2. Balok
Adalah bagian struktur atas yang digunakan untuk dudukan lantai dan pengikat kolom
lantai atas. Balok berfungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan yang akan
mendapat tumpuan beban mati (berat sendiri, furnitur, dll) dan beban hidup
(pergerakan manusia) di lantai atas.
Jika suatu gelagar balok sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya
momen lentur maka akan terjadi regangan lentur di dalam balok tersebut. Regangan
tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok. Tegangan
tekan di bagian atas, tegangan tarik di bagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang
balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan
tegangan tekan dan tarik tersebut. Karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan
tarik, bekerja di dekat serat terbawah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar penulangan kolom adalah sebagai
berikut:
a. Penyambungan kolom di atas balok atau sloof.
b. Seperempat tinggi kolom, jarak sengkang lebih rapat dari pada bagian tengah kolom.
c. Jika lebar kolom lebih dari 30 cm diberi tulangan tambahan di tengah-tengah lebar.
d. Diameter tulangan pokok minimal 12 mm.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar penulangan balok adalah sebagai
berikut:
a. Luas penampang tulangan yang dipilih harus sesuai dengan luas tulangan yang
dibutuhkan serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang.
b. Setiap sudut balok harus ada satu batang tulangan sepanjang balok.
c. Jarak pusat ke pusat atau sumbu ke sumbu tulangan pokok maksimal 15 cm dan
jarak bersih antar tulangan pokok minimal 3 cm.
d. Diameter tulangan pokok minimal 12 mm.