Anda di halaman 1dari 57

PRELIMINARY ELEMEN BALOK

L= 1050 cm

1 390
hmin = x L x ( + 0.4 )
12 700

1
= x 1050 x 0.96
12

= 84 cm ,h= 85 cm
2
bmin = x hmin
3
2
= x 85
3

= 57 cm ,b= 55 cm

Jadi, dimensi balok induk yang digunakan


ukuran 55 / 85 cm2
PRELIMINARY ELEMEN KOLOM
hkolom = 480 cm
Lbalok = 825 cm
EIkolom EIbalok

Hkolom Lbalok
1 1
bk . (hk)3 bb . (hb)3
12 = 12
480 825
direncanakan bk = 0,5 hk
3
1 0,5 hk (hk)3 1 35 50
12 = 12
480 825
0,5 * hk4 = 5090909.09 cm4
hk = 47.50 cm
= 70 cm

Jadi, digunakan dimensi kolom 70 / 70


PRELIMINARY ELEMEN PELAT
LANTAI
MODIFIKASI DESAIN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG PERKULIAHAN DI MALANG DENGAN
MENGGUNAKAN HIGH DAMPING RUBBER
BEARINGS (HDRB) BASE ISOLATION
(PERHITUNGAN STRUKTURAL)
TUGAS AKHIR TERAPAN – VC181819
MUHAMMAD WILDAN AZIZ ( 10111510000063 )
Dosen pembimbing 1 Dosen pembimbing 2
Dr. Eng. YUYUN TAJUNNISA, S.T., M.T. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO, MS
NIP. 19780201 200604 2 002 NIP. 19600105 198603 1 003
ELEMEN PELAT LANTAI
TUGAS AKHIR TERAPAN – VC181819
MUHAMMAD WILDAN AZIZ ( 10111510000063 )
ELEMEN PELAT LANTAI
• Perhitungan struktur modifikasi pada elemen plat lantai yang dikelilingi
oleh balok. Plat lantai akan digunakan pada lantai sloof hingga lantai
atap. Pembebanan pelat dibagi berdasarkan beban yang diterima
oleh tiap lantai berdasarkan fungsi ruang dari lantai tersebut. Mutu
bahan yang digunakan untuk perencanaan pelat sesuai dengan
preliminary desain sebagai berikut :
• Mutu Beton : 24,9 MPa
• Mutu baja tulangan (fy) : 390 MPa (>Ø12)
• Mutu baja tulangan (fy) : 240 MPa (<Ø12)
• Tebal plat lantai sloof hingga atap : 120 mm
ELEMEN PELAT LANTAI
ELEMEN PELAT LANTAI
• Gaya dalam yang akan dihitung sebagai dasaran kebutuhan tulangan
pada pelat akan diambil momen yang terbesar dan momen yang terjadi
dari analisis menggunakan SAP 2000. Diambil momen 1-1 untuk arah X dan
momen 2-2 untuk arah Y sebagai berikut:
Momen 1-1 Momen 2-2
(N.mm) (N.mm)
Tumpu 524191.8 291681.44
an
Lapang 2224902.25 1169289
an
ELEMEN PELAT LANTAI
ELEMEN PELAT LANTAI
ELEMEN PELAT LANTAI
ELEMEN PELAT LANTAI
ELEMEN PELAT LANTAI
• PERHITUNGAN TULANGAN SUSUT
• Mengacu pada SNI 2847-2013 pasal 7.12.2.1, tulangan susut dapat
direncanakan sebesar dengan nilai 𝜌 = 0,002 pada kategori pelat/slab
dengan menggunakan batang tulangan ulir mutu 280 atau 350. Berikut
merupakan hasil perhitungan tulangan susut :
As perlu As use
Cek Dipakai Tulangan
mm2 mm2
Arah x 240 251 OK Ø 8 - 200
Arah y 240 251 OK Ø 8 - 200
ELEMEN BALOK
TUGAS AKHIR TERAPAN – VC181819
MUHAMMAD WILDAN AZIZ ( 10111510000063 )
ELEMEN BALOK
• Dari program bantu SAP2000, untuk gaya paling besar yang terjadi pada B1
500-850 terdapat pada frame 55 dengan data perencanaan dan hasil
perhitungan adalah sebagai berikut.
• Analisa Struktur Gaya Dalam B1 500-850
• Hasil perhitungan gaya dalam terbesar pada balok dengan menggunakan
program bantu SAP2000 diakibatkan oleh gaya kombinasi 1,2D + 1L + 1EQ-X
+ 1EQ-Y + 1,2SD sebagai berikut :
ELEMEN BALOK
ELEMEN BALOK
ELEMEN BALOK
Nilai
Gaya Wilayah Ket.
Gaya

