Jenis Tulangan
Tulangan-tulangan yang terdapat pada konstruksi pelat beton bertulang adalah:
1. Tulangan pokok
a. Tulangan pokok primer, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan sisi pelat
arah lebar (sisi pendek) dan dipasang mendekati sisi luar beton.
b. Tulangan pokok sekunder, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan sisi
pelat arah panjang dan letaknya dibagian dalam setelah tulangan pokok primer.
2. Tulangan susut ialah tulangan yang dipasang untuk melawan penyusutan/pemuaian dan
pemasangannya berhadapan dan tegak lurus dengan tulangan pokok dengan jarak dari
pusat ke pusat tulangan susut maksimal 40 cm.
3. Tulangan pembagi ialah tulangan yang dipasang pada pelat yang mempunyai satu macam
tulangan pokok, dan pemasangannya tegak lurus dengan tulangan pokok. Besar tulangan
pembagi 20% dari tulangan pokok dan jarak pemasangan dari pusat ke pusat tulangan
pembagi maksimum 25 cm atau tiap bentang 1 meter 4 batang.
Pemasangan Tulangan
Ketentuan pada tulangan pokok pelat:
Pemilihan Tulangan
Untuk menentukan atau memilih diameter tulangan pada konstruksi beton
bertulang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Daftar konstruksi beton bertulang
a. Luas penampang tulangan besi beton dalam cm untuk setiap lebar pelat 100 cm2.
b. Garis tengah tulanagn besi beton dalam mm, berat dalam kg/m dan luas penampang
baja bulat dalam cm2.
c. Garis tengah tulangan besi beton dalam mm, berat dalam kg/m, luas penampang
baja bulat dalam cm2, minimal lebar balok atau kolom dalam cm, dengan ketebalan
penutup balok tertentu dan diameter sengkang.
2. Ketentuan jarak minimal dan maksimal tulangan yang boleh dipasang.
3. Ketentuan jumlah minimal yang harus dipasang.
4. Ketentuan besarnya diameter minimal untuk suatu konstruksi.
5. Pilih diameter besi beton yang beredar dalam pasaran atau perdagangan.
Untuk menentukan atau memilih diameter tulangan pada konstruksi pelat harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tulangan terdiri dari tulangan tumpuan dan lapangan.
2. Teknik pemasangan ada yang lurus saja untuk kepraktisan dan kecepatan dalam
pemasangan. Tetapi ada pula yang pemasangannya dibengkokan pada ¼ bentang untuk
daerah tumpuan dan lapangan, agar lebih hemat karena sesuai dengan fungsinya. Dan
dalam perhitungan atau memilih tulangan lapangan dibagi 2 karena jalur pemasangan
dibuat bergantian.
3. Tulangan lapangan dipilih terlebih dahulu dengan melihat daftar apakah luasnya sudah
memenuhi sesuai dengan perhitungan, setelah itu baru menetapkan jarak tulangan.
Jangan lupa minimal dan maksimal jarak tulangan serta minimal diameter tulangan
yang boleh digunakan.
4. Kekurangan luas pada tumpuan dicari lagi besarannya dalam daftar sehingga luas
tumpuan terpenuhi. Panjang tulangan tumpuan biasanya ¼ bentang pelat. Pada tulangan
tumpuan perlu besi beton pengait atau tulangan pembagi dengan diameter Ø 8 – 20.
5. Penulangan pelat atap pemasangannya sama dengan pelat lantai hanya saja perlu
tulangan susut dengan tulangan diameter 6 mm jarak 40 cm (Ø 6 – 40). Pemasangan
tulangan susut diharapkan tidak terjadi retak-retak karena perubahan cuaca.
6. Untuk pelat luifel terdiri dari tulanagn pokok dan pembagi serta bilamana perlu
diberikan juga tulangan susut yang menyilang terletak dibawah dengan diameter 6 mm
jarak 40 cm (Ø 6 – 40).