DISUSUN OLEH
AISYAH – 20/467501/PTK/13562
Data gambar berupa gambar arsitektur dan gambar struktur yang dilampirkan pada bagian akhir
laporan evaluasi struktur. Data gambar struktur sebagai penunjang pemodelan dan analisis
ditampilkan pada gambar berikut.
1
(a) (b) (c)
Gambar 1. 1 (a) Denah pondasi, (b) Denah lantai 1, dan (c) Denah lantai 2
(a) (b)
2
(a) (b)
Gambar 1. 3 Denah atap (a) TOC. +15,60 dan (b) TOC. +16,90
3
1.3 Properti Material
Beton
Elemen Bored Pile, Foundation, Column, Beam, dan Slab
• Kuat tekan (fc’) = 30 MPa
• Masa jenis = 2400 kg/m3
• Poisson’s ratio = 0,2
• Modulus elastisitas = 25742,96 MPa
Baja Tulangan
BJTS-40
• Tegangan leleh (fy) = 420 MPa
• Tegangan putus (fu) = 560 MPa
• Masa jenis = 7850 kg/m3
• Poisson’s ratio = 0,3
• Modulus elastisitas = 200000 MPa
4
II. Peraturan yang Digunakan
Peraturan yang digunakan dalam evaluasi struktur bangunan ini adalah sebagai berikut :
• SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan
• SNI 1727:2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain
• SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung
5
III. Pemodelan Struktur Bangunan
Program bantu yang digunakan dalam mengevaluasi struktur bangunan ini adalah ETABS
(Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) versi 18.1.1. ETABS merupakan
program bantu yang dikhususkan untuk analisis struktur bagunan gedung bertingkat / high rise
building dengan memperhitungkan beban berat sendiri struktur, beban hidup, beban angin,
beban gempa, serta beban tambahan lainnya.
Pemodelan geometri struktur gedung pada ETABS dilakukan secara tiga dimensi menggunakan
elemen frame dan elemen shell atau pelat. Pemodelan elemen struktur kolom, balok, dan bored
pile menggunakan frame section sedangkan untuk slab dan dinding menggunakan slab section.
Pemodelan struktur bangunan disajikan pada gambar berikut. Pemodelan memperhitungkan
tampang retak.
6
Gambar 3. 2 Tampak potongan pada grid Y5 pemodelan
7
Gambar 3. 4 Pemodelan tangga
8
IV. Pembebanan Struktur
Pembebanan pada struktur yang digunakan adalah beban mati atau berat sendiri struktur, beban
mati tambahan, beban hidup, beban gempa, dan beban akibat soil interaction yaitu berupa gaya
spring pada pondasi.
Beban mati merupakan berat sendiri dari elemen-elemen struktural yang telah dimodelkan dan
terkalkulasi secara otomatis pada program bantu ETABS.
Beban mati tambahan dan beban hidup diinputkan secara manual pada pemodelan. Berikut
detail perhitungan pembebanan per-lantai.
9
b. Beban hidup (LL)
• Koridor dan ruang multifungsi = 4,79 kN/m2
(Tabel 4-3-1 SNI 1727:2020)
3. Beban pelat lantai 4, atap bangunan utama dan atap ruang tangga
a. Beban mati tambahan (SDL)
• Berat pasir 3 cm = 0,48 kN/m2
• Berat spesi 3 cm = 0,63 kN/m2
• Berat plafond + penggantung = 0,18 kN/m2
• Pipa air bersih dan kotor = 0,10 kN/m2
• Instalasi listrik = 0,10 kN/m2 +
Total = 1,49 kN/m2
b. Beban hidup (LL)
• Atap datar = 0,96 kN/m2
(Tabel 4-3-1 SNI 1727:2020)
• Genangan air 5 cm = 0,50 kN/m2 +
Total = 1,46 kN/m2
10
Gambar 4. 1 Respons spektrum UGM Yogyakarta
Data ground motion diperoleh dari website PEER yang kemudian dilakukan penskalaan
menyesuaikan respons spektrum dalam rentang periode 0,8Tc hingga 1,2Tc. Berikut 7 data
ground motion yang digunakan.
