Anda di halaman 1dari 8

PERHITUNGAN CNP 100.50.20.

2,3

A Data Perencanaan
• Panjang Bentang = 0.95 m = 950 mm
Reaksi Perletakan (RA) = 1.62 kNm = 162 kgm
Reaksi Perletakan (RB) = 1.62 kNm = 162 kgm
Kombinasi pembebanan = 0.9DL + 1.0 WL
• Aksial Max Pu = 4.87 kN (RSAP 2022)
• Momen Max M₃₋₃ = 1.54 kNm (RSAP 2022)
• Momen Max M₂₋₂ = 0.0000 kNm (RSAP 2022)
• Geser Max V₂₋₂ = 1.62 kN (RSAP 2022)
• Mutu Baja = BJ37
◦ Fu = 370 Mpa
◦ Fy = 240 Mpa
Data Profil Balok CNP 100.50.20.3,2 (Gunung Garuda Steel)
h = 100 mm Ix = 1.06E+02 cm⁴
bf = 50 mm Iy = 2.40E+01 cm⁴
tw = 3.2 mm rx = 3.9 cm
tf = 20 mm ry = 1.87 cm
r = 39 mm Sx = 4.24E+00 cm³
Ag = 7.007 cm² Sy = 0.960 cm³
BJ = 7850 kg/m³ Zx = 21300 mm³
E = 200000 Mpa Zy = 7800 mm³

Perhitungan Beban Mati Tambahan


Dinding = 250 kg/m2 x bentang
= 250 kg/m2 x 0.95 x 2 = 475 kg
Kaca = 10 kg/m2 x bentang
= 10 kg/m2 x 2 x 3.85 = 77 kg
Total = 552 kg
Beban Angin = 165 kg

Kombinasi Pembebanan
0.9 D + 1.0 WL

Sketsa Skenario Pembebanan

CNP 100x50x20x3,2

W: 165 KG
Beban angin Beban Mati Tambahan

DL2: 552 KG

33
B Kontrol Kapasitas Tarik
1. Cek kelangsingan batang
Berdasarkan SNI 1729-2020 Pasal D1 , yaitu tidak ada batas kelangsingan maksimum untuk
komponen struktur yang mengalami tarik. Namun rasio kelangsingan L/r lebih baik tidak lebih dari
300. Saran ini tidak berlaku pada batang berpenampang bundar atau gantungan yang mengalami
gaya tarik.
L
< 300
r
950
< 300
39
24.36 < 300 (OKE)

2. Kontrol kekuatan tarik


Berdasarkan SNI 1729-2020 Pasal D1 , kekuatan tarik desain, ØPn komponen struktur tarik harus
merupakan nilai terendah yang diperoleh sesuai dengan keadaan batas leleh tarik pada penampang
bruto dan keruntuhan tarik pada penampang neto.

• Untuk keadaan leleh tarik pada penampang bruto


Pn = Fy × Ag
= 240 × 700.7
= 168168 kN
= 168 kN

∅𝑃n = 0.9 × Pn
= 0.9 × 168
= 151.3512 kN

• Untuk keadaan keruntuhan tarik pada penampang bruto


Pn = Fu × Ae
= 370 × 700.7
= 259259 kN
= 259 kN

∅𝑃n = 0.75 × Pn
= 0.75 × 259
= 194.44425 kN
Maka untuk kuat tekan nominal batang, diambil nilai yang paling kecil,
sehingga didapatkan :
∅𝑃n = 194 kN
Pu = 4.870 kN

Pu
≤ 1
∅𝑃n
4.870
≤ 1
194
0.025 ≤ 1 (OKE)

34
C Kontrol Kapasitas Lentur
Pengecekan rasio tebal terhadap lebar untuk komponen struktur berdasarkan SNI 1729-2020 Tabel
B4.1b , yaitu sebagai berikut :
• Komponen Sayap
𝑏
λ =
2 𝑡𝑓
= 1.25
𝐸
λp = 0,38
𝑓𝑦

= 10.97
𝐸
λr = 1,0
𝑓𝑦

= 28.87

Karena nilai 𝜆 < 𝜆𝑝, maka penampang sayap WF ini (KOMPAK)

