PELAKSANAAN PKL
A. PEKERJAAN PILE CAP
Pondasi tiang pancang pada umumnya dipasang secara berkelompok .Maksudnya berkelompok
adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif berdekatan dan di hubungkan bagian
atasnya dengan menggunakan pile cap
Pile cap berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan yang diterima oleh kolom sehingga
pondasi tiang akan menerima beban sesuai dengan kapasitas dukung ijin. Pile cap terbuat dari
beton bertulang ,perancangan pile cap dilakukan dengan anggapan sebagai berikut :
1. Pile cap sangat kaku
2. Ujung atas tiang menggantung kan kepada Pile cap. Karena ,tidak ada momen lentur
yang diakibatkan olen Pile cap ke tiang.
3. Tiang merupakan kolom pendek dan elastis, karena itu , distribusikan tengangan dan
deformasi membentuk bidang rata . (sumber : www. Google . Pile cap .com)
Hal yang perlu diperhatikan dalam merencakan Pile cap adalah pengaturan tiang dalam satu
kelompok . pada umumnya susunan tiang di buat simetris sehingga pusat berat kelompok tiang
dan pusat berat Pile cap terletak pada satu garis vertikal .jarak antar tiang diusakan sedekat
mungkin untuk menghemat Pile cap , tetapi jika pondasi memikul beban momen muka jarak
tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen.
Setelah pekerjaan pemancangan selesai maka tanah untuk galian Pile cap dapat digali dengan
menggunakan alat berat maupun alat yang sederhana.
Jenis Pile cap yang digunakan pada proyek tempak PKL ada 24 jenis, dalam masing-masing Pile
cap berbeda-beda jenis ukuran dan kedalamnya. untuk lebih jelas nya gambar Pile cap terdapat
pada Lampiran
Pile cap merupakan konstruksi penggabung antara tiang-tiang pancang sehingga menjadi
tiang kelompok (pile group) dan penghubung antara tiang pancang dengan kolom.Pile cap
mempunyai
fungsi
untuk
menyebarkan
beban
ke
pile
grup.
pemasangan dan pembongkaran bekisting Pile cap.Pile cap di gunakan sebagai pondasi untuk
mengikat tiang pancangyang sudah terpasang dengan struktur di atasnya yaitu Tie beam dan slab
Setelah pekerjaan pile yang meliputi pengeboran dan pemotongan Pile yang tersisa di permukaan
tanah, maka dilakukan penulangan untuk membuat Pile cap.Pile cap tersusun atas tulangan baja
sesui diameter yang membentuk suatu bidang dengan ketebalan dan lebar yang berbeda-beda
tergantung dari jumlah tiang yang tertanam.
TEKNIS PELAKSANAAN PONDASI PILE CAP
1. Menentukan kedalam titik elevasi yang direncanakan.
2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah direncanakan.
3. Pada pile cap dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan
besinya sekitar 70 cm kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan
pile cap
7. Setelah tulangan stek pondasi di ikatkan ,lalu tulangan pada bagian atas bisa di lanjut kan
pengikatan .
8. merangkai dengan pembesian tie biem dan slab agar menjadi satu kesatuan.
b. Pembuatan bekisting Tie Beam yang terbuat dari batako serta pembuatan hamparan
pasir urung.
e. Antara bekisting dengan besi tulangan, diberi ganjalan dengan beton decking
sehingga besi tulangan tidak melekat atau menempel pada tanah
f. Setelah semua Metode Pelaksanaan pilecap diatas selesai, baru lanjutkan dengan
pengecoran dengan adukan mutu beton yang sudah ditentukan.
C. PEKERJAAN TULANGAN
Penulangan adalah pekerjaan yang bertujuan untuk membentuk dan memasang besi tulangan
beton sebagai kerangka struktur pada konstruksi beton agar sesuai dengan gambar rencana.
Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tekan, gaya geser dan momen torsi yang
timbul akibat beban yang bekerja pada konstruksi beton tersebut. Sesuai dengan sifat beton yang
kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap tarik.
