STRUKTUR
BANGUNAN
GEDUNG PABRIK-1
A. KONSEP DASAR PERENCANAAN
1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang kriteria desain serta keterangan umum perencanaan
struktur sebagai acuan Perencana Struktur dalam melakukan pekerjaan desain struktur.
Kriteria desain menjelaskan secara singkat mengenai peraturan-peraturan, standar-
standar yang digunakan, asumsi pembebanan, jenis dan mutu bahan/ material struktur,
sistem struktur atas dan struktur bawah/ pondasi, analisa/ modelisasi struktur, anggapan-
anggapan yang digunakan.
4. PROGRAM KOMPUTER
Program komputer yang digunakan untuk analisis desain Beton adalah SAP 2000 dan
untuk pengolahan data dan perhitungan dan review desain manual dengan menggunakan
Ms.Excel.
5. KONDISI TANAH
Berikut ini data tanah yangdigunakan dalam perencanaan Pabrik Clariant.
6. DATA GEOMETRI STRUKTRUR
Pada bangunan ini akan direncanakan model struktur hotel dengan bentuk asimetris,
dengan asumsi spesifikasi data perencanaan sebagai berikutt :
Beban Hidup
Beban Hidup Atap yang bekerja pada balok meliputi :
RyangKantor = 2.40 kN/m2
Lobi dan koridor lantai pertama = 4.79 kN/m2
Koridor diatas lantai pertama = 3.83 kN/m2
RyangPertemuan = 4.79 kN/m2
Tangga = 4.79 kN/m2
Gudang Ringan = 6.00 kN/m2
Atap datar = 0.96 kN/m2
2. ANALISIS BEBAN GEMPA
Analisis beban gempa dilakukan dengan cara statik ekuivalen. Perhitungan analisis struktur
gedung terhadap beban gempa mengacu pada Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2019) dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Menentukan Katagori Resiko Struktur Bangunan dan Faktor Keutamaan
Berdasarkan Pasal 4.1.2 SNI 03-1726-2020 disebutkan bahwa Gedung Kantor termasuk
dalam katagori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie sebesar 1,0.
Hasil output percepatan gempa (Ss, S1) untuk lokasi gedung adalah
Ss = 0.965 g
S1 = 0.445 g.
Berdasarkan perhitungan
sebelumnya,
Parameter percepatan respons spektral pada perioda pendek, SDS = 0.726 g
Parameter percepatan respons spektral pada perioda 1 detik, SD1 = 0.686 g
Faktor keutamaan gempa = II
maka bangunan ini termasuk katagori resiko D.
Jenis struktur Gedung yang ditinjau masuk pada katagori tingkat resiko gempa tinggi (D),
sehingga digunakan sistem penahan gempa SRMK (Struktur Rangka Momen Khusus)
sesuai ditunjukkan pada Tabel berikut
Tabel Faktor R, Cd, Ω0 untuk Sistem Penahan Gempa
D
a
r
i
Z
o
n
a
g
empa yang diperoleh dan berdasarkan keutamaan bangunan, maka perencanaan
Gedung Pabrik-1 PT Clariant Absorbent Indonesia (CAI) ini
Kategori risiko = II
Faktor Keutamaan Gempa, Ie =1
Kategori desain seismic =D
Koefisen modifikasi respons, R =8
Faktor kuat lebih system, Ω0 =3
Faktor pembesaran defleksi, Cd = 5.5
Faktor redundansi, ρ = 1.3
Perhitungan perkiraan periode struktur untuk rangka beton pemikul momen adalah
sebagai berikut.
Ta = Ct . hnx
= 0,0466 x 11 0,9
= 0.403 detik.
Pada program SAP 2000 waktu getar alami (Tc) dapat diketahui secara otomatis dari hasil
ragam getar. Waktu getar analisis SAP 2000 untuk Mode 1 dan Mode 2 ditunjukkan pada
Gambar berikut.
Jika periode struktur melebihi batas periode maksimum yang di syaratkan, maka struktur
bisa diubah konfigurasinya atau dengan memperkecil massa (m) dan memperbesar
penampang untuk menambah nilai kekakuan ( k )
Massa akibat berat sendiri (self weight) elemen struktur sudah dihitung secara otomatis
oleh program. Jadi hanya perlu input massa tambahan (berupa plesteran, dinding, keramik,
dll).
Karena selisih waktu getar alami gedung ada yang melebihi 15% maka metode yang
digunakan pada respons ragam (Square Root the Sun of Squares atau SRSS).
Arah Y
Karena terjadi Ketidakberaturan torsi 1a dan Ketidakberaturan torsi berlebih 1b maka niali Ax
harus diperhitungkan dengan faktor pembesaran torsi (Ax) tidak boleh kurang dari 1 dan tidak
perlu melebihi 3.0..
