Anda di halaman 1dari 15

Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

DESAIN SAMBUNGAN STRUKTUR UTAMA GABEL 1(A-B)

L.2. Desain Sambungan Puncak (Rafter-Rafter) Struktur Utama Gabel 1(A-B)


Hendak direncanakan suatu sambungan puncak rafter yang dibebani beban-beban
sambungan sebagai berikut:
Mux = 38546600 Nmm (-)
Vux = 39747,73 N ()
Muy = 11537740 Nmm (+)
Vuy = 4307,19 N (tegak lurus gambar)
Nu = -101278,08 N (tekan)

Nilai Mu, Vu dan Nu diatas diperoleh dari hasil analisa menggunakan program analisa
kegiatan sebelumya pada pekerjaan L.1 Identifikasi Sambungan di mana nilai Vu dan Nu
diperoleh berdasarkan Lampiran 22.

Gambar L-1 Beban Pada Puncak Rafter Eksterior


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

L.2.1. Menentukan Jenis Sambungan, Jumlah Daerah Sambung dan Konektornya


Jenis sambungan:
Sambungan yang akan didesain dalah sambungan puncak rafter, dimana sambungan ini
menghubungkan dua profil dalam satu rafter. Pada sambungan digunakan media sambung
pelat ujung. Rafter adalah dari profil WF 496 x 432x 45 x 70 mm, dengan mutu fy = 400 MPa.
Data dimensi profil ditunjukkan Tabel L-5. Pelat sambung badan dan pelat sambung sayap,
masing-masing adalah pelat baja dengan tebal 10 mm dan mutu fy = 400 MPa.
Tabel L-5. Data Dimensi WF 496 x 432x 45 x 70 mm

WF 496 x 432x 45 x 70 mm (106 kg/m') Kekuatan material : fy = 400 MPa


H B d t A Ix Iy ix iy Sx Sy
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (mm4) (mm4) (mm) (mm) (mm3) (mm3)
496 432 45 70 77010 2,98 x 109 9,44 x 108 197 111 1,20 x 107 4,37 x106

Jumlah daerah sambung dan deskripsi konektornya:


Sambungan memiliki dua daerah sambung, yaitu:
1. Ujung rafter ke pelat sambung ujung; konektor las dari mutu fy = 400 MPa.
2. Pelat ujung rafter yang satu ke pelat ujung rafter berikutnya; konektor baut dari mutu fy =
400 MPa.
Konektan-konektan dan daerah sambung dari sambungan yang hendak direncanakan
ditunjukkan dalam Gambar 12.2-2.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

Gambar 12.2-3 Pemodelan Konektan dan Daerah Sambung dari Sambungan Puncak Gabel 1(A-B)
(a) Daerah Sambung-1: Konektan Las
(b) Daerah Sambung-2: Konektan Baut

L.2.2. Desain Sambungan Puncak Rafter Gabel 1(A-B-C)


Daerah Sambung-1: ujung rafter ke pelat ujung, konektor: las
1. Mengusulkan bentuk, posisi dan jumlah badan las
- Las sayap bagian luar: 1 badan; las sudut.
- Las sayap bagian dalam: 2 badan, masing-masing 2 segmen; las sudut.
- Las badan rafter : 2 badan; las sudut.
2. Mengusulkan tebal las (tt) dan panjang las (Lt)
a. Las sayap bagian luar
tt = 10 mm; las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini
telah memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.2 dan Pasal 13.5.3.3
Lt = 432 mm > 4tt = 4(10) = 40 mm; memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.5
b. Las sayap bagian dalam
tt = 10 mm; las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini
telah memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.2 dan Pasal 13.5.3.3
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

(Lebar sayap(B) tebal badan (d) 2(r))


Ltsatu segmen = 2
(432 45 2(22))
= 2

= 171,5 171 mm
171 mm > 4ttt = 4(10) = 40 mm; memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.5
Ada dua segmen sehingga, Lt = 2 x 171 = 342 mm.
c. Las badan rafter
tt = 10 mm; las dirancang untuk ketebalan tertentu maka usulan tebal las ini
telah memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.2 dan Pasal 13.5.3.3
Lt = 2() 2( ) 2()
= 496 - 2(70) 2(10) 2(22)
= 292 mm
292 mm > 4tt = 4(10) = 40 mm; memenuhi SNI-2002 Pasal 13.5.3.5
Usulan tebal dan panjang las, serta posisi las pada daerah sambung-1
ditunjukkan dalam Gambar 12.2-4.

