TAHUN 2022
1. Umum
3. SNI 03-1727-1989, Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
ataupenggantinya
4. SNI 03-1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan dan
Gedung
5. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan dan
Gedung
6. SNI 03-1729-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk BangunanGedung.
5. SpesifikasiPembebanan
Beban mati adalah beban dari semua elemen gedung yang bersifat permanen
termasuk peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung.
Jenis jenis beban mati pada gedung ditunjukan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1 Jenis Beban Mati Pada Gedung
- MekanikadanElektrikal = 0,25kN/m2
- Penggantunglangit-langit = 0,20kN/m2
Beban hidup adalah beban yang bekerja pad lantai bangunan tergantung dari fungsi
ruang yang digunakan. Besarnya beban hidup lantai bangunan menurut Tata Cara
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung PPPURG 1987 ditunjukan
pada tabel dibawah ini:
Faktor
Faktor Reduksi
Nomor Fungsi Bangunan Reduksi
Untuk Gempa
UntukPortal
Perumahan : Rumah Tinggal,
1 0,7 0,3
Asrama,
Hotel, Rumah Sakit, perkantoran
Gedung Pendidikan : Sekolah, Ruang
2 0,9 0,5
Kuliah
Tempat Pertemuana Umum, tempat
3 Beribadah, Bioskop, Restoran, Ruang 0,9 0,5
Dans, Ruang Pagelaran
4 Gedung Perkantoran : Kantor, Bank 0,6 0,3
Gedung perdagangan dan ruang
5 penyimpanan : toko, toserba, pasar, 0,8 0,8
gudang, ruang arsip, perpustakaan
Tempat Kendaraan : garasi, gedung
6 0,9 0,5
parkir
7 Bangunan industri : pabrik, bengkel 1 0,9
Dari tabel diatas, beban hidup yang bekerja untuk rumah tinggal adalah sebagai
berikut:
Kategori Resiko
Untuk berbagai kategori resiko struktur bangunan gedung dan non gedung sesuai
Tabel 1, pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu faktor
keutamaan Ie menurut Tabel 2 (SNI 1726-2012).
Tabel 4. Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Struktur Lainnya untuk Beban
Gempa(SNI 1726-2012, Tabel 1)
Tabel 5. Faktor Keutamaan Gempa
(SNI 1726-2012, Tabel 2)
Koefisien situs
Berdasarkan pasal 6.2 SNI 1726-2012, faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi
getaran terkait percepatan pada getaran periode pendek (Fa) dilihat pada Tabel 7
pasal 6.2 SNI 1726-2012 dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili
getaran periode pendek 1 detik (Fv) pada Tabel 5 pasal 6.2 SNI 1726-2012.
Parameter spektrum
Parameter spektrum respon percepatan pada periode pendek (SMS) dan periode 1
detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs harus ditentukan
dengan perumusan berikut :
S MS=F a⋅S S
S M 1=F v⋅S 1
Dimana :
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan
untuk periode pendek.
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan
untuk periode 1 detik.
Fa = Koefisien situs pada Tabel 4 SNI 1726-2012 untuk periode pendek
Fv = Koefisien situs pada Tabel 5 SNI 1726-2012 untuk periode 1 detik
(
S a =S DS⋅ 0,4+0,6⋅
T
T0 )
Untuk periode yang lebih besar dari atau sama dengan T o dan lebih kecil dari atau
sama dengan Ts spectrum respon disain Sa = SDS untuk periode lebih besar dari Ts
spectrum respon percepatan disain Sa diambil berdasarkan persamaan :
SD1
Sa =
T
Dimana :
SDS = Parameter respons spektral percepatan desain pada periode pendek.
SD1 = Parameter respons spektral percepatan desain pada periode 1 detik.
T = Periode getar fundamental struktur.
Berdasarkan tabel 9 dan 10, struktur ini memiliki kategori desain seismik D.
Sistem Rangka
Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan batasan sistem struktur dan
batasan ketinggian struktur yang ditunjukkan dalam Tabel 11. Koefisien modifikasi
respon yang sesuai, R, faktor kuat lebih sistem Ω 0, dan koefisien amplifikasi defleksi
Cd, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 11 harus digunakan dalam penentuan
geser dasar, gaya desain elemen, dan simpangan antar lantai tingkat desain.
Tabel 11.Sistem Penahan Gaya Gempa
(SNI 1726-2012, Tabel 9 )
V =C S⋅W t
Dimana :
Cs = koefisien respons seismik
Wt =berat total gedung
( RI )
e
Dimana :
SDS = Parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang periode
pendek
R = Faktor modifikasi respons
Ie = Faktor keutamaan hunian
2. Cs maksimum
SD 1
C S=
T
( )
R
Ie
Dimana :
SD1 = Parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang periode
1 detik
R = Faktor modifikasi respon
Ie = Faktor keutamaan hunian
T = Periode struktur dasar (detik)
3. Cs minimum
Sebagai tambahan, untuk struktur yang berlokasi di daerah dimana S1 sama
dengan atau lebih besar dari 0.6g, maka Cs harus tidak kurang dari
0,5 S 1
C S=
( )
R
Ie
Dimana :
S1 = Parameter percepatan spektrum respons desain yang dipetakan
R = Faktor modifikasi respon
Ie = Faktor keutamaan hunian
D. KombinasiPembebanan
Struktur gedung dirancang mampu menahan beban mati, hidup, dan gempa sesua
SNI Gempa 03-1726-2012 pasal 4.1.1 dimana gempa rencana ditetapkan
mempunyai periode ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada
10% selama umur gedung 50 tahun. Kombinasi pembebann yang digunakan
mengacu pada SNI Beton 03-2847-2002 pasal 11.2 sebagai berikut :
Dimana :
hn = ketinggian struktur
Ct = parameter pendekatan tipe struktur
x = parameter pendekatan tipe struktur
Tabel 14. Koefisien untuk Batas Atas pada Perioda yang Dihitung
(SNI 1726-2012, Tabel 15)
Mutu Beton :
Pelat : K-175 (Fc’ = 14,53Mpa)
Balok : K-175 (Fc’ = 14,53Mpa)
TieBeam/ Sloof : K-175 (Fc’ = 14,53Mpa)
Kolom : K-175 (Fc’ = 14,53Mpa)
ᵧbeton : 24kN/m2
Mutu BajaTulangan :
Fys : 2400/(240 Mpa), untuk Ø < 10mm (BJTP24)
LAMPIRAN
INPUT SAP2000
DENAH SLOOF DAN LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH ATAP
TAMPAK 3D
POTONGAN ARAH X
POTONGAN ARAH Y
PEMBEBANAN MATI TAMBAHAN
PEMBEBANAN BEBAN HIDUP LANTAI
PEMBEBANAN BEBAN DINDING
OUPUT MOMEN
OUPUT GAYA GESER
OUPUT GAYA AXIAL
OUPUT GAYA AXIAL
OUPUT RASIO TULANGAN
DIAGRAM INTERAKSI KOLOM
LAMPIRAN
PERHITUNGAN