Anda di halaman 1dari 9

PERHITUNGAN BEBAN ANGIN SESUAI SPGAU SNI 1727-2020

         Beban angin adalah beban vertikal yang mengarah langsung ke bangunan. Pada
permodelan bangunan, beban ini bisa diaplikasikan sebagai beban terpusat pada tiap
kolom namun bisa juga dimodelkan sebagai beban merata pada dinding tanpa massa.
            Pada SNI 1727-2020 pada pasal 27.2 terdapat langkah-langkah untuk menghitung
beban angin SPGAU untuk bangunan gedung tertutup, tertutup sebagian, dan terbuka
dari semua ketinggian. Langkah-langkah tersebut akan diaplikasikan pada perhitungan
kanopi kolam renang koni dibawah ini
Data
 Lokasi bangunan      : Surabaya
 Fungsi bangunan      : bangunan olah raga
 Jumlah Lantai           : 1 Lantai dan rencana pemasangan Atap (kanopi)
 Tinggi Bangunan      : 9 m sampai dengan tribun paling atas
 Panjang Bangunan    : 56 m
 Lebar Bangunan        : 45 m (antar tribun penonton)
 Struktur bangunan    : SRPMK (Beton bertulang) untuk kolom dan balok
 Data Material            :
 Mutu beton (f'c) : 25 Mpa (hasil bacaan hammer test)
 Mutu baja tulangan ulir (fy) : 320 MPa
 Mutu baja tulangan polos (fy) : 240 MPa
Penyelesaian 
 Tentukan Kategori Risiko bangunan gedung, Lihat tabel 1.5-1 --> kagori risiko II
 Tentukan kecepatan angin dasar, V, untuk kategori risiko sesuai yang berlaku;
lihat Buku Peta Angin Indonesia --> V = 32 m/s utk periode 50 tahunan
Dari publikasi ini dapat kita lihat bahwa nilai wind speed adalah 32 m/s untuk periode 50
tahunan dan 40 m/s untuk periode 500 tahunan.
 Tentukan parameter beban angin:
 Faktor arah angin, Kd, lihat pasal 26.6 dan tabel 26.6-1 --> kd = 0,85

 Kategori eksposur, lihat pasal 26.7 --> Kategori eksposur B


 sesuai dengan SNI 2717 pasal 26.7.2. kategori kekasaran permukaan adalah >>> B
 Kategori topografi, Kzt; lihat pasal 26.8 dan tabel 26.8-1 --> Kzt = 1
 (Pasal 26.8.2)

 Faktor elevasi permukaan tanah, Ke; Lihat pasal 26.9 --> Ke = 1


 Faktor efek hembusan angin, G, atau Gf; lihat pasal 26.11 --> untuk suatu
bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh diambil sebesar 0,85
 Klasifikasi ketertutupan; lihat pasal 26.12 -->  Bangunan terbuka sebagian
 Koefisien tekanan internal,GCpi; lihat pasal 26.13 dan tabel 26.13-1 --> -0,18

 Tentukan koefisien eksposur tekanan velositas, Kz atau Kh, lihat tabel 26.10.1 --> Kz
= 0.76
 Tentukan tekanan velositas qz, atau qh persamaan (26.10-1) --> qz = 1,168 kN/m2

Dari persamaan di atas dapat didapat nilai qz sebesar :


= 0.613 x 0.76 x 0.85 x 1 x 32
= 12.672 N/m2 ----> 0.012672 KN/m2 sehingga dipakai qz minimum : 0.77
KN/m2

 Tentukan koefisien tekanan eksternal, Cp atau Cn


 Cp windward     = - 0,9
 Cp leeward        = -0,7
 Cp Sideward     = -0,5

 Hitung tekanan angin, P, pada setiap permukaan bangunan atap lengkung


Berdasarkan pasal 28.3.4 beban angin tidak boleh lebih kecil dari beban angin
minimum 0,77 kN/m2. Jika hasil perhitungan kurang dari besar nilai angin minimum,
maka beban angin dipakai 0,77 kN/m2 yang dikalikan luas dinding bangunan gedung.
Pada atap lengkung kanopi kolam renang karena nilai beban angin dibawah angin
minimum maka beban angin di pakai sebesar 0,77 KN/m2

 Desain beban angin : 0,77 KN/m2 --- 78,52 Kg/m2


Kecepatan angin V(beban angin x 16) = 35,44 m/s -- 79,29 mph

 Selanjutnya semua parameter perhitungan beban angin akan di inputkan kedalam


program SAP2000 untuk mendapatkan gaya-gaya batang akibat angin

Anda mungkin juga menyukai