bukaan Kontrol
mm2 mm2
1 1731937452 19200000 1% Tidak Ada
2 1141100909 19200000 2% Tidak Ada
3 1141100909 19200000 2% Tidak Ada
4 1141100909 19200000 2% Tidak Ada
5 1141100909 19200001 2% Tidak Ada
6 1141100909 406944996 36% Tidak Ada
Berdasarkan hasil cek ketidakberaturan pada Tabel 5.30 hingga Tabel 5.32,
dapat dilihat bahwa kuat lateral tingkat pada arah x maupun arah y pada semua
model bangunan melebihi 80% sehingga dapat disimpulkan bangunan tidak
memiliki diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat.
81
= 6,60 mm
Da = 0,01hsx x ρ
= 0,01 x 4900 mm x 1,3
= 37,6923 mm
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Simpangan (mm)
Gambar 5.17 Simpangan Antar Lantai Joint 3 Arah X dan Simpangan Antar
Lantai Izin
83
4
Lantai
0
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
Simpangan (mm)
Gambar 5.18 Simpangan Antar Lantai Joint 3 Arah Y dan Simpangan Antar
Lantai Izin
84
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Simpangan (mm)
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Simpangan (mm)
Gambar 5.20 Simpangan Antar Lantai pada Joint 16 Arah Y dan Simpangan
Antar Lantai Izin
86
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Simpangan (mm)
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00
Simpangan (mm)
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Simpangan (mm)
Gambar 5.24 Simpangan Antar Lantai Joint 105 Arah X dan Simpangan
Antar Lantai Izin
89
4
Lantai
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00
Simpangan (mm)
Gambar 5.25 Simpangan Antar Lantai Joint 105 Arah Y dan Simpangan
Antar Lantai Izin
90
D = 3,67mm
hsx = 4200 mm
Px = 88344,999 kN
Vx = 1400,06 kN
𝑃𝑥 ∆𝐼𝑐
𝜃=
𝑉𝑥 ℎ𝑠𝑥 𝐶𝑑
88344,999 𝑥 3,67 𝑥 1,5
𝜃=
1400,06 𝑥 4200 𝑥 5,5
𝜃 = 0,0022
Perhitungan θmax dapat diselesaikan menggunakan persamaan 3.30 sebagai
berikut.
β = 1 (SNI 1726 2012 pasal 7.8.7)
0,5
𝜃𝑚𝑎𝑥 = 𝛽𝐶 ≤ 0,25
𝑑
0,5
𝜃𝑚𝑎𝑥 = 1 𝑥 5,5 ≤ 0,25
𝜃𝑚𝑎𝑥 = 0,0909
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai koefisien stabilitas (θ)
sebesar 0,0040 dan nilai (θmax) sebesar 0,0909 sehingga nilai koefisien stabilitas
tidak melebihi nilai θmax sehingga pada titik 59 arah x pengaruh p-delta dapat
diabaikan. Rekapitulasi perhitungan pengaruh p-delta pada setiap model dapat
dilihat pada Tabel 5.42 sampai dengan Tabel 5.60 sebagai berikut.
Tabel 5.49 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 59 Arah X Model Existing
lantai Cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Px (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 3,67 4200 88344,999 6411,942 0,0022 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
2 5,5 1,5 5,13 4900 67533,455 5859,126 0,0022 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
3 5,5 1,5 5,13 4200 52658,209 5132,065 0,0023 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
4 5,5 1,5 5,13 4200 38798,074 4203,83 0,0021 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
5 5,5 1,5 4,77 4200 24937,94 2974,124 0,0017 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
6 5,5 1,5 3,67 4200 10906,126 1400,06 0,0012 0,0909 Pengaruh P-delta Diabaikan
Tabel 5.50 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 59 Arah Y Model Existing
lantai cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vy θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 16,13 4200 88344,999 7000,511 0,0088 16,13 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 38,87 4900 67533,455 6424,438 0,0152 38,87 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 40,70 4200 52658,209 5670,593 0,0164 40,70 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 42,17 4200 38798,074 4734,901 0,0150 42,17 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 40,33 4200 24937,94 3449,903 0,0126 40,33 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 37,77 4200 10906,126 1702,467 0,0105 37,77 Pengaruh P-Delta Diabaikan
91
Tabel 5.51 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 16 Arah X Model Existing
lantai cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 3,30 4200 88344,999 6411,942 0,0020 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 6,60 4900 67533,455 5859,126 0,0028 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 6,23 4200 52658,209 5132,065 0,0028 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 6,60 4200 38798,074 4203,83 0,0026 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 6,23 4200 24937,94 2974,124 0,0023 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 5,50 4200 10906,126 1400,06 0,0019 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
Tabel 5.52 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 16 Arah Y Model Existing
lantai cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vy θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 5,87 4200 88344,999 7000,511 0,0032 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 13,93 4900 67533,455 6424,438 0,0054 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 15,40 4200 52658,209 5670,593 0,0062 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 16,50 4200 38798,074 4734,901 0,0059 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 17,23 4200 24937,94 3449,903 0,0054 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 16,87 4200 10906,126 1702,467 0,0047 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
92
Tabel 5.53 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 59 Arah X Varian 1
lantai Cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 3,30 4200 88340,583 7220,534 0,0026 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 5,13 4900 67529,039 6642,454 0,0029 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 4,77 4200 52653,792 5858,863 0,0028 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 4,77 4200 38793,658 4830,985 0,0025 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 4,40 4200 24933,524 3465,887 0,0021 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 4,03 4200 10901,71 1670,584 0,0017 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
93
Tabel 5.55 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 16 Arah X Varian 1
lantai cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 2,93 4200 88340,583 7220,534 0,0023 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 5,13 4900 67529,039 6642,454 0,0029 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 5,50 4200 52653,792 5858,863 0,0032 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 5,50 4200 38793,658 4830,985 0,0029 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 5,13 4200 24933,524 3465,887 0,0024 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 4,40 4200 10901,71 1670,584 0,0019 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
94
Tabel 5.57 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 59 Arah X Varian 2
lantai Cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 3,30 4200 88340,583 7220,534 0,0026 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 5,13 4900 67529,039 6642,454 0,0029 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 4,77 4200 52653,792 5858,863 0,0028 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 4,77 4200 38793,658 4830,985 0,0025 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 4,03 4200 24933,524 3465,887 0,0019 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 3,67 4200 10901,71 1670,584 0,0016 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
95
Tabel 5.59 Rekapitulasi Pengecekan Pengaruh P-Delta Titik 16 Arah X Varian 2
lantai Cd Ie Δ (mm) hsx (mm) Pu (KN) Vx θ θmaks θ<θmaks
1 5,5 1,5 2,93 4200 88340,583 7220,534 0,0023 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
2 5,5 1,5 6,60 4900 67529,039 6642,454 0,0037 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
3 5,5 1,5 6,23 4200 52653,792 5858,863 0,0036 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
4 5,5 1,5 6,23 4200 38793,658 4830,985 0,0033 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
5 5,5 1,5 5,87 4200 24933,524 3465,887 0,0027 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
6 5,5 1,5 5,13 4200 10901,71 1670,584 0,0022 0,0909 Pengaruh P-Delta Diabaikan
96
Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan nilai koefisien stabilitas (θ)
pada seluruh model baik arah x maupun arah y tidak melebihi θmax yaitu 0,0909
sehingga model bangunan existing, varian 1 dan varian 2 tidak menimbulkan
pengaruh p-delta pada gaya geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen
struktur yang dihasilkan, dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul.