"GABLE FRAME"
PLANT CONSTRUCTION
PROJECT : LEMONGA GOLD PROCESSING PLANT
Jarak Gording
700 Panjang gable = 1064.18 cm
Pasang gording = 125.00 cm
Untk kantilever = 125.00 cm
3. PERENCANAAN GORDING
0,02 - 0,40 - 0,40
Beban gording :
Coba lip chanel C 150 x 50 x 20 x 2.3
Berat sendiri gording = 4.96 kg/m
Berat atap 3.00 x 1.25 = 3.75 kg/m
Beban air hujan 20.00 x 1.25 = 25.00 kg/m
(dianggap 20kg/m2) = 34.00 kg/m 0,90 - 0,40
Beban angin :
Koefisien tekan = 0.00 ( berarti angin tekan )
q angin ke kanan = -6.25 kg/m ( berarti angin hisap )
q angin ke kiri = -12.50 kg/m ( berarti angin hisap )
Momen pada Gording :
qx = q cos a
qy = q sin a
Akibat angin :
( Karena angin merupakan angin isap semua, maka kalau dimasukkan ke dalam perhitungan momen,
akan mengurangi harga momen, jadi tidak kita masukkan )
Cek tegangan :
Mx total = 143.77 + 140.95 = 284.73 kgm
My total = 5.81 + 17.10 = 22.92 kgm
Cek lendutan :
q = 174.00 kg/m
4.00 m
7.00 m
135.00 kg/m 60.00 kg/m
* Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan bantuan perangkat lunak analisis struktur SAP2000
5. INPUT PEMBEBANAN DAN OUTPUT ANALISIS DENGAN SAP2000
a. Input Beban Atap, Gording, Air hujan, dan berat sendiri Balok
REKAPITULASI:
- Momen pada tengah balok : 982.17 kgm
- Momen pada kolom : 7,583.22 kgm
- Momen blk - klm 1 : 3,276.35 kgm
- Momen blk - klm 2 : (3,276.35) kgm
- Momen blk - blk : 724.99 kgm
- Gaya geser balok : 1,224.72 kg
- Gaya geser kolom : (1,878.39) kg
- Gaya normal kolom : (2,684.91) kg
- Reaksi vertikal kolom : 2,829.42 kg
- Reaksi horisontal kolom : 1,878.29 kg
- Profil Balok : 300 x 150 x 5.5 x 8
- Profil Kolom : 400 x 200 x 7 x 11
6. CEK UKURAN PROFIL I/WF
(berdasarkan AISC LRFD 1993)
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
(hasil SAP 2000)
0.893 < 1 (Kontrol Tegangan Oke!!!)
Tekuk Badan
l = 11.81
0.22
= 54.55 < 640
sqrt 36
= 54.55 < 106.67 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm ditengah sehingga angka kelangsingannya :
Oleh karena angka kelangsingannya tidak memenuhi maka dipasang pelat pengaku
t = 10 mm seperlima sehingga angka kelangsingannya :
Kontrol Tegangan
Rasio Tegangan < 1
(hasil SAP 2000)
0.444 < 1 (Kontrol Tegangan Oke!!!)
Tekuk Badan
l = 13.78
0.28
= 49.21 < 640
sqrt 36
= 49.21 < 106.67 (Kontrol Tekuk Badan Oke!!!)
7 1
M2
8
2
8
7 3
7
4
8
8 5
7 6
50cm
M1
diam. baut = 19 mm
s tr = 1,576.49
2.83
= 556.31 kg/cm2
< 3,080.00 kg/cm3 (44 ksi)
(Kontrol tarik OK!!!)
Ft . Abaut = 3,152.97
2
= 1,576.49
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
M M
7
1
8
2 8
3 7
7
4
8
7 5
Karena momen di puncak saling berlawanan arah, maka baut No.5 memikul tarik akibat momen tersebut.
Dan sebagai titik putar diambil baut No. 1
Momen yang terjadi:
M : 724.99 kgm
diam. baut = 19 mm
s tr = 517.07
2.83
= 182.46 kg/cm2
< 3,080.00 kg/cm3 (44 ksi)
(Kontrol tarik OK!!!)
Ft . Abaut = 1,034.14
2
= 517.07
Fv = 15 ksi (A 325)
= 1050 kg/cm2
Karena baut tidak memikul tarik, dan tegangan tekan yang bekerja dipikul beton,
(dan pelat dasar),
diameter baut : 25 mm
Panjang terangkur : 100 cm
dalam beton
Tebal base plate : 25 mm
Kolom
I / WF
500
25
f 25
100
Pedestal
K - 225
10. HASIL ANALISIS