Anda di halaman 1dari 45

Desain Struktur

LAPORAN RUMAH TINGGAL


NAMORAMBE –
STRUKTUR DELI SERDANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Sesuai dengan penugasan yang diberikan kepada kami untuk Disain Rumah Tinggal yang

berlokasi di Desa Namorambe, Deli Serdang, maka dengan ini kami memberikan laporan

perhitungan struktur tersebut.

Perhitungan struktur kami lakukan dengan bantuan software Sap 2000 Versi 14 sesuai

peraturan muatan indonesia dan Standard Nasional Indonesia.

Demikian laporan ini kami sampaikan, kami bersedia untuk diajak diskusi apabila dianggap

perlu terhadap perhitungan struktur yang kami lakukan.

Medan, Februari 2023

Lisnatian Satriani Hutagaol, ST

Structure Engineers

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 2


1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Akan dibangun sebuah Bangunan Rumah Tinggal yang memiliki dimensi 12 m x 13 m dan
ketinggian total 8 m, dengan penutup Atap Seng di level +10,85m. Bangunan tersebut akan
difungsikan sebagai Rumah Tinggal. Agar struktur rumah tinggal dapat mengakomodasi beban
yang direncanakan, struktur rumah tinggal didesain berdasarkan data-data kondisi setempat
dan standar perancangan minimum yang berlaku.

1.2. Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah untuk melaporkan hasil analisis dan desain struktur Rumah
Tinggal di daerah Namorambe - Deli Serdang.

1.3. Informasi Umum Bangunan


Informasi umum Rumah Tinggal adalah sebagai berikut.

Lokasi : Namo Rambe-Deli Serdang

Koordinat : 3°24'29.2"N 98°38'41.6"E

Tinggi total : 12 m (sampai Lantai Daak)

Gambar 1-1 Lokasi Proyek (Sumber: Google Earth)

3
1.4. Alur Pengerjaan
Alur pengerjaan analisis secara umum dapat dilihat pada gambar berikut

Pengumpulan Desain
Data member
Sekunder struktural
Pemodelan Pengecekan
•Gambar desain •Desain struktur
awal/konsep
struktur dan persyaratan baja dan detail
•Lokasi proyek pembebanan gempa sambungan
•Data tanah •Desain
penulangan
struktur beton

Gambar 1-2 Alur Pengerjaan Desain

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 4


2. Kriteria Desain
2.1. Peraturan dan Standar yang menjadi Rujukan untuk Analisis
Beberapa standar nasional dan internasional yang dijadikan rujukan saat melakukan desain
adalah sebagai berikut :

a. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan
nongedung, SNI 1726:2019

b. Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur
lain, SNI 1727:2020

c. Peraturan Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.

2.2. Geometri Bangunan


Bangunan Rumah Tinggal memiliki tinggi total 8 meter hingga Lantai Daak DAN Level Atap
Seng + 10,8 m. Struktur memiliki dimensi dasar 12 m x 13 m. Struktur terdiri dari material
beton pada elevasi dasar hingga elevasi +8.00 m.

Gambar 2-1 Tampak Elevasi Rumah Tinggal

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 5


Gambar 2-2 Denah Lantai 1 dan Lantai 2

Gambar 2-3 Denah Atap

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 6


2.3. Spesifikasi Material
Jenis material yang digunakan pada masing-masing bagian struktur adalah sebagai berikut.

Tabel 2-1 Tipe Material yang Digunakan

Tipe
No Member Struktural Material Grade
Material

1 Balok, Kolom (EL. 00.00 - + 8.00) Beton K-250 (fc' 20.75 MPa)

2 Pelat Beton K-250 (fc' 20.75 MPa)

3 Pondasi Beton K-250 (fc' 20.75 MPa)

Tabel 2-2 Spesifikasi Material Beton

No Parameter Grade

1 Kuat tekan Silinder 28 hari (fc') 20.75 MPa


K-250
2 Modulus elastisitas beton (Ec) 21409.5 MPa

3 Kuat leleh tulangan longitudinal (fyl) BjTS 420 420 MPa

4 Kuat leleh tulangan transversal (fyt) BjTP 240 240 MPa

5 Modulus elastisitas baja (Es) 200000 MPa

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 7


3. Pemodelan Struktur
Struktur atas Bangunan Rumah Tinggal dimodelkan menggunakan aplikasi SAP 2000 seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.