11
4.4 Soil Interaction
Soil interaction dimodelkan sebagai konstanta spring, perhitungan konstanta spring ditunjukkan
sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Subgrade reaction
Sumber : Bowles,1989
Jenis tanah : Pasir
Ks (medium sand) = 110 MN/m3 (diambil nilai pada tabel 4.1)
= 1,1 x 105 kN/m3
Pembagian segmen = 0,5 meter
Diameter tiang = 0,8 meter
Konstanta spring horizontal, kh = 1,1 x 105 kN/m3 x 0,5 m x 0,8 m
= 44000 kN/m
Konstanta spring vertikal, kv = ½ x 1,1 x 105 kN/m3 x 0,5 m x 0,8 m
= 22000 kN/m
• 1,4D
• 1,2D + 1,6L
• 1,38D + 1,3EQx + 0,39EQy + 1L
• 1,38D + 0,39EQx + 1,3EQy + 1L
12
V. Analisis Struktur terhadap Beban Gempa
Analisis beban gempa dilakukan dengan statik ekuivalen, dinamik respons spektrum, dan
dinamik time history. Hasil analisis dari ketiga perhitungan tersebut diambil yang menghasilkan
pengaruh gaya dalam paling besar, yang akan digunakan untuk evaluasi struktur. Parameter-
parameter yang akan digunakan untuk analisis beban gempa disajikan pada tabel berikut.
Gedung sekolah
Kategori risiko struktur
dan faasilitas IV Tabel 3, SNI 1726:2019
bangunan
pendidikan
Kelas situs - SD -
13
Parameter Gempa Keterangan Nilai Sumber
Di mana :
Perhitungan perkiraan periode struktur untuk rangka beton pemikul momen adalah sebagai
berikut.
Ct = 0,0466
X = 0,9
hn = 16,98 m
Waktu getar alami struktur (Tc) pada hasil analisis menggunakan ETABS adalah sebesar 0,481
detik pada mode 1 (UX) dan 0,395 detik pada mode 2 (UY) detik ditunjukkan pada tabel dan
gambar berikut.
14
Mode 1 (Translasi UX)
15
Mode 3 (Rotasi RZ)
Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai Sd1 sebesar 0,61 g dan Ta 0,596 detik,
didapat nilai Cu sebesar 1,4 pada tabel 17 SNI 1726:2019, maka besarnya periode maksimum
adalah sebagai berikut :
Tmaks = Cu . Ta
= 1,4 . 0,596
= 0,834 detik
16
Besaran waktu getar pada setiap mode :
Pada tabel di atas didapati selisih periode antar ragam getar memiliki nilai yang bervariasi dan
cukup signifikan dengan selisih terbesar adalah 21% > 15% menggunakan SRSS.
17
Koefisien respons seismic
Kategori : 4
ik Ie 1,5
Cs 0,14629
Cs ≤ 0,189234 OK
Cs ≥ 0,051494 OK
Cs ≥ 0,0465 OK
V 2215,745 kN
Statik Ekivalen
Lantai Wi (kN) hsx (m) hi (m) hik (m) Wi.hik (kNm) Cvx Fx Vx
4 1579,61 2,58 16,82 19,12652019 30212,47 0,178648 395,8381 395,8380755
3 5258,49 4,2 14,24 16,07043101 84506,20 0,499689 1107,184 1503,02222
2 4878,07 4,2 10,04 11,15170078 54398,83 0,321663 712,7231 2215,745333
1 3430,07 5,84 5,84 6,328582488 21707,49 0,128357 284,4074 2500,152743
ΣW 15146,2477 169117,50 2215,745
Gaya gempa statik ekivalen kemudian diinputkan pada pemodelan ETABS. Penyatuan beban
gempa yang bekerja dengan elemen Gedung harus disatukan dengan diafragma dengan cara
Klik luasan plat pada lantai.
18
5.2 Analisis Respons Spektrum
Analisis beban gempa dinamik respons spektrum ditentukan oleh percepatan gempa rencana
dan massa total struktur. Dalam analisis struktur terhadap beban gempa dinamik, massa
bangunan sangat menentukan besarnya gaya inersia akibat gempa. Maka massa tambahan yang
diinput pada ETABS meliputi massa akibat beban mati tambahan dan beban hidup yang direduksi
dengan faktor reduksi 0,3.
Partisipasi Massa
Period
Case Mode UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
sec
Modal 1 0,481 0,5454 0,0049 9,91E-06 0,5454 0,0049 9,91E-06 0,0018 0,2096 0,0235 0,0018 0,2096 0,0235
Modal 2 0,395 0,0085 0,6114 2,58E-06 0,554 0,6163 1,25E-05 0,1633 0,0029 0,0054 0,1651 0,2125 0,0289
Modal 3 0,312 0,0324 0,0102 3,90E-05 0,5864 0,6265 0,0001 0,0026 0,015 0,5717 0,1677 0,2274 0,6006
Modal 4 0,297 0,0036 0,0005 2,41E-06 0,5899 0,627 0,0001 0,0001 1,06E-05 0,0161 0,1678 0,2274 0,6168
Modal 5 0,288 0 3,29E-06 0,0002 0,5899 0,627 0,0002 0,0017 8,85E-07 1,57E-05 0,1695 0,2274 0,6168
Modal 6 0,265 1,13E-05 2,07E-05 2,28E-06 0,5899 0,627 0,0002 0,0056 0,0001 1,22E-05 0,1751 0,2275 0,6168
Modal 7 0,263 1,10E-05 3,06E-05 0,0001 0,59 0,627 0,0003 0,0011 0,0004 0,0011 0,1762 0,2279 0,6178
Modal 8 0,261 0 2,27E-05 0,0173 0,59 0,6271 0,0176 0,0059 0,0001 9,44E-06 0,1821 0,228 0,6179
Modal 9 0,257 0,0026 0,0001 5,41E-06 0,5926 0,6271 0,0177 3,28E-05 0,0054 0,0001 0,1821 0,2334 0,618
Modal 10 0,257 0,0009 8,27E-06 5,01E-06 0,5935 0,6271 0,0177 2,98E-05 0,0002 0,0002 0,1822 0,2336 0,6182
Mode pertama dan mode kedua partisipasi massa dominan arah translasi sedangkan rotasi baru
terjadi pada mode 3.