1. Macam / Tipe Baja Tulangan
Ada 2 jenis baja tulangan, yaitu tulangan polos (plain bar) dan tulangan ulir (deformed
bar), yaitu :
a. Tulangan ulir
Berdasarkan SNI ( dalam Wahyudi, 1999 :33), digunakan simbol D untuk menyatakan
diameter tulangan ulir. Sebagai contoh, D-10 dan D-19 menunjukkan tulangan ulir berdiameter
10 mm dan 19 mm.
Tulangan ini tersedia mulai dari diameter 10 hingga 35 mm, meskipun ada juga yang lebih besar,
tetapi umumnya diperoleh melalui pesanan khusus.
Bedasarkan ketentuan SNI T-15-1991-03 pasal 3.5 (dalam Wahudi, 1999 : 33) baja
tulangan ulir labih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan. Salah satu tujuan dari
ketentuan ini adalah agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap efek
gempa, Karena antara lain terdapat lekatan yang lebih baik antara beton dengan tulangannya.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh baja tulangan ulir menurut L. Wahyudi (1999:3)
antara lain :
Mutu dan cara uji harus sesuai dengan SII-0136-86 atau ekivalen JLS. G. 3112
Baja tulangan ulir mempunyai kuat leleh lebih besar dari 400 KN/cm 2 boleh dipakai asalkan
fy adalah tegangan yang memberikan regangan 0,30 %.
Baja tulangan beton yang dianyam harus memilih ASTM AIG4 Spesification For Fabricated
Deform Steel Bar Mats For Concrete Reinforcement.
selimut minimum adalah 40-50 mm, tergantung dari diameter tulangannya, tetapi jika beton
tersebut dicor langsung ditanah tanpa adanya lapisan dasar atau lantai kerja, tebal selimut beton
minimum 70 mm. (L.Wahyudi, 1999:32)
Untuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi disebelah luar tulangan
harus diberi tebal minimum beton. Tebal selimut beton bervariasi tergantung pada tipe konstruksi
dan kondisi lingkungan. Berdasarkan pasal 3.16.7 SNI, tebal selimut beton bertulang yang tidak
langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah adalah tidak boleh lebih kecil dari 20 mm untuk
pelat, dinding, dan pelat berusuk yang menggunkan diameter tulangan lebih kecil dari D-36, sert
40 mm untuk balik dan kolom. Jika beton tersebut berhubungan langsung dengan tanah, tebal
selimut minimum adalah 40-50 mm, tergantung dari diameter tulangannya, tetapi jika beton
tersebut dicor langsung ditanah tanpa adanya lapisan dasar atau lantai kerja, tebal selimut beton
minimum 70 mm. (L.Wahyudi, 1999:32)
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pembesian penulangan pada proyek ini
antara lain:
1. Pabrikasi Besi
Proses pabrikasi besi terdiri dari pekerjaan pemotongan tulangan. Pemotongan dilakukan
karena panjang besi dipasaran adalah 12 meter, sedangkan panjang tulangan elemen struktur
yang digunakan terdiri dari bermacam-macam ukuran sesuai perhitungan tulangan. Pemotongan
besi digunakan dengan Bar Cutter.
Sebelum mengerjakan proses pabrikasi besi, bagian pembesian terutama menyusun daftar
bengkokan dan potongan baja tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan (shop drawing)
2. Pemasangan Tulangan
Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan
untuk dipasang pada posisi sesuai denah gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada
pekerjaan pemasangan tulangan antara lain :
a. Pemeriksaan diameter, panjang, dan bentuk tulangan dilakukan sebelum baja tulangan tersebut
dipasang.
b. Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser
diatur sesuai gambar.
c. Sengkang dipasang secara manual. Penyambungan sengkang pada tulangan utama dengan
menggunakan kawat bendrat.
d. Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran sambungan lewatan dan panjang
penjangkaran.
e. Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang beton decking sebagai acuan selimut beton
dan cakar ayam sebagai menentukan tebal lantai.
D. PEKERJAAN KOLOM PADA SEMI BASEMENT
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur.