• Komponen Badan

λ =
𝑡𝑤
= 31.25
𝐸
λp = 3,76
𝑓𝑦

= 108.54
𝐸
λr = 5,7
𝑓𝑦

= 164.54

Karena nilai 𝜆 < 𝜆𝑝, maka penampang badan WF ini (KOMPAK)

Untuk profil WF dengan badan dan sayap kompak, maka untuk perhitungan momen nominal profil
diambil nilai yang terkecil berdasarkan SNI 1729-2020 pasal F2 , yaitu sebagai berikut:
• Momen nominal akibat pelelehan
Mnx = Mp = fy x Zx
= 240 x 21300
= 5112000 Nmm
= 5.112 kNm

Mny = Mp = fy x Zy
= 240 x 7800
= 1872000 Nmm
= 1.872 kNm

35
• Momen nominal akibat tekuk torsi lateral
Lb = 950 mm
𝐸
Lp = 1,76 𝑟𝑦 (OKE)
𝑓𝑦

= 950.088 mm

Jika 𝐿𝑏 > 𝐿𝑝, maka momen nominal akibat tekuk torsi lateral tidak diabaikan.

Karena Lb > Lp, maka diperlukan perhitungan Lr berdasarkan (SNI 1729-2020 Pers F2-6)

𝐸 𝐽𝑐 𝐽𝑐 2 0.7 𝑓𝑦 2
Lr = 1.95 𝑟𝑡𝑠 0.7 𝑓𝑦 𝑆𝑥 .ℎ𝑜
+ 𝑆𝑥.ℎ𝑜
+ 6.76 𝐸

ho = h -2 (tf / 2)
= 80 mm

Iy x ho²
Cw =
4
= 3.84E+08 mm⁶

ℎ𝑜 𝐼𝑦
c =
2 𝐶𝑤
= 1 mm
𝑏𝑓
rts =
1 ℎ 𝑡𝑤
12 + 1 +
6 𝑏𝑓 𝑡𝑓
= 13.839 mm

2 bf tf ² + ( h- tf ) tw³
J =
3
4
= 14207.14667 mm

𝐸 𝐽𝑐 𝐽𝑐 2 0.7 𝑓𝑦 2
Lr = 1.95 𝑟𝑡𝑠 0.7 𝑓𝑦 𝑆𝑥 .ℎ𝑜
+ 𝑆𝑥.ℎ𝑜
+ 6.76 𝐸

= 32126.5889 √ 0.041884277 + √ 0.0017543 + 4.77E-06

= 32126.5889 √ 0.041884277 + 0.0419412

= 9301.491 mm
Lp < Lb < Lr
950.088 < 950 < 9301.491

Maka kekuatan lentur nominal, Mn keadaan batas dari tekuk torsi lateral
dapat dihitung sesuai (SNI 1729-2020 Pers F2-2)

36
Mn = 𝐿𝑏−𝐿𝑝
Cb 𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − 0.7 𝑓𝑦 𝑆𝑥) 𝐿𝑟−𝐿𝑝
= 1.14 x ( 5112000 - 4399680 x -1.05E-05 )
= 1.14 x ( 5112000 - -46.150934 )
= 1.14 x ( 5112046.15 )
= 5827732.612 Nmm
= 5.827732612 kNm

Cb = 1.14 (AISC-2005, 13 th Edition, Steel Construction Manual)

Mn < Mp
5827733 > 5112000
Sesuai dengan SNI 1729-2020 Pasal F2 , Mn diambil dari nilai terkecil antara Mn akibat
pelelehan dan Mn akibat tekuk torsi-lateral.
Mn = 5112000 Nmm
= 5.112000 kNm

Kontrol Lentur
Mu ≤ Ø Mn
1.5400 ≤ 4.6008 (OKE)

D Kontrol Kapasitas Geser


Kekuatan geser nominal, dari komponen struktur WF ditentukan menggunakan SNI 1729-2020
pasal G2 . Sesuai dengan keadaan batas dari pelelehan geser dan tekuk geser, harus ditentukan
sebagai berikut:
Vn = 0,6 x fy x Aw x Cv

Dimana 𝐶𝑣 = 1, maka:
Vn = 0,6 x fy x (tf x d) x Cv
Vn = 3E+05 N
Vn = 288 kN
∅Vn = 1,0 x Vn
∅Vn = 288 kN
Vu = 1.620 kN
∅Vn > Vu
288 > 1.62 (OKE)

E Kombinasi Aksial dan Lentur (PMM)


Bila kekuatan aksial perlu , adalah lebih dari atau sama dengan 20% dari kekuatan aksial yang
tersedia , interaksi dari gaya lentur dan aksial untuk penampang WF harus ditentukan oleh SNI 1729-
2020 Pasal H1.1 sebagai berikut:

Cek rasio aksial balok


Pu < 0.2
∅𝑃n
4.870 < 0.2
194
0.025 < 0.2 (OKE)

37
Maka digunakan persamaan H1-1b
Kombinasi aksial lentur sebagai berikut:
Pu Mux Muy
+ +
2 x ∅𝑃n ØMnx ØMny
4.870 1.5 0.0000
+ + = 0.347 ≤ 1 (OKE)
388.8885 4.601 1.6848

Berdasarkan kombinasi PMM diatas didapatkan bahwa kapasitas balok masih memenuhi untuk
menahan gaya aksial dan lentur yang terjadi akibat kombinasi maksimum

F Kontrol Lendutan
Lendutan ijin
L
∆ijin = mm
240
950
∆ijin = mm
240
= 3.958 mm
Lendutan terjadi akibat 1D+1L
∆ = 0.100000 mm = 0.010 cm
(RSAP 2022)

Syarat lendutan
∆ < ∆ijin
0.100000 < 3.958 (OKE)
Lendutan balok sudah memenuhi

Sehingga, profil CNP 100.50.20.3,2 Aman digunakan

38
Properties: Member no. 1
Nodes X Z [m]
1 0.0 0.0
2 0.0 -0.95
Length=0.95 [m]

Member type: Simple member


Section: CNP 100.50.20.3,2
Material: BJ-37

Member name: Simple member_1


List of members: 1

Additional attributes:
Gamma angle=0.0

Section properties:
CNP 100.50.20.3,2

HY=50, HZ=140 [mm]


AX=2320 [mm2]
IX=200564, IY=7533333, IZ=567991 [mm4]

Material properties:

E=200000.00 (MPa) NI=0.30 G=80000.00 (MPa)


Specific weight (unit weight)=7850.00 (kgf/m3) Re=240.00 (MPa) LX=0.00 (1/°C)

Results:Member no. 1
Case 4 C1 = 0,9 DL + 1,0 WL
Displacements [cm]:
1 UX=0.0 UZ=0.0
2 UX=0.0 UZ=0.0
Maximum deflections [cm]:
UX=-0.0 UZ=-0.0
at point X=0.50 X=0.40

-100.00 MY (kgfm)
-0.00

100.00

200.00
Length (m)
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00
FZ (kgf)

Length (m)
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00
-480.00 FX (kgf)
-490.00
-500.00
-510.00
-520.00
Length (m)
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00
Member no. 1 CNP 100.50.20.3,2 Length=0.95 (m) Case 4 C1 = 0,9 DL + 1,0 WL

Fx (kgf) Fz (kgf) My (kgf*m)


MAX for member 1 -496.80 -165.00 156.75
at point: 0.95 0.0 0.0
MIN for member 1 -512.37 -165.00 -0.00
at point: 0.0 0.0 0.95

Code verification according to ANSI/AISC 360-16


Section: CNP 100.50.20.3,2
Member type: Simple member
Material: BJ-37 Re=240.00 (MPa)

Symbol Ax, Iy, Iz ... Unit Description


Ratio:
RAT 0.06 Efficiency ratio
4 C1 = 0,9 DL + 1,0 WL (1+2)*0.90+3*1.00 Governing load
case - ULS
x = 0.00 L = 0.00 m Point
Other
Lambda y 16.67 Slenderness ratio
Lambda z 60.72 Slenderness ratio

Anda mungkin juga menyukai