Anda di halaman 1dari 63

Struktur Baja II

Emi Maulani, ST., MT


Pelat Girder

Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat :
• Memahami perilaku suatu balok pelat berdinding
penuh, termasuk perilaku lentur, geser, aksi medan
Tarik serta pengaku vertikalnya
• Melakukan analisis dan desain suatu komponen
struktur lentur bentang Panjang dengan
menggunakan pelat girder.
PELAT GIRDER
• Balok pelat berdinding penuh atau pelat girder
adalah suatu balok besar yang dibuat dari
susunan elemen elemen pelat yang disatukan
dengan alat penyambung.
• Plate girder dibuat untuk mencapai penataan
bahan yang lebih efisien dibandingkan dengan
balok profil pabrikasi (balok tempa/rolled
beam)
Pada dasarnya, balok pelat berdinding penuh
merupakan sebuah balok yang tinggi. Batasan
yang digunakan bagi sebuah balok seperti
dibahas dalam bab tekuk torsi lateral
• Bentuk box seperti gambar (f) memiliki kekakuan puntir yang besar, maka sangat cocok
digunakan untuk jembatan di tikungan.
• Alat penyambung plate girder sekarang banyak menggunakan sambungan las, tetapi
masih ada juga yang menggunakan sambungan baut di lapangan.
• Untuk jembatan jalan raya dengan bentang > 24 m, penggunaan plate girder akan lebih
ekonomis. (24 – 46 m)
• Untuk jembatan KA / beban berat, plate girder umumnya digunakan untuk bentang 15 –
40 m.
• Dengan perkuatan di beberapa bagian, plate girder untuk bentang jembatan sampai
dengan 200 m
• Untuk efisiensi, pada plate girder dimungkinkan untuk membuat variasi penampang di
sepanjang bentang. Untuk daerah yang dominan gaya geser, maka penampang plate
girder dapat dibuat dengan ketebalan pelat sayap tipis dan pelat badan tebal.
Sedangkan untuk daerah yang dominan momen maka plate girder dapat dibuat dengan
pelat sayap tebal dan pelat badan tipis.
• Selain memvariasikan bentuk penampang, plate girder juga memungkinkan variasi mutu
pelat pembentuk sayap dan badan. Untuk daerah dominan geser maka mutu pelat
badan dibuat lebih tinggi dibandingkan mutu pelat sayap. Sedangkan untuk daerah
momen maka mutu pelat sayap lebih tinggi dibandingkan mutu pelat badan. Hal ini
disebut “Hybrid Girder”
• Penampang plate girder menahan beban kombinasi dari gaya
geser dan momen lentur
• Fungsi utama dari sayap atas dan bawah plate girder adalah
untuk menahan gaya aksial tekan dan tarik yang timbul dari
bekerjanya momen lentur
• Fungsi utama dari pelat badan adalah untuk menahan gaya
geser.

• Plate Girder sebenarnya adalah “balok tinggi”, yang


mempunyai ukuran hc / tw > λr atau badan balok ramping.
Struktur Terlentur
• Komponen struktur yang mengalami lentur banyak dijumpai
pada gelagar (girder) yang merupakan balok utama yang
berpenampang tinggi dan biasanya sebagai tumpuan balok-
balok lain.
• Sebagai contoh adalah balok sederhana (simple beam) yang
menerima beban transversal terdistribusi merata. Akibat
beban tersebut maka pada balok bekerja momen dan gaya
geser.
• Karena pada balok terlentur mengalami tarik dan tekan, maka
balok dapat dipandang sebagai komponen tarik dan
komponen tekan
• Pada bagian tekan balok akan mengalami lateral-torsional
buckling (tekuk lateral-puntir) seperti pada gambar dibawah

• Disamping itu juga dapat mengalami local buckling (tekuk


lokal) pada badan profil
Ukuran Plate Girder

• Tinggi plate girder bervariasi antara 1/6 – 1/15


L atau rata-rata adalah 1/10 – 1/12 L bentang.
• Keadaan yang membatasi tinggi plate girder
adalah masalah pengangkutan serta tinggi
bebas bangunan yang diinginkan
Ukuran Pelat Badan (Web-Size)
• Setelah tinggi balok diperkirakan, maka ukuran plate girder
akan ditentukan oleh besarnya gaya geser maksimum dan
momen maksimum
• Pelat badan menahan hampir semua tegangan geser dari
balok, tegangan geser ini di distribusi merata pada pelat
badan
• Akibat lenturan balok akan melengkung. Lengkungan pada
sayap balok menimbulkan komponen gaya vertikal pada
badan balok. Pelat badan harus cukup kuat menahan
vertical buckling komponen gaya vertikal tersebut
PERSYARATAN UKURAN (Badan)

Pelat badan
menahan hampir
semua tegangan
geser dari balok
SNI 2015
Ukuran Pelat Sayap

• Kuat lentur dari balok akan sama dengan kuat lentur sayap
ditambah dengan kuat lentur badan balok. Namun hampir
semua kuat lentur dari balok diberikan oleh sayapnya.
• Maka sebagai perkiraan luas sayap adalah:
Af.Fy.h  Mu
Atau :
Mu
Af 
Fy .h
Kontrol Momen Lentur
Kontrol Kuat Geser
Kontrol Kuat Geser
Kontrol Kuat Geser
SNI 2015
SNI 2015
Desain pelat girder
TERIMA KASIH
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Anda mungkin juga menyukai