T. Kanan -113767.85 Kg.m


Tarik T. Kiri -98350.73 Kg.m
Lapanga
55356.4 Kg.m
n
Momen
T. Kanan -9363.47 Kg.m
Tekan T. Kiri -2345.99 Kg.m
Lapanga
54081.12 Kg.m
n
T. Kiri -44992.11 Kg
Geser T. Kanan 54115.91 Kg
Lapangan -15381.68 Kg
T. Kiri -21822.74 Kg
Aksial T. Kanan -21294.26 Kg
Lapangan -11673.04 Kg
T. Kiri 15206.18 Kg.m
Torsi T. Kanan -14881.6 Kg.m
Lapangan 4283.87 Kg.m
ELEMEN KOLOM
TUGAS AKHIR TERAPAN – VC181819
MUHAMMAD WILDAN AZIZ ( 10111510000063 )
P V2 V3
No Kombinasi
Kg Kg Kg
563
1 1,4 D + 1,4 SD -269686.6 2771.79 5.33
539
2 1 D + 1 L + 1 SD -229002.9 2058.78 5.4
1,2 D + 1,6 L + 701
3 0,5 R + 1,2 SD -288928.6 2501.63 8.46
1,2 D + 1,6 L + 701
4 0,5 Lr + 1,2 SD -288922.9 2501.62 8.43
-
1,2 D + 1 L + 1 EQ-X + 140
5 0,3 EQ-Y + 1,2 SD -317339.5 1167.5 02
-
1,2 D + 1 L + 1 EQ-Y + 80.7
6 0,3 EQ-X + 1,2 SD -311921.4 -602.19 1
-
0,9 D + 1 EQ-X + 165
7 0,3 EQ-Y + 0,9 SD -223619.8 495.05 77
-
0,9 D + 1 EQ-Y + 265
8 0,3 EQ-X + 0,9 SD -218141.8 -1274.64 5.4
483
9 1,2 D + 1 SD -231159.9 2375.82 0.28
701
10 1,2 D + 1,6 L + 1,2 SD -288743.4 2501.41 7.64
-
147
11 1D + 1SD + 1L + 1EQ-X -269462.6 1652.33 32
515
12 1D + 1SD + 1L + 1EQ-Y -261636.9 -875.79 5.51
T M2 M3
No Kombinasi
Kg.m Kg.m Kg.m
1 1,4 D + 1,4 SD 87.08 9821.13 2911.74
2 1 D + 1 L + 1 SD 30.67 9479.3 1498
1,2 D + 1,6 L +
3 0,5 R + 1,2 SD 24.19 12353.3 1562.85
1,2 D + 1,6 L +
4 0,5 Lr + 1,2 SD 24.19 12353.26 1462.83
1,2 D + 1 L + 1 EQ-X +
5 0,3 EQ-Y + 1,2 SD -750.63 -27599.77 -2977.66
-
1,2 D + 1 L + 1 EQ-Y + 10737.9
6 0,3 EQ-X + 1,2 SD -287.59 -1035.19 4
0,9 D + 1 EQ-X +
7 0,3 EQ-Y + 0,9 SD -737.76 -32162.95 -3018.13
-
0,9 D + 1 EQ-Y + 10778.4
8 0,3 EQ-X + 0,9 SD -274.71 -5598.37 1
9 1,2 D + 1 SD 74.64 8418.11 2495.77
10 1,2 D + 1,6 L + 1,2 SD 24.19 12351.95 1562.22
11 1D + 1SD + 1L + 1EQ-X -732.55 -28875.59 294.92
12 1D + 1SD + 1L + 1EQ-Y -71.06 9073.82 -10791.2
ELEMEN KOLOM
• Mengacu pada SNI 2847-2013 pasal 21.6.3.1. luas tulangan longitudinal
penahan lentur tidak kurang dari 0,01 Ag atau lebih dari 0,06 Ag. K2 600-600
pada frame 815 akan direncanakan dipasang tulangan 20 D22. Perhitungan
penulangan kolom akan dilakukan dengan menggunakan program bantu
pcaColumn serta berdasarkan beberapa beban terbesar, yaitu :
• 1,2 D + 1 L + 1 EQ-X + 0,3 EQ-Y + 1,2 SD
• 1,2 D + 1 L + 1 EQ-Y + 0,3 EQ-X + 1,2 SD
• 1,2 D + 1,6 L + 0,5 R + 1,2 SD
• Dari hasil analisa perhitungan kapasitas dari K2 600-600 dengan tulangan 20 D22
melebihi dari pada beban yang ada pada kolom. Dengan safety factor terhadap
momen ultimate (fMn/Mu) sebagai berikut :
• 1,2 D + 1 L + 1 EQ-X + 0,3 EQ-Y + 1,2 SD = 1,218
• 1,2 D + 1 L + 1 EQ-Y + 0,3 EQ-X + 1,2 SD = 2,112
• 1,2 D + 1,6 L + 0,5 R + 1,2 SD = 4,018
• KONTROL RASIO TULANGAN
• Mengacu pada SNI 2847-2013 pasal 21.6.3.1. luas tulangan longitudinal penahan
lentur tidak kurang dari 0,01 Ag atau lebih dari 0,06 Ag.
• Rasio tulangan terpasang = 2,15% = 0,0215
• Maka, 𝜌min = 0.01 < 𝜌pakai = 0.0215 < 𝜌maks = 0.06 (OK)
ELEMEN PONDASI (PILECAP)
TUGAS AKHIR TERAPAN – VC181819
MUHAMMAD WILDAN AZIZ ( 10111510000063 )
ELEMEN PILECAP
Mencari Daya Dukung Pada Ujung Tiang
Harga N rata-rata pada jarak 4D dari ujung tiang :
4D = 4 x 0,6 = 2,4 m (jadi diambil 3 m rata-rata SPT diatas)
N2=44 + 52 +54 + 604=52,5
N=N1+N22=60+52,52=56
Panjang ekivalen dari penetrasi didapatkan melalui grafik N-SPT sebagai berikut :
Gambar 73 Panjang Ekivalen Penetrasi
Untuk mencari panjang ekivalen dari penetrasi makaA1akan digunakan persamaan luas segitiga antara A1 dan A2.
Tinggi segitiga diambil dari selisih total antar titik N-SPT, sedangkan untuk lebar diambil dari selisih N-SPT.
Tinggi (A1) =3m
Lebar (A1) = 16
A2
Lebar (A2) = 23
A1=A2
TA1 . LA12= TA2 . LA22
3 . 162= TA2 . 232
TA2=2,087 m
Maka total dari panjang ekivalen TA1 + TA2 = 5,087 m
Oleh karena itu nilai dari l/d = 5087 / 600 = 8,47
Dari grafik l/d didapati bahwa nilai qd / N = 26,96
NO X X2 Y Y2
1 -0.9 0.81 0 0
2 0.9 0.81 0 0
Σ X2 1,62 Σ Y2 0
•Geser Pons satu arah akibat kolom

