Nilai Maksimal : 15 cm
Nilai Minimal : 7,5 cm
Uji Kelecakan (Slump Test)
Standart Agregat Kasar
- Pada konstruksi plat, ukuran Agregat Kasar tidak boleh
lebih dari 1/3 kali tebal plat
Kardiyono, 2004
Standart Agregat Halus
a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.
b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak.
c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras
d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji
dengan test ayakan ISO
- Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total
- Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total
- Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total
e. Tidak boleh menggunakan pasir laut
Kardiyono, 2004
Standart Pengecoran
• Dilakukan pengecekan terakhir terhadap semua pekerjaan
penulangan,bekisting, pembersihan lokasi.
• Harus ada berita acara pengecoran
• Campuran adukan beton harus sesuai perbandingan yang
ditentukan
• Jika menggunakan ready mix harus di uji nilai slump dan
dibuat benda uji dilokasi.
• Jangan memberikan tambahan air, karena dapat
mempengaruhi mutu beton.
• Perhatikan proses pemadatan beton,agar beton tidak
keropos.
• Pembongkaran bekisting harus sesuai dengan umur beton
yg telah ditentukan
Fungsi Plat Lantai
Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil :
Jenis Perletakan
Jenis Penghubung Pada Tumpuan
Momen Lentur
Kekakuan Hubungan Antara Pelat
Jenis perletakan pelat pada balok
1) Terletak bebas
Keadaanini terjadi jika pelat
diletakkan begitu saja di atas balok,
atau antara pelat dan balok tidak
dicor bersama-sama, sehingga pelat
dapat berotasi bebas pada tumpuan
tersebut, (lihat gambar 1). Pelat yang
ditumpu oleh tembok juga termasuk
dalam kategori terletak bebas.
Jenis perletakan pelat pada balok
2) Terjepit elastis
Keadaan ini terjadi jika pelat dan
balok dicor bersama-sama secara
monolit, tetapi ukuran balok cukup
kecil, sehingga balok tidak cukup kuat
untuk mencegah terjadinya rotasi
pelat. (lihat gambar 2)
Jenis perletakan pelat pada balok
3) Terjepit penuh
Keadaan ini terjadi jika pelat dan
balok dicor bersama-sama secara
monolit, dan ukuran balok cukup
besar, sehingga mampu untuk
mencegah terjadinya rotasi pelat
(lihat gambar 3)
Sistem penulangan pelat