Kolom pada proyek Pembangunan Grand Jati Junction 1 macam, yaitu:
Kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada
diatasnya. Dalam Proyek Pembangunan Grand Jati Junction mempunyai dimensi yang berbedabeda dengan diameter besi tulangan utama yang digunakan adalah D 22,19,16 ,begel D10 -10cm,
dan tulangan pengikat D 10 dengan panjang kolom 3 meter.
Proses pengerjaan kolom ini melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah penentuan as
kolom, penulangan kolom, pembuatan bekisting kolom, pemasangan bekisting kolom,
pengecoran kolom, dan pembongkaran bekisting kolom.
TEKNIKS PELAKSANAAN KOLOM.
a. Pembuatan atau perakitan Tulangan Kolom
Pada proses pembuatan tulangan kolom ini meliputi pekerjaan pemotongan tulangan dan
pembengkokan tulangan sesuai dengan ukuran dan gambar kerja (shop drawing) yang telah
direncanakan. Adapun tulangan kolom yang digunakan adalah baja Ulir yang berdiameter
22
,19, 16 dan 10 , 10 Diameter 22, 19 ,16 digunakan untuk tulangan utama, diameter 10 digunakan
untuk tulangan sengkang dan Diameter 10 digunakan untuk tulangan pengikat.
Menjaga kerapatan antar panel sehingga tidak terjadi kebocoran pada pertemuan antar panel.
Marking kolom
Setelah pembuatan marking kolom dilakukan dilanjutkan dengan pemasangan bekisting
kolom.
Adapun tahapan pemasangan bekisting kolom yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Pemindahan bekisting ke lokasi yang telah disiapkan dan diatur posisinya
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Mendirikan kolom
2. apabila setiap panel telah berada posisi yang benar, maka dilakukan pengencangan pada
seluruh bagian bekisting kolom.
Penyetelan bekisting
3. Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang benar baru diatur tegak lurus nya
dengan unting -unting
Metode pengecoran .
1. Setelah beton ready mix sudah tiba di lokasi pengecoran.
2. Kemudian pada saat pengecoran akan dimulai beton ready mix dituang kedalam Baket
dan diangkat dengan menggunakan Tower crane yang sudah disiapkan sebelumnya.
Penuangan beton
Laporan Praktik Kerja Lapangan
3. Lalu Baket yang berisi beton ready mix tersebut di angkat menuju kolom yang mau di
cor
4. Lalu dituangkan kedalam kolom dengan bantuan tenaga manusia,sambil digonjang
dengan alat vibrator supaya.
Pengecoran Kolom.
f. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom pada proyek ini dilakukan apabila beton sudah mencapai
umur 1 hari. Dalam pembongkaran bekisting kolom ini ada tahapan yang dilakukan yaitu:
1. Pembongkaran dimulai dari pelepasan penguncinya.
2. Dilanjutkan dengan pelepasan panel bekisting. Pada pekerjaan ini harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati karena bagian ini langsung bersentuhan dengan permukaan
kolom.
3. Bekisting hasil pembongkaran dipindahkan ke tempat yang aman agar dapat dipakai
untuk pengecoran kolom selanjutnya dengan tower crane.
22
,19, 16 dan 10 , 10 Diameter 22, 19 ,16 digunakan untuk tulangan utama, diameter 10 digunakan
untuk tulangan sengkang dan Diameter 10 digunakan untuk tulangan pengikat.
Menjaga kerapatan antar panel sehingga tidak terjadi kebocoran pada pertemuan antar panel.
Menjaga kebersihan permukaan plywood. Permukaan plywood sebelum digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi dengan minyak pelumas agar dihasilkan permukaan
kolom yang halus dan tidak berlubang-lubang dan juga akan mempermudah dalam
pembongkaran bekisting.
Marking kolom
Setelah pembuatan marking kolom dilakukan dilanjutkan dengan pemasangan bekisting
kolom.
Adapun tahapan pemasangan bekisting kolom yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut.