Gambar 75 Bidang Kritis Geser Satu Arah Akibat Kolom


Apabila digunakan tulangan D25 untuk tulangan lentur:
d = h – t – diameter tul. poer / 2
d = 900 mm – 75 mm – 25 mm / 2d = 812,5 mm (Arah X )
d = h – t – diameter tul. poer – diameter tul. poer / 2
d = 900 mm – 75 mm – 25 mm – 25 mm / 2
d = 787,5 mm (Arah Y )
Didapatkan dari program bantu SAP 2000, beban terpusat terbesar kolom as 1-B’ akibat beban layan (beban envelope):
Beban aksial kolom = 197,8 ton
Luas pile cap = 3 m x 1,5 m = 4,5 m2.
Qu = Pub.h=197,8 ton3 m . 1,5 m=43,955tonm2= 0,44 N/mm2
Gaya geser yang terjadi pada poer, Vu (arah x)
Vu = Qu x b x Lx’
L’x = (0,5 . bpoer) – (0,5 . bkolom) – d
= (0,5 . 3000 mm) – (0,5 . 1300 mm) – 812,5 mm
= 37,5 mm
Vux = 0,44 x 3000 x 37,5
= 49449.75 N
Gaya geser yang mampu dipikul beton, Vc (arah x)
Vc = 0,17.fc'.b.d
= 0,17.24,9.3000 mm . 812,5 mm
= 2067727098 N
Φ Vc = 1550795323 N > Vu = 49449.75 N (memenuhi)

Gaya geser yang terjadi pada poer, Vu (arah y)


Vu = Qu x b x Ly’
L’y = (0,5 . bpoer) – (0,5 . bkolom) – d
= (0,5 . 1500 mm) – (0,5 . 1300 mm) – 787,5 mm
= -687,5 mm

Dalam kontrol geser pons satu arah didapati bahwa nilai lengan pilecap pada arah Y adalah negative, dengan demikian geser
pons satu arah pada arah-Y pilecap tidak ada.
•Geser Pons Dua Arah Akibat Kolom Dan Tiang Pancang

Gambar 76 Bidang Kritis Geser Dua Arah Akibat Gambar 77 Bidang Kritis Geser Dua Arah Akibat Tiang
Kolom Pancang
Menghitung gaya geser dua arah yang terjadi pada Geser Dua Arah Akibat Tiang Pancang
poer, Vu : Diketahui beban terpusat terbesar tiang pancang yakni :
At = (bpoer . hpoer) – [(bkolom + d) x (hkolom + d)] Pu = 197,799 ton
= (3000 mm . 1500 mm) – [(1300 mm + 812,5 mm) x Qu = Pub.h = 197,7993 . 1,5 = 43,955 ton/m2 = 0,44
(1300 mm + 787,5 mm)] N/mm2
= 90156.25 mm2 Menghitung gaya geser dua arah yag terjadi di pile cap
Vu = Qu . At
= 0,44 N/mm2 . 90156.25 mm2 At = Ag pile cap - (n x A pancang )
= 39628.48021 N At = 4,5 - ( 2 x 157100 )
= 39.6284802 kN At = 4499999.435 mm2
Vu = Qu x At
Vu = 0,44 x 4499999.435
Vu = 1977989.751 N
Vu = 1977.98975 kN
Maka untuk nilai Vu yang dipakai adalah yang terbesar
diantara Vu akibat kolom dan Vu akibat tiang pancang,
diambil Vu sebesar = 1977.98975 kN.
Perencanaan Tulangan Lentur Pile Cap
Pada perencanaan tulangan lentur pada pilecap, nantinya pilecap diasumsikan sebagai balok kantilever dengan perletakan jepit pad
kolom yang dibebeani oleh reaksi tiang pancang dan
berat sendiri pilecap.
Diketahui:
b pilecap = 3000 mm
h pilecap = 1500 mm
t pilecap = 900 mm
Selimut beton = 75 mm
Diameter tulangan lentur = 25 mm
dx = 900 mm – 75 mm – 25mm / 2 = 812,5 mm
dy = 900 mm – 75 mm – 25 mm – 25 mm / 2 = 787,5 mm

Anda mungkin juga menyukai