Gambar 12.2-4 Pengusulan Dimensi dan Letak Badan Las pada Daerah Sambung-1
(Catatan: pengusulan panjang badan las harus dilakukan dengan memperhatikan ruang tempat las
yang tersedia dan yang dimungkinkan oleh dimensi bagian-bagian konektan).
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

3. Menghitung dan menentukan beban badan las Ru


Tradisi penugasan yang biasa dianut para sarjana teknik sipil dipakai dalam
perencanaan ini. Las badan rafter ditugaskan memikul Muy = 11537740 (+) Nmm, las
sayap bagian dalam ditugaskan memikul Mux =38546600 (-) Nmm dan las sayap
bagian luar ditugaskan memikul Vux = 39747,73 N dan Vuy = 4307,19 N.
(Catatan: pada kasus ini karena Nu bekerja menekan titik buhul maka tidak ada badan
las yang di bebani Nu. Jika ada kemungkinan Nu bekerja bolak balik (tarik atau
tekan), misalnya pada kasus struktur baja yang dibebani beban gempa, maka Nu yang
berarah ke luar titik buhul (tarik) harus ditugaskan kepada salah satu badan las)
a. Las sayap bagian luar
Aspek pembebanan adalah aspek tipikal-2.Dengan demikian maka:

= 2 + 2

= 39747,73 2 + 4307,19 = 39980,42


b. Las sayap bagian dalam
Aspek pembebanan adalah aspek tipikal-3. Dengan demikian maka:

= ( ) ; dengan a adalah jarak dari pusat las sayap bagian dalam bagian atas

dan las sayap bagian dalam sebelah bawah seperti pada Gambar
12.2-4 di atas.
(2) 2 2
= ( 70) ( 3 55) (( 3 )/ sin 35)
(496(270)) 2 2
= ( 10 55) (( 10 )/ sin 35)
( 70) 3 3

= 361,76 mm

38546600
= ( ) = 106552,96
361,76

c. Las badan rafter


Aspek pembebanan adalah aspek tipikal-5 (konversi momen ke gaya kopel).
Dengan demikian maka:

= ; dengan a adalah jarak antar las badan, sebelah menyebelah, sehingga

dengan las badan dengan sudut 450 diperoleh:


a = (((Tt/sin 450)/3) x 2) + d
a = (((10/sin 450)/3) x 2) + 45 = 54,43
Jarak a ini dapat di lihat pada Gambar 12.2-5 berikut.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

Gambar 12.2-5 Penggambaran Jarak Antara Las Badan Profil

11537740
= = 211981,35
54,43
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

4. Memeriksa Kecukupan kekuatan Badan Las


a. Las sayap bagian luar
Badan las pada rafter membentuk las sudut maka formula desain las sudut
berdasarkan SNI-2002 Pasal 13.5.3.10 dipakai untuk memeriksa kecukupan
kekuatan badan las. Formula desain adalah:
(0,6 ) [SNI-2002 Pers. (13.5-3a)]
Ru = 39980,42 N
f = 0,75
fw = min (fu ; fuv)
fw = min (545 ; 545) = 545 MPa
Ru 0,75 x 10 x 432 x (0,6 x 545)
Ru = 39980,42 N 1059480 N [ Memenuhi Formula Desain]
b. Las sayap dalam
Badan las adalah las sudut maka dengan formula desain seperti berikut.
(0,6 ) [SNI-2002 Pers. (13.5-3a)]
Ru = 106552,96 N
f = 0,75
fw = min (fu ; fuv)
fw = min (545 ; 545) = 545 MPa
Ru 0,75 x 10 x 171 x (0,6 x 545)
106552,96 N 419377,5 N [memenuhi formula desain]
c. Las badan rafter
Badan las adalah las sudut maka dengan formula desain seperti berikut.
(0,6 ) [SNI-2002 Pers. (13.5-3a)]
Ru = 211981,35 N
f = 0,75
fw = min (fu ; fuv)
fw = min (545 ; 545) = 545 MPa
Ru 0,75 x 10 x 292 x (0,6 x 545)
211981,35 N 716130 N [memenuhi formula desain]
Berdasarkan perhitungan perhitungan,semua badan las yang diusulkan memenuhi
formula desain yang diisyaratkan, maka usulan rancangan las untuk daerah
sambung-1 dinyatakan dapat dipakai.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

5. Merekomendasi konstruksi badan las dalam suatu gambar rencana.


Untuk langkah ini akan dilakukan bersama langkah yang sama dari daerah
sambung-2 pada bagian L.2.3. Mendokumentasikan Hasil Perencanaan.

Daerah Sambung-2: Pelat ujung ke sayap rafter, konektor: baut


1. Mengusulkan konfigurasi letak baut.
Usulan-1: konfigurasi dari baut terdiri dari dua lajur baut, masing-masing lajur terdiri
dari enam baut (n = 12), seperti yang ditunjukkan Gambar 12.2-6. Semua baut
berdiameter 14 mm.

a) Jarak minimum antar pusat lubang.


Jarak antar pusat lubang yang diusulkan, Rb, adalah 80 mm.
Rb > 3dbaut
80 > 3(14)
80 mm > 42 mm [memenuhi SNI 2002(13.4.2)].
b) Jarak maksimum antar pusat pengencang
Jarak antar pusat pengencang yang diusulkan, Rb, adalah 80 mm.
Rb = 80 < min (15tp ; 200) mm
Maka :
80 < min (15(10) ; 200) mm
80 < min (150 ; 200) mm
80 mm < min 150 mm [memenuhi SNI2002(13.4.3)].
c) Jarak tepi minimum.
Jarak tepi minimum yang diusulkan, Rb, adalah 50 mm.
Rb = 50 > 1,5 db
50 > 1,5 (14)
50 mm > 21 mm [memenuhi SNI2002(13.4.3)].
d) Jarak maksimum antar pusat pengencang pada baris luar pengencang dalam arah
gaya.
Jarak antar pusat pengencang pada baris luar pengencang dengan dalam arah gaya
yang diusulkan, Rb, adalah 80 mm.
Rb = 80 < min (4tp + 100 ; 300) mm
80 < min (4(10) + 100 ; 300) mm
80 < min (140 ; 300) mm
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

80 < 140 mm [memenuhi SNI2002(13.4.3)].

Semua syarat dipenuhi usulan penempatan baut. Usulan konfigurasi baut dapat dipakai.

Gambar 12.2-6 Pemodelan Konfigurasi Letak Baut

2. Menentukan karakteristik baut.


Analisa atas sambungan mengungkapkan bahwa beban sambungan Mu dan N
menyebabkan gaya tarik Td pada masing-masing baut, dan beban sambungan V
menyebabkan gaya geser Vd pada setiap baut. Karena beban-beban sambungan bekerja
serentak maka baut berkarakteristik baut kombinasi geser-tarik.

3. Menghitung dan menentukan beban maksimum pada baut.


a) Gaya tarik baut (TdH) akibat beban horisontal N = -19988,4420 N.
N = -19988,4420 N TdH =1/12 x (-19988,4420) = -1665,70 N
b) - Gaya geser baut (Vdx) akibat beban vertikal Vux = 12188,5451 N
1
Vux = 12188,5451 N Vdx=12 [12188,5451 ] = 1015,712

- Gaya geser baut (Vdy) akibat beban vertikal Vuy = 7785,5 N


1
Vuy = 7785,5 N Vdy=12 [7785,5] = 648,79
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

Maka Vd= 2 + 2 = 1015,712 2 + 648,792 = 1205,24

c) Gaya tarik baut maksimum


- Gaya tarik baut maksimum (F1-x) akibat Mux =13137167,3 Nmm

1
1 =
=1 2

Gaya tarik maksimum pada baut (F1) :


80
1 = 13137167,3 [ ] = 131371,67
402 + 802

Terdapat empat baut pada taraf 1 (h = 80mm), maka gaya tarik untuk salah satu
bautpada taraf ini (misalnya yang di sebelah kiri atau di sebelah kanan) (F1-x)
F1-x.ki = 0.25 x 131371,67 = 32842,92 N

- Gaya tarik baut maksimum (F1-y) akibat Muy = 818175,67 Nmm

1
1 =
=1 2
Gaya tarik maksimum pada baut (F1-y) :
160
1 = 818175,67 [ ] = 3146,83
402 + 1202 + 1602

Terdapat tiga baut pada taraf 1 (h = 160 mm), maka gaya tarik untuk salah satu
baut pada taraf ini (misalnya yang di sebelah kiri atau di sebelah kanan) (F1-y)
F1-y.ki = (1/3) x 3146,83 = 1048,94 N

Gaya tarik total maksimum pada baut (Td) adalah:


Td = TdH + F1-x.ki+ F1-y.ki= (-1665,70)+ 32842,92 + 1048,94 = 32226,16 N
Karena Td dan Vd bekerja serentak pada baut maka baut adalah baut kombinasi geser-
tarik.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

4. Memeriksa kecukupan kekuatan baut dan kekuatan tumpuan baut.


Baut pada daerah sambung ini, dengan demikian, akan dirancang dengan menggunakan
persamaan-persamaan perencanaan untuk baut kombinasi geser-tarik. SNI 03 1729
2002 mensyaratkan bahwa baut kombinasi geser-tarik harus memenuhi dua persamaan.
- Persamaan 13.2-4

Vu= 2 + 2 = 12188,5451 2 + 7785,52 = 14462,87 N


= 1 . . SNI 2002 (13.2 2)

f = 0.75 ..SNI 2002 (13.2-2)
n = 12;. (jumlah baut adalah dua belas buah)
r1 = 0.5; (baut tanpa ulir pada bidang geser, sesuai SNI 2002
(13.2.2.1).
m = 1; ..(jumlah bidang geser adalah satu).

= SNI 2002(13.2 4)

Fuv = (14462,87 ) / (12 x (1/4 x 3.14 x (122)))
= 10,7 N/mm2
1
0,5 x 0.75 x 370 x 1 = 138.75 N/mm2
10,7 N< 138.75N/mm2; ..[memenuhi persamaan 13.2-4]

- SNI 2002 Persamaan 13.2-5 dan 13.2-6.


Dari persamaan 13.2-5;

= =

Diperoleh :
Ab = 1/4 x 3,14 x 122=113,04 mm2
Tu / n = 32226,16 N
Maka :
ft ((32226,16) / (0,75 x 113,04))
ft 380,12 N
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

Persamaan 13.2-6
1 2 2
f1 = 807 MPa; (baut mutu tinggi).
r2 = 1.5; (baut tanpa ulir pada bidang geser).
f2 = 621 MPa; .(baut mutu tinggi).
Maka:
1 2
380,12 791,01
380,12 621
[memenuhi persamaan 13.2-5 dan 13.2-6].
- Kekuatan Tumpuan Baut; persamaan 13.2-7
Formula desain untuk kuat tumpu adalah:
2.4
1205,24 N 2,4 x 0,75 x 12 x 370 x 10
1205,24 N 79920 N..
[memenuhi persyataran kuat tumpu (SNI 2002 persamaan 13.2-7)].
Karena memenuhi semua persamaan kekuatan yang disyaratkan maka usulan
sambungan baut untuk daerah sambung-2 dapat dipakai.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

5. Merekomendasikan konstruksi sambungan dalam suatu gambar rencana.


Langkah ini akan dilakukan secara tergabung bersama langkah yang sama dari daerah
sambung-1 pada tahap mendokumentasikan hasil perencanaan.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

12.2.3. Mendokumentasi Hasil Perencanaan.


12.2.3.1 Gambar Rencana.
Gambar rencana untuk sambungan ini ditampilkan dalam Gambar 12.2-7.

12.4.3.2. Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis sambungan dinyatakan dalam Platform 12.2-7.


a. Las Sayap Luar :
Las sudut, tt = 10 mm.
Mutu las fy = 240 MPa.
b. Las Sayap Dalam :
Las sudut, tt = 10 mm.
Mutu las fy = 240 MPa.
c. Las Badan :
Las sudut, tt = 10 mm.
Mutu las fy = 240 MPa.
d. Baut :
Baut hitam diameter () = 12 mm.
Mutu las fy = 240 MPa.
e. Pelat Ujung :
Pelat baja 200 x 326 x 10 (mm).
Mutu pelat fy = 240 MPa.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2016-2017 Kelompok : I (SATU)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari__halaman

Gambar 12.2-7 Gambar Rencana Sambungan Puncak Rafter (Tanpa Skala)

Anda mungkin juga menyukai