19
Gaya Geser Dasar (Base Shear)
Pada SNI Gempa 1726:2019 pasal 7.9.4.1 disebutkan bahwa kombinasi respons untuk geser
ragam (Vt) lebih kecil 85% dari geser dasar yang dihitung (V) menggunakan prosedur gaya
lateral ekivalen maka gaya harus dikalikan dengan 0,85V/Vt.
Befrdasarkan tabel tersebut disimpulkan persyaratan gaya geser gempa dinamik sudah
terpenuhi.
20
Tabel 5. 5 Simpangan Arah X (Respons Spektrum)
Load Drif X
Lantai hx (m) δex (m) δx (m) Δx (m) Ket
Case (Δx/hx)
0,1168
4 RSP X 5,84 0,0098 0,036 0,002 0,03%
(OK)
0,084
3 RSP X 4,2 0,0094 0,034 0,009 0,21%
(OK)
0,084
2 RSP X 4,2 0,0069 0,025 0,013 0,30%
(OK)
0,0516
1 RSP X 2,58 0,0035 0,013 0,013 0,50%
(OK)
Load Drif Y
Lantai hx (m) δey (m) δy (m) Δy (m) Ket
Case (Δy/hx)
0,1168
4 RSP Y 5,84 0,0020 0,0074 0,0010 0,02%
(OK)
0,084
3 RSP Y 4,2 0,0018 0,0064 0,0018 0,04%
(OK)
0,084
2 RSP Y 4,2 0,0013 0,0046 0,0009 0,02%
(OK)
0,0516
1 RSP Y 2,58 0,0010 0,0037 0,0037 0,14%
(OK)
21
Tabel 5. 7 Simpangan arah x (Time History)
Load hx Drif X
Lantai δex (m) δx (m) Δx (m) Ket
Case (m) (Δx/hx)
- -
4 TH X 5,84 0,000236 0,0008653 0,1168
0,0003740 0,00640%
22
Keterangan :
23
Tabel 5. 11 Stabilitas torsi arah x Respons Spektrum
Berdasarkan perhitungan di ata, semua story memiliki rasio max/avg < 1,2 sehingga
bangunan dapat dikategorikan no irregularity.
FX FY
Story Load Case Load Case
kN kN
Base EQX Max 142.29 EQY Max 51.11
Base EQX Max 141.98 EQY Max 49.46
Base EQX Max 140.66 EQY Max 49.10
Base EQX Max 140.60 EQY Max 48.26
Base EQX Max 106.67 EQY Max 46.69
Base EQX Max 106.02 EQY Max 45.92
Base EQX Max 105.67 EQY Max 45.28
Base EQX Max 105.06 EQY Max 45.08
24
Story Load Case FX (kN) Load Case FY (kN)
Base EQX Max 15,87 EQY Max 6,66
Base EQX Max 15,41 EQY Max 6,59
Base EQX Max 15,30 EQY Max 6,52
Base EQX Max 15,24 EQY Max 6,49
Base EQX Max 7,90 EQY Max 5,58
Base EQX Max 7,89 EQY Max 5,57
Base EQX Max 7,86 EQY Max 5,54
Base EQX Max 7,81 EQY Max 5,54
FX FY
Load Case
kN kN
EQX 1 6731,12 3,01E-11
EQY 1 1,20-11 6512,12
Nilai di atas dibandingkan dengan total base shear nya, dengan persyaratan bahwa elemen
frame harus mampu memikul gaya geser minimum sebesar 25%, atau Elemen Shearwall
harus mampu memikul gaya geser maksimum sebesar 75%. Hasilnya ditampilkan pada
tabel berikut.
25
Dalam pengerjaan tugas, terdapat beberapa kendala seperti waktu pengerjaan,
keterbatasan hardware pribadi terutama untuk running nonlinier, serta tidak adanya
petemuan secara langsung membuat kami kesulitan mengikuti materi.
26