Anda di halaman 1dari 27

Perhitungan profil kapstang

1.1 Data perencanaan


Jarak antar gording = 1m
Jarak antar portal = 6m
Berat genteng dengan reng usuk (PMI ,78) = 50 kg/m2
Tekanan angin (PMI ’78) = 25 kg/m2
Berat plafon +penggantung = 18 kg/m2
Kemiringan atap = 350

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 21


1.2 area pembebanan kapstang

Balok yang digunakan menggunakan WF 350.175.7. 11


A = 63,14 cm2
Q = 46,6 kg/m
Ix = 13600 cm4
Iy = 984 cm4
Wx = 775 cm3
Wy = 112 cm3
Ix = 14,7 cm
Iy = 3,95 cm

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 22


a. akibat beban mati
 titik P2 – P9, P11 – P18 (tengah)
beban gording = 11 kg/m x 6m = 66kg
beban atap = 50 kg/m2 x 6m x 1m = 300 kg
beban plafon dan penggatung = 18 kg/m2 x 6m x cos 350 = 88,46kg
= 454,46 kg
Beban aksesoris = 10% x 454,46 = 45,446kg
=499,906kg
 titik P1, P19 (tepi)
beban gording = 11 kg/m x 6m x ½ = 33kg
beban atap = 50 kg/m2 x 6m x ½ = 150 kg
beban plafon & penggatung = 18 kg/m2 x 6m x cos 350 x ½ = 44,23kg
= 227,23 kg
Beban aksesoris = 10% x 227,23 = 22,723kg
=249,953kg
 titik P10 (Puncak)
beban bunbungan = 20 kg/m x 6m = 120 kg
beban gording = 11 kg/m x 6m x 2 buah = 132 kg
beban atap = 50kg/m2 x 6m x 1m = 300 kg
beban plafon = 18 kg/m2 x 6m x cos 35o = 88,46 kg
= 521,46 kg
Beban aksesoris = 10% x 521,46 kg = 52,14 kg
= 573,60 kg

b. akibat beban hidup


Menurut PPIUG hal 13 umutuk beban terpusat berasal dari seorang
pekerja dan peralatan minimum 100 kg. untuk antisipasi apabila ada
musibah misalnya kebakaran membutuhkan 2 orang untuk pemadaman
maka diambil beban hidup minimal 150 kg maka beban disetiap titik
gording:
150 𝑘𝑔
P= 18 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 = 8,33

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 23


c. akibat beban angin

Beban angin untuk gedung tertutup dengan atap segitiga dengan kemiringan 30o <
65o Menurut PMI 1970 hal 20 maka,

 koefisien angin tekan = +0,02.α – 0,4


 koefisien angin hisap (Ch) = - 0,4

sedangkan untuk dinding vertikal:

 Di pihak angin (Cp) = +0,9


 Di belakang (Cb) = - 0,4

1). Pembebanan angin pada kapstang

a) Angin tekan (Wt)


K1 = (0,2 x 350 ) – 0,4
= 0,2
Wt = K1 x jarak kapstang x W x jarak gording
= 0,2 x 6,00 mx 30 kg/m2 x 1,00
= 36,00 kg
Gaya diuraikan menurut sumbu X dan Y yaitu:
Wt horisontal = Wt x sin α
= 36,00 x sin 35o
= 20,6 kg

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 24


Wt vertikal = Wt x cos α
= 36,00 x cos 35o
= 29,48 kg
b) Angin hisap (Wh)
K2 = -0,4
Wh = K2 x jarak kapstang x w x jarak gording
= -0,4 x 6 m x 30kg/m2 x 1 m
= -72 kg
Gaya diuraikan menurut sumbu X dan Y yaitu:
Wt horisontal = Wt x sin α
= -72,00 x sin 35o
=- 41,29 kg
Wt vertikal = Wt x cos α
= -72,00 x cos 35o
= -58,97 kg

2.) pembebanan angin pada dinding tertutup penuh

a) Angin tekan (Wt)


K1 = + 0,9
Wt = K1 x jarak kapstang x W
= 0,9 x 6,00 mx 30 kg/m2
= 162 kg/m
b) Angin hisap (Wh)
K2 = -0,4
Wh = K2 x jarak kapstang x W
= -0,4 x 6 m x 30kg/m2 x 1 m
= -72 kg/m
d. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi 1 = Beban mati
Kombinasi 2 = Beban mati + Beban Hidup
Kombinasi 3 = Beban mati + Beban Hidup + Beban angin

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 25


1.3 Proses Analisa Struktur dengan SAP 2000
Analisa SAP 2000 digunakan untuk menghitung M max, N max, dan D max
dengan hasil sebagai berikut:
1) Buka dulu programnya apabila terdapat perintah maka klik OK.
2) Untuk membuat perhitungan baru maka di cari dulu gambar kertas di
sisi pojok kiri atas.

3) Buat model atau ukuran untup atap dengan klik kanan pada layar →
Edit grade data→ isikan data bentang kapstang ke arah sumbu X setelah
menghapus semua data yang ada dimulai dari Nol. Kemudian isikan
lagi data Nol ke arah sumbuY setelah menghapus data yang ada terlebih
dahulu. Yang terakhir yaitu memasukan data ketinggian atap ke arah
sumbu Z dengan menghapus data yang ada terlebih dahulu memasukan
angka nol.

4) Untuk membagi garis menggunakan Edit → Devide Frame →


kemudian isikan jumlah pembaginya.

5) Setelah pembagian jumlah garis maka kita periksa bahan apa yang akan
digunakan dengan Define → Manual → Steel → OK.

6) Define → Frame sections → Add/Wide Flange (untuk baja Tipe


WF) → isikan data baja yang diperoleh dari table baja.

7) Untuk memperjelas beban apa saja yang di masukkan maka isikan kata-
kata dengan mencari Define → Staticloadcases isikan Load (DEAD,
LIVE, WIND) → isikan Type (DEAD,LIVE,WIND) → isikan
Multipler (0,0,0). Add New Load → OK.

8) Mengisikan data Beban mati di mulai beban simpul tepi kemudian


beban simpul tengah dan beban simpul puncak.

9) Setelah semua pembebanan sudah dimasukkan maka semua beban


tersebut harus dikombinasikan dengan cara cari Define → Load
Combinations.

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 26


10) Untuk comb 1 → DEAD Load case diisi dengan 1.

11) Untuk comb 2 → DEAD Load case diisi dengan 1 dan LIVE Load case
diisi dengan 1

12) Untuk comb 3 → DEAD Load case diisi dengan 1, LIVE Load
case diisi dengan 1 dan WIND Load case diisi dengan 1.

13) Untuk comb 4 → DEAD Load case diisi dengan 1, LIVE Load case
diisi dengan 1 dan WIND Load case diisi dengan 1. Dari proses 10-13
ini jangan lupa tanda Use for steel design dicentang, kemudian klik OK.

14) Analisis → set options → XZ Plan → OK.

15) Analisis → RUN → simpan data → OK.

a. Ilustrasi input beban mati

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 27


b. Ilustrasi input beban hidup

c. Ilustrasi beban angin

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 28


Output diagram bidang D (geser), M (Momen), N (aksial)

diagram moment

diagram gaya geser

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 29


Diagram gaya normal

Output tabel:

Momen maksimum (M max):

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 30


Gaya geser maksimum (D max):

Gaya normal maksimum (N max):

Kesimpulan :

 Moment maksimum (M max) = 9456,73 kgm = 945673 kgcm


 Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
 Gaya normal maksimum(N max) = 6000,4 kg

a. Konrol Tegangan :

M max N
σ= 
Wx A

945673 6000,4
σ= 
775 63,14

= 1315,256 kg/cm2 < 1600 (OK)

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 31


b. Kontrol geser
A1 = b x ts
A1 = 175 x 11
= 1925 mm2
a1 = (h- ts) / 2
= (350 – 11) / 2
= 169,5mm
A2 = (h – (ts x 2)) / (2 x tb)
= (350 – (11 x 2)) / (2 x 7)
= 23,43 mm2
a2 = (h – (ts x 2)) / 4
= (350 – (11 x 2)) / 4
= 82 mm
Sehingga : Sx = (A1 x a1) + (A2 x a2)
= (1925 x 169,5) + (23,43 x 82)
= 328208,8 mm3
= 328,21 cm3
Tegangan maksimum = 0,58 x tegangan dasar
= 0,58 x 1600
= 928 kg/cm2
Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
Maka, Tegangan geser yang terjadi adalah:

D.Sx 4199,16 kg x 328,21 kg/cm 2


τ= = 4
= 144,7696 kg/m2 <928 kg/m2 (OK)
tb.Ix 0,7cmx13600cm

c. Kontrol kestabilitas KIP


Menurut PPBBI ’84 hal.42, pada perletakan plat badan diberi pengaku
samping, maka tegangan KIP yang diijinkan dihitung dari:
h/tb < 75L/h > 1,25 x (b/ts)
350 75 𝑥 7505,5 𝑥 7 175
< > 1,25 𝑥 ( 11 )
7 350

50 < 1608,34 > 19,88 (OK)

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 32


𝐿𝑥ℎ
C1 = 𝑏 𝑥 𝑡𝑠
750,56 𝑐𝑚 𝑥 35 𝑐𝑚
= 17,5 𝑐𝑚 𝑥 1,1 𝑐𝑚

= 1364,6 cm

Dari analisis pada struktur kapstang, ditinjau pada batang yang mengalami
moment terbesar menggunakan SAP 2000, didapatkan:
Mkiri = 9456,37 kgm
Mkanan = 5804.82 kgm
M jepit = 9456,37 kgm

𝑀 𝑘𝑖𝑟𝑖 + 𝑀 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
β= 2 𝑥 𝑀 𝑗𝑒𝑝𝑖𝑡
9456,37 + 5804,82
= 2 𝑥 9456,37

= 0.806
C2 = 0,21 x (1 + β ) x (3-2β) x (E/σ)
= 0,21 x (1 + 0,806) x (3 – (2 x 0,86)) x ((2,1x106) / 1600)
= 690,9169 cm
Sehingga C1 > C2 = 1364,6 cm > 690,9169 cm
𝐶2
σ KIP = 𝐶1 x 0,7 x σ
1364,6
= 690,9169 x 0,7 x 1600

= 867,07 kg/cm2 < σ max = 1315,256 kg/cm2 (OK)

d. Kontrol lendutan
Menurut PPBBI ’84 hal.155 batas lendutan maksimum arah vertikal
untuk balok pendukung atap (kapstang) adalah 1/250 L. sehingga lendutan
maksimum yang diijinkan pada struktur kapstang ini adalah:
f maks = 1/250 L = 1/250 x 8,55 = 0,034 m = 3,4 cm = 34 mm
sesuai hasil hitung dari SAP 2000, joint displacement yang terjadi adalah:

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 33


Joint displacement (lendutan) maksimum=U3 = 0,0319 m = 31 mm
f = 31 mm < f maks = 34 mm (OK)
e. Kontrol lipat
 Kontrol lipatan
o Lipat sayap
(PPBBI,1984:47) pasal 2.2 ayat 6, untuk memastikan bahwa stabilitas
batang-batang tekan atau elemen yang dibebani lentur tidak terganggu
oleh bahaya lipat perbandingan antara lebar dan tebal pelat harus
memenuhi :

b r
≤ 10
ts d
Dimana:
 d = tegangan tekan terbasar yang terjadi (harga mutlak 1
 r = 3267 kg/cm2 untukpelat pelat yang tidak diperkuat
175 3267
≤ 10
11 1315,256
15,7 ≤ 15,9 (OK)
o Lipat badan
Sesuai PPBBI ’84 hal 47 Bab 6 ayat 3, bahwa pemeriksaan terhadap
bahaya lipat, keempat sisi badan itu dianggap bersifat sendi. Jika
perbandingan tinggi dan tebal badan lebih kecil dari 60, pemeriksaan
terhadap bahaya lipat dari badan tidak diperlukan.
Perbandingan tinggi dan tebal :

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 34


b 350
= = 50 < 60 (OK)
ts 7
Maka, tidak perlu memeriksa bahaya lipatan dari badan profil.
Jadi, kapstang dengan profil WF 350.175.7.11 aman digunakan

2. perhitungan sambungan pada kapstang


2.1 sambungan balok balok (puncak kapstang)
a. data perhitungan:
 Moment maksimum (M max) = 9456,73 kgm = 945673 kgcm
 Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
 Gaya normal maksimum(N max) = 6000,4 kg

Direncaakan sambungan menggunakan baut. Untuk tebal pelat


penyambung yang dipakai adalah 10 mm dan baut ø25 mm.
a. Perhitungan baut
Tengah
- 2,5d ≤ u ≤ 7d
- 2,5(2,5) ≤ u ≤ 7(2,5)
- 6,25 ≤ u ≤ 17,5
Dipakai jarak u = 8cm dan 10

Tepi
- 1,5d ≤ s ≤ 3d
- 1,5(2,5) ≤ s ≤ 3(2,5)
- 3,75 ≤ s ≤ 7,5
Dipakai jarak s = 4,5cm dan 7 cm

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 35


 Kontrol tegangan tarik baut
Plat penyambung dengan tebal 10 mm, dipakai baut ø 25 mm
N1 = 72 = 49 cm2
N2 = 152 = 225 cm2
N3 = 232 = 529 cm2
N4 = 332 = 1089 cm2
N5 = 432 = 1849 cm2
N6 = 532 = 2809 cm2
N7 = 632 = 3969 cm2
Σy2 = 10519 cm2

𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦1 945673 𝑥 70
N= = = 3146,54 kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 10519

σ tarik baut = N/A baut = 3146,54/0,25 x 3,14 x (2,5)2


= 562,146 kg/cm2 < (0,7 x 1600 kg/cm2)
= 562,146 kg/cm2 < (1120 kg/cm2) (OK)
 Kontrol geser sambungan
Akibat gaya lintang dan gaya normal, kombinasi tegangan geser dan
tegangan tarik yang diijinkan menurut PPBBI’84: 68
𝐷 𝑚𝑎𝑥 4199,16 kg
τ = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 𝑑2 = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 2,52 =855,879 kg/cm2

σi = ( ) 2  1,56( ) 2

= (562,146 ) 2 1,56(855,879) 2

= 1207,78 kg/cm2 ≤ σ ijin = 1600 kg/cm2

Jadi sambungan balok balok menggunakan baut ø 25 mm aman.

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 36


2.2 Sambungan balok-kolom

2.2.1 Sambungan balok-kolom kanan dalam

a. data perhitungan
 Moment maksimum (M max) = 9456,73 kgm = 945673 kgcm
 Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
 Gaya normal maksimum(N max) = 6000,4 kg

Direncanakan sambungan menggunakan baut. Untuk tebal pelat


penyambungan yang dipakai adalah 10mm dan baut ø 25mm.

b. perhitungan baut
tengah
 2,5d ≤ u ≤ 7d
 2,5(2,5)≤ u ≤ 7(2,5)
 6,25 ≤ u ≤ 17,5
Dipakai jarak u = 7cm, 10 cm, 11cm

Tepi

 1,5d ≤ u ≤ 3d
 1,5(2,5) ≤ u ≤ 3(2,5)
 3,75 ≤ u ≤ 7,5
Dipakai jarak u = 4,5cm, 7cm
 Kontrol tegangan tarik baut
Plat penyambung tebal 10mm, dipakai baut ø25 mm
N1 = 72 = 49 cm2
N2 = 172 = 289 cm2
N3 = 282 = 784 cm2
N4 = 382 = 1444 cm2
N5 = 482 = 2304 cm2
N6 = 582 = 3364 cm2
N7 = 682 = 4624 cm2
Σy2 = 12858 cm2

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 37


𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦1 945673 𝑥 68
N1= = = 2511,355kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦2 945673 𝑥 58
N2= = = 2142,038kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦3 945673 𝑥 48
N3= = = 1772,721kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦4 945673 𝑥 38
N4= = = 1403,404kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦5 945673 𝑥 27
N5= = = 997,155kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦6 945673 𝑥 17
N6= = = 627,838kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦7 945673 𝑥 7
N7= = 2 𝑥 12803 = 258,521kg
2 Σ𝑦 2
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦0 945673 𝑥 0
Nbawah= = = 0kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803

σ tarik baut = N/A baut = 2511,355kg /0,25 x 3,14 x (2,5)2


= 562,146 kg/cm2 < (0,7 x 1600 kg/cm2) (OK)
= 562,146 kg/cm2 < (1120 kg/cm2) (OK)
 Kontrol geser sambungan
Akibat gaya lintang dan gaya normal, kombinasi tegangan geser dan
tegangan tarik yang diijinkan menurut PPBBI’84: 68.
𝐷 𝑚𝑎𝑥 4199,16 kg
τ = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 𝑑2 = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 2,52 =855,879 kg/cm2

σi = ( ) 2  1,56( ) 2

= (562,146 ) 2 1,56(855,879) 2

= 1207,78 kg/cm2 ≤ σ ijin = 1600 kg/cm2

Jadi sambungan balok kolom menggunakan baut ø 25 mm aman.

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 38


2.2.2 Sambungan balok-kolom kiri dalam

Direncanakan sambungan menggunakan baut. Untuk tebal pelat


penyambungan yang dipakai adalah 10mm dan baut ø 25mm.

a. perhitungan baut

tengah
 2,5d ≤ u ≤ 7d
 2,5(2,5)≤ u ≤ 7(2,5)
 6,25 ≤ u ≤ 17,5
Dipakai jarak u = 7cm, 10 cm, 11cm

Tepi

 1,5d ≤ u ≤ 3d
 1,5(2,5) ≤ u ≤ 3(2,5)
 3,75 ≤ u ≤ 7,5
Dipakai jarak u = 4,5cm, 7cm

 Kontrol tegangan tarik baut


Plat penyambung tebal 10mm, dipakai baut ø25 mm
N1 = 72 = 49 cm2
N2 = 172 = 289 cm2
N3 = 272 = 729 cm2
N4 = 382 = 1444 cm2
N5 = 482 = 2304 cm2
N6 = 582 = 3364 cm2
N7 = 682 = 4624 cm2
Σy2 = 12803 cm2

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 39


𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦1 945673 𝑥 68
N1= = = 2511,355kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦2 945673 𝑥 58
N2= = = 2142,038kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦3 945673 𝑥 48
N3= = = 1772,721kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦4 945673 𝑥 38
N4= = = 1403,404kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦5 945673 𝑥 27
N5= = = 997,155kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦6 945673 𝑥 17
N6= = = 627,838kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦7 945673 𝑥 7
N7= = 2 𝑥 12803 = 258,521kg
2 Σ𝑦 2
𝑀𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑦0 945673 𝑥 0
Nbawah= = = 0kg
2 Σ𝑦 2 2 𝑥 12803

σ tarik baut = N/A baut = 2511,355kg /0,25 x 3,14 x (2,5)2


= 562,146 kg/cm2< (0,7 x 1600 kg/cm2) (OK)
= 562,146 kg/cm2< (1120 kg/cm2) (OK)
 Kontrol geser sambungan
Akibat gaya lintang dan gaya normal, kombinasi tegangan geser dan
tegangan tarik yang diijinkan menurut PPBBI’84: 68.
𝐷 𝑚𝑎𝑥 4199,16 kg
τ = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 𝑑2 = 0,25 𝑥 3,14 𝑥 2,52 =855,879 kg/cm2

σi = ( ) 2  1,56( ) 2

= (562,146 ) 2 1,56(855,879) 2

= 1207,78 kg/cm2 ≤ σ ijin = 1600 kg/cm2

Jadi sambungan balok kolom menggunakan baut ø 25 mm aman.

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 40


2.3. Perhitungan kolom lantai 2

1. Perhitungan lantai kolom

Penampang kolom yang direncanakan menggunakan profil WF 350.175.7.11

A = 63,14 cm2
Q = 46,6 kg/m
Ix = 13600 cm4
Iy = 984 cm4
Wx = 775 cm3
Wy = 112 cm3
ix = 14,7 cm
iy = 3,95 cm

Data perhitungan sebelumnya didapatkan


 Moment maksimum (M max) = 9456,73 kgm = 945673 kgcm
 Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
 Gaya normal maksimum(N max) = 6000,4 kg
 Kontrol tegangan geser
ℎ−𝑡𝑠 ℎ−𝑡𝑏 ℎ
Sx = b x ts ( )+( )( ts ( 4 )
2 2
35−1,1 35−0,7 35
= 17,5 x 1,1 ( )+( )( )
2 2 4

= 476,35 cm3
τ = 0,58 x 1600 kg/cm2 = 928 kg/cm2
𝐷 𝑥 𝑆𝑥 4199,16 𝑥 476,35
τ= == = 210,112 kg/cm2 < τ maks = 928 kg/cm2 (OK)
𝑡𝑏 𝑥 𝐼𝑥 𝑜,7 𝑥 13600

 Kontrol tegangan
𝑁 𝑀 𝑚𝑎𝑥
σ=𝐴+ 𝑊𝑥
6000,4 945673
= +
63,14 775

= 1315,25 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (OK)

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 41


 Kontrol tekuk kolom
Kelangsingan batang tunggal untuk tumpuan jepit-jepit dicari dengan
persamaan:
Lk = 0,7 x L = 0,7 x 7,00 = 4,90 m = 490 cm
𝐿𝑘 490
λ= = 14,7 = 33,3
𝑖𝑥

sehingga dari PBBBI hal 11 ω didapat= 1,11


(Menurut PPBBI ’84 pasal 1 hal 9)
𝑁
ω 𝐴 < σ dasar
6000,4
1,11 < 1600 kg/cm2
63,14

105,48 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (OK)

 Kontrol tegangan akibat faktor tekuk, gaya aksial, dan momen


(dari buku “konstruksi Baja”, Ir. Oentoeng hal 230)
𝜔𝑥 𝑁 𝑀𝑚𝑎𝑥
σ= +
𝐴 𝑊𝑥
1,11 𝑥 6000,4 945673
= +
63,14 775

= 1325,71 kg/cm < 1600 kg/cm2 (OK)


2

 Kontrol batang kolom

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 42


Ditinjau pada kolom A-B
Mencari panjang tekuk, menurut PPBBI Bab IV pasal 3 untuk ujung kolom
jepit, maka GA= 1
𝐼 𝑥 𝑙 𝐴𝐵 13600 𝑥 7,00
GB= 𝐼𝑥 𝑥 𝑙 𝐵𝐶 = 13600 𝑥 8,55 = 0,818

Dari grafik PPBBI ’84 hal 18 didapat nilai K = 0,76

Lkx = K x LAB = 0,76 x 7,00 = 5,32 m=532cm


λx = Lkx / ix = 532 / 14,7 = 36,19
Dari λx = 36,19 cm , didapat data:
 Faktor tekuk mutu baja Fe310 (tabel PPBBI ’84 hal 11), ωx = 1,089
 Tegangan euler (tabel PPBBI ’84 hal. 36), σ Ex = 1819,27 kg/cm2
 Simpangan δ (tabel 11 PPBBI ’84 hal 40), δ = 0,078 cm

Vx = 4199,16 kg

Mencari nilai e*
𝑊𝑥 775
e* = δ = 0.078 x 63,14 = 0,957 cm
𝐴

mencari nilai θ
5 𝜎 𝑖𝑗𝑖𝑛
θ= 𝑀1 ≥1
𝜎 𝑖𝑗𝑖𝑛 𝐾𝐼𝑃 (8−3 )
𝑀2

𝐿𝑥ℎ 700 𝑥 35
C1 = 𝑏 𝑥 𝑡𝑠 = 17,5 𝑥 1,1 = 1272,727

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 43


𝐸 2100000
C2 = 0,63 x = 0,63 x = 826,875
𝜎 𝑖𝑗𝑖𝑛 1600

𝐶2 826,875
σ ijin KIP = 𝐶1 x 0,7 σ ijin = 1272,727 x 0,7 x 1600 = 727,65 kg/cm2

hasil perhitungan moment di ujung kolom, didapatkan:

M1 = 829380 kgcm dan M2 = 659023 kgcm

5 𝑥 1600
θ= 829380 = 1,14 ≥ 1 (OK)  profil tidak berubah bentuk
727,65 x (8−3 x ( )
659023

Mencari β = (M atas + M bawah) / 2 x Mjepit

= (829380 + 659023) / 2 x 829380

= 0,89

C3 = 0,21 x (1+β) x (3-2β) x E/σ

= 0,21 x (1 + 0,89) x (3 – 2 x 0,89) x 2100000/1600

= 635,53

nx = (A x σEx)/Vx

= (63,14 x 1819,27)/ 4199,16

= 27,35

Menurut PPBBI ’84, ayat 1 hal 38, maka kontrolnya sebagai berikut:

𝑁 𝑛𝑥 𝑉𝑥 𝑒𝑥 𝑛𝑥 𝑀
1. ωx x 𝐴 + 𝑛 x + 0,85 x θ x 𝑛 x 𝑊𝑥
𝑥 −1 𝑊𝑥 𝑥 +1 𝑥

6000,4 27,35 4199,16 𝑥 0,957 27,35 945673


1,089 x + 27,35−1 x + 0,85 x 1,14 x 27,35+1 x
63,14 775 775

1249,562 kg/ cm2 ≤ σ dasar = 1600 kg/cm2 (OK)


𝑁 𝑀 𝑚𝑎𝑥 6000,4 945673
2. +θ ≤ σ dasar  +1,3 ≤ 1600 kg/cm2
𝐴 𝑊𝑥 63.14 775

1403,257 kg/cm2 ≤ 1600 kg/cm2 (OK)

Jadi, kolom dengan profil WF 350x175x7x11 aman digunakan

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 44


3.2 Perhitungan sambungan dasar kolom

Penampang kolom yang direncanakan menggunakan profil WF 350.175.7.11

A = 63,14 cm2
Q = 46,6 kg/m
Ix = 13600 cm4
Iy = 984 cm4
Wx = 775 cm3
Wy = 112 cm3
ix = 14,7 cm
iy = 3,95 cm

Data perhitungan sebelumnya didapatkan

 Moment maksimum (M max) = 9456,73 kgm = 945673 kgcm


 Gaya geser maksimum (D max) = 4199,16 kg
 Gaya normal maksimum(N max) = 6000,4 kg

Direncanakan dimensi pelat kaki kolom adalah 35/70 cm

𝑃 𝑀
σd = − 𝐴 ± 𝑊

4199,16 945673
σmin (tarik) = − 40 𝑥 60 − 1 = 37,65 kg/cm2 < fc’=210 kg/cm2
𝑥 40 𝑥 602
6

4199,16 945673
σmax (tekan) = − 40 𝑥 60 + 1 = - 41,15 kg/cm2 < fc’=210 kg/cm2
𝑥 40 𝑥 602
6

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 45


3𝑥𝜎 3 𝑥 41,15
s = √𝜎 𝑖𝑗𝑖𝑛 = √ = 0,27 cm (1cm)
1600

sehingga menggunakan plendes (pelat landas) 35 cm x 70 cm x 1 cm

Direncanakan menggunakan baut angkur ø 19 mm

Luas tulangan baut (A) = 283,385 mm2

Kekuatan setiap baut angkur:

P total = ½ A pelat.σmin = ½ x 40 x 60 x 6,8 = 8160 kg

P baut = A x σijin = 2,83 cm2 x 1600 = 4528 kg

Jumlah baut pada angkur:


8160
n = 4528 = 1,8  3 buah angkur di setiap sisinya

syarat perletakan baut angkur

Tengah

 2,5d ≤ u ≤ 7d
 2,5(1,9) ≤ u ≤ 7(1,9)
 4,75 ≤ u ≤ 13,3
Dipakai jarak u = 13 cm
Tepi
 1,5d ≤ u ≤ 3d
 1,5(1,9) ≤ u ≤ 3(1,9)
 2,85 ≤ u ≤ 5,7
Dipakai jarak u = 5 cm

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 46


Perletakan 3 baut angkur disetiap sisi dengan ukuran ø19mm.
0,02 𝑥 𝐴 𝑥 𝑓𝑦 0,02 𝑥283,385 𝑥 250
Ibd = = = 309,2 mm
√𝑓𝑐 √21

Syarat tidak kurang dari S = 0,06 x ø baut angkur x fy

Panjang angkur = 0,06 x 19 x 250 = 285 mm  300mm

Jadi, sambungan dengan menggunakan plendes 350.700.10 dengan


angkur ø19mm-300 aman digunanakan dan struktur kapstang sudah selesai
dan aman.

AHMAD ANDI NURFAJAR (120521428980) 47

Anda mungkin juga menyukai