Mendirikan kolom
5. apabila setiap panel telah berada posisi yang benar, maka dilakukan pengencangan pada
seluruh bagian bekisting kolom.
Penyetelan bekisting
6. Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang benar baru diatur tegak lurus nya
dengan unting -unting
Metode pengecoran .
5. Setelah beton ready mix sudah tiba di lokasi pengecoran.
6. Kemudian pada saat pengecoran akan dimulai beton ready mix dituang kedalam Baket
dan diangkat dengan menggunakan Tower crane yang sudah disiapkan sebelumnya.
Penuangan beton
Laporan Praktik Kerja Lapangan
7. Lalu Baket yang berisi beton ready mix tersebut di angkat menuju kolom yang mau di
cor
8. Lalu dituangkan kedalam kolom dengan bantuan tenaga manusia,sambil digonjang
dengan alat vibrator supaya.
Pengecoran Kolom.
l. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom pada proyek ini dilakukan apabila beton sudah mencapai
umur 1 hari. Dalam pembongkaran bekisting kolom ini ada tahapan yang dilakukan yaitu:
4. Pembongkaran dimulai dari pelepasan penguncinya.
5. Dilanjutkan dengan pelepasan panel bekisting. Pada pekerjaan ini harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati karena bagian ini langsung bersentuhan dengan permukaan
kolom.
6. Bekisting hasil pembongkaran dipindahkan ke tempat yang aman agar dapat dipakai
untuk pengecoran kolom selanjutnya dengan tower crane.
22
,19, 16 dan 10 , 10 Diameter 22, 19 ,16 digunakan untuk tulangan utama, diameter 10 digunakan
untuk tulangan sengkang dan Diameter 10 digunakan untuk tulangan pengikat.
Menjaga kerapatan antar panel sehingga tidak terjadi kebocoran pada pertemuan antar panel.
Menjaga kebersihan permukaan plywood. Permukaan plywood sebelum digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi dengan minyak pelumas agar dihasilkan permukaan
kolom yang halus dan tidak berlubang-lubang dan juga akan mempermudah dalam
pembongkaran bekisting.
Marking kolom
Setelah pembuatan marking kolom dilakukan dilanjutkan dengan pemasangan bekisting
kolom.
Adapun tahapan pemasangan bekisting kolom yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut.
Mendirikan kolom
8. apabila setiap panel telah berada posisi yang benar, maka dilakukan pengencangan pada
seluruh bagian bekisting kolom.
Penyetelan bekisting
9. Setelah bekisting kolom berada pada posisi yang benar baru diatur tegak lurus nya
dengan unting -unting
Metode pengecoran .
9. Setelah beton ready mix sudah tiba di lokasi pengecoran.
10. Kemudian pada saat pengecoran akan dimulai beton ready mix dituang kedalam Baket
dan diangkat dengan menggunakan Tower crane yang sudah disiapkan sebelumnya.
Penuangan beton
Laporan Praktik Kerja Lapangan
11. Lalu Baket yang berisi beton ready mix tersebut di angkat menuju kolom yang mau di
cor
12. Lalu dituangkan kedalam kolom dengan bantuan tenaga manusia,sambil digonjang
dengan alat vibrator supaya.
Pengecoran Kolom.
r. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting kolom pada proyek ini dilakukan apabila beton sudah mencapai
umur 1 hari. Dalam pembongkaran bekisting kolom ini ada tahapan yang dilakukan yaitu:
7. Pembongkaran dimulai dari pelepasan penguncinya.
8. Dilanjutkan dengan pelepasan panel bekisting. Pada pekerjaan ini harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati karena bagian ini langsung bersentuhan dengan permukaan
kolom.
9. Bekisting hasil pembongkaran dipindahkan ke tempat yang aman agar dapat dipakai
untuk pengecoran kolom selanjutnya dengan tower crane.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Saran/Kesimpulan tentang :
Kesesuaian dan/atau ketidaksesuaian dengan teori di kampus.
Kelemahan yang di temui
Kekhususan/kelebihan yang di terima.
LAMPIRAN
CATATAN