Menentukan Eksentrisitas Rencana ( ed )
Tabel . Panjang bangunan arah X dan Y tiap lantai
bx by 5% . bx 5% . by
Lantai
( m) (m) ( m) ( m)
1 30.50 50.00 1.53 2.50
2 30.50 30.00 1.53 1.50
4 30.50 24.00 1.53 1.20
3. KONTROL ANALISA
A. Gaya Geser Dasar Nominal V (Base Shear)
Nilai akhir respons dinamik struktur gedung nominal akibat pengaruh gempa rencana
dalam suatu arah tertentu, tidak boleh kurang dari 85% nilai respons ragam yang pertama.
Bila respons dinamik struktur gedung dinyatakan dalam geser dasar nominal V, maka
persyaratan tersebut dapat dinyatakan menurut persamaan berikut:
Vdinamik > 0.85 Vstatik
Gaya Geser Dasar Nominal dapat diliat dari output Base Reactions pada ETABS
.
Gambar. Input Nilai Scale Factor Baru
B. Simpangan Struktur
Kriteria persyaratan simpangan mengacu pada SN 1726-2019 dengan faktor- faktor
sebagai berikut:
1. Faktor pembesaran defleksi (Cd) untuk SRPMK = 3
2. Faktor Keutamaan Gempa (Ie) = 1.0
3. Faktor redundansi untuk kategori desain seismik E adalah ρ = 1.3
4. Simpangan antara lantai yang diijinkan untuk gedung dengan kriteria risiko = II
Δa = ( 0,02 x hx ) / ρ
dimana :
hx = Tinggi tingkat
ρ = Faktor redundansi
Untuk perhitungan simpangan antar tingkat dapat dlihat pada pada berikut :
h ∆ie ∆ ∆ /h Syarat
Lantai cek
( mm ) ( mm ) ( mm ) story drift rasio L / 600
3 4000 6.795 1.4 0.00036 0.0024 OK
2 3500 5.355 2.1 0.00061 0.0036 OK
1 3500 3.216 3.2 0.00092 0.0054 OK
C. Gaya-gaya dalam pada struktur
DataPerencanaan
Jenis pondasi = Bored Pile
Diameter pondasi, D = 0.40 M
Kuat tekan beton, fc’ = 35 MPa
Berat beton bertulang, Wc = 24 kN/m3
Luas penampang pondasi, A = 0.126 m2
DayaDukungBoredPileTunggal
Daya dukung bored pile (Qall) berdasrkan hasil sondir dihitung dengan menggunakan metode
Bagemann dengan persamaan :
q c x Ab JHP x A s
Pn = +
3 5
Dimana;
qc = Nilai konus hasil sondir (kg/cm2)
Ap = Luas permukaan tiang (cm2)
JHF = Total friction (kg/cm)
As = Keliling bored pile (cm)
D = 0.4 m
Ap = 4 p D2
3.14 2 0.1256
= /4 x 0.4 = m²
As = p xD
= 3.14 x 0.4 = 1.256 m
3 5
= 644.74667 + 109.75933
= 754.50599 kN
P tiang = 754.5 kN
HasilBebanStrukturAtas
Hasil beban struktur atas ini didapat dari output SAP2000 nama joint yang tertera dalam
table mewakili beban-beban tipikal :
Tabel. Beban dan momen tipikal struktur
Tipe FX FY FZ Mx My
Pondas i
(k N) (k N) (k N) (k Nm) (kNm)
Tipe FX FY FZ Mx My
Pondas i
(k N) (k N) (k N) (kNm) (k Nm)
Pu
n =
P tiang
Dimana ;
n = jumlah tiang yang dibutuhkan
P = gaya vertikal (kN)
Ptiang = daya dukung 1 tiang (kN)
Tipe Pu P t iang
n n pasa ng
Pondasi
( kN ) ( kN )
MenghitungEfisiensiKelompokTiang
θ ( n - 1 ) m+ ( m- 1 ) n
Eff = 1- ( )
90 ( mx n )
Dimana ;
m = Jumlah baris
d = Diameter tiang ( cm )
1.57 . d .m . n
2.5 .d ≤ S ≤ 3 . d atau S ≤
m+ n - 2
a' ≥ 1.25 . d
Perhitungan efisiensi kelompok tiang disajikan dalam tabel berikut
Tabel. Perhitungan efisiensi kelompok tiang
DayaDukungtiang
1. Dayadukungtiangtunggal
TipePondasiP-1
Pu = 678.7 kN
jumlah tiang = 1 bh
P tiang = 754.5 kN
Qu = P tiang x n
= 754.5 x 1.00
2. Dayadukungtianggrup
Perhitungandayadukunggruptiangdisajikandalamtabelberikut,
Tabel. Perhitungan efisiensi kelompok tiang
Pu P t iang
Tipe Jumlah
efisiensi Qu grup Ket
Pondasi tiang
( kN ) ( kN )
Dari hasil perhitungan, untuk pondasi bore pile dengan ukuran 40 cm dengan kedalaman 11.4
m mampu memikul beban maksimum yang bekerja. Berikut ini merupakan titik penomoran
pondasi pada struktur dan reaksi maksimum pada joint pada tumpuan struktur dengan
berbagai Kombinasi pembebanan