2) Balok fondasi
a) Persentase tulangan memanjang minimum 1%.
b) Persentase tulangan memanjang maksimum 6%.
c) Diameter sengkang minimum 8 mm, untuk bangunan sederhana. sengkang minimum ∅6-125, atau ∅8-150.
d) Jarak maksimum sengkang sama dengan kolom.
e) Diameter tulangan memanjang minimum 12 mm.
• Kolom
a) Perbandingan ukuran sisi kolom b/h ≥ 0,4.
b) Dimensi minimum ukuran sisi kolom 300 mm.
c) Diameter tulangan kolom minimum 12 mm.
d) Diameter sengkang minimum 8 mm, untuk bangunan sederhana
• sengkang/beugel minimum ∅6-125, atau ∅8-150.
e) Luas tulangan memanjang untuk kolom, minimum 1% dan maksimum
6%.
• Fungsi utama tulangan memanjang atau longintudinal adalah menahan
beban eksentris (Pn). Secara umum jika penampang kolom menerima gaya
(pn) eksentris di sebelah kiri penampang maka pada bagian kiri penampang
akan mengalami tekan yang ditahan oleh beton sedangkan pada bagian
kanan akan mengelami tarik yang ditahan oleh tulangan longitudinal.
• Sedangkan tulangan geser (sengkang) berfungsi untuk menahan gaya geser
yang disebabkan oleh gempa
• Menurut SNI 03-2847-2002,
• jumlah minimum tulangan memanjang untuk kolom persegi
adalah 4 buah (satu untuk setiap sudut), dan minimum 6 buah
tulangan memanjang untuk kolom bulat.
• Jarak bersih minimum antar muka tulangan memanjang kolom
adalah 25 mm, dan disarankan 40 mm. Sedangkan jarak maksimum
antar tulangan memanjang adalah 150 mm.
• Jarak maksimum sengkang adalah nilai terkecil dari setengah
tinggi efektif penampang (d/2), atau 250 mm untuk tulangan
polos, dan 300 mm untuk tulangan ulir.
• Balok
a) Diameter tulangan memanjang minimum 12 mm.
b) Untuk mendapatkan daktilitas, persentasi tulangan tarik maksimum 2,5%.
c) Luas tulangan tarik minimum adalah:1,4/fy xbxd
d) Pemakaian tulangan geser miring dihindarkan.
e) Pemutusan tulangan tidak menimbulkan krtitis baru, pemutusan penulangan satu tempat
dihindarkan.
f) Kait dan bengkokan sesuai SNI 03-2847-2002.
g) Sedikitnya ada 4 tulangan memanjang pada seluruh bentang balok.
h) Diameter sengkang minimum 8 mm.
i) Gaya geser tidak boleh tidak boleh diterima oleh tulangan tarik miring.
• Pelat lantai
a) Diameter tulangan pelat minimum 8 mm.
b) Tulangan tarik minimum pada setiap arah kedua sisi 0,15% untuk tulangan mutu tinggi, dan
0,25% untuk baja lunak.
c) Tulangan bagi minimum 0,15%.
d) Untuk pelat kantilever harus dipasang tulangan bawah untuk menghindari terbaliknya
momen gaya gempa.
e) Lubang pada lantai harus diberi kerangka tulangan ekstra agar dapat menahan gaya
diafragma selama terjadi gempa
• Kait dan bengkokan
a) Bengkokan 180-derajat ditambah perpanjangan 4db dengan minimum 60 mm pada
ujung bebas kait.
b) Bengkokan 90-derajat ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait.
SISTEM PENULANGAN PADA JOIN ANTARA BALOK DAN KOLOM
Berdasarkan guideline DPU tersebut, tulangan lentur balok harus ditekuk, dengan bagian tekukan
ditanam sedalam 40xD kedalam kolom bawah(D adalah diameter tulangan lentur balok). Hal
yang sama berlaku untuk penanaman tulangan kolom.
MERANCANG TITIK PENEMPATAN KOLOM
Penempatan titik kolom pada dasarnya disesuaikan dengan
kondisi arsitektur sebuah bangunan.
Sebagai contoh bangunan gedung pertunjukan diusahakan tidak
ada kolom yang ditempatkan ditengah-tengah ruangan supaya
tidak menghalangi arah pandangan penonton.
Jika di kaitkan dengan sistem struktur diharapkan penempatan
kolom struktur disesuaikan dengan sistem rangka/portal dimana
jarak antar kolom disesuaikan dengan dimensi balok yang akan
dipikul oleh kolom.