DENAH SLOOF

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 8


DENAH LANTAI 2

DENAH RING BALOK

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 9


Gambar 3-1 Pemodelan Struktur Tampak 3D

3.1. Pembebanan
Pembebanan yang diaplikasikan pada struktur mengacu pada SNI 1727-2020 atau ASCE 7
sebagai berikut.

3.1.1. Dead Load (D)


Dead Load atau Beban Mati terdiri dari berat sendiri struktur dan Superimposed Dead Load
yang dijabarkan sebagai berikut.

a. Berat sendiri struktur


Berat sendiri struktur dihitung secara otomatis dengan software analisis berdasarkan
spesifikasi material 78.5 kN/m3 untuk baja dan 24 kN/m3 untuk beton.

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 10


b. Superimposed Dead Load
Superimposed Dead Load atau Beban Mati Tambahan merepresentasikan obyek yang
berpindah atau bagian nonstruktural. Beban-beban tersebut dijabarkan sebagai berikut.

- Intermediate Floors
(asumsi termasuk floor
Load per square meter = 1.50 kN/m2 finishings dan MEP)
- Roof Floor
(asumsi termasuk
instalasi plumbing &
Beban = 1.00 kN/m2 floor waterproofing)
- Beban Dinding
Beban = 2.50 kN/m2
Beban dikalikan tinggi per lantai dan diaplikasikan sebagai beban garis.

-
- Beban Atap = 5 kN/m2 (diasumsikan sebagai beban terbagi rata pada Ring Balok)

3.1.2. Live Load (L)


Beban hidup adalah berat tambahan di luar beban mati yang bekerja pada
waktu-waktu tertentu, baik secara terus menerus maupun sementara.

Besarnya beban hidup ditentukan oleh peruntukan bangunan, dengan harga


minimum sesuai dengan SNI 1727 2019.

Berikut disampaikan besarnya beban hidup dari masing-masing peruntukan


bangunan, serta perbandingannya dengan nilai minimum yang tercantum pada peraturan
SNI 1727 2019.

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 11


Beban Hidup untuk Rumah Tinggal = 2 kN/m2
Mengingat beban hidup tidak bekerja secara bersamaan, maka untuk analisa portal
maupun gempa ada suatu faktor reduksi, yang bergantung pada jenis peruntukan
bangunan dan jumlah tingkat.

Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, untuk


analisa portal, beban hidup direduksi dengan koefisien 0.90, dan untuk analisa gempa,
beban hidup direduksi dengan koefisien 0.3

3.1.3. Roof Live Load (Lr)


Roof Live Load atau Beban Hidup Atap merupakan beban pada atap akibat kegiatan
pemeliharaan atau obyek yang berpindah yang tidak berkaitan dengan okupansi. Beban yang
diaplikasikan mengacu SNI 1727-2020 Tabel 4.3-1.

Beban = 1 kN/m2

3.1.4. Earthquake Load (EQ)


Beban gempa ditetapkan berdasarkan Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan nongedung, SNI 1726:2019. Langkah-langkah perhitungan
beban gempa rencana disajikan sebagai berikut:

a. Menentukan kategori risiko bangunan (I-IV)

Sumber: SNI 1726:2019

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 12


b. Menentukan faktor keutamaan gempa (Ie)
Faktor keutamaan gempa ditentukan berdasarkan kategori risiko bangunan. Dalam Tabel
disajikan faktor keutamaan gempa (Ie) sesuai dengan SNI 1726:2019. Dalam pekerjaan
ini, struktur selasar termasuk dalam kategori risiko bangunan II sehingga faktor
keutamaan gempa (Ie) ditetapkan sebesar 1,00.

Tabel 3.1 Faktor keutamaan gempa (Ie)

Sumber: SNI 1726:2019

c. Klasifikasi Situs
Nama Kota : Namorambe-Deli Serdang
Bujur / Longitude : 3°24'29.2"N
Lintang / Latitude : 98°38'41.6"E
Kelas Situs : SE - Tanah Lunak

Klasifikasi Situs

No Description Notasi Volume


1 Lokasi Namorambe
2 Tanah Dasar Tanah Lunak
3 Kategori Resiko I
4 Klasifikasi Situs SE
5 Faktor Keutamaan Gempa Ie 1
6 Percepatan Batuan Dasar Perioda 0,2 dt Ss 1,5
7 Percepatan Batuan Dasar Perioda 0,1 dt S1 0,6
8 Faktor Koefisien Situs Perioda 0,2 dt Fa 0,9
9 Faktor Koefisien Situs Perioda 0,1 dt Fv 2,4

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 13


d. Menentukan kategori desain seismik (KDS: A - F)
Struktur yang didesain harus ditetapkan termasuk dalam kategori desain seismik (KDS)
sesuai dengan Pasal 6.5 SNI 1726:2019. Dalam Tabel disajikan kategori desain seismik
yang didasarkan pada hubungan SDS dan SD1 dengan KDS.

No Description Notasi Volume Unit


1 Parameter Respon Percepatan pada Periode 2,0 dt SMS 1,35 g
2 Parameter Respon Percepatan pada Periode 1,0 dt SM1 1,44 g
3 Parameter Spektral Percepatan pada Perioda 0 dt SDS 0,90 g
4 Parameter Spektral Percepatan pada Perioda 1,0 dt SD1 0,96 g
Periode Getar Fundamental Struktur - - -
T0 - 0,21 Detik
5
TS - 1,07 Detik
TL - 20 Detik

Sds = 0.9 g
Sd1 = 0.96 g

Tabel 3.2 Kategori desain seismik berdasarkan nilai SDS

Sumber: SNI 1726:2019

Tabel 3.3 Kategori desain seismik berdasarkan nilai S D1

Sumber: SNI 1726:2019


Dalam pekerjaan ini, berdasarkan Tabel didapatkan kategori desain seismik (KDS) D.

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 14


e. Menentukan sistem dan parameter struktur (R, C d, Ωo)
Sistem struktur penahan gaya gempa diizinkan untuk ditetapkan berbeda pada masing-
masing sumbu ortogonal struktur. Parameter R, Cd, Ωo untuk setiap tipe sistem struktur
penahan gaya gempa disajikan dalam Tabel .

Tabel.3.4 Nilai R, Cd, Ωo untuk sistem penahan gaya gempa

Sumber: SNI 1726:2019


Sistem struktur penahan gaya gempa yang digunakan pada gedung struktur baja adalah
SRPMK sehingga diperoleh parameter struktur sebagai berikut: R = 8, Ω o = 3 , dan Cd =
5,5.

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 15


f. Prosedur Analisis
Karena tinggi bangunan 8m < 48,8m dan tidak terjadi ketidakberaturan, maka jenis
prosedur analisis bisa dilakukan dengan analisis spektrum respons ragam atau analisis
gaya lateral ekivalen.

Sumber: SNI 1726:2019

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 16


Kriteria Perencanaan Percepatan Respon Spektra:

Jika T < T0

Jika T0 < T < TS

Jika TS < T < TL

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 17


Jika T > TL

Grafik Respon Spektra Dinamik


1,00000
0,90000
0,80000
0,70000
0,60000
0,50000
0,40000
0,30000
0,20000
0,10000
0,00000
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00

Gambar 3-1 Input Fungsi Respon Spektrum pada SAP 2000

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 18


3.2. Kombinasi Beban
Kombinasi beban mengacu pada SNI1727-2020 atau ASCE 7. Kombinasi beban LRFD (Load
and Resistance Factor Design) digunakan untuk analisis struktur atas secara keseluruhan dan
juga desain member struktural. Kombinasi beban ASD (Allowable Stress Design) digunakan
untuk analisis struktur bawah. Kombinasi beban dijabarkan pada tabel-tabel berikut.

Tabel 3-1 Kombinasi Beban LRFD (ASCE 7-10)

LRFD Load Combination (ASCE 7-10)


Load Factors
Comb
DL LL Ex Ey
1 1.40
2 1.20 1.60
3 1.0 1.00
4 1.20 1.00 1.00 0.30
5 1.20 1.00 1.00 -0.30
6 1.20 1.00 -1.00 0.30
7 1.20 1.00 -1.00 -0.30
8 1.20 1.00 0.30 1.00
9 1.20 1.00 0.30 -1.00
10 1.20 1.00 -0.30 1.00
11 1.20 1.00 -0.30 -1.00
12 0.90 1.00 0.30
13 0.90 1.00 -0.30
14 0.90 -1.00 0.30
15 0.90 -1.00 -0.30
16 0.90 0.30 1.00
17 0.90 0.30 -1.00
18 0.90 -0.30 1.00
19 0.90 -0.30 -1.00

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 19


4. Hasil Desain
4.1. Desain Struktur Beton
Struktur beton didesain mengacu pada SNI 2847-2019 dan ACI 318M-14. Gaya dalam member
didapatkan dari SAP 2000 berdasarkan kombinasi beban LRFD. Penulangan member,
terutama elemen rangka pemikul momen yang didesain sesuai sistem SRPMK (Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus), harus mengikuti persyaratan penulangan pada Pasal 18 SNI 2847-
2019. Hasil pengecekan desain struktur beton sebagai berikut.

4.1.1. Balok
Balok didesain dalam kondisi lentur, geser dan torsi. Pada struktur Bangunan Rumah Tinggal,
terdapat 3 (Tiga) jenis balok sebagai berikut.

Tabel 4-1 Tipe dan Dimensi Balok

Beam Type L (mm) b (mm) h (mm) Notes


B1 3500 250 400 Balok Primer
B2 3000 200 300 Balok Sekunder
RB 3500 150 300 Ring Balok

Gambar 4-1 Bidang Momen SAP 2000

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 20


a. Balok B1 250/400

Gambar 4-2 Ilustrasi Penulangan Balok

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 21


ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 22
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 23
Tabel 4-2 Hasil Pengecekan Kapasitas Lentur Balok B1

Span Mu (kNm) ØMn (kNm) Mu/ØMn


End (-) 36.20 54.839 0.66
Mid (+) 25.60 71.484 0.46

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 24


b. Balok RB 200/300

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 25


ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 26
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 27
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 28
Tabel 4-4 Hasil Pengecekan Kapasitas Lentur Balok RB

Span Mu (kNm) ØMn (kNm) Mu/ØMn


End (-) 9.64 21.59 0.44
Mid (+) 3.3 21.59 0.15

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 29


4.1.2. Kolom
Kolom didesain dalam kondisi aksial-lentur dan geser. Pada struktur Bangunan Rumah
Tinggal, terdapat 1 (Satu) jenis kolom sebagai berikut.

Tabel 4-6 Tipe dan Dimensi Kolom

Column Type b (mm) h (mm) Notes


K1 200 400 H = 4000mm

a. Kolom K1

Gambar 4-5 Ilustrasi Penulangan Kolom K1

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 30


ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 31
Gambar 4-6 Diagram Interaksi Kolom K1

Tabel 4-6 Hasil Pengecekan Diagram Interaksi Aksial-Lentur Kolom K1

Pu Mux Muy ɸMnx ɸMny ɸPn Mux/ Muy/ Pu/


(kN) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kN) ɸMnx ɸMny ɸPn
267.172 0.07 -6.57 76.65 76.65 580.3 0.0009 0.085 0.460

Pengecekan Geser Kolom K1

1. d/ 4
400/4 = 100 mm (direncanakan 2 d 8 – 100 mm, sudah memenuhi)
2. 300 mm (Spasi direncanakan 2 d 8 – 100mm, sudah memenuhi)

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 32


4.1.3. Pelat
Pelat didesain dalam kondisi lentur dan geser. Pada Bangunan Rumah Tinggal, terdapat 2
(dua) jenis pelat sebagai berikut.

Tabel 4-7 Tipe dan Dimensi Pelat

Type L (mm) h (mm) Notes


S1 3500 120 Pelat Lantai
S2 3500 100 Pelat Atap

a. Pelat S1

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 33


ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 34
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 35
4.1.4. Pondasi
Pondasi struktur Bangunan Rumah Tinggal terdiri dari pilecap dan pile. Pilecap didesain
dalam kondisi lentur dan geser. Pile didesain pada kondisi aksial-lentur dan geser. Pada
struktur Bangunan Rumah Tinggal, terdapat 1 (Satu) jenis pondasi sebagai berikut.

Gaya Aksial Output SAP 2000

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 36


ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 37
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 38
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 39
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 40
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 41
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 42
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 43
ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 44
5. Kesimpulan
Mutu Mutu
No
Deskripsi Tumpuan Lapangan Beton Tulangan
Atas 10 - 125 10 - 125
1 Pelat lantai t=12 cm 20,75 Mpa 240 MPa
bawah 10 - 125 10 - 125
Atas 10 - 125 10 - 125
2 Pelat Atap t=10 cm 20,75 Mpa 240 MPa
bawah 10 - 125 10 - 125
Atas 3D13 3D13
400 MPa
Sloof Bawah 3D13 3D13
3 20,75 Mpa
S1 200/400 Pinggang - -
Sengkang 8-100 8-150 240 MPa
Atas 5D13 3D13
400 MPa
Balok B1 Bawah 3D13 5D13
4 20,75 Mpa
250/400 Pinggang - -
Sengkang 8-100 8-150 240 MPa
Atas 3D13 3D13
400 MPa
Bawah 3D13 3D13
5 Balok B2 200/300 20,75 Mpa
Pinggang - -
Sengkang 8-100 8-150 240 MPa
Atas 3D13 3D13
400 MPa
Bawah 3D13 3D13
6 Balok RB 150/300 20,75 Mpa
Pinggang - -
Sengkang 8-100 8-150 240 MPa
Tulangan 8D13 8D13 400 Mpa
7 Kolom K1 200/400 20,75 Mpa
Sengkang 8-75 8-150 240 MPa
H = 200CM
20,75 Mpa
Dimensi 150 cm x 150 cm
8 Pondasi Setempat Tebal 30 cm
Tulangan x
& y (2 D13-125 400 Mpa
layer)

ANALISIS STRUKTUR RUMAH TINGGAL 45

Anda mungkin juga menyukai