BERTULANG
(BALOK, KOLOM & PLAT
LANTAI)
Oleh: Danang Isnubroto
PENDAHULUAN
• Material yang umum digunakan adalah beton bertulang
• Beton bertulang merupakan gabungan dari material beton polos dan tulangan baja yang
saling bekerja sama, sehingga beton memiliki kekuatan untuk memikul tegangan Tarik
• Material beton sangat kuat menahan tekan tetapi mempunyai kelemahan dalam
menahan tarik, sehingga dibutuhkan baja tulangan untuk melengkapi kelemahan
tersebut
• Perilaku beton tanpa tulangan adalah getas, artinya struktur beton akan mengalami
keruntuhan secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan secara visual (lendutan & retakan)
• Dengan adanya tulangan baja struktur akan lebih daktail, artinya struktur beton mampu
berdeformasi lebih besar tanpa mengalami keruntuhan secara tiba-tiba
MATERIAL PENYUSUN BETON
BERTULANG
• Semen
• Agregat kasar dan halus
• Admixtures (Bahan tambahan beton)
• Baja tulangan
SEMEN
Semen yang biasa digunakan untuk beton bertulang adalah jenis portland cement.
Portland cement membutuhkan waktu 28 hari untuk mencapai kekuatan maksimum.
Beberapa tipe semen portland yaitu:
Tipe semen
No. Kegunaan
portland
Dimana:
d agg=ukuran nominal maksimal agregat kasar
Ketentuan spasi tulangan berdasarkan SNI 2847-2019
BALOK
• Fungsi utama dari balok adalah menyalurkan beban gravitasi yang
berasal dari plat lantai, kemudian menyalurkan kedalam elemen
kolom berupa gaya dan momen
• Sebagai elemen penahan gempa dimana balok berperan aktif
dalam menjaga kestabilan struktur
• Tulangan yang ada di balok terdiri dari: tulangan lentur, tulangan
geser, dan tulangan torsi.
TINGGI MINIMUM BALOK
No. Kondisi perletakan H minimum
1. Perletakan sederhana L/12
2. Balok Anak L/16
Dimana:
L=Panjang efektif balok
BALOK ANAK
• Balok anak berfungsi untuk mencegah terjadinya lendutan pada
plat lantai
• Berdasarkan pengalaman di lapangan ukuran plat lantai yang
wajib menggunakan balok anak adalah luasan dengan minimal 12
m2
Formasi umum
dari tulangan geser kolom
(SNI 2947-2019)
TAHAPAN PEKERJAAN KOLOM
1) Pabrikasi tulangan sesuai dengan gambar kerja meliputi panjang tulangan dan jumlah
tulangan yang dibutuhkan
4) Pemasangan bekisting
5) Pengecekan elevasi, vertikalitas, dimensi dan posisi kolom menggunakan alat ukur
6) Pengecoran
7) Pembongkaran bekisting
8) Curing/perawatan beton
KOLOM PRAKTIS
• Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi sebagai perkuatan dinding agar tetap tegak
Metode pelaksanaan:
Menggunakan bekisting 4 sisi, kolom dicor terlebih
dahulu dan pada badan kolom ditanam angkur
perjarak 1 meter dari tulangan diameter 8 mm.
Setelah beton mengeras, kemudian dipasang dinding
PLAT LANTAI
• Pelat lantai merupakan elemen struktur yang umumnya difungsikan untuk
mendistribusikan beban mati dan beban hidup ke struktur balok dan kolom
• Secara umum plat lantai dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Plat lantai satu arah (one way)
2) Plat lantai dua arah (two way)
PLAT SATU ARAH (ONE WAY)
• Plat satu arah (one way) adalah jenis plat yang mengalami lendutan pada satu
arah sumbunya, sehingga tulangan lentur yang digunakanpun hanya satu arah,
sesuai dengan arah lendutan plat yang terjadi
• Untuk menentukan pelat tersebut satu arah adalah dengan melihat
perbandingan antara bentang bersih terpanjang (lp) dibagi dengan bentang
bersih terpendek (bp) dari plat tersebut (lp/bp).
Bila nilai lp/bp > 2 maka plat tersebut dikategorikan sebagai plat satu arah
POLA LENDUTAN PLAT SATU ARAH
Dimana:
L=bentang terpanjang
PENULANGAN PLAT